Pertemuan Kembali (2)

Fira sedang mengobrol dengan Irfan dan Icha di teras, mereka membahas acara seminar tadi. Icha bercerita tentang narasumber yang diundang tadi, cara menyampaikannya yang sangat bagus, ramah dan mudah dimengerti. Fira mendengarnya dengan mengangguk, tanda setuju. Sementara Irfan yang tadi tidak bisa ikut jadi peserta karena ada jam kuliah hanya menyimak apa yang diceritakan Icha.

"Kamu menginap disini lagi Cha ?", tanya Irfan.

"Iya Mas, aku diizinin kok sama Ayah"

Rumah Icha sebenarnya di Surabaya, tapi dia juga sering menginap di tempat Fira, katanya ingin merasakan jadi anak kos. Fira pun hanya geleng-geleng dengan tingkah Icha.

Sedangkan Irfan di Surabaya juga tinggal di kos yang tempatnya tidak terlalu jauh dari tempat Fira.

Sementara itu di rumah bu Rina, sedang ramai karena yang biasanya hanya ada bu Rina dan pak Fikri, sekarang ada anak bungsunya yang pulang. Mereka bercengkrama di ruang tengah sambil menonton tv, tiba-tiba bu Rina ingat sesuatu dan berjalan keluar memanggil Fira.

"Nak Fira, bisa kesini sebentar ?" Tanya bu Rina setelah sampai di depan rumah.

"Oh iya bu saya kesana.." Fira segera beranjak menuju rumah pemilik kontrakannya itu.

"Wah lagi ada teman-temannya ya ? Sini sebentar, ibu ada roti tadi buat kebanyakan, kamu bawa ya ?", kata bu Rina sambil berjalan kedalam rumah.

Fira pun mengikutinya kedalam, karena sudah biasa masuk ke rumah bu Rina. Ketika Fira sampai di ruang tengah dia terkejut melihat seseorang yang ada disana. Sementara orang tersebut terlihat santai dan tidak terkejut sama sekali. Fira membatin kalau orang itu yang jadi narasumber di acara Prodinya tadi.

Pak Fikri yang dari tadi memperhatikan pun tersenyum, sementara bu Rina masih sibuk di dapur mengambil roti untuk Fira.

"Nak Fira ?", sapa pak Fikri yang membuat Fira sadar.

"Eh.. iya pak ?"

"Kamu lupa ya, ini Rian anak saya. Dulu kamu sering main sama dia waktu kecil." Kata pak Fikri menjelaskan.

Fira mencoba mengingat-ingat waktu masih berumur 5 tahun, dia ikut tinggal dengan ayahnya yang bekerja di salah satu pabrik disitu dan tinggal di kontrakan tempat Fira tinggal sekarang.

Fira baru ingat kalau bu Rina punya anak yang umurnya tidak jauh beda dengannya. Dia sering bermain dengannya dan sudah akrab, tapi karena Fira dan Ibunya pulang ke kampung, mereka tidak pernah berkomunikasi lagi. Fira juga baru ingat kalau namanya adalah Rian. Fira baru faham ternyata Rian yang menjadi narasumber di acaraya tadi adalah teman masa kecilnya dulu.

"Jadi kamu Rian yang dulu itu ?", Fira memastikan lagi.

Rian tersenyum dan membalas, "Sudah kubilang kan kita bakalan ketemu lagi.."

"Lho nak Fira 'pangling' ya sama Rian, ya nggak heran sih kalian kan terakhir ketemu waktu masih kecil."

Bu Rina yang dari dapur ikut bicara.

"Kok aku nggak pernah lihat ya bu kalau Mas Rian disini ?"

"Oh itu karena dia tinggal sendiri katanya ingin fokus belajar, dan jarang sekali pulang kesini.."

Fira baru faham dan dia jadi malu sendiri di depan Rian. Bu Rina memberikan satu nampan kue ke Fira untuk dibawa ke kamar kontrakannya. Fira mengucapkan terima kasih pada Bu Rina dan langsung berbalik kembali.

Rian hanya senyum-senyum sendiri sambil memandang Fira yang pergi. Sementara Bu Rina seperti memberikan kode ke suaminya kalau kelihatannya Rian tertarik dengan Fira. Pak Fikri mengangguk dan tersenyum, dia sependapat dengan istrinya.

