Raina Dan Rayyan

Raina Dan Rayyan

Raina dan Rayyan

"abaaaaaaang, bawa sini dong itu buku Raina, abang, ayo balikin. Ahh pasti abang mau nyontek lagi deh kebiasaan"

gerutu Raina Afshera si gadis cantik yang kini telah menginjak dewasa, usianya kini sudah menginjak 16 tahun, ia adalah siswi SMA di salah satu sekolah terbesar di kota Jakarta. Tidak aneh jika Raina bisa menjadi salah satu siswi disekolah ini, ya karna ia berada ditengah tengah keluarga kaya raya, maka untuk pendidikan sang anak Angga akan memilih yang terbaik.

"Abang balikin ga ! kalau abang ga mau balikin, Raina akan marah sama abang. Ga usah bicara sama Raina lagi, Raina ga mau"

tambah nya dengan wajah cemberut, melihat sang adik berwajah masam membuat Rayyan Afsheen kini kembali mendekat dan memberikan buku milik Raina tersebut

"Dih, kok ngambek. Ah ga seru, yaudah ini abang balikin"

ucap Rayyan seraya memberikan kembali buku tulis bersampul coklat tersebut, dengan cepat Raina pun meraih nya dan segara ia masukan ke dalam tas sekolah nya kembali

"Makasih ya sayang, abang udah salin kok jawaban nya"

terdengar ucapan itu terlontar dari bibir Rayyan, hingga membuat Raina terbelalak dan kembali kesal

"Abaaaaaaaaaaang, dasar ya tukang nyontek. Pokok nya besok kalau abang dapet pujian dari pak Pur itu arti nya pujian buat Raina bukan buat abang"

pekik Raina yang membuat Rayyan tertawa terbahak bahak. Rayyan Afsheen adalah anak laki laki dari Wulan dan Angga. namun ia bukan lah anak kandung nya melainkan anak yang diangkat dari panti asuhan beberapa belas tahun yang lalu. Usia nya tidak terpaut jauh dari Raina, hanya berbeda 1 tahun saja, namun sifat mereka begitu berbeda, Rayyan yang sering iseng dan hobby sekali membuat Raina berteriak, ya seperti ini contoh nya, hanya karna sebuah buku PR yang akhir nya membuat mereka ribut.

"Raina Rayyan ada apa sih ? Berisik banget, Kenapa sayang ?"

Tanya Wulan kala kini memasuki kamar Raina, melihat kehadiran sang bunda membuat Raina dan Rayyan seketika terdiam

"Abang tuh bun, dia ambil buku Raina. Selalu aja nyontek punya Raina, abang ga bisa ya kerjain sendiri ?"

"Abang ga sempet Rain. Ga papa dong, kan sama abang sendiri"

"Ya tapi abang kebiasaan"

"Dih, kata nya sayang sama abang, masa cuma nyontek gitu aja ga boleh"

"Udah udah, ribut terus. Abang juga lain kali izin dulu dong sama adik nya, ga main ambil gitu aja kalau kamu izin pasti Rain kasih kan"

"Iya iya bun, maafin Rayyan"

"Minta maaf sama Raina"

"Raina sayang, Raina cantik, Maafin abang ya. Ga lagi deh, lain kali abang izin dulu"

ucap Rayyan pada gadis berwajah cemberut tersebut

"Janji ya abang ga ulangi kebiasaan itu lagi"

ucap Raina seraya mengulurkan jari kelingking nya

"Janji Rain, Abang janji"

Jawab nya dengan meraih kelingking yang sedari tadi berdiri dihadapan nya itu.

"Nah gitu kan enak diliat, kalian ga boleh ribut ribut kaya gitu lagi cuma karna PR seisi rumah dibuat bingung. Awas ya kalau sampai bunda liat kalian ribut lagi"

"Iya bun, maaf. Ga lagi kok"

"Iya ga papa, yaudah bunda keluar ya"

ucap Wulan yang lalu meninggalkan tempat.

"Ada apa bun ?"

