Membela Shiella

Waktu semakin sore, sudah saat nya para pelajar untuk pulang. Lala yang sedang berdiri menunggu ketiga kaka nya untuk pulang bersama, masih setia menunggunya. Hingga akhirnya ketiga kakanya pun datang untuk menghampirinya,

“Pulanglah dulu!, aku jo dan yang akan bertanding basket terlebih dahulu” ucap jimy lembut sambil mengusap rambutnya.

Lala terlihat kecewa karna dari tadi dia sudah lama menunggu ketiga kakaknya, tapi ia malah di suruh pulang terlebih dulu.

“Sampaikan pada ka jun kita pulang telat, sebentar lagi pak andi datang untuk menjemput” ucap yang kepada lala.

Lala hanya memeluk yang dengan erat seperti tak ingin pulang sendiri. Karna memang lala anak yang manja dia selalu terbiasa dengan perhatian dari semua kakanya. Tak lama pun sebuah mobil mewah berhenti dihadapan mereka, namun bukan terlihat seperti mobil yang di bawa pak andi.

Mereka yang tak asing lagi dengan mobil di depan nya pun terheran, karna mobil ini adalah mobil yang sering di bawa kakak keduanya yaitu yon ki atau yang biasa dipanggil ka yon.

Yon pun keluar dari dalam mobil, lala yang melihat kakanya langsung menyambut dengan memeluk yon

“Ka yon....” seru lala sambil memeluknya.

Yon membalas pelukannya, ketiga kakanya yang lain berjalan menghampiri keduanya.

“Sudah ku bilang jaga sikapmu!, ini masih di sekolah bagaimana kalo ada yang melihat” ucap jo kesal kepada lala.

Jo tidak menghiraukan walau yang di peluknya adalah yon. Bukan karna cemburu dia takut lala akan di ejek oleh murid murid yang berada di sekolahya. Dan benar saja dari kejauhan banyak pasang mata melihat ke arah mereka, mereka juga sedikit berbisik-bisik

“Bukan kah itu keluarga Baskara mengapa perempuan itu memeluk laki laki yang lebih tua ya, padahal ada tiga cowo di belakang nya”

“Paling dia hanya baby sugar nya saja atau dia menjadi simpanan om-om” banyak sekali yang berbisik membicarakan nya.

Bagaimana mereka tak heran karna ini pertama kali yon datang ke sekolah adik nya. Dia ingin menjemput lala, walaupun yon sangat sibuk di kantor dia ingin menyempatkan diri untuk menjemput nya sekolah karna ini hari pertamanya di sekolah SMA.

Keempat kakak nya bahkan tak menyadari jika sekarang lala adik tersayang nya, telah di jadikan bahan ejekan satu sekolah. Karna jarak mereka yang lumayan jauh, jadi mereka tak bisa mendengarnya.

“Ayo cepat masuk aku akan mengantar kalian pulang” ucap yon kepada keempat adiknya.

“Ka aku akan bertanding basket dengan yang dan jimy” jelas jo kepada yon.

“Baiklah, aku akan pulang bersama lala, selesai bertanding hubungi pak andi untuk menjemput kalian” ucap yon kepada ketiga adiknya sambil membuka pintu untuk lala.

Mereka berdua masuk ke dalam dan mobil pun segera berjalan menuju keluar sekolah. Mereka bertiga langsung pergi kearah lapangan, untuk bergabung bersama temannya bertanding basket dengan antar kelas. Ini bukanlah pertandingan lomba hanya bertanding biasa saja sambil membuat mereka berlatih.

Mereka sekarang sedang bertanding, banyak siswi yang melihat mereka karna ingin menyaksikan ketampanan ketiga kaka beradik itu. Para gadis ramai menyoraki seperti seorang cherleaders yang memberi dukungan. Tibatiba saja

“Sreettt.....”

Suara tangkapan bola yang nyaris mengenai salah satu siswi yang sedang melintas lewat, namun berhasil di tangkap oleh jimy. Bola tepat berada didepan wajah gadis itu, hanya 5cm lagi tepat mengenainya. Gadis lain yang melihat nya, menatap kearah jimy dengan perasaan yang senang

“Ahhh..., Tampan sekali dia terlihat sangat seksi, seperti kekasih yang sedang melindungi wanitanya” gumam para gadis sambil menatap dengan perasaan sedikit iri namun tetap terkagum

“Maaf, bola ini hampir mengenaimu” ucap jimy sambil tersenyum ke arah gadis itu.

