2.

Dia masih anak anak ketika itu. Masih begitu ceria dalam kebahagiaan masa remajanya. Nyaris tidak mirip anak perempuan pada umumnya yang memakai rok. Ia memakai celana pendek, rambut sebahu dan kelakuan yang sangat konyol.

Dia memanjat semua pohon buah yang ada didekatnya. Pohon jambu biji, pohon mangga yang rendah, pohon Mente. Kelakuannya membuat neneknya berteriak kuatir dan sedikit jengkel.

" Turun nduk... nanti kamu jatuh".

dan Dia cuma tersenyum senyum dari atas pohon.

" Tanggung kek... buahnya lagi matang semua ini, sayang kalau tidak diambilin'

tapi beberapa saat kemudian

Aihh... ada ulat, teriak nya dari atas. Aldric melihatnya kehilangan keseimbangan dan segera bergerak ke bawah pohon. untung sekali ia tiba tepat waktu. gadis bandel itu sudah ada di tangannya. tepat setelah Ia tergelincir dan jatuh.

Mata itu masih terpejam. Ia baru saja merasakan kengerian karena akan segera merasakan sakitnya terbentur di tanah dari ketinggian 2 meter pohon jambu yang dipanjatnya.

Namun yang dirasakannya justru rengkuhan tangan yang kuat ditubuhnya. perlahan gadis culun berusia 14 tahun itu membuka matanya dan yang nampak didepannya adalah sorot mata menggoda yang seolah mengejeknya.

kedua alis mata Aldric bergerak naik seolah memberitahu..

Enak digendong? ... anak perempuan kok tidak ada kalem kalemnya.

Gadis culun itu cuma nyengir kuda sembari bergerak seolah minta diturunkan. Aldric masih betah menggendong.

eh..Mas... turunin... Rengeknya... Ia jadi malu karena tidak bisa membuktikan kehebatannya memanjat pohon

"ha... ha.. ha... suka ya kamu di gendong Mas Aldric? ejek Evi temannya, sekaligus adik sepupu Aldric.

hmmh... siapa dia Vi? bisik si culun pelan, takut kedengaran si Mas yang sudah menolongnya.

" tadi kita berangkat, dia tidak keliatan di mobil kan? bisiknya lagi

"emang, om Aldric berangkat sama Mas Bayu naik motor".Evi ikut berbisik.

Sepanjang hari di kebun seluas itu, banyak hal bisa mereka lakukan. melihat orang-orang memetik mente, memetik coklat dan memanjat cengkeh.

Aldric imut membantu memetik kelapa untuk mereka minum, sementara kaum perempuan sibuk menyiapkan bekal yang mereka bawa untuk makan siang.

Satu hal yang tidak bisa Aldric tinggalkan, matanya tidak bisa lepas memandang gadis culun yang ditolongnya tadi. Bila gadis itu jauh dari pandangannya, ia celingukan mencari. Entah mengapa ia begitu senang melihat tawa ceria gadis itu, juga sikap tomboy nya yang minta ampun. tidak ada manis manisnya sama sekali. duduk sembarangan di rumput, manjat setiap menemukan pohon buah dan berlari dan melompat tak ada habisnya. seolah tidak pernah kehabisan energi. lebih mirip gadis hiperaktif. Aldric tersenyum sembari geleng-geleng kepala melihat ulahnya. Dan tidak ada seorang pun yang menegurnya bahkan kakeknya hanya sesekali mengingatkan untuk berhati-hati.

Sangat jauh berbeda dengan Evi, adik Bayu, sepupunya. Evi sudah pandai berdandan dan berpenampilan menarik. Sungguh aneh, dua makhluk berjenis kelamin sama namun dengan orientasi gaya berbeda bisa begitu akrab bahkan bersahabat dekat. Aldric secara cepat sesuai jiwanya yang suka mendapat berita paling akurat. Segera saja informasi tentang gadis culun yang menarik hatinya itu ia dapatkan. Mereka bersekolah di tempat yang sama, tidak sekelas tapi teman sepermainan sejak kecil, hobi tidak sama, Evi suka nonton film romantis si culun suka film komedi. Evi senang makan yang pedas, si culun gemar manisan. Evi suka musik pop, culun penggemar musik klasik. Evi suka pakai dress, culun lebih sering pakai jeans utamanya yang sobek sobek dan semua perbedaan itu malah membuat mereka lengket seolah saling melengkapi. Hingga si Bayu pernah mencurigai orientasi **** kedua orang ini. Apa jangan jangan mereka?

"Tidak mungkin, Bay... aku akan membuktikan dugaan itu tidak benar" tegas Aldric yakin.

Aldric bangkit dari sebatang pohon tumbang tempatnya bersandar. mendekati dia makhluk manis didepannya. Meski jauh dari kata selera yang dimilikinya, diusianya 21 tahun ini, ketika ia dikelilingi banyak wanita cantik yang menginginkannya sebagai pasangan. Bahkan ia tidak mengingkari jika berciuman bibir sudah biasa baginya, meski ia tetap menahan diri untuk tidak lebih dari itu, mengingat mamanya yang terlahir di Indonesia dengan adat yang begitu dijunjungnya, tidak mengijinkan anaknya berlaku bebas. Dan Aldric sangat menyayangi sang mama hingga akan patuh atas apapun keinginan nya.

Dan kini, jiwa playboy nya tiba tiba-tiba muncul karena seorang gadis tomboy sekaligus culun, mungil dan sedikit aneh, menimbulkan rasa penasaran nya.

" Bikin apa dua gadis ini heh... Tiba-tiba ia duduk diantara keduanya dan tanpa permidi merangkul keduanya.

"Mas Aldric... bikin kaget ih" Evi merajuk manja

"temanmu manis juga yah Vi" komentar Aldric sok akrab

si culun mendelik dengan sorot mata terkejut. Si tampan menyebutnya manis, benarkah, fikirnya narsis.

tiba-tiba lagi Aldric meraih tangan dan jemarinya dan memberi kecupan cukup lama di sana, hingga si culun tidak sempat berfikir atau mengghindar.

Aihh... ihhh... Vi... tolongin nih...

Evi terkekeh...

"Tenang... mas Aldric... cuma bercanda" jawab Evi. Ia tahu mas Aldric tidak mungkin suka pada sobat konyolnya ini, mas Aldric punya banyak fans diatas rata-rata. Mas Aldric hanya sebel liat tingkahnya yang dari tadi seperti gasing, tidak bisa diam, tapi itulah sahabatnya, Evi tidak pernah keberatan karena mereka sudah berteman dari kecil.

Terpopuler

Comments

menhera Chan

menhera Chan

Jalan ceritanya mantap!

2023-08-23

0

run away.┲﹊

run away.┲﹊

Aku udah jatuh cinta dengan karakter-karaktermu. Keep writing! 💕

2023-08-23

0

Oriana

Oriana

Kurang tidur demi baca ini, thor cepetan terbitkan yang selanjutnya!

2023-08-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!