Fira yang kembali ke teras depan kamarnya, disambut oleh Irfan dan Icha. Setelah kembali Fira terlihat senyum sendiri, nafasnya tak beraturan, baru kali ini dia merasakan itu. Irfan pun jadi curiga dengan tingkah sepupunya itu,

"Kamu kenapa dek ? Senyum-senyum sendiri gitu ?"

"Eh, nggak kok mas tadi di dalam ada anak bungsunya bu Rina"

"Oh aku kok nggak pernah ketemu ya.."

Fira hanya mengangkat bahu karena tidak tahu. Icha memuji Ibu kontrakan Fira karena sangat baik dengan Fira, sering Bu Rina memberi camilan atau makanan ke Fira ketika Icha ada disana. Fira menjelaskan memang bu Rina sangat baik ke dia, karena sudah kenal dari kecil dan bu Rina sekeluarga juga sudah akrab dengan keluarganya. Icha yang mendengarnya jadi faham semuanya.

"Terus gimana anak nya bu Rina yang kamu maksud itu ?"

Icha yang penasaran mencoba bertanya lagi, Irfan jadi ikut penasaran.

"Kamu tau nggak Cha narasumber kita tadi di seminar ?"

"Mas Rian ? Memangnya kenapa ?"

"Dia ternyata anaknya bu Rina dan pak Fikri !",

jawan Fira dengan bersemangat dan masih tidak percaya.

Icha yang mendengar penjelasan Fira jadi ikut kaget, tidak menyangka ternyata mas Rian yang diundang tadi anaknya bu Rina.

"Kebetulan banget Fir, wah pantes aja kamu ngerasa kalau nggak asing sama Mas itu. Ehm Ehm.."

Icha tersenyum dengan misterius. Dia merasa Fira senyum-senyum sendiri karena itu.

Fira yang nggak peka bertanya pada Icha,

"Kamu kenapa cha ? Ini minum..", kata Fira sambil menyodorkan air minum ke Icha.

Icha pun geleng-geleng dengan tingkah Fira, begitu pun Irfan yang langsung tertawa. Dia sudah tau kalau Fira orangnya kurang peka dengan hal-hal seperti itu.

Sementara itu, di rumah bu Rina diam-diam Rian duduk di ruang tamu, Dia terlihat mengamati Fira dan teman-temannya di teras. Bu Rina yang gemas dengan tingkah putranya itu langsung menghampirinya.

"Kamu kenapa Yan dari tadi ngeliatin mereka ?",

Selidik bu Rina.

"Eh nggak Ma, ini sambil ngerjain tugas juga kok hehe..", jawab Rian yang salah tingkah.

"Kamu ada rasa sama Fira ?"

"Ma, kok tanya gitu sih.. kan tau sendiri aku lagi sibuk ngurusin skripsi dan bantu Papa di kantor..", kata Rian beralasan. dia mencoba cari alasan lain.

"Hmm.. yaudah, tapi Mama tau kok apa yang kamu rasain, kamu kan anak Mama.."

kata bu Rina sambil tersenyum misterius dan beranjak kembali ke ruang tengah.

Rian sebenarnya tidak mau menyangkal, tapi dia mencoba menutupi nya karena menurutnya masih belum waktunya untuk itu. Dia masih ingin fokus pada study dan karirnya.

Besoknya pada waktu shubuh, Fira terbangun dan beranjak ke kamar mandi untuk ber wudhu dan sholat shubuh. Setelah sholat dia membangunkan Icha untuk sholat shubuh dulu, sementara dia membersihkan kamarnya.

Setelah matahari terbit, Fira mengajak Icha ke pasar karena dia mau berbelanja untuk masak. Icha antusias dan ikut dengan Fira. Di depan kamar kontrakan Fira, dia melihat rumah bu Rina yang kelihatan gelap tidak ada orang, biasanya pagi sudah terlihat di depan rumah, dia baru ingat kalau biasanya bu Rina pergi keluar kota dengan pak Fikri, jadi jarang dirumah itu. Itu menurut penjelasan yang diterimanya dari beliau.

Setelah berbelanja, ketika perjalanan pulang Icha teringat sesuatu,

"Fir, berarti pak Fikri seorang CEO ya ? Kan dia ayahnya mas Rian.."