Gadis di depannya hanya menatap jimy sambil merasakan jantung yang berdetak didadanya sangat kencang. Jimy pun tersenyum dalam hati melihat gadis itu dan dia kembali untuk melanjutkan pertandingan nya. Gadis yang tadi nya hanya lewat saja, saat melihat jimy dia jadi ikut menyaksikan pertandingan bersama gadis lain.

Dia dengan serius memperhatikan jimy, pria itu terlihat sangat keren dan tampan dimatanya, ditambah dengan keringat yang bercucuran di wajahnya. Akhirnya pertandingan selesai, semua yang menyaksikan pertandingan itu pun ikut bubar.

Saat mereka akan menuju gerbang sekolah, di tengah jalan mereka mendengar seperti ada siswa yang terdengar bergosip. Pria yang sedang bergerombol terdengar membicarakan salah seorang siswi, bahkan mereka juga mengadakan taruhan untuk mendapatkan gadis itu. Jimy, Yang dan jo yang belum mengetahui jika itu adalah lala masih terlihat cuek saja dan terus berjalan.

“Apakah kau yakin akan bisa mendapatkan gadis itu?” ucap laki laki yang tengah berbicara pada teman nya

“Tentu saja, gadis itu kan terlihat seperti murahan, baru sehari masuk saja dia terlihat beberapa kali memeluk pria, bahkan tadi saat pulang sekolah ada laki laki yang cukup dewasa menjemput nya pasti dia menjadi simpanan dari laki laki itu” sahut temannya lagi dengan percaya diri

“Tapi ku dengar dia adalah pacar jo kalau tidak salah lala namanya”

Saat mendengar nama adik nya di sebut, jo yang mendengar itu menghentikan langkahnya. Dia menatap para gerombolan laki laki di depan nya sambil mengepalkan tangan, saat ini ia sangat terlihat emosi. Dan tibatiba...

“Brughhh...”

Satu pukulan mendarat di wajah anak laki laki itu, jo dengan kesal memukulnya begitu saja. Dia ingin membela lala adik nya yang di ejek, teman laki laki yang melihat itu pun geram mereka juga ingin menghajar jo. Akhirnya terjadi perkelahian dimana mereka mengerubungi jo, jimy dan yang pun ikut membantu jo dan terjadi lah perkelahian antara mereka.

Bahkan jimy yang tak pernah berkelahi itu pun ikut membela lala, karna mereka bertiga sangat kesal mendengar adik perempuan satu satu nya dijadikan bahan taruhan dan di bilang simpanan om-om.

“Berhenti....!”

Suara keras dan lantang terdengar, seketika mereka menghentikan perkelahian nya. Seorang guru terlihat berjalan ke arah mereka, dia adalah Pak Broto. Guru paling keras di SMA itu dan ia juga paling di takuti oleh semua murid

“Kalian bukan nya pulang malah berkelahi, semua nya pergi ke ruangan saya cepat!” Bentak pak broto kepada para muridnya dengan nada yang sangat keras.

Mereka pun segera berjalan ke arah ruang guru sembari di ikuti pak broto dari belakang. Sesampai nya di ruang guru mereka semua berbaris ke samping dengan wajah yang sudah terlihat babak belur akibat perkelahian. Pak broto yang melihat muridnya menghela nafas dalam dalam melihat kelakuan para muridnya itu, apalagi saat melihat jimy siswa teladan yang ikut berkelahi. Pak broto semakin pusing sambil memegangi kedua pelipisnya.

“Saya sudah menghubungi wali kalian, tunggulah disini mereka sedang menuju kesini” ucap pak broto kepada murid di depannya.

Jimy, yang, dan jo mendengar itu sangat terlihat ketakutan jantung mereka berdegup kencang, karna nanti nya mereka pasti akan di marahi habis habisan oleh jun.

Sementara jun dirumah yang mendapat kabar dari pak broto bergegas ke sekolah nya membawa mobil nya sendiri. Dengan cepat jun telah sampai di ruang guru terlihat dua bodyguard mengikutinya dari belakang. Saat masuk dia melihat pemandangan di depannya dan melihat adik nya yang babak belur.

