Tok tok tok
"Raina bangun, Rain. Udah siang ini, Raina"
panggil Rayyan yang kini mencoba membangunkan Raina, karna pagi ini Raina belum terlihat keluar kamar, biasa nya dia yang selalu bawel membangunkan Rayyan lebih dulu, namun pagi ini tidak, beberapa kali panggilan nya tak mendapat jawaban, sampai akhirnya Rayyan membuka pintu yang ternyata tidak dikunci, ia dapati gadis mungil itu masih dalam selimut nya
"Astafirullah jam segini masih nyenyak tidur, Raina, bangun dong sekolah, Raina"
ucap Rayyan dengan menggoyangkan lengan si gadis mungil tersebut. Mendengar ucapan itu membuat Raina perlahan terbangun, ia menggeliat dan membuka mata nya perlahan, seketika ia pun terkejut setelah melihat Rayyan yang kini berada didekat nya
"Abang ngapain disini ? Malem malem ganggu orang tidur aja"
gumam Raina yang membuat Rayyan seketika tertawa
"Malem apa nya Rain ? Ini udah jam setengah 7, udah saat nya kamu bangun dan berangkat sekolah"
Ucap Rayyan yang membuat Raina terbelalak dan dengan cepat memperhatikan jam yang berada didinding kamar nya, dan kemudian memperhatikan penampilan Rayyan yang sudah rapi dengan seragam sekolah nya
"Loh, kok malah Raina yang kesiangan ? Biasa nya kan abang"
ucap Raina yang membuat Rayyan kembali tertawa
"Gitu bawel, kata nya awas aja kalau sampai abang kesiangan, nyata nya sekarang malah kamu sendiri yang kesiangan"
Jawab Rayyan dengan menjulurkan lidah nya
"Iiiiiihh nyebelin, awas awas Raina mau mandi"
ucap Raina yang lalu beranjak dari tempat
"Udah siang Rain, serius mau mandi ? kamu kan lama kalau mandi, Kalau telat ke sekolah gimana ? Udah lah ga usah mandi"
ucap Rayyan yang membuat langkah Raina seketika terhenti
"Dih, emang abang ga mandi"
"Dih, kapan abang pernah ga mandi ? Enggak ya abang kan selalu wangi dan bersih. Yaudah buruan Rain, keburu siang"
"Iya bentar, baru juga masuk"
terdengar jawaban itu dari dalam kamar mandi nya. Kini Rayyan pun meninggalkan tempat dan melangkah menuju ruang makan bersama Wulan dan Angga disana
"Udah bangun Ray adik kamu ?"
"Udah bun, lagi mandi"
"Tumben banget dia bangun kesiangan"
"Iya yah, semalam kalian begadang ya ?"
Todong Wulan yang membuat Rayyan melebarkan mata
"Begadang ? Enggak bun. Rayyan dan Raina langsung tidur kok"
Beberapa menit kemudian, Raina yang dengan terburu buru keluar dari ruang kamar nya
"Ayo bang buruan berangkat, Raina berangkat dulu ya ayah bunda"
ucap Raina yang langsung bersalaman dengan kedua orang tua nya
"Loh loh ga sarapan dulu Rain ?"
"Enggak bun, udah siang banget ini, takut terlambat. Buruan deh bang"
tambah Raina seraya terus melangkah kan kaki nya dengan cepat.
"Yaudah bun yah, Rayyan juga berangkat ya, assalamualaikum"
"Walaikum salam"
Kini Rayyan pun meninggalkan tempat, setelah bersalaman dengan kedua orang tua nya juga.
Dibawah matahari yang kini sudah tampak lebih jelas, dan cuaca pagi ini lebih cerah dari hari biasa nya, Rayyan melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang
"Lebih cepet dong bang, bisa terlambat kita"
"Sabar dong Rain, bahaya kalau kebut kebut. Ga inget apa pesen ayah dan bunda, Rayyan kamu bawa mobil nya jangan kebut kebut ya, awas aja kalau sampe bunda liat kamu ugal ugalan dijalan, nah siapa coba yang bakal dimarah ? Abang lah"
ucap Rayyan yang membuat Raina kini tertawa dan mengangguk angguk
"Iya Raina inget, yaudah deh segini aja dari pada nanti pulang kita diocehin sama bunda"
jawab Raina dengan terkekeh.
