Bab 2 Tak akan dilanjutkan

Reza yang melihat Dila pergi begitu saja dan menjulurkan lidah hanya bisa tersenyum saja, Reza begitu gemas dengan perempuan yang sudah lama selalu Reza lihat. Entah kenapa Reza bisa tertarik pada perempuan seperti Dila.

Dila padahal sudah mau lulus sama sepertinya tapi tingkahnya seperti anak kecil, tapi Reza suka. Tiba-tiba saja ponselnya berdering dan membuyarkan pandangan Reza pada Dila.

Ternyata dari temannya, dengan cepat Reza segera mengangkatnya "Halo ada apa"

"Lo lagi di mana Za"

"Gue lagi jalan-jalan kenapa ? "

"Jadi ke markas sekarang, anak-anak udah kumpul nih"

"Jadi, nanti gue ke sana, ya udah matiin dulu gue jalan kesana sekarang. Kalian tunggu aja 15 menit "

"Oke ditunggu"

Reza langsung mematikan sambungannya, dia pergi ke arah motornya dan segera melajukan motornya itu ke arah markas. Tadinya ingin mengajak Dila untuk pulang bersama tapi anaknya sudah tidak ada.

Reza juga tak tahu perginya kemana. Langkahnya ternyata cepat juga ya.

...---------------...

Dila yang ada di kamarnya, memakan camilan yang sudah dia tadi beli dengan air mata yang terus saja mengalir. Dila sudah menghabiskan 1 pack tisu tapi air matanya ini tidak mau mereda.

Tadi Dila sudah mencoba agar tak menangis, tapi tetap saja air matanya ini mengalir dan tak mau berhenti. Padahal Dila sudah menahannya sekuat tenaga tapi tetap saja air matanya ini keluar menyebalkan sekali.

Padahal Dila ingin terlihat baik-baik saja, dan tak menangis seperti ini, tapi air matanya ini malah menerobos ingin keluar terus.

"Kenapa harus diselingkuhin, padahal kan aku ga mau sampai diselingkuhin kayak gitu. Memangnya ga bisa bicara baik-baik nyebelin banget sih. Kenapa harus selingkuh, kalau udah ga mau sama aku kenapa ga putuskan saja "

"Selama ini pacaran 2 tahun untuk apa, malah aku ngabis-ngabisin waktu saja. Aku bener-bener nyesel deh punya hubungan sama Ali "

"Awas saja ya Ali aku akan membalas semuanya"sambil meremukkan makanan ringan yang dia sedang pegang.

Tok tok tok

Dila segera mengusap air matanya saat mendengar suara pintu kamarnya yang diketuk "Iya siapa" sambil menghapus air matanya.

"Ini Mama Dila, kenapa pintu dikunci itu ada Ali di depan katanya mau ketemu sama kamu. Ayo cepat keluar ada pacar kamu tuh, keadaannya berantakan banget coba kamu lihat "

"Apa dia masih ga punya malu, usir saja Mah aku ga mau ketemu sama dia. Aku benci sama Ali "teriak Dila yang kesal, mau apa juga Ali kemari, apakah Ali belum puas menyakiti Dila, mau apa lagi apa dia ingin memamerkan kemesraannya itu bersama Nadia.

"Loh kok kayak gitu, biasanya kalau ada Ali senang banget. Kalau lagi ada masalah bicarain baik-baik Dila ga boleh kayak gitu dong "

"Ga mau, aku ga mau ketemu sama Ali Ma, aku minta tolong sama Mama, usir saja laki-laki itu"

Dila tidak mau memberitahu Mamanya kalau Ali itu selingkuh, rasanya Dila malu saja kalau berbicara pada Mamanya dan bercerita pada Mamanya juga.

"Ya udah Mama bicara sama Ali, kalau kamu ga mau ketemu ya"

"Iya bilang aja kalau aku udah ga mau ketemu lagi sama Ali Mah"

Terdengar suara langkah kaki pergi menjauhi kamar Dila, kembali Dila melanjutkan menangisnya. Sebenarnya Dila bukan menangisi kepergian Ali tapi dia menangisi kenapa Ali harus selingkuh.

Kenapa tidak putuskan Dila saja daripada harus mendua. Dari awal pacaran Dila sudah bilang pada Ali kalau Dila tidak mau ada perselingkuhan di antara mereka berdua, tapi Ali malah bermain api dengannya.

Ali malah selingkuh dengan teman Dila lagi, sungguh Ali itu sudah membuatnya malu.

...----------------...

Ali yang masih duduk di ruang tamu menatap Mamanya Dila yang datang, Ali segera berdiri "Maaf ya Ali Dila nya ga mau ketemu. Apa kalian lagi ada masalah ?"

"Enggak kok Tante, kita ga lagi ada masalah" Ali sengaja berbohong. Ali tak mau Mamanya Dila membencinya.

