Reza
Brak
Minuman yang sedang dipegang oleh Dila jatuh begitu saja, saat Dila melihat laki-laki yang sangat Dila kenal dan perempuan yang sangat Dila kenal juga. Ada dalam satu restoran yang sama dan duduk di tempat yang sama juga, mereka sedang saling suap.
Apakah Dila tak salah lihat ? Badan Dila begitu lemas, apakah yang dia lihat benar itu Ali pacarnya bersama Nadia teman satu angkatannya.
Dila masuk ke dalam restoran itu dengan langkah yang lunglai. Dila mendekati meja itu dan benar ini Ali pacarnya. Sungguh kejutan yang luar biasa.
Tadinya ingin menghabiskan waktu sendiri, jalan-jalan malah menemukan sebuah kebenaran yang menyakitkan.
"Ali kamu sama Nadia _"Dila tidak bisa melanjutkan kata-katanya, Dila masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Apa mungkin ini mimpi.
Ali langsung bangkit lalu menarik tangan Dila, menjauh dari meja Nadia agar pembicaraannya ini tak terdengar oleh Nadia "Kamu ngapain di sini, pergi sama siapa sih "Ali celingak-celinguk kearah luar restoran.
Kalau misalnya Dila berangkat bersama Mamanya bisa habis Ali, Mamanya Dila sudah sangat percaya sekali pada Ali. Jangan sampai kepercayaan itu hilang.
"Seharusnya aku yang tanya itu sama kamu. Kamu ngapain di sini Ali sama Nadia, kamu tadi bilang sama aku mau antar Mama kamu, tapi sekarang kamu malah ada di restoran sama Nadia"
"Kebetulan aja, tadi ga sengaja ketemu. Mama udah pulang, aku udah kok anterin Mamanya "
"Kebetulan yang disengaja kan atau kalian punya hubungan ?"
"Kalau iya kenapa Dila, kalau kita punya hubungan. Emang masalah buat kamu. Aku sama Ali udah pacaran, gimana kejutannya seru kan "ucap Nadia yang langsung maju dan menatap Dila dengan tajam, Nadia sama sekali tak memikirkan hati Dila.
Dila tidak mengalihkan pandangannya pada Ali, dia hanya fokus menatap Ali. Kalau sampai Dila mengalihkan pandangannya pada Nadia, malah akan ke lepaskan dan mencekik Nadia lagi.
"Kalau kamu memang udah bosen sama aku, udah ga mau sama aku, ga ada rasa cinta sama aku, kamu putusin aku dulu lalu kamu pacaran sama Nadia, jangan kayak gini Ali. Hubungan kita awalnya baik-baik saja kan, maka kalaupun mau berpisah juga dengan baik-baik tidak usah menyelingkuhi ku seperti ini" terlihat dari mata Dila kalau dia begitu kecewa sekali.
Dila melangkah ke arah tempat mereka tadi duduk, lalu mengambil minuman yang baru saja datang dan menyiramkannya ke wajah Ali dan juga Nadia, tidak lupa Dila memberikan bogeman ke wajah Ali.
"Ini buat kalian berdua yang udah main belakang dari gue, lo udah hancurin hati gue Ali"
Dila langsung berlari keluar dari restoran itu, hatinya begitu hancur dia dikhianati begitu dalam oleh Ali. Nadia juga padahal Nadia dan juga Dila sangat dekat, tapi dia berani mengambil pacarnya. Kenapa juga baru ketauan sekarang.
Selama ini mereka pasti tertawa di belakang Dila, mentertawakan kepolosan Dila yang tak tahu tentang hubungan mereka. Tiba-tiba saja Dila yang sedang berlari ditarik tangannya "Kalau mau nyebrang itu hati-hati, jangan sambil nangis kalau di jalan. Kalau celaka gimana "
Dila mengusap air matanya, lalu menatap orang yang menarik tangannya bukan kah ini anak berandalan yang ada di sekolah "Ya maaf" hanya kata itu yang bisa keluar dari mulut Dila.
"Kalau mati gimana" bentak laki-laki itu.
"Ya maaf, aku juga ga tahu kalau misalnya ada mobil"
"Ya makanya pakai mata lo itu, baru aja diselingkuhin udah kayak gitu"
Dila lantas memelotot kan matanya. Apa baru diselingkuhin udah kayak gitu, Dila tidak pernah berpikir akan diselingkuhi oleh pacarnya seperti ini. Dila juga tidak mau diselingkuhi.
