*Sementara itu di waktu yang bersamaan*
Yon dan shiella sudah sampai dirumah, mereka melihat rumah sepi dan tidak ada jun disana.
“Bi, di mana ka jun?” tanya lala pada salah satu pelayan nya.
“Tuan jun sedang kesekolah tuan muda non” sahut pembantu itu kepada lala.
Lala dan yon hanya mengangguk mendengar penjelasan dari pelayan nya
“Ya,sudah segera pergilah ke kamar mu! Biar aku yang akan membuatkan susu untuk mu” ucap yon
Lala pun segera menaiki tangga seraya menuju kamarnya dan yon bergegas kedapur untuk membuatkan susu. Walaupun yon terlihat seperti gunung es, tapi saat bersama lala seakan gunung es itu telah mencair, Bahkan yon rela melakukan apa saja untuk adik perempuan nya. Yon memang lebih sering memanjakan lala, karna jika bersama nya membuat yon bahagia dan jika sedang lelah dia merasa saat dengan lala lelah itu dengan cepat menghilang.
Yon yang sudah selesai membuatkan susu bergegas menuju kamar lala.
“Tok,tok,” suara yon mengetuk pintu
“Ini susu mu minumlah dulu! setelah itu tidur sambil menunggu ka jun pulang” serunya dengan duduk dipinggir kasur
Lala pun meminum susu yang dibuat kan yon sampai habis, setelah itu yon mengambil gelas yang di berikan adiknya lalu mencium lembut di kening adiknya
“Istirahat lah aku akan balik ke kantor” ucap yon.
Lala yang mendengarnya seperti tak ingin di tinggal, ia pun langsung memeluk yon sambil mengatakan
“Tunggu lah sampai ka jun pulang aku sendirian, atau ajak aku ikut bersamamu” ucapnya
“Tidurlah saja!, kau harus istirahat, aku akan menunggu disini sampai ka jun pulang” sahut yon
“Mengapa memang nya? kau tidak mau membawaku iya?” tanya lala kesal sambil menarik selimut.
Yon hanya tertawa kecil melihat adiknya yang sedikit merajuk, setelah lala tertidur yon keluar dari kamar tersebut mengambil laptop terlebih dulu dikamarnya, lalu duduk di ruang tamu sambil menunggu jun pulang ia menyibukan diri dengan pekerjaan nya. Yon benar benar menuruti keinginan adiknya untuk menunggu hingga jun pulang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sementara itu, di dalam mobil jun dan ketiga adiknya yang sedang menuju rumah menyetir dengan hati hati. di sebelah nya ada jimy yang duduk menunduk tak berani menengok ke arah jun. Dibelakang yang dan jo juga terlihat menunduk tak berani berbicara.
“Kali ini aku maaf kan semua karna sudah membela lala, jika aku di posisi kalian aku akan melakukan hal yang sama, seperti yang kalian lakukan ” ucap jun kepada adiknya yang membuat ketiganya sedikit tenang,
“Aku membawa baju ganti untuk kalian ada di belakang, jo ambil lah!, itu ada di belakang mu. Jangan sampai lala melihat kalian yang penuh dengan noda darah, dia bisa pingsan” uap jun yang melanjutkan ucapan nya.
Lala memiliki phobia darah atau biasa di kenal ,Hemophobia/hematophobia. Phobia ini termasuk jenis phobia spesifik yang ditandai dengan rasa takut atau cemas luar biasa ketika melihat darah, baik darah mereka sendiri, orang lain, binatang, dan bahkan darah dalam bentuk gambar atau tayangan di televisi.
Lala sudah dari kecil memiliki phobia, jun mengetahui hal itu setelah lala berumur 5tahun. Saat itu dia sedang bermain bersama jo dia terjatuh dan menangis saat melihat kaki nya berdarah setelah itu dia jatuh pingsan begitu saja. Jo yang melihat itu langsung menggendong nya dan membawa masuk ke dalam rumah, jun yang melihat segera memanggil dokter pribadi keluarga untuk datang kerumahnya.
Saat di periksa dokter mengatakan jika lala mengalami phobia darah, hal ini terjadi karna lala mengeluarkan rasa takut yang sangat berlebihan karna melihat darah membuat dirinya cemas hingga pingsan. Semenjak itu semua berhati hati jika ada yang terkena darah atau terluka, dan karena penjagaan yang cukup ketat lala tidak pernah melihat darah yanh bisa membuat nya pingsan lagi hingga sekarang.