"Oh gitu ya, terus itu pakaian kamu sama pipi kamu kenapa ? Kamu habis berantem ya"

Ali mengusap tengkuknya dan tersenyum kecil "Ini tadi Ali jatuh, tapi ga papa kok Tante semuanya baik-baik saja. Ya udah kalau misalnya Dila ga mau ketemu sama Ali, nanti coba Ali telepon saja"

"Iya coba kamu telepon. Kalau ada masalah bicara yang baik-baik ya. Jangan sampai berantem lama-lama ga baik ah "

"Iya Tante Ali permisi ya" sambil menyalimi tangan Mamanya Dila.

Setelah kepergian Ali, Mamanya Dila mengelengkan kepalanya "Anak muda sekarang kalau pacaran suka sekali berantem "

Mamanya Dila kembali masuk kedapur. Dia akan melanjutkan kembali memasaknya yang sempat tertunda.

...----------------...

Ali yang melihat Nadia menunggu didepan rumahnya berbalik akan pergi, tapi Nadia sudah terlanjur melihatnya.

"Ali mau kemana kamu, sini balik aku mau bicara sama kamu "

Mau tak mau Ali menghampiri Nadia, Nadia malah menampar Ali. Tapi Ali tak membalasnya hanya diam saja. Hari ini benar-benar sial untuknya.

"Kamu ini gila tinggalin aku gitu aja di restoran dan belum dibayar, kamu lebih mentingin Dila daripada aku. Sebenarnya kamu pilih siapa sih"

"Aku mau istirahat Nadia, nanti kalau masalah uang biar aku ganti. Kamu lihat aku sudah berantakan kayak gini. Aku mau ganti baju mandi. Sudah ga enak nih badan"

"Tapi aku belum selesai ngomong, kita harus selesaikan sekarang. Kamu lebih pilih aku atau Dila? "

"Biar adil gini saja deh aku ga pilih dua-duanya"

Ali langsung membuka gerbang pintu rumahnya dan menutupnya begitu saja, tidak peduli dengan teriakan Nadia yang memanggilnya, mencaci makinya, yang ingin Ali lakukan sekarang adalah mandi badannya sudah sangat bau dan sangat memalukan sekali. Masalah perempuan membuatnya pusing saja.

"Ali awas ya kamu, kamu sudah buat aku malu dan sekarang kamu malah tinggalin aku lagi. Aku benci sama kamu Ali, benci tahu "teriak Nadia.

...----------------...

Dila terbangun jam 11:00 malam, Dila tadi tiba-tiba saja tertidur. Dila melihat kamarnya yang berantakan.

"Ya ampun kenapa bisa ketiduran segala sih "

Dila segera bangkit dan masuk kedalam kamar mandi, untuk mencuci wajahnya dan juga sikat gigi serta ganti pakaian.

Dila masih memakai pakaian yang tadi, saat memergoki Ali yang selingkuh. Setelah selesai dengan kegiatannya Dila membuka ponselnya.

Banyak telfon dari Ali, dari menjelaskan, lalu meminta maaf banyak lagi. Tapi Dila tak berminat untuk menjawab. Biarkan saja agar dia berfikir. Enak saja kalau dimaafkan begitu saja.

Yang ada Ali akan makin semena-mena dengannya. Dila sudah memutuskan tak akan melanjutkan hubungan ini. Untuk apa dilanjutkan tak akan benar juga.

Yang ada Ali akan selingkuh lagi. Sekali sudah selingkuh maka kedepannya akan seperti itu terus.