Beberapa menit kemudian, kini Rayyan memasukan mobil nya pada area parkir sekolah, diantara jejeran mobil yang sudah terparkir lebih awal.
"Aduhh, jangan jangan kita terlambat nih bang"
ucap Raina kala memperhatikan situasi halaman sekolah yang sudah sepi
"Udah ga papa dari pada bolos, masih mending terlambat. Ayo masuk" ajak Rayyan yang kini melangkah lebih dulu dari Raina.
"Bang, beneran kan kita udah terlambat, pak Pur udah masuk tuh"
ucap Raina kembali setelah kini berada tepat didepan ruang kelas nya. Perlahan Rayyan pun mengetuk pintu kelas
"Masuk"
terdengar suara laki laki berkepala botak tersebut, dia adalah pak Pur, wali kelas X IPA 1, yang terkenal killer dan tak pernah tersenyum. Mendengar ucapan itu membuat Rayyan kini membuka pintu nya dan perlahan melangkah masuk, sementara Raina yang kini terus mengikuti langkah sang kakak.
"Maaf pak kita terlambat"
Ucap Rayyan yang membuat laki laki paruh baya itu kini beranjak, pandangan nya menatap tajam pada Rayyan dan Raina.
"Apa hal ini pantas, dilakukan oleh calon sang ketua osis ?"
Ucap Pur yang membuat Rayyan menunduk. Ya, Rayyan Afsheen adalah salah satu siswa yang menjabat kan diri nya menjadi ketua osis disekolah ternama ini.
"Kalian sudah telat 10 menit, jadi maaf kalian tidak boleh ikut pelajaran saya hari ini. Sekarang kalian balik badan dan berjalan menuju halaman upacara, kalian saya hukum menghormati bendera sampai jam pelajaran saya selesai"
ucap Pur yang membuat Raina melebarkan mata. Tak berkata apa pun, Rayyan dan Raina kini memutar tubuh nya dan melangkah, namun langkah nya seketika terhenti setelah Pur kembali memanggil nya
"Tunggu Rayyan, Raina"
mendengar panggilan itu membuat kedua murid ini seketika memutarkan tubuh nya kembali
"Ada apa pak ? Bapak berubah fikiran ya ? Bapak ga jadi menghukum kita ?"
Ucap Raina dengan ekspresi wajah polos nya
"Mana PR kalian, keluarkan"
Tanya Pur yang membuat Rayyan dan Raina dengan cepat membuka tas nya dan mengeluarkan sebuah buku yang semalam menjadi rebutan itu, dan lalu memberikan nya pada Pur
"Yasudah kalian ke lapangan sekarang, dan inget sampai jam pelajaran saya selesai"
ucap Pur yang membuat Raina kembali melebarkan mata, dan dengan cepat berjalan menuju halaman sekolah.
"Raina kira ga jadi di hukum, ternyata tetep aja"
gerutu Raina dengan terus melangkah menuju tiang bendera.
"Ini gara gara abang"
"Loh kok abang, yang bangun kesiangan kan kamu"
"Ya salah nya abang ga bangunin Raina dari pagi"
"Abang udah bangunin sayang. Kamu nya aja yang tidur nya kaya kebo"
"Dih kalau Raina kebo, abang nya apa sapi ?"
balas Raina dengan wajah cemberut
"Baru kali ini Raina dihukum kaya gini, udah gitu pak Pur nya jutek banget lagi, jutek gitu mending kalau ganteng, enggak"
Tambah Raina yang membuat Rayyan tertawa
"Ternyata kamu tau orang ganteng ?"
"Dih ya tau lah, Raina kan normal. aduuh bang Raina malu banget nih, Apa lagi kalau sampai kak Dion liat, aduh mau ditaruh dimana muka Raina"
Mendengar nama Dion yang Raina sebut, membuat Rayyan kini memperhatikan nya dengan tajam
"Dion ? Kenapa harus malu sama dia ? Kamu suka sama senior tengil itu ?"
