Sudah dua hari aku menjalani skors dari perusahaan. Yang ku lakukan hanya tiduran saja, mau keluyuran? Nggak hobby. Lebih baik aku istirahat saja.. Masa bodoh jika aku di anggap anak cupu atau yang lainnya. Ku lirik tempat tidur ningsih yang tidak berpenghuni.
"Entah bagaimana nasibnya" gumam ku.
Drrtttt drtttttt ponsel ku bergetar, ku lirik karna penasaran siapa yang menelfon.
Deg!
" Mas krisna? " Suara ku parau. Entahlah, ada rasa enggan untuk mengangkat telfon dari nya.
Tok tok tok, terdengar pintu rumah di ketuk. Tapi siapa yang bertamu jam sembilan pagi begini? Karna karyawan PT tentu saja sudah bekerja. Perusahaan tempat ku bekerja berjadwal tiga shift , kebetulan teman-teman dorm ku mendapatkan sift pagi minggu ini. jika pun yang datang ini teman dari teman ku, rasanya tidak mungkin. Karna sudah jadi kebiasaan untuk bertanya jadwal shift jika ingin berkunjung.
"Apa tukang paket?" Tapi ada rasa takut mau membuka pintu. Bagaimana tidak, sudah satu bulan ini dorm wanita selalu heboh kehilangan ****** *****. Tentu saja jika sendirian, jadi sedikit ngeri.
TOK!! TOK!! TOKKK!!! Suara ketukan semakin nyaring.
"Ah sudah lah ku buka saja" aku berjalan dengan mengendap-endap, perlahan ku buka pintu.
"Loh, kok nggak ada orang? " suasana mendadak hening, sedikit rasa takut menggerogotiku..
" Permisi, saya mau curi ****** ***** hihihi" ada suara berbisik-bisik, dan aku sangat mengenal suara ini.
" OALAH DENGKUL MU AMBRUKK!! SINI MASUK!! " Bentak ku pada orang sinting ini, siapa lagi jika bukan sahabat ku, Sri.
"Hahahaha Wuahahaha wkwkwk, haduh bego nya" puas banget sih dia mentertawakan aku. Aku benar-benar terlihat seperti orang bodoh.
Sri sahabatku yang berasal dari daerah yang sama, kami juga bekerja di satu perusahaan dengan pangkat yang berbeda. Dia dengan jabatan Quality Control, sedangkan aku hanya operator produksi.
Dulu ia berteman dengan ningsih, entah kenapa Sri malah jadi akrab denganku. Dan malah seperti malas-malasan merespon ningsih.
Di usapnya air mata yang keluar dari sudut matanya, akhirnya ini bocah berhenti tertawa juga. Ku suguhkan dua botol Coca-Cola dan beberapa biskuit untuk menemani kami mengobrol.
"Gimana nih cerita nya, emang enak di skors? Hahaha" lagi tawa nya renyah.
Plakkk!! Ku tepuk jidat nya dan di sambut ringisan dari wajahnya
" Hey tolong ya anda jangan maen kepala, ini kepala sudah di fitrop haha" protesnya sambil tertawa
" Fitrah buk fitrah, Fitrop? Ente pikir ente istri irvan hanafi hahaha " Bercanda sama anak ini membuatku bengek saja.
" Wuahahahaha, Jadi bu kayra sudah mengandung berapa bulan? Sehat-sehat ya nak " bocah gendeng, malah di elusnya perutku.
"Tujuh bulan, untung nggak brojol saya waktu dengar teriakan pak dion Hahaha " Lagi tawaku hampir semaput.
Drrrttt Drrttttt , lagi telfon masuk dari mas krisna yang masih enggan ku angkat. Terlebih lagi aku sedang bersama sahabat ku. Bukan apa, mas krisna sangat posesif. Sering protes jika aku bermain dengan temanku, kadang dia tak segan terang-terangan melarang aku bermain dengan teman-teman ku.
"Jadi apakah buk kayra dan mas mas posesif ini sudah berakhir? " akhirnya dia kepo juga karna aku tidak merespon telfon dari mas krisna
"Nggak tau ah Sri, bingung juga" Jawabku jujur
"Menurut lu, apa gue maafin saja mas krisna? " tanyaku meminta pendapat.