Mereka bertiga kemudian mengganti pakaian nya dan tak lama mereka telah sampai di pintu depan rumahnya. Semua pun dengan cepat turun dari dalam mobil dan pak andi menghampiri untuk memarkirkan mobil jun ke dalam garasi. Sementara mereka berempat segera masuk, namun saat membuka pintu jun melihat yon yang berada di ruang tamu.
“Mengapa lama sekali?” ucap yon kepada jun saat melihat kedatangan nya.
“Aku menghampiri mereka yang terlibat perkelahian (sambil menunjuk kearah ketiga adiknya). Duduk lah di samping yon aku akan mengambil kotak p3k untuk mengobati luka kalian” ucap jun.
Adiknya hanya menuruti perintah kaka nya, saat mereka sedang asik duduk yon tiba tiba saja bertanya kepada ketiga nya
“kenapa kalian bertengkar” suara bariton dari yon membuat mereka terkaget.
Tetapi mereka bertiga masih terdiam bingung untuk mengatakan yang sebenar nya. Karena selain jun, yon juga sangat ditakuti oleh semua adiknya.
“Mereka hanya membela lala, jangan memarahi mereka jika aku di posisi itu aku juga melakukan yang sama” jelas jun kepada yon karna ketiga adiknya pasti tak berani menjawab. Yon hanya diam tak menanggapi tetapi yon membantu jun mengobati adiknya.
Setelah selesai yon pun pamit kepada jun dia akan ke kantornya lagi karna masih banyak pekerjaan. Jun telah menyiapkan makan untuk yon juga tak lupa pada jake dia memberikan satu tas berisi 2kotak nasi lengkap dengan cemilan dan minumnya untuk di bawa. Akhirnya yon pun bergegas ke kantor dengan mobil pribadinya.
“Jimy, yang, jo, makan lah dulu baru kalian naik keatas” ucap jun
Ke empatnya pun makan berasama, sementara itu jo yang sedari tadi memperhatikan sekitar tidak melihat lala. Saat jo ingin bertanya sudah kedahuluan dengan Yang.
“Bi, dimana lala?” tanya yang kepada pelayan nya.
“Nona sedang tidur siang den” sahut pelayan sambil membereskan piring bekas mereka makan.
Tak lama lala pun terlihat turun sambil berteriak dari atas “Ka yon....” dengan mengucek kedua matanya yang baru saja bangun dari tidurnya.
“Heii.. Biasakan jangan berteriak duduk lah sini, yon sudah pergi ke kantornya” sahut jun.
“Ka jun sudah pulang?” tanya nya sembari duduk dikursi meja makan bergabung bersama para kakanya yang lain
“Sudah dari tadi, makan lahh dulu aku sudah makan bersama yang lainnya” ucap jun
Lala hanya mengangguk dia masih setengah sadar, rambut nya yang masih acak acakan membuat nya terlihat lucu. Ditambah wajahnya yang terlihat cantik dan manis membuat Yang dan jo tak berhenti menatapnya. Tiba tiba muncul ide jo untuk meledek lala.
“Hahaha..., bagaimana akan ada lelaki yang tertarik padamu jika melihat mu seperti ini, pasti mereka akan lari” tertawa puas melihat lala
“Jo, sudah cukup kau sudah keterlaluan kau selalu saja menggangguku” ucap lala kesal
“Ka, lihat lah jo meledek ku terus” rengek nya dengan manja kepada Yang. Tapi tingkah nya malah membuat jo dan Yang tertawa kecil, saat melihat nya mereka tambah gemas saat lala mengadu dengan rambut acakacak kan nya.
“Mengapa kalian hanya tertawa, lihat lah sekarang kau bersama jo meledek ku. Ka jimy apa kau diam saja” rengek nya lagi kepada kakanya yang lain. Jimy yang sedari tadi memperhatikan mereka juga ingin tertawa tapi takut lala makin merengek. Jimy menenangkan lala sambil memukul pelan jo dan Yjang.
“Plak..plakk...”
“Aduhh sakit” rintih jo dan yang secara bersamaan namun malah membuat lala tertawa terbahak bahak melihat jimy memukulnya seakan puas dengan yang di lakukan kakanya.
“Rasain, emang enak wleee.....” ledek nya pada jo dan yang sambil tertawa geli.
Begitulah keharmonisan di keluarga ini walaupun tampak sepi rumah selalu ramai dengan rengekan lala yang tiada henti jika di ledek oleh jo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments