7+1 Child
“Ka.. Kaka!” terdengar teriakan dari dalam rumah, ya rumah yang penuh dengan anak laki-laki dan 1 anak perempuan. Semua pun langsung menoleh ke arah teriakan itu
“Dimana dasi ku ka?..” teriak salah seorang perempuan seraya menuruni anak tangga dialah satu-satunya anak perempuan di dalam keluarga ini. Namanya Shiella Baskara biasa di panggil Lala, puteri terakhir di rumah ini
“Jo.. Cepat kembalikan dasi nya pada lala” ucap salah satu kaka nya. Dia adalah Juna Baskara anak tertua dirumah tersebut. Semenjak orang tua nya meninggal dunia, dia yang menggantikan peran kedua orang tuanya. Dia sendiri yang mengurus ke tujuh adiknya dengan setulus hati, dia sangat menyayangi semua adik nya tanpa membeda bedakan mereka.
“Sreeett..!!”(suara dasi yang direbut)
“Jo, sudah cukup mempermainkan lala!” bentak salah satu kakak yang lain sambil merebut dasi yg di genggam jo.
“Cepat pakai dasimu!” ucap jimy,
Jimy Baskara anak ke lima dari keluarga Baskara dia sangat lembut dan perhatian, sikap nya yang penyayang membuat semua wanita akan terenyuh jika melihatnya.
“Wlleee..” lala meledek mebalas jo sambil mengambil dasi dari jimy dan langsung memakainya.
“Huuhhh.. Dasar manja!” keluh jo.
Jo sendiri memiliki nama panjang Jonathan Baskara, dia anak ke tujuh yang akrab dipanggil jo. Dia memang sering mengusili adiknya, mereka berdua layaknya tom and jerry di dunia nyata setiap kali bertemu.
“Sudah cukup jo cepat makan sebelum terlambat” ucap kaka ke dua yang bernama Yon ki Baskara. Walaupun dia anak kedua tetapi dia yang memegang perusahaan baskara sepenuh nya, semua aset aset yang ditinggalkan orang tua nya dia yang mengurusnya, bersama adik ke tiganya yaitu Jake Baskara dia selalu mendampingi kemana pun yon pergi selalu ada jake dia sangat setia membantu kaka nya seperti layak nya wakil ceo.
Setelah mendengar ucapan yon semua pun duduk dan segara menyantap makanan yang berada diatas meja. Mereka pun sarapan dengan suasana yang tenang, walaupun mereka sudah kehilangan orang tua mereka tetapi keluarga itu selalu terlihat bahagia, apalagi semenjak kehadiran lala keluarga ini semakin terlihat harmonis.
“Ka, bolehkah aku naik motor bersama ka yang?” tanya lala,
Suaranya memecahkan suasana hening ini, lala sendiri memang senang jika bersama dengan Yang karna sifat nya yang begitu penyayang dan sabar kepada lala. Sangat berbeda sekali jika dibandingkan dengan jo seperti berbalik 180° derajat. Yang sendiri adalah anak ke Lima di keluarga ini. Nama panjang nya adalah Yang Baskara
“Mengapa kau ingin naik motor?” Tanya Hans Baskara anak keempat.
Karna lebih tua dari semua adiknya, ia berkuliah dikampus elit mengambil jurusan seni. Walaupun berkuliah dia sudah memiliki Galeri nya sendiri, ia sangat berbakat di bidang ini. Segala macam seni selalu bisa dikuasainya. Bakat ini salah satu yang di wariskan dari ibunya
“Aku, tidak mau satu mobil dengan jo hari ini aku sangat kesal” gumam lala dengan wajah yang sedikit cemberut.
“Tidak!, Yang belum memiliki SIM bagaimana nanti jika kalian ditilang?, kau sebaiknya duduk dengan pak andi di depan biar ketiga kakakmu di belakang!” ucap jun dengan tegas.
Lala pun hanya mengangguk mendengar perintah jun, jo yang sedari tadi memperhatikan lala pun tersenyum puas sambil meledek ke arah lala tanpa di sadari oleh lala sendiri.
Tak lama mereka semua telah menyelesaikan sarapan, kemudian jun mengantar semua adiknya sampai depan pintu rumah nya. Yon dan jake masuk kedalam satu mobil yang sama, hans pun juga memasuki mobilnya sendiri. Sedangkan jo jimy yang dan lala masuk ke mobil yang di dalam nya ada pak andi supir pribadi mereka.
Semua pun sudah naik ke mobil mereka masing-masing, kecuali lala yang masih memeluk jun. Lala memang sangat dimanjakan kepada ke tujuh kaka nya, dari kecil ia sudah terbiasa memeluk dan menciumi ketujuh kaka nya kecuali jo, karna lala selalu dibuat kesal dengan tingkah laku jo yang selalu meledeknya.
“Sudah cepat masuk mereka sudah menunggu” seru jun yang masih membalas pelukan lala
Lala pun segera masuk mobil dan mencium pipi jun. Setelah mobil pergi jun baru masuk ke dalam rumahnya, dia langsung membereskan meja makan. Walaupun ada banyak pelayan di rumah ini, jun selalu memasak makanan dengan tangan nya sendiri untuk adiknya. Semua kebutuhan adiknya jun yang mengambil alih, terkecuali membersihkan rumah, gudang, halaman belakang ,dan mencuci itu baru tugas untuk pelayan nya.
Mobil lala telah sampai di halaman sekolah, tak lama mereka berempat pun keluar dari dalam mobil. Saat mereka turun aura tampan ketiga nya membuat gadis gadis di sekolah mereka menatapinya. Tapi saat melihat lala yang baru saja turun dari mobil para siswa siswi terheran-heran dan bertanya-tanya siapa wanita itu. Lala bersama kakak nya pun berjalan ke dalam gedung sekolah menyusuri koridor untuk menuju ke salah satu ruangan kelas yang tak lain adalah ruang kelas lala.
Karena ini hari pertama lala masuk ke sekolah setelah ia lulu dari SMP nya. Setelah berjalan beberapa menit mereka sudah sampai di depan kelas lala
“Masuk lah!!,” seru Yang.
Lala hanya mengangguk tersenyum sambil menyium pipi Yang. Tapi seketika jo yang melihat lala mencium Yang secara terang terangan ia sangat kesal di buatnya.
“Jaga sikap mu!!, jangan sama kan ini dengan dirumah” ucap jo ketus sambil menyentil pelan kening lala.
“Aduhh...” rintih lala kesakitan dengan tangan yang mengelus keningnya.
“Sudah jo, tidak apa-apa lala hanya belum terbiasa” sahut yang membela lala
Karena ini memang hari pertama lala bersekolah di SMA dia baru menduduki kelas satu sedangkan jo kelas dua, jimy dan yang duduk si kelas tiga.
Lala pun masuk ke kelasnya, setelah itu ketiga kakak nya juga pergi ke kelasnya masing-masing. Lala yang baru pertama memasuki kelasnya sedikit bingung mencari kursi kosong, setelah mendapat kursi kosong dia segera meletakan tas nya di meja dan duduk menunggu hingga bel sekolah berbunyi.
Setelah bel berbunyi, terlihat dari jauh seorang wanita anggun dan elegan menuju keruang kelas lala. Setelah masuk dia pun memperkenalkan dirinya kepada murid di kelas satu.
“Selamat pagi, perkenalkan saya mis anne. Saya sendiri yang akan menjadi wali kelas kalian” jelas nya
“Setelah ini saya minta kerjasama nya, jika ada yang tak mematuhi perintah di kelas ini. Saya tak segan segan untuk menghukum siapa saja tanpa terkecuali”
“Sekaran mari kita mulai kelas hari ini” perintah nya
Semua belajar dengan sangat giat, tanpa mengeluarkan suara sedikit pun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
nedi hidayat
keren
2024-01-15
1
🌷PurpleLily🌷
Terimakasih kaka🙏😍
2023-09-21
0
Lindra
awal yg bagus👍👍👍👍 smngt💪💪💪😘😘😘
2023-09-21
1