Bab 2

" Dok, tolong anak saya" Ucap seorang wanita sambil menggendong anak kecil

" Mari kita bawa kesana dulu" Ucap Zein sambil menunjuk ke posko darurat medis

Setibanya di posko, Wanita tersebut segera menidurkan anaknya di salah satu ranjang yang kosong. Zein pun segera mengeluarkan stetoskop beserta peralatan medis lainnya untuk memeriksa keadaan anak kecil tersebut.

" Dok bagaimana keadaan anak saya?" Tanya wanita itu kembali

" Untungnya tidak ada masalah serius, hanya ada beberapa lebam dan luka gores di tubuhnya" Ucap Zein sambil mengobati luka luka gores pada tubuh anak kecil tersebut

" Terimakasih banyak Dok"

"Lalu apakah ibu memiliki keluhan atau rasa sakit?" Tanya Zein

" Tidak ada dok, saya sungguh baik baik saja"

Setelah selesai diobati, anak dan ibu tersebut segera pergi, tidak lupa mereka mengucapkan terimakasih. Semua orang yang mengalami luka luka, satu per satu diobati di posko medis oleh beberapa dokter termasuk oleh Zein.

Waktu terus berlalu, semua orang yang luka luka kini telah diobati, sementara jalan dan kerusakan kerusakan diurus oleh polisi dan pihak pihak terkait.

"Dokter Zein, terimakasih atas bantuannya, kini semua orang telah selamat dan selesai diobati" Ucap salah satu perawat yang menghampiri Zein

" Iya, kalau gitu saya pamit pergi karena ada urusan" Ucap Zein sambil meninggalkan tempat kecelakaan

Setelah selesai Zein segera menelpon Safana.

Safana:" Halo Dok, ada apa? Bagaimana dengan situasi disana?"

Zein:" Situasi disini telah aman, namun sepertinya saya minta agar semua jadwal praktek yang tertunda hari ini dipindahkan saja ke hari lain"

Safana:" Apakah ada masalah atau kendala yang lain Dok?"

Zein:" Tidak ada masalah apapun, hanya saja saya memiliki sebuah keperluan penting hari ini"

Safana:" Baiklah Dok, saya akan memindahkan semua jadwal praktek dokter hari ini ke hari lain"

Zein:" Terimakasih banyak Safana"

Safana" Sama sama Dok"

Zein segera membawa mobilnya menuju keluar dari daerah pegunungan tersebut, saat dijalan tiba tiba ia melihat sebuah toko barang antik yang membuatnya tertarik untuk masuk dan melihat lihat. Zein segera memarkirkan mobilnya dan masuk ke toko barang antik tersebut.

Na Na Na, terdengar suara lantunan nada yang indah. Melodi tersebut membuat Zein mencari asal sumber suaranya dan ia menemukan sebuh kotak musik antik yang terlihat sangat cantik.

Zein segera menuju tempat kotak musik tersebut dan akan langsung membelinya, namun saat akan mengambil kotak musik tersebut tiba tiba ada sebuah tangan yang juga akan mengambil kotak musik tersebut.

" Hey, Saya yang pertama" Teriak seorang wanita dengan keras

" Apa apaan, saya yang pertama memegangnya disini" Balas Zein dengan teriak juga

" Tidak, saya yang pertama" Ucap wanita tersebut sambil mengambil kotak musik dan berlari menuju kasir.

Zein pun segera mengejarnya.

" Paman, aku beli kotak musik yang ini" Ucap Wanita tersebut sambil memberikan kotak musik pada pemilik toko

" Zhafira, apa kabar? Sudah lama sekali kamu baru kesini lagi" Ucap pemilik toko dengan gembira

" Kabarku baik paman" Balas Zhafira sambil tersenyum

" Tunggu, saya yang akan membeli kotak musik tersebut Pa" Teriak Zein dari jauh

" Paman tau kan hari ini adalah hari anniversary pernikahanku, aku sangat ingin memberikan kotak musik ini sebagai hadiah untuk Arshad" Ucap Zhafira

" Maaf Tuan, sayang sekali kotak musik ini hanya tinggal satu, dan Maaf sekali saya harus memberikannya pada Zhafira" Ucap Pemilik toko

" Namun Pa, saya yang sebenarnya menemukan kotak musik itu lebih dulu" Ucap Zein

" Tapi Aku kan yang mengambilnya lebih dulu" Balas Zhafira

" Pa saya akan membayarnya dua kali lipat dari harganya" Ucap Zein

" Paman aku bayar tiga kali lipat pun tidak apa apa" Ucap Zhafira sambil memberikan kartu Debit

" Maaf sekali" Ucap Pemilik toko sambil menyelesaikan transaksi pembayaran Zhafira

Tanpa bicara apapun lagi, Zein berjalan pergi menuju pintu keluar.

" Paman kok harganya ga tiga kali lipat?" Tanya Zhafira

" Ya karena memang harga yang harus dibayarnya segitu Zhafira" Ucap pemilik sambil tersenyum

" Terimakasih banyak paman, aku pamit pulang ya" Ucap Zhafira sambil menuju keluar

" Hati hati dijalan, jangan lupa nanti sering mampir kesini ya" Ucap pemilik toko

Zhafira mengangguk sambil tersenyum seraya berjalan ke pintu keluar. Tiba tiba di pintu keluar ia bertemu Zein kembali dan ternyata Zein langsung merebut kotak musik tersebut, lalu Zein melemparkan beberapa lembar uang pada Zhafira dan Zein pun segera berlari.

" Heyyyyyyy" Teriak Zhafira dengan sangat marah

Zein terus berlari tanpa memedulikan Zhafira, namun Zhafira juga tidak mau kalah ia berlari sekencang mungkin untuk mengejar Zein.

Zhafira yang memang sangat tau tentang daerah disini, ia pun mengambil jalan pintas agar bisa menangkap Zein. Sementara saat Zein melihat ke belakang dan ternyata Zhafira sudah tidak ada, ia pun berhenti dan merasa lega. Namun tiba tiba saat Zein berbalik, Zhafira sudah ada di hadapannya.

" Heyy, kembalikan kotak musik saya" Teriak Zhafira dengan marah sambil mencoba merebut kotak musik itu kembali

" Tidak, Saya mohon biarkan saya yang membeli kotak musik ini, Saya sangat membutuhkannya untuk dijadikan sebagai hadiah ulang tahun istri saya" Ucap Zein dengan wajah memohon

" Tidakk bisaa, suami saya sangat menyukai musik seperti ini, dan juga saya membutuhkannya untuk dijadikan sebagai hadiah anniversary pernikahan kami" Balas Zhafira

Zein dan Zhafira terus berebut kotak musik, keduanya tidak ada yang mau mengalah.

Daggg

Kotak musik tersebut akhirnya malah terlempar ke tanah dan hancur berantakan akibat dari aksi rebutan Zein dan Zhafira.

" Ihhh, liat jadinya malah rusak kaya gini" Ucap Zhafira sambil memunguti pecahan pecahan kotak musik tersebut

" Kamu juga salah, suruh siapa tidak mau mengalah" Balas Zein

" Tapi liat, semua ini adalah akibat perbuatan kamu" Ucap Zhafira dengan marah kembali

" Tidak, ini bukan salah saya seorang, ini salah kita berdua" Balas Zein

" Aaaahhh bagaimana sekarang, hadiah suamiku jadi rusak seperti ini, kamu harus tanggung jawab, carikan kotak musik yang sama persis seperti ini" Ucap Zhafira

" Seharusnya kamu mengalah dari awal, pasti tidak akan ada kejadian seperti ini" Balas Zein

Sementara Zein dan Zhafira terus berdebat dan saling menyalahkan, tiba tiba handphone mereka ada yang menelpon. Mereka kini menghentikan perdebatan dan segera menjawab telpon masing masing. Setelah menerima telpon tiba tiba keduanya berlari saling berlawanan, dimana Zein berlari menuju ke tempat parkir mobilnya, sementara Zhafira berlari mencari taksi. Entah kabar apa yang mereka terima, namun mereka terlihat sangat khawatir dan juga sedih. Pada akhirnya kota musik yang telah rusak tersebut ditinggalkan begitu saja dan tidak dimiliki oleh siapapun.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!