"Oh iya ya Cha, aku baru sadar, wah aku kirain pak Fikri kerjanya di kantoran gitu, soalnya beliau pernah cerita gitu. Wah nggak nyangka aku.." jawab Fira dengan heboh.

Fira baru sadar akan hal itu, kemudian dia berfikir kemana pak Fikri dan keluarganya ketika tidak terlihat dirumahnya. Sambil ngobrol tidak disangka Fira dan Icha sudah sampai di kontrakan. Tadi mereka berjalan kaki ke pasar, sambil berolahraga dan mereka masak bersama.

Hari senin tiba, seperti biasa Fira pergi ke kampus, sebelum berangkat dia melihat rumah bu Rina yang masih terlihat sepi, dia berfikir mungkin pak Fikri belum pulang.

Di kampus seperti biasa, matakuliah berjalan dengan normal. Selesai matakuliah hari itu, waktu sudah sore, Fira dan Icha pergi ke Masjid untuk sholat dan beristirahat sejenak karena hari itu ada 3 matakuliah dan membuat mereka lelah. Tiba-tiba Icha bertanya,

"Gimana Fir, udah ketemu sama mas Rian lagi ?"

"Nggak Cha, keliatannya mereka belum pulang dari kemarin."

Icha senyum-senyum sendiri melihat tingkah Fira yang terlihat tidak semangat menjawab. Tiba-tiba Randi datang,

"Hei kalian nggak pulang ?", tanya Randi

"Kamu sendiri belum pulang Ran ? Ngapain kamu ?", tanya Icha balik.

"Aku habis sholat, terus liat kalian disini .."

Mereka bertiga berbincang-bincang sebentar mengenai matakuliah mereka dan lain-lain. Fira baru ingat kalau mereka bertiga ada tugas kelompok bersama, Fira mengajak mereka untuk membahas tugas sama-sama nanti setelah Maghrib. Icha dan Randi setuju. Mereka sepakat untuk bertemu di tempat biasa mengerjakan tugas, di kafe kecil dekat kampus. Disana banyak mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas. Selain itu harga makanan dan minuman disana sangat mudah dijangkau oleh anak kos seperti Fira. Tempatnya memang nyaman sekali, ditambah ada fasilitas Wifi yang memudahkan saat mengerjakan tugas.

"Fir, kamu nggak makan ? Kok pesannya cuman camilan aja." Tanya Randi.

"Nggak Ran, aku masih kenyang."

"Cie yang perhatian, aku mau dong diperhatiin juga...", goda Icha.

"Kamu kan udah pesan bakso Cha, Fira nggak pesan makanan tuh, dia kan punya sakit Maag, kalau kambuh gimana ?", jawab Randi

Randi sama dengan Icha dari awal masuk kuliah sudah akrab dengan Fira, jadi dia tau juga kalau Fira punya sakit Maag dan pernah kambuh parah waktu di semester awal.

"Hehe tenang Ran, aku nggak apa-apa kok... beneran aku masih kenyang...", jawab Fira.

"Hmm yaudah deh, tapi beneran ya, aku nggak mau kamu kayak dulu lagi !"

Fira hanya mengangguk dan tersenyum.. Randi memang sangat perhatian dengan Fira, dan tidak mau terjadi apa-apa pada Fira.

"Yaah kacang kan aku.. aku pengen juga diperhatiin...", rengek Icha yang merasa diabaikan sama Randi. Randi pun tersenyum sambil menggaruk" tengkuknya yang tidak gatal.

Tiba-tiba terdengar suara yang tidak asing di telinga Fira dari pintu masuk.

"Lho kamu ada disini ? Kan jauh dari kampus mu.." tanya seorang pemuda ke pemuda yang ditemui di depan kafe.

"Iya Mas, lagi mau mampir kebetulan yang punya kafe ini temenku di kampus..", kata pemuda itu.

Mereka berdua masuk ke kafe bersama, dan tidak sengaja melihat Fira disana.

"Fira kamu disini ?" Tanya salah satu pemuda itu.

Kira-kira siapa ya mereka yang baru masuk ?

Tunggu kelanjutannya yaa... 😊

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

pasti Rian🤔🤔🤔🤔🤔

2021-06-26

0

Nisaa Anime id

Nisaa Anime id

sudah pasti yg dteng bang rian dong

2019-11-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!