2. Janji Saudara Tua

Arman sedang berbincang akrab dengan teman sebayanya yang berusia remaja. Di sisi lain terlihat Melati yang juga sedang bermain bersama teman-teman perempuannya. Mereka membentuk dua kelompok besar yang berbeda jenis kelamin dan generasi. Saat itu mereka sedang berada di lapangan tak jauh dari rumah.

Tiba-tiba terdengar suara rentetan senjata. Hal yang telah lama absen di kampung itu karena letak kampung yang jauh di lereng bukit dan sulit digapai. Sejak mereka kembali dari pengungsian beberapa bulan yang lalu, ini adalah kali pertama mereka mendengar suara tembakan senjata.

Para remaja yang berada di tempat itu nampak panik. Mereka berlarian ke sana kemari untuk mencari tempat sembunyi. Arman yang juga panik masih sempat menoleh mencari adiknya.

"Sebelah sini Mel !" panggil Arman lantang sambil melambaikan tangan kearah Melati.

Melati menoleh lalu mengangguk. Ia mengajak remaja wanita di sampingnya untuk ikut bersamanya. Namun sayang, saat keduanya akan berlari kearah Arman, sebuah ledakan terjadi tepat di depan mereka. Akibatnya asap dan debu membumbung tinggi menutupi pandangan. Melati dan beberapa orang yang berada di dekatnya pun terpental lalu terkapar jatuh di tanah.

Arman dan semua orang terkejut lalu berlarian mendekati sumber ledakan.

"Melatiiii ...!" panggil Arman lantang sambil berlari mendekati Melati.

Namun sebuah pukulan mendarat di tengkuk Arman hingga membuatnya terjatuh. Arman sempat menoleh kearah belakang untuk mengetahui siapa yang telah memukulnya.

Di saat bersamaan Arman merasakan sesuatu mengalir di tengkuknya. Dan saat disentuh tengkuknya terasa basah. Arman meringis saat mengetahui sesuatu yang mengalir dan basah itu adalah darah.

"Darah ?" gumam Arman sambil menatap ke belakang.

Arman terkejut melihat sosok pria berkulit putih, bermata sip*t dan berseragam lengkap tengah menatap kearahnya. Ia berusaha mengingat siapa pria itu dan apa salahnya hingga pria itu memukulnya. Sesaat kemudian Arman pun jatuh pingsan saat pria itu melayangkan popor senapan kearah wajahnya.

\=\=\=\=\=

Arman terbangun saat sebuah tendangan mendarat di punggungnya. Dan saat membuka mata, Arman merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

Arman meringis kala sebuah tendangan kembali mampir di tubuhnya.

"Hentikan !. Ini sakit tau !" kata Arman lantang sambil menangkap kaki pria yang tengah menendang dan menginjak-injak tubuhnya.

Untuk sejenak tatapan Arman dan pria bermata sip*t itu saling bertemu. Pria itu nampak menyeringai lalu kembali menggerakkan kakinya yang lain untuk menendang Arman.

Tak ingin disakiti tanpa sebab, Arman pun menggulingkan tubuhnya sambil terus memegangi kaki pria bermata sip*t itu. Akibatnya pria bermata sip*t itu jatuh tersungkur ke tanah dengan wajah lebih dulu mencium tanah.

Adegan itu disaksikan belasan atau mungkin puluhan orang dan tentu saja menimbulkan berbagai reaksi. Ada yang terkejut bahkan ada juga yang tertawa. Arman nampak kebingungan lalu melepaskan tangannya dari pria bermata sip*t yang tadi jatuh bersamanya. Sedangkan pria itu bangkit lalu melayangkan pukulan sekali lagi ke perut Arman. Rupanya pria bermata sip*t itu merasa malu karena telah dijatuhkan oleh Arman di hadapan semua rekannya.

Melihat Arman disakiti sebuah suara menjerit memanggil namanya.

"Kakaaakk ...!" panggil Melati dari sisi lain.

Arman menoleh dan terkejut melihat Melati dan beberapa remaja putri lainnya tengah disandera oleh sekelompok orang berkulit putih, bermata sip*t dan berseragam.

Saat itu lah Arman baru sadar jika dirinya bersama belasan temannya ada di sebuah tempat dalam kondisi terkapar babak belur.

Arman tak mengenal siapa mereka. Lalu mengapa mereka menyakitinya dirinya, adiknya dan para remaja itu dengan brutal.

Saat Arman sedang bingung, sebuah jeritan terdengar di balik rimbunan pohon. Salah seorang pria bermata sip*t lainnya datang sambil mendorong jatuh seorang pria yang dikenali Arman. Lalu tanpa basa basi pria bermata sip*t itu menembaki pria malang itu hingga tewas meregang nyawa.

Semua orang terkejut. Para remaja putri menjerit dan menangis menyaksikan kekejaman pria bermata sip*t itu.

