Sungguh sial dari kemarin Dila, sekarang Dila berangkat sekolah mobil yang biasa mengantarkannya malah pecah ban dan mau tidak mau Dila harus turun, karena waktu masuk sudah sangat mepet sekali, tidak mungkin kan Dila menunggu sampai mobilnya selesai di ganti ban nya, yang ada malah akan telat dan di hukum.
"Kenapa sih sial terus, ini semua gara-gara Ali. Pokoknya Ali yang salah "
Dila melangkah dengan kaki yang di hentak-hentakkan, tapi Dila malah melihat beberapa orang yang berlari melewatinya. Dila kaget siapa itu ada yang memakai seragam sekolahnya juga, dengan seragam sekolah berbeda juga.
Apakah Dila sekarang akan sial lagi, Dila jadi takut, Dila jadi ikutan berlari. Dila tidak tahu harus pergi ke mana tiba-tiba saja jadi lupa jalan. Dila terus saja berlari dan Dila sekarang terpojok, tidak bisa pergi kemana-mana. Dila malah melihat orang-orang yang sedang berkelahi dan Dila melihat ada Reza.
Reza meninju orang yang ada di belakangnya. Lalu Reza kembali lagi berlari dan mengejar orang yang kabur darinya, lalu Reza menghajar orang yang menghalanginya lagi dia benar-benar tidak takut.
Sekarang Reza benar-benar dikepung oleh orang-orang yang berbeda seragam. Tapi Reza tidak akan mundur dia malah memasang kuda-kuda dan menghajar satu persatu orang yang ada di sana. Meskipun kewalahan tapi Reza bisa melawan semua orang yang ada di sana.
Reza terkena pukulan salah satu orang, orang-orang itu datang makin banyak saja. Teman Reza dari belakang membantu Reza untuk mengajar mereka juga. Ini lawan yang tidak adil Reza hanya berdua sedangkan orang-orang itu banyak sekali.
Dila yang ada di sana hanya bisa diam dengan tubuh yang gemetaran. Dia sangat takut sekali, takut nanti menjadi sasarannya, Dila harus kabur bagaimana kakinya sudah sangat lemas tapi Dila bertahan untuk tetap berdiri.
Biasannya melihat hal seperti ini difilm, tapi sekarang Dila melihat yang sungguhan dan didepan matanya langsung begitu menakutkan sekali. Apakah Dila tak akan pipis nanti.
Reza menangkis, memukul, menendang semuanya Reza lakukan. Reza tidak peduli dengan tangan yang sakit dengan tubuhnya yang tiba-tiba dipukul, yang terpenting sekarang adalah melawan dan menang dulu. Meskipun tak seimbang tapi Reza yakin akan menang.
Tiba-tiba saja datang mobil dan mengerem dengan mendadak " Hei Reza, Abil ayo cepat-cepat kita harus pergi, kalian ingin mati hah ayo "
Reza menatap mobil itu dan melihat temannya yang datang. Sekali lagi Reza memukul salah satu orang yang belum tumbang dari tadi, saat melihat ada Dila di sana Reza langsung menarik tangan Dila untuk pergi. Kenapa ada Dila, untung saja Reza melihatnya kan.
Dila yang masih syok hanya bisa mengikuti langkah Reza, dia masuk ke dalam mobil dan dibawa pergi oleh mereka.
Reza menepuk-tepuk pipi Dila "Lo ga apa-apa, hey jangan malah bengong kayak gini "
Dila langsung sadar dan menatap Reza "Ini apa-apaan sih, kok gue ada di dalam mobil. Gue mau turun sekarang juga, kalian mau culik gue ya " tuduh Dila dengan suara yang cempreng.