"Ih abang, kok tengil sih, enggak lah dia itu ganteng tau"
"ganteng ganteng, tetep aja masih gantengan abang lah. Dia itu cuma menang jabatan aja disekolah ini, karna dia sekarang ketua OSIS, liat aja nanti kalau abang udah bisa gantiin dia jadi ketua OSIS disekolah ini, pesona abang akan lebih terlihat dari pada dia"
"Iya sih gantengan abang, tapi kalau dilihat dari atas monas"
Jawab Raina dengan tertawa dan membuat Rayyan menaikan kedua alis nya
"Dasar adik rese, bisa bisa nya ngatain abang begitu, kamu ga sadar aja betapa ganteng nya abang kamu ini, awas aja kalau suatu saat kamu sadar bahwa abang Rayyan Afsheen ini memang laki laki tertampan seantero bumi"
ucap Rayyan yang membuat Raina menggeleng kan kepala. Semakin lama matahari semakin panas, terik nya hampir membakar kulit dan membuat Raina kini sedikit merasa pusing
"Aduh bang, kapala Raina pusing nih" ucap Raina yang membuat Rayyan seketika menurunkan tangan nya dari posisi hormat.
"Pusing ? Yaampun Rain kamu kan belum sarapan tadi"
"Iya bang, aduh bang gelap bang, Raina pengen....."
Belum selesai bicara tiba tiba bruuuuukk Raina terjatuh pingsan
"Raina, Rain"
panggil Rayyan dengan ekspresi wajah panik, tak menunggu lama kini ia pun menggendong Raina dan membawa nya ke UKS. Beberapa menit kemudian, setelah Rayyan memberi minyak angin pada bagian hidung, tak lama kemudian Raina pun membuka mata nya
"Alhamdulilah kamu udah sadar Rain"
"Rain kenapa kak ?"
"Pake tanya lagi, kamu pingsan Rain"
Jawab Rayyan yang membuat Raina kini memijat bagian kepala nya.
"Kita ke kantin ya, kamu harus sarapan"
"Terus pak Pur gimana ? Ga mau ah nanti kena marah pak Pur lagi"
"Ya tapi kamu harus sarapan sayang, biar ga lemes, yaudah lah kamu tunggu disini abang beli makanan dulu ke kantin. Inget tunggu sini"
"Iya abang bawel"
Dengan cepat Rayyan pun berlari menuju kantin sekolah dan membelikan sekotak makanan untuk Raina. Beberapa menit kemudian
"Rain kamu harus makan, sini biar abang suapin"
"Ini apa bang ?"
"Nasi uduk+sambel merah+telor dadar kesukaan kamu kan ?"
Mendengar menu itu membuat Raina tersenyum. ya, Karna itu adalah makanan pagi hari yang Raina paling suka.
"Ayo makan"
Tambah Rayyan yang mengulurkan sesuap nasi pada Raina, dengan senang hati Raina pun menerima nya. Sementara diluar tampak Lala dan Dewi sahabat Raina kini memperhatikan nya
"Aduhh pemandangan adik berkakak ini rasa nya buat gue meleleh, romantis banget"
gumam Lala dengan pandangan yang terus tertuju pada Rayyan yang terus menyuapi Raina makan
"Iya, beruntung banget ya punya kakak kaya Rayyan. udah ganteng, baik, perhatian lagi"
"Tapi Dew, hubungan ini menurut gue sedikit aneh, rasa nya ga pernah gue temui hubungan kakak beradik yang kaya gini, ya cuma mereka yang gue anggap wow, biar pun sering saling mengejek tapi selepas itu mereka selalu romantis"
"Iya iya bener, apa lagi Rayyan yang selalu panggil sayang ke Raina, aduhh gue jadi pengen dipanggil sayang juga"
tutur Dewi dengan ekspresi wajah terpesona. Ya Rayya Afsheen memang selalu memanggil Raina Afshera dengan panggilan sayang, meski pun notaben nya mereka adalah kakak beradik, tak membuat Rayyan malu menyebutkan panggilan itu untuk Raina, malah terkadang dengan bangga ia sebutkan panggilan itu dengan suara yang lantang, hingga membuat semua para pengghuni sekolah hafal dan tau panggilan spesial yang diberi Rayyan untuk adik nya itu.
•••••
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Erizka
seru banget kedua kakak beradik ini
2023-08-19
1
Oralie
Berasa pengen langsung jadi karakter di ceritanya, seru banget 👏
2023-08-16
1