Tanya Angga kala kini Wulan kembali bersama nya diruang tv

"Biasa lah yah, pada rebutan buku PR, Rayyan nya juga hobby banget isengin Raina"

"Ya wajar lah bun, dia kan laki laki jadi sifat nya sudah pasti ga se pendiam Raina, maklumi aja"

ucap Angga yang membuat Wulan mengangguk

"Oiya yah kapan kita mau ke rumah mama ? Udah lama kita ga jenguk mama dan papa"

"Iya bun, aku juga kepikiran itu, abis nya aku sibuk terus sampe ga ada waktu buat jenguk mama dan papa, yaudah weekend deh ya, kita kesana sama anak anak juga"

jawab Angga yang kembali membuat Wulan mengangguk.

"Hemmm sayang. Udah malem nih ke kamar yuk"

ajak Angga dengan memainkan kedua alis nya

"Dih alis nya kenapa yah ?"

"Ga papa, ngode aja"

jawab Angga yang membuat Wulan terkekeh

"Ngode ? Emang harus gitu ngode nya ?"

"Iya lah, sekarang anak anak kan udah besar, kalau ngomong langsung takut mereka denger, jadi pake bahasa isyarat aja ya"

jawab Angga yang membuat Wulan tertawa

"Udah ayo cepetan, ga tahan nih"

ucap Angga lirih yang dengan cepat beranjak dan membawa Wulan melangkah, namun tiba tiba langkah nya terhenti setelah mendengar Rayyan dan Raina yang memanggil nya dengan serentak

"Ayah, bunda"

mendengar panggilan itu membuat langkah kedua nya terhenti dan perlahan menoleh

"Ada apa sih ?"

Tanya Angga setelah menjauhkan tangan nya dari bahu Senja, wajah nya tampak kecewa lantaran keinginan nya kini tertunda karna kedua anak nya tersebut. Melihat kedua nya tampak salah tingkah dan malu malu, membuat Raina dan Rayyan saling pandang dan perlahan tersenyum

"Ga papa deh, ga jadi. yaudah lanjutin aja yah"

ucap Rayyan yang kemudian meraih tangan Raina dan membawa nya pergi

"Dih ganggu aja sih mereka"

gerutu Angga memperhatikan kepergian kedua anak nya tersebut.

"Bang, kenapa ga jadi bilang sih sama ayah dan bunda ?"

"Kamu gimana sih Rain ? Ga tau apa ayah dan bunda tadi lagi romantis romantisan gitu, kita ganggu mereka dong. Mereka kan mau....."

"Mau apa bang ?" Tanya Raina yang membuat Rayyan bingung menjelaskan

"Emang apa arti nya romantis romantisan ? Kan memang mereka suami istri bang. Bukan nya setiap hari ayah dan bunda juga romantis ya ?"

"Tapi ini beda Rain ?"

"Beda apa nya sih bang ? Perasaan sama aja bunda dan ayah memang suka gitu kan"

"Dih dasar ya anak kecil, udah lah belum waktu nya kamu tau soal itu, besok kalau kamu udah lulus SMA abang kasih tau nya"

"Lulus SMA ? sekarang aja Raina masih kelas 1 SMA, lama banget mau kasih tau aja"

"Iya lah, anak SMA ga boleh tau soal begituan"

"Tapi kan abang juga SMA"

"Ya tapi kan abang laki laki"

Jawab Rayyan yang membuat Raina bingung

"Udah udah, sekarang kamu tidur, udah malam. abang mau balik ke kamar, mau tidur juga"

"Iya, bang jangan lupa alarm nya awas kalau besok kesiangan lagi"

"Iya bawel, good night sayang. Mimpi indah ya"

"Ok abang ganteng. Good night too"

jawab Raina yang kemudian memejamkan mata nya, melihat gadis cantik itu memejamkan mata membuat Rayyan tersenyum, ia membenar kan selimut dan menutup tubuh mungil Raina, membelai wajah yang kini tampak telah tertidur pulas, lalu mematikan lampu kamar nya dan menggantinya dengan lampu tidur yang terletak dinakas sebelah tempat tidur Raina, sebelum akhir nya ia meninggalkan tempat.

•••••

Terpopuler

Comments

Ais Twin

Ais Twin

Semangat kak 💪💙

2023-09-17

0

Titin Latifah

Titin Latifah

Semangat...

2023-08-31

1

yourstrawberry

yourstrawberry

semangat thor 💚

2023-08-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!