Episodes
1 Bab 1 Selingkuh
2 Bab 2 Tak akan dilanjutkan
3 Bab 3 Cerewet
4 Bab 4 Dibantu Reza lagi
5 Bab 5 Memutar balikan fakta
6 Bab 6 Reza lagi deh
7 Bab 7 Tempat kesukaan
8 Bab 8 Tidak boleh bersama Reza
9 Bab 9 Datang mantan
10 Bab 10 Dapat bukti
11 Bab 11 Didalam UKS
12 Bab 12 Berbeda sekali
13 Bab 13 Tempat kesukaan
14 Bab 14 Ya udah coba dulu
15 Bab 15 Pasti bisa berubah
16 Bab 16 Kamu akan tanggung jawab kan
17 Bab 17 Sampai pagi
18 Bab 18 Meminta kesempatan
19 Bab 19 Jaga baik-baik
20 Bab 20 Diculik
21 Bab 21 Diberitahu juga
22 Bab 22 Jauhi Dila
23 Bab 23 Habis semua
24 Bab 24 Yang terpenting semua sudah terbalas
25 Bab 25 Apa yang kamu lakukan
26 Bab 26 Bercerita juga
27 Bab 27 Putus Dila
28 Bab 28 Vivi terjebak
29 Bab 29 Permintaan Vivi lagi
30 Bab 30 Kenapa Reza
31 Bab 31 Vivi ingin memisahkan mereka berdua
32 Bab 32 Ali brengsek
33 Bab 33 Masih tentang Ali
34 Bab 34 Tidak ingin teman-temannya tahu
35 Bab 35 Tahu mereka datang
36 Bab 36 Ibu dan anak sama saja
37 Bab 37 Sudah kembali lagi
38 Bab 38 Tidak mau jadi pahlawan kesiangan
39 Bab 39 Keceplosan
40 Bab 40 Masih tak mau bantu
41 Bab 41 Kenapa Nadia 21+
42 Bab 42 Pulang dan dikebumikan.
43 Bab 43 Disuruh datang kerumahnya
44 Bab 44 Sangat kecil sekali
45 Bab 45 Takut arwahnya datang
46 Bab 46 Gak akan datang
47 Bab 47 Kenapa ada Nadia
48 Bab 48 Ketakutan Ali
49 Bab 49 Kosong
50 Bab 50 Malah jadi punya penyakit
51 bab 51 Disusul
52 Bab 52 Benar ternyata
53 Bab 53 Masih binggung saja
54 Bab 54 Kemana mereka berdua
55 Bab 55 Masih mencari
56 Bab 56 Sudah lelah sekali dan tak bisa berjalan lagi
57 Bab 57 Mungkin begitu
58 Bab 58 siapa sih mereka itu
59 Bab 59 Padahal cuman bertanya saja
60 Bab 60 Malah ikut
61 Bab 61 Diantarkan nanti
62 Bab 62 Harus melakukan apa
63 Bab 63 Terbongkar semua
64 Bab 64 Tidak berani
65 Bab 65 Sepenting itu kah
66 Bab 66 Langsung saja di kurung
67 Bab 67 Bantuan mama
68 Bab 68 Akhir dari semuanya.
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 Selingkuh
2
Bab 2 Tak akan dilanjutkan
3
Bab 3 Cerewet
4
Bab 4 Dibantu Reza lagi
5
Bab 5 Memutar balikan fakta
6
Bab 6 Reza lagi deh
7
Bab 7 Tempat kesukaan
8
Bab 8 Tidak boleh bersama Reza
9
Bab 9 Datang mantan
10
Bab 10 Dapat bukti
11
Bab 11 Didalam UKS
12
Bab 12 Berbeda sekali
13
Bab 13 Tempat kesukaan
14
Bab 14 Ya udah coba dulu
15
Bab 15 Pasti bisa berubah
16
Bab 16 Kamu akan tanggung jawab kan
17
Bab 17 Sampai pagi
18
Bab 18 Meminta kesempatan
19
Bab 19 Jaga baik-baik
20
Bab 20 Diculik
21
Bab 21 Diberitahu juga
22
Bab 22 Jauhi Dila
23
Bab 23 Habis semua
24
Bab 24 Yang terpenting semua sudah terbalas
25
Bab 25 Apa yang kamu lakukan
26
Bab 26 Bercerita juga
27
Bab 27 Putus Dila
28
Bab 28 Vivi terjebak
29
Bab 29 Permintaan Vivi lagi
30
Bab 30 Kenapa Reza
31
Bab 31 Vivi ingin memisahkan mereka berdua
32
Bab 32 Ali brengsek
33
Bab 33 Masih tentang Ali
34
Bab 34 Tidak ingin teman-temannya tahu
35
Bab 35 Tahu mereka datang
36
Bab 36 Ibu dan anak sama saja
37
Bab 37 Sudah kembali lagi
38
Bab 38 Tidak mau jadi pahlawan kesiangan
39
Bab 39 Keceplosan
40
Bab 40 Masih tak mau bantu
41
Bab 41 Kenapa Nadia 21+
42
Bab 42 Pulang dan dikebumikan.
43
Bab 43 Disuruh datang kerumahnya
44
Bab 44 Sangat kecil sekali
45
Bab 45 Takut arwahnya datang
46
Bab 46 Gak akan datang
47
Bab 47 Kenapa ada Nadia
48
Bab 48 Ketakutan Ali
49
Bab 49 Kosong
50
Bab 50 Malah jadi punya penyakit
51
bab 51 Disusul
52
Bab 52 Benar ternyata
53
Bab 53 Masih binggung saja
54
Bab 54 Kemana mereka berdua
55
Bab 55 Masih mencari
56
Bab 56 Sudah lelah sekali dan tak bisa berjalan lagi
57
Bab 57 Mungkin begitu
58
Bab 58 siapa sih mereka itu
59
Bab 59 Padahal cuman bertanya saja
60
Bab 60 Malah ikut
61
Bab 61 Diantarkan nanti
62
Bab 62 Harus melakukan apa
63
Bab 63 Terbongkar semua
64
Bab 64 Tidak berani
65
Bab 65 Sepenting itu kah
66
Bab 66 Langsung saja di kurung
67
Bab 67 Bantuan mama
68
Bab 68 Akhir dari semuanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!