"Itu akibatnya jika Kalian tidak patuh !" kata pria bermata sip*t itu sambil menatap ke sekelilingnya dengan tatapan bengis.

"Si-siapa Kalian ?. Apa mau Kalian ?" tanya salah seorang remaja dengan berani.

"Kami tentara Nippon. Kami dari jauh. Apa Kalian pernah dengar nama Nippon ?" tanya pria bermata sipit itu terbata-bata dengan aksen yang aneh.

Semua orang menggelengkan kepala sebagai jawaban dan itu membuat pria bermata sip*t yang kemudian diketahui sebagai tentara Jepang itu mendengus kesal.

Seorang pria yang nampak berwibawa tampil ke depan. Nampaknya ia adalah pimpinan pasukan yang sangat disegani. Pria itu bicara dalam bahasa Indonesia dengan lancar meski dengan aksen yang terdengar aneh.

"Nama Saya Takeshi, panggil Saya Jendral Takeshi. Kita bersaudara. Dan Kami adalah saudara tua yang akan membawa Kalian pada kejayaan dan kemerdekaan. Jika Kalian ingin merdeka, maka ikuti Kami. Tangkap para Belanda itu dan bunuh. Jika tidak, Kalian akan mati seperti dia !" kata pria itu lantang sambil menunjuk ke jasad warga yang tadi dihabisi oleh bawahannya.

Ucapan pria itu membuat semua orang takut. Di bawah ancaman senjata warga pun mengangguk. Mereka setuju untuk mengikuti aturan sang 'saudara tua' yang katanya akan membawa mereka kepada kejayaan dan kemerdekaan. Karena memang itu lah yang diharapkan oleh semua penduduk Indonesia sejak lama.

Setelahnya mendengar ceramah panjang tentang konsep saudara tua dari Jendral pasukan Jepang itu, Arman dan semua warga pun dilepaskan dan mereka bisa kembali ke rumah masing-masing.

Arman menghampiri Melati lalu mereka berpelukan erat.

"Kakak. Aku takut banget tadi. Tapi apa ini sakit ?" tanya Melati sambil mengusap perut dan punggung Arman dengan hati-hati.

"Iya Mel. Tapi gapapa, sebentar lagi juga sembuh kok. Sekarang ayo Kita pulang. Ayah sama Ibu pasti khawatir sama Kita," kata Arman sambil membawa Melati melangkah menjauhi tempat itu.

Melati pun mengangguk lalu mulai melangkah bersama Arman dan warga lainnya. Tiba-tiba sebuah tepukan mendarat di pundak Arman. Ia menoleh dan tersenyum saat mengetahui temannya yang menepuk pundaknya tadi.

"Ada apa Kus ?" tanya Arman.

"Keliatannya tentara Nippon yang tadi mukulin Kamu suka sama Melati," sahut Kusnadi setengah berbisik.

"Apa ?!" kata Arman tak percaya.

"Sssttt ..., ga usah teriak dan jangan liat ke sana. Percaya sama Aku. Sekarang tentara itu lagi ngeliatin Melati. Kayanya Kamu harus hati-hati sama dia Man," kata Kusnadi mengingatkan.

"Aku ga takut sama dia," sahut Arman cepat.

"Aku tau. Tapi mereka bisa lakukan apa pun sama orang yang ga mau menuruti kemauannya. Kamu jangan gegabah Man. Ingat, Kamu harus menjaga Melati, Ibu dan Adikmu. Kalo sampe Kamu buat ulah dan mereka ga suka lalu membalaskan dendamnya pada keluargamu, kan bahaya. Bayangkan apa yang akan mereka lakukan pada gadis remaja secantik Melati nanti," kata Kusnadi sambil menatap Arman lekat.

Arman mengepalkan tangannya. Ia paham maksud ucapan Kusnadi.

Sesaat kemudian Arman pun mengangguk lalu kembali merengkuh Melati agar tak berada jauh darinya. Sesekali Arman mengedarkan pandangannya untuk mengamati situasi. Saat tatap matanya bertemu dengan tentara Jepang yang tadi menyiksanya, Arman pun meradang. Ia melihat seringai licik di wajah sang tentara dan itu membuatnya kesal.

"Kenapa Kak ?" tanya Melati.

"Gapapa. Ayo lebih cepat Mel," ajak Arman.

Tak lama kemudian Arman dan Melati tiba di rumah begitu pun warga lainnya.

Malam itu suasana kampung menjadi sangat mencekam karena kehadiran kelompok tentara Jepang yang berhasil menduduki kampung.

\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

baru juga lolos dr kejaran penjajah Belanda kini harus menghadapi penjajah Jepang .. ngerii thor ..

2023-10-17

1

Selfi Azna

Selfi Azna

keren,,baru kali ini nemu novel menceritakan tentang penjajahan Jepang??????sayang banyak yg ga tau

2023-10-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!