"Nyebelin tahu, coba lo diselingkuhi sama pacar lo gimana respon lo hah " jawab Dila dengan sewot.
"Kalau gue diselingkuhin, ya udah gue putusin tinggalin mau apa lagi. Ga usah nangis-nangis bombay kayak gini lebay "sambil mendorong dahi Dila.
Dila menganga menatap laki-laki ini mendorong dahinya begitu saja, mereka ini tidak kenal loh di sekolah saja Dila hanya tahu dia itu anak berandalan. Dia Reza yang selalu membuat masalah di sekolah.
"Kenapa sekarang malah jadi mangap. Nanti laler masuk ke dalam mulut, ke sedek mati lagi gue yang harus bawa lo ke rumah sakit"
Dila yang kesal menghentakkan kakinya dan juga menginjak kaki Reza, lalu pergi begitu saja dari hadapan Reza. Dila begitu kesal dengan tingkah Reza yang menyebalkan, padahal kan sedang sedih bukannya dihibur malah di marah-marahin kayak gitu.
"Awas ya lo liat nanti "teriak Reza sambil memegang kakinya yang diinjak oleh Dila.
Dila menatap kebelakang sebentar dan langsung menjulurkan lidahnya. Tak peduli Reza akan melakukan apa nanti disekolah. Toh banyak guru yang akan membantunya nanti.
...----------------...
Orang-orang banyak yang menatap Ali dan juga Nadia, Nadia menatap Ali dengan tatapan yang malu "Ali lihat orang-orang liatin kita, kenapa sih Dila nyebelin banget, malu tahu "
Nadia mengambil tasnya dan pergi ke arah kamar mandi diikuti oleh Ali juga. Ali masih memegang pipinya yang tadi ditonjok oleh Dila sakit sekali. Ali juga sebenarnya di sini malu karena keadaannya yang seperti ini, Ali menunggu Nadia yang masih ada di dalam kamar mandi.
"Kamu ngapain coba tungguin aku bukannya bersihin diri kamu. Lihat kamu berantakan banget Ali, apalagi pipi kamu merah "
Ali menatap pakaiannya dan juga wajahnya yang masih belepotan dengan jus yang disiramkan oleh Dila. Ali langsung masuk ke dalam kamar mandi laki-laki dan membersihkan wajahnya, serta kotoran-kotoran yang menempel di pakaiannya.
Saat Ali keluar Nadia masih ada di sana "Ga bisa dibiarin, Dila itu udah buat aku malu" marah Nadia.
"Iya ini kesalahan kita juga ga hati-hati"sambil memegang pipinya yang sakit.
"Kenapa si Ali kamu ini malah bela Dila. Sebenarnya kamu tuh lebih sayang sama siapa Dila atau aku "
Ali menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Entahlah aku pusing lebih baik pulang saja"
Ali meninggalkan Nadia begitu saja, Ali masih tidak percaya kalau dia diputuskan oleh Dila. Padahal Ali dan juga Nadia baru saja menjalin hubungan, ya memang dia salah karena berselingkuh tapi Ali hanya ingin coba-coba saja bersama Nadia.
Ali sedang bosan dengan Dila, makanya mengalihkan hatinya pada Nadia sebentar. Ali tidak menyangka kalau semua ini akan ketahuan dengan cepat.
Ali harus menemui Dila sekarang. Ali tidak mau hubungan ini tiba-tiba saja berakhir, mereka sudah berpacaran dari kelas 1 SMA. Masa harus berakhir hubungan mereka ini kan sudah terjalin selama 2 tahun.
Nadia yang akan mengejar Ali diberhentikan oleh pelayan di sana " Mbak tunggu minumannya dan juga makanannya belum dibayar loh "
Nadia yang kesal langsung mengeluarkan dompetnya dan memberikan beberapa lembar uang, Nadia langsung lari mengejar Ali. Ali meninggalkannya di sini dan belum membayar makanannya itu, makin makin membuat Nadia malu apalagi dengan keadaan yang seperti ini. Nadia seperti kucing yang baru saja masuk ke got.
Nadia akan membalas apa yang sudah Dila lakukan padannya. Ini semua tidak bisa dibiarkan begitu saja. Nadia tak terima dipermalukan ditempat umum oleh Dila yang bukan siapa-siapa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments