Perasaan aneh

"Rain lo ga papa kan ? Lo udah baikan kan ?"

Tanya Dewi yang pada Raina yang kini keluar dari UKS

"Ga papa Dew, gue udah enakan kok"

"Iya lo bisa lihat sendirikan Dew, kalau Raina udah ga papa, panik amat"

"Jelas lah gue panik, kan gue khawatir kalau calon adik ipar gue kenapa napa"

ucap Dewi yang membuat Raina dan Lala kini saling pandang dan kemudian tertawa

"Calon adik ipar ? astaga Dew, jadi lo suka sama Rayyan ?"

"Apa sih La ? Ga papa dong, kan gue juga cantik ga kalah cantik sama Raina"

jawab Dewi yang membuat Raina dan Lala terkekeh.

"Abang"

panggil Raina kala melihat Rayyan melintas, yang membuat Dewi kini tersenyum salah tingkah

"Iya sayang, ada apa ?"

"Ada yang nyariin nih"

"Siapa ?"

"Tuh Dewi Agnesia. Yang nyariin abang dari tadi"

ucap Raina yang membuat Rayyan mengerutkan dahi nya

"Rain, apa sih, kan gue jadi malu"

tutur Dewi yang wajah nya kini memerah. Sementara Raina yang seketika pendangan nya tertuju pada seorang ketua OSIS yang tampak sedang bermain basket, dengan kerumunan dan sorak soray para perempuan perempuan yang tidak lain adalah penggemar laki laki tampan tersebut.

"Masyaallah ganteng banget sih"

gumam Raina dengan pandangan terpesona, melihat itu membuat Rayyan, Dewi dan Lala seketika mengikuti arah pandangan Raina, ekspresi wajah Rayyan seketika berubah setelah melihat Raina yang ternyata memperhatikan Dion. Lalu dengan cepat ia pun mendekap tubuh mungil itu dan menutup mata nya hingga membuat Raina berteriak

"Abaaaaaaaaang, kenapa sih ? Kenapa mata Raina ditutup ? kan Raina jadi ga bisa liat kak Dion, lepasin abang, lepasin"

"Enggak, abang ga mau lepasin kalau kamu masih terus liatin tuh ketua OSIS tengil"

"Tengil apa nya sih ? Udah Raina bilang kalau kak Dion itu ganteng bukan tengil. Udah lepasin deh bang, aduh sakit nih mata Raina"

Mendengar kata kata sakit membuat Rayyan kini perlahan melepas nya. Pemandangan itu membuat Dewi dan Lala hanya bisa terdiam, kembali lagi ia yang selalu tertegun memperhatikan ke romantisan dari kakak beradik ini.

"Kenapa sih bang ? Kenapa Raina ga boleh liatin kak Dion ? Kan sayang kalau ga diliatin orang ganteng gitu"

"Ga boleh, poko nya ga boleh. Kamu ini masih kecil ga boleh suka sukaan kaya gitu"

"Biar pun kecil Raina ini normal kali bang, wajar lah kalau Raina punya rasa suka sama seseorang apa lagi orang nya itu kak Dion, iya ga Dew, La ?"

"Enggak, abang yang ga suka sayang"

Ucap Rayyan yang membuat Raina, Dewi dan Lala kini tertawa

"Ya jelas lah abang ga suka kan abang laki laki ya kali suka sama kak Dion yang juga laki laki"

ucap Raina yang membuat Rayyan melebarkan mata nya

"Loh, bukan gitu maksut nya, tapi...."

"Udah udah, Raina mau kesana dulu ya bang, Raina mau kasih semangat ke kak Dion. By abang ganteng nya Raina"

"By Rayyan" Lala

"By calon pacar" Dewi

Yang lalu meninggalkan tempat dan membuat Rayyan berwajah masam.

"Kak Dion ayo semangat"

pekik Raina yang membuat Dion seketika menoleh, melihat gadis mungil nan cantik tersebut memberikan nya semangat, membuat Dion pun kini tersenyum dan sedikit memainkan mata nya

"Oh my god, dia kasih kedipan ke lo tuh Rain"

ucap Lala pada Raina yang masih terus bersorak memberikan semangat pada laki laki terfavorit di sekolah nya itu. bukan hanya Raina yang merasa menyukai laki laki dengan jabatan ketua OSIS itu, namun hampir setiap wanita penghuni sekolah ini menyukainya.

"Ga suka banget gue sama ketua OSIS tengil itu"

Gumam Rayyan dengan pandangan tajam memperhatikan asik nya Dion bermain basket.

"lo kenapa bro ? kesel lagi karna lagi lagi Raina deketin Dion ?"

tiba tiba terdengar ucapan itu dari seorang laki laki yang kini mendekati Rayyan. ya, dia adalah Danu sahabat karib Rayyan sejak SMP.

"iya nih, gue kesel banget, kenapa sih selalu Dion yang difikirin"

"Ray, saran gue. biar aja lah, biar adik lo itu bahagia, lagian kan Dion juga anak yang baik"

"bukan gitu sob, gue cuma ga mau aja kalau Raina suka sama dia"

ucap Rayyan yang membuat Danu mengerutkan dahi

"Ray, apa gue ga salah denger ? jangan jangan lo.... ahh masa iya, masa iya lo cemburu sama adik lo sendiri"

"apa sih lo ?"

"lo bayangin aja deh lo selalu ga suka tiap kali Raina suka sama seseorang, dulu waktu SMP lo juga gitu sampe sampe lo gebukin laki laki yang coba deketin Raina, dan sekarang hal itu terulang lagi bro, otak lo ga geser kan bro ? lo ga suka kan sama adik lo sendiri ?"

"apaan sih lo ? abang macem apa gue ? ya kali gue naksir sama adik kandung gue sendiri"

jawab Rayyan menepuk bahu Danu. ya, selama ini setahu Rayyan mereka adalah saudara kandung, karna kedua orang tua nya memang mengangkat nya sejak ia masih bayi.

"udah lah gue mau ke kantin"

"gue ikut dong, traktir ya"

"dih, mau lo"

"ayo dong bro, gue lagi krisis nih"

"lo mah tiap hari krisis"

jawab Rayyan yang terus melangkahkan kaki nya menuju kantin sekolah.

"Maya, biasa ya dua" ucap Rayyan pada pelayan kantin

beberapa menit kemudian,

"silahkan"

ucap wanita cantik bernama Maya tersebut, Maya adalah pelayan kantin yang kerap menjadi godaan para siswa yang datang kekantin nya, pasalnya paras nya lumayan cantik dan usia nya pun tak berbeda jauh dengan para murid sekolah ini. entah apa yang menyebabkan nya tak melanjutkan pendidikan nya malah ia lebih memilih menjadi pelayan kantin karna dapat menghasilkan uang setiap hari.

"makasih cantik, Widihh cantik banget neng" goda Danu yang membuat Maya tersenyum, namun tidak dengan Rayyan, ia adalah laki laki kedua yang tak pernah melirik Maya sedikit pun, laki laki pertama nya adalah Dion Putra, Dion putra adalah laki laki tampan yang seperti nya jauh dari julukan buaya, nyata nya ia juga laki laki yang tak pernah melirik Maya, di gempuran para laki laki yang kerap menggoda wanita cantik pelayan kantin tersebut, tak membuat Dion dan Rayyan melakukan hal yang sama.

"mas Rayyan, selamat makan"

Ucap Maya yang membuat Rayyan mengangguk, dengan cepat kini Rayyan dan Danu menghabiskan makanan nya, sebelum akhirnya terdengar bel masuk berbunyi

"May, sampai nanti ya, gue masuk kelas dulu"

pekik Danu pada Maya yang sedang sibuk membersihkan meja, kepergian Rayyan dan Danu membuat Maya kini memperhatikan nya, namun arah pandangan nya tak tertuju pada Danu, melainkan pada laki laki yang tinggi nya melebihi Danu, dia adalah Rayyan, bibir nya terus tersenyum dalam pandangan itu. ya bisa dilihat bahwa Maya memang menyukai Rayyan sejak awal ia bertemu. namun karna Maya sadar siapa diri nya, membuat Maya tak dapat berkutik akan perasaan nya itu, ia lebih memilih diam dan memendam rasa cinta nya sendiri.

••••••

Terpopuler

Comments

Erizka

Erizka

seperti nya ada perasaan lain rayyan terhadap Raina

2023-08-19

0

Erizka

Erizka

kenapa nihh, nggak di bolehin

2023-08-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!