"Coba lu ingat-ingat kebaikan krisna, terus lu ingat-ingat keburukannya juga. Terus lu kali, lu tambah, lu kurang. Biar tau hasilnya" bocah gendeng ini mulai lagi meracau
" lu kira gue lagi bagi hasil jual tanah? " ucap ku ngegas
"Haha, Ya lu resapilah, coba lu bener-bener pikir. Bisa nggak kira-kira masalah ini selesai hanya dengan memaafkan saja? Next time, bener lu ikhlas? Yakin nggak teringat-ingat? Selagi ada yang pasti, ya sama yang pasti-pasti saja lah ra" di teguknya Coca-Cola perlahan.
"Terus juga dia orangnya posesif kan? Ini itu di larang, tapi ending nya dia yang buat kekacauan. Selingkuh itu ibarat penyakit , bisa di ringankan jika minum obat. Sembuh? Ya enggak lah, sewaktu-waktu pasti kumat lagi. Nggak ada jaminan ra" lanjutnya menasehati
"Kalau di bilang buruk, dia nggak seburuk itu Sri. Cuma perkara yang terakhir ini bener-bener bikin gue down. Tapi ngelihat dia yang masih bertahan walau sudah tau aib gue, rada sayang nggak sih mau end gitu saja" Aku masih berusaha berdamai.
"Bertahan tapi dengan berselingkuh lebih tepatnya ra. Bisa jadi aib lu itu juga yang bakal di jadikan alasan buat dia. Nggak ada yang benar dari perselingkuhan ra, jangan mewajarkan. " sekali lagi sri mengingatkan
"Lu tanpa aib ataupun elu di taburi aib, elu itu berharga. Jangan mikir seolah-olah lu itu hanya pantes dapat yang nggak bagus di dunia ini" perkataannya sukses membuat mata ku berembun.
"Apa gue balas selingkuh juga ya Sri, biar dia tau rasanya. Mas sono juga nawarin gue untuk pura-pura berselingkuh dengannya" ku teguk Coca-Cola dan lanjut membuka bungkusan biskuit.
"Hadeh, nggak usah memperumit keadaan lah. Level kita itu nggak main yang gitu-gitu kan. Mau putus langsung putus, lanjut ya lanjut. Kalau keadaan bisa di perjelas kenapa di buremin" protes sri sambil mencomot biskuit yang ku buka
"Tapi sebenarnya gue masih sayang sri sama mas krisna, cuma perselingkuhannya ini yang bikin gue sakit banget. Sama si ica pula tuh" ujarku yang ujung nya kesal karna teringat siapa pasangan selingkuhannya.
"Iya lu sayang, tapi sakit kan? Ntar mau sakit lagi oleh pelaku yang sama? Ya sih, di pikir-pikir dia emang nggak seburuk itu. Tapi tetap saja buruk nggak sih. Gue tu nggak bisa menormalisasi kan perselingkuhan cuy, harusnya di selesaikan dulu baru lanjut sama yang lain" Sahabat ku berusaha meyakinkan aku.
Aku mengangguk-angguk tanda setuju. Matahari sudah mulai menampakkan terik nya, sebentar lagi jam makan siang. Ku ajak Sri untuk masak bareng. Ya hidangan ala kadarnya saja lah.
...****************...
Sudah hampir jam dua siang. Setelah puas kami bercengkrama, Sri juga segera berpamitan. Wajahnya juga tampak lelah sekali. Bagaimana tidak, jam sembilan pagi dia sudah bertandang ke dorm ku. Padahal dia juga baru pulang kerja pagi ini, dan pasti juga belum sempat tidur. Segera aku berwudhu dan menunaikan sholat dzuhur, begitulah kalau bercengkrama dengan teman se frekuensi terkadang sampai kebablasan lupa waktu ibadah. Astaghfirullah.
Drrt drrrrtttt, ku lirik ponsel yang ternyata pesan dari mas sono.
[ Mas di luar nih ra hehe ]
"Hah?? Ngapain sih dia? " gumamku penuh kebingungan. Segera ku pakai jilbab instan ku dan segera keluar untuk menemuinya.
" Ada apa mas? " Tanya ku berusaha ramah.
Sedikit jengkel, karna niatnya aku mau tidur siang sebentar.
" Oh enggak, mau ngantarin bakso. Sudah jam dua siang, pasti kamu belum makan" ucapnya Pede
"Ngapain pula jam segini aku belum makan, nggak ada kerjaan kok, cuma ongkang-ongkang kaki. Namanya juga di skors" aku membathin.
" Oh Terimakasih mas " jawabku ramah. Waduh , ini sih mau nggak mau bakal ngehabisin waktu buat ngobrol. Tidak mungkin juga ku usir pulang, mana sudah di kasih bingkisan begini.
" Kita ngobrol nya di sini saja ya mas, kayra nggak bisa ajak masuk. Karna teman-teman semua dapat shift pagi, rumah sedang kosong" ucapku dengan sopan agar tak menyinggung perasaannya. Alhamdulillah tampak mas sono tidak keberatan.
...****************...
Ku lipat mukena dan sejadah dengan rapi, baru saja selesai maghrib. Tentu saja teman-teman dorm ku sudah pulang. Suasana langsung ramai sekali. Lanjut aku mengisi perut yang sudah mulai terasa lapar.
Lanjut aku mencuci piring bekas makan teman-teman dorm ku, kebetulan aku lah yang jadwal piket hari ini.
Selesai juga semua nya, akhirnya bisa juga lurusin pinggang. Aku membuka facebook dan ku lihat notifikasi seseorang menandai namaku di foto miliknya dengan caption 'Si cantik ku, No Debat'
"Hah???? Apa-apaan mas sono ini, kapan pula dia berhasil selfie denganku? Ah lengah nya aku" bathin ku . Dengan rasa kesal aku intip komentar-komentar nya.
@Codet : Asikkkkk!! baru lagi nih!!
@Wahyu : Kayak kenal, adik kelas ku ini. Cerdas banget orangnya. Wah selamat ya no.
@Mutia : hemm selamat ya mas, jaga dia baik-baik.
Tapi ada satu komentar yang membuat ku terfokus
@Nanda : wiss selamat Bos ku. Kalau sudah waktunya aku bertugas, info ya hahaha
Komentar dari nanda ini yang di balas mas sono
@Sono : haha aman itu brother, di tunggu saja tugas negara itu.
"Apa sih yang di bicarakan orang-orang ini"Gumamku heran. Karna sangat penasaran, ku klik profil akun nanda dan ku cari fotonya. Dari baju seragam nya ternyata dia perawat di puskesmas dari kota kelahiran ku. Apa hubungannya sama mas sono ya? Masih dalam rasa penasaran, ku lihat ada komentar baru. Ternyata dari ningsih.
@Ningsih : Cewek pelakor. Hobby nya merebut kekasih sahabatnya sendiri. Di jamin sudah nggak perawan haha.
Emosi ku memuncak, nggak bisa di diamkan. Ku balas komentar ningsih
" Saya merebut apa dari anda? Kekasihmu yang mana satu? Bukan kah kekasih mu banyak? Nggak perawan? Urus sana kehamilanmu. Hati-hati sama jejak digital, komentar mu ku screenshot. Bisa ku laporkan dengan pencemaran nama baik"
Kalau wajahku nggak terpampang aku males banget deh meladeni.
Drrrrrt drrtttt pesan masuk dari Sri
" Hey pelakor, screenshot aku juga dong hahah " tak ku bayangkan betapa puas nya anak ini tertawa
" Sontoloyo!! " jawabku ngegas
Ku lihat lagi komentar ningsih yang ternyata hilang. Tampaknya dia malu. Bagus lah, males banget harus ribut yang nggak jelas
Drrrtttt drrtttt, ku intip lagi mungkin balasan dari Sri
"DASAR WANITA MURAHAN, P*LACUR!!! JADI INI ALASANMU TIDAK MAU ANGKAT TELFON DARI KU? KARNA KAU SUDAH ADA YANG BARU??? TAK KU SANGKA KAU BERSELINGKUH DARIKU!!! " jantung ku seketika berdegup kencang membaca pesan dari mas krisna
*Bersambung*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
99Elektronik
kok bintang2 thor
2023-09-09
0
99Elektronik
yang di sensor apa sih thor?
2023-09-09
0