Jun langsung di persilahkan duduk diantara para wali lainnya, pak guru pun menjelaskan bahwa jo yang lebih dulu memulai pertengkaran karena memukul salah satu murid. Ibu dari murid itu pun langsung bangkit memarahi jo saat mendengar penjelasan dari pak broto bahkan ibu itu ingin memukul jo. Tapi pukulan nya dengan cepat di hentikan oleh bodyguard yang di bawa oleh jun.

“Bukan kah kita harus mendengarkan dulu penjelasan dari adik saya” ucap jun tegas sangat berwibawa dan percaya diri pada adiknya karna dia yakin tidak mungkin adiknya memukul duluan tanpa sebab.

“Jimy jelaskan lah kepada kami semua” ucap pak broto karna dia sangat mempercayai jimy daripada yang lain nya.

“Pada saat kami ingin pulang kami mendengar mereka sedang menjelekan adik kami. Dia mengatai bahwa adik kami adalah simpanan om-om, bahkan mereka menjadikan nya bahan taruhan” jelas jimy kepada semua orang.

Jun yang mendengar penjelasan dari jimy seketika wajahnya berubah menjadi sangat marah kepada anak anak berandal di depan nya, tapi dengan tenang jun berbicara,

“Bukan kah sudah jelas di sini adik saya tidak bersalah mereka hanya membela adik kecilnya. Aku memang belum memublikasikan shiella, dia juga anggota dari keluarga kami jadi mungkin mereka salah paham sehingga mengejek shiella yang tidak tidak” sambil memberikan sebuah kartu keluarga dan foto mereka sekeluarga kepada pak broto.

Pak broto pun menerima dan melihat sesuatu yang diambilnya dari tangan jun.

“Mungkin yang dimaksud murid itu adalah adik saya yang kedua, karna dia tadi menjemput mereka kesini” sambil menunjuk yon yang ada di dalam poto tersebut.

Akhirnya pak broto pun memutus kan mereka semua akan di hukum. Walaupun jo yang dan jimy tidak bersalah tapi mereka juga harus di hukum karna terlibat perkelahian. Mereka di skors selama 3hari sedangkan para anak laki yang lain di skors selama seminggu. wali murid yang lain pun tidak terima kenapa di kasih hukuman yang berbeda karena mereka semua sama sama berkelahi.

“Mengapa seperti itu jangan membedakan dari status mentang mentang keluarga mereka terpandang” ucap ibu itu kepada pak broto.

Ibu ibu yang lain juga menyetujui ibu yang tadi berbicara dan ikut bersorak

“ya benar, benar”.

“Apakah tidak mendengar yang dikatakan pak broto atau kalian ingin aku tuntut atas pencemaran nama baik dan menyebarkan berita palsu?” seketika suara jun membuat suasana menjadi hening.

Mau tak mau ibu ibu itu memilih menerima nya daripada harus di penjara karena dituntut oleh jun. Dan akhirnya mereka pun keluar dari ruang guru. Jun bersalaman kepada pak broto dan meminta maaf karna adiknya membuat keributan. Setelah itu jun keluar diikuti ketiga adiknya dan mereka pun pulang menaiki mobilnya, sedangkan ke dua bodyguard nya membuntuti dari belakang dengan sepeda motor mereka yang sangat keren.

Terpopuler

Comments

Boyke Dulah

Boyke Dulah

Crita nya menarik thor, semangat yaa

2023-08-23

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Cowo populer
3 Membela Shiella
4 Shiella phobia darah
5 Cinta pertama Jo
6 Teman baru
7 Impian Shiella
8 Awal mula teka teki
9 Teka Teki besar
10 Berkunjung ke rumah lala
11 Bertemu orang asing
12 Ciuman pertama
13 Shiella Bermimpi
14 Syok
15 Mengunjungi kantor
16 Pewaris
17 Shiella dan Riana mabuk
18 Perasaan yang tersembunyi
19 Kesalah pahaman
20 Penjelasan
21 Mempertanyakan keberadaan Shiella
22 Berkunjung ke rumah Riana
23 Saling Menguatkan
24 Menemukan Bukti
25 Merencanakan Pesta
26 Shiella di ejek
27 Menyiapkan kado untuk Shiella
28 Pertemuan yang kebetulan
29 Persiapan Pesta
30 Menunggu pesta di mulai
31 Pesta di mulai
32 Kejahatan terungkap
33 Berdansa
34 Anggota Keluarga baru
35 Belanja bersama Nenek
36 Hukuman Untuk Hengki
37 Penyelidikan di mulai
38 Membuka Kado
39 Orang kepercayaan papah
40 Saudara Tiri
41 Sisi gelap Jeni
42 Niat Jahat Jeni
43 Sebuah paket
44 Bermain ke Taman
45 Gagal Mengerjai Lala
46 Rahasia jeni
47 Saingan Cinta
48 Kebersamaan Jo dan Lala
49 Tamu Spesial
50 Kecemburuan Jo
51 Kelinci
52 Canggung
53 Mencari tahu tentang Jeni
54 Karma
55 Kemarahan Jun
56 Mengancam Kevin
57 Perjanjian apa?
58 Ke Pantai
59 Penurunan Saham
60 Insiden di pensi
61 Sengaja mencelakai lala
62 Pelaku insiden pensi
63 Kambing Hitam
64 Sebuah Permainan
65 Sosok pemilik lukisan
66 Bermalam dengan kirana
67 Musuh dalam selimut
68 Tingkah lucu Jimy
69 Makan malam bersama riana
70 Malam yang Indah
71 Balas dendam
72 Nenek Tertusuk
73 Kepergian Nenek
74 Flashback 13 years ago
75 Hari Pemakaman Nenek
76 Konfrensi Pers
77 Pernikan Adrian
78 Mengiklaskan
79 Jimy menyatakan cinta nya
80 Bermain di pantai
81 Peesaingan Cinta
82 Pasar Tradisional
83 END
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Perkenalan
2
Cowo populer
3
Membela Shiella
4
Shiella phobia darah
5
Cinta pertama Jo
6
Teman baru
7
Impian Shiella
8
Awal mula teka teki
9
Teka Teki besar
10
Berkunjung ke rumah lala
11
Bertemu orang asing
12
Ciuman pertama
13
Shiella Bermimpi
14
Syok
15
Mengunjungi kantor
16
Pewaris
17
Shiella dan Riana mabuk
18
Perasaan yang tersembunyi
19
Kesalah pahaman
20
Penjelasan
21
Mempertanyakan keberadaan Shiella
22
Berkunjung ke rumah Riana
23
Saling Menguatkan
24
Menemukan Bukti
25
Merencanakan Pesta
26
Shiella di ejek
27
Menyiapkan kado untuk Shiella
28
Pertemuan yang kebetulan
29
Persiapan Pesta
30
Menunggu pesta di mulai
31
Pesta di mulai
32
Kejahatan terungkap
33
Berdansa
34
Anggota Keluarga baru
35
Belanja bersama Nenek
36
Hukuman Untuk Hengki
37
Penyelidikan di mulai
38
Membuka Kado
39
Orang kepercayaan papah
40
Saudara Tiri
41
Sisi gelap Jeni
42
Niat Jahat Jeni
43
Sebuah paket
44
Bermain ke Taman
45
Gagal Mengerjai Lala
46
Rahasia jeni
47
Saingan Cinta
48
Kebersamaan Jo dan Lala
49
Tamu Spesial
50
Kecemburuan Jo
51
Kelinci
52
Canggung
53
Mencari tahu tentang Jeni
54
Karma
55
Kemarahan Jun
56
Mengancam Kevin
57
Perjanjian apa?
58
Ke Pantai
59
Penurunan Saham
60
Insiden di pensi
61
Sengaja mencelakai lala
62
Pelaku insiden pensi
63
Kambing Hitam
64
Sebuah Permainan
65
Sosok pemilik lukisan
66
Bermalam dengan kirana
67
Musuh dalam selimut
68
Tingkah lucu Jimy
69
Makan malam bersama riana
70
Malam yang Indah
71
Balas dendam
72
Nenek Tertusuk
73
Kepergian Nenek
74
Flashback 13 years ago
75
Hari Pemakaman Nenek
76
Konfrensi Pers
77
Pernikan Adrian
78
Mengiklaskan
79
Jimy menyatakan cinta nya
80
Bermain di pantai
81
Peesaingan Cinta
82
Pasar Tradisional
83
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!