"Ngapain gue culik perempuan kayak lo. Sudahlah kita ini kan satu tujuan mau ke sekolah yang sama. Ngapain juga ada di sana tadi, orang lagi berantem ini malah bengong kayak gitu mau kena pukulan loh hah"
"Ini semua juga gara-gara lo Reza, kalian berantem gara-gara kalian gue jadi panik sendiri dan lari-lari ga tentu kayak tadi, makanya gue ga bisa kemana-mana. Untung aja gue selamat kan "
Reza menjitak kepala Dila "Ga baik perempuan bilang lo gue lo gue, bicara yang bener Dila"
"Lo aja kayak gitu sama gue"
"Ya karena gue laki-laki"
"Udah ga usah bahas itu turunin gue di sini ah"
"Gimana nih Za turunin aja ni perempuan " celetuk teman Reza yang menyetir.
"Jangan dia satu sekolah sama gue, ga usah dengerin ni perempuan cerewet fokus aja sama jalan "
Reza lalu menatap Dila lagi, Dila yang di tatap seperti itu ya jelas tidak suka lah. Dila mendorong wajah Reza dengan tangannya, tapi Reza sangat kuat sekali Reza masih tetap menatapnya. Masih tetap sama dengan posisi yang tak berubah.
Dila menatap wajah Reza yang ada memarnya. Dila memegangnya dengan telunjuknya dan menekannya juga.Reza berteriak karena Dila menekannya dengan sangat kuat sekali.
"Lo gila ya muka gue diteken kayak gitu, udah tahu lagi memar "
"Lo kali yang gila, makannya kalau ga kuat buat berantem ga usah sok-sokan berantem deh"
Tak terasa mereka akhirnya sampai. Dila langsung turun dari dalam mobil dan membereskan rambutnya yang berantakan. Dila menatap Reza yang juga ikut turun bersama temannya itu, tapi mobil yang itu langsung pergi meninggalkan mereka.
"Nyebelin tau gue ga mau ya berurusan lagi sama lo, awas aja nanti malah gue yang bakal jadi sasaran mereka lagi "
"Udahlah tenang, ga akan ada yang terjadi"
"Tetep aja mereka udah lihat muka gue"
Reza mendorong wajah Dila dan menyuruhnya untuk pergi dari hadapannya "Udah lebih baik masuk kelas, berisik banget dasar cewe cerewet ngomel aja kerjaannya dari tadi "
"Nyebelin "teriak Dila lagi.
Setelah Dila pergi Reza hanya bisa tersenyum melihat tingkah perempuan itu. Sangat lucu sekali Dimata Reza.
"Udahlah jangan senyum-senyum sendiri gitu Za, kalau emang suka ungkapin aja "
"Apaan sih, gue ga suka sama dia"
"Yaelah satu sekolah juga bisa lihat kalau lo tuh suka sama si Dila anak cerewet itu, jangan pura-pura. Udah kelihatan kok dari tatapan lo aja udah kelihatan kalau lo tuh suka sama dia. Jadi kalau emang iya ya udah langsung aja tembak dia"
"Lo mau gue bunuh dia"
"Maksud gue bukan gitu, lo ungkapin dong perasaan lo itu. Kan lo anak geng, suka berantem masa sih cuman ungkapin perasaan aja malu-malu kayak gitu. Ga cocok banget deh "
Reza mengacak rambut temannya itu "Ada saatnya nanti gue melakukan itu, ngapain juga malah ngerumpi di sini kayak perempuan. Lo mau jadi perempuan gitu mau rubah status"
"Ya engga lah "
Reza langsung pergi meninggalkan temannya, Abil tentu saja mengejar Reza "Jangan tinggalin dong Za"
Tapi Reza hanya mengangkat bahunya dan memasukkan kedua tangannya pada sakunya. Reza terus saja berjalan dan orang-orang yang ada di sana langsung menyingkir.
Para siswa dan siswi memang takut dengan Reza, mereka tahu siapa Reza. Jadi mereka tidak berani untuk membantah setiap kata yang Reza katakan, hanya Dila saja mungkin yang berani pada Reza dan itulah yang membuat Reza tertarik pada perempuan cerewet itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments