Kehancuran Hati

"Ayah, aku mohon." Taani menangis meraung keras. Menumpahkan segala kesedihannya. Membenci takdir seolah kembali sedang mempermainkannya.

Jeritannya begitu terdengar memilukan.

."An, tenangkan dirimu." Rizwan yang sedari tadi hanya terdiam mencoba untuk bersuara.

Jangan tanyakan bagaimana keadaan hatinya saat ini.

Rizwan merasakan hatinya seperti dihujani ribuan sembilu, sakit.

Menyaksikan mertuanya diam tak bergerak dan juga Taani, wanita yang harus ia jaga dengan jiwanya menangis dengan hati yang hancur.

Rizwan menatap lekat laki-laki yang terbaring kaku dengan mata terpejam erat namun wajahnya terlihat damai itu.

Laki-laki yang selalu tersenyum hangat padanya.

Yang selalu mengunjungi panti tempat ia tinggal dulu. Membawa makanan kesukaannya atau membelikannya buku untuk ia belajar.

Belajar yang rajin Riz, kau harus jadi laki-laki yang pandai.

Kau juga harus rajin ikut latihan bela diri, agar kau bisa menjadi kuat untuk melindungiku dan Taani.

Rizwan menarik nafas dadanya terasa begitu sesak, air matanya mengalir. Bagaikan sebuah film kata-kata laki-laki yang sudah ia anggap sebagai Ayahnya itu kembali berputar di kepala.

Pria yang selalu mengatakan bahwa tidak ada lagi wanita cantik di dunia ini selain Taani dan ibunya.

Ya Tuhan.

Rizwan mengumpulkan kekuatan menghapus sisa air mata di pipinya mengambil kacamata yang bertengger di hidung untuk ia bersihkan setelah itu ia pasangkan kembali.

"An, tenangkan dirimu." Berjalan mendekat mengusap pelan bahu Taani.

Karena menurut buku yang dia baca seseorang yang sedang mengalami kesedihan itu akan sangat membutuhkan sentuhan sebagai bentuk kekuatan.

Begitu yang difikirkan pria yang hanya menghabiskan malamnya dengan membaca buku itu.

"Singkirkan tanganmu, berani sekali menyentuhku!" Taani berkata dengan suara parau tanpa menoleh sedikitpun mengusap air mata, hatinya menjerit dia ingin ikut dengan ayahnya.

" Ma- maafkan aku." Rizwan berkata terbata mengangkat tangan menyadari kelancangan nya.

Apa tadi, sejak kapan menyentuh istri sendiri disebut lancang!

Rizwan hanya berdiri memandangi punggung wanita yang terus bergetar karena menangis itu memeluk tubuh yang sudah diam membeku.

Oh Ibu, sekarang aku menjadi pria beristri

Taani sekarang sudah menjadi istriku.

***

Taani terdiam dengan pikiran kosong di depan gundukan tanah merah yang masih basah itu.

Mengusap lembut nisan kayu yang tertera nama ayahnya, air mata sudah tidak terlihat.

Ah, Taani rasanya bosan untuk menangis bahkan air matanya saja sudah enggan untuk keluar.

Semoga saja inilah terakhir kalinya dia menangis merasakan pedihnya di tinggalkan.

Takdir memang tidak akan pernah kita duga.

Sesuatu yang ditakdirkan untuk pergi akan tetap pergi

sekuat apapun kita menahannya tak perduli sehancur apapun perasaan kita.

Dan sesuatu yg yang sudah di takdirkan untuk datang, akan tetap datang

Sekuat apapun kita menolaknya tak perduli sebenci apapun kita.

Sedihmu akan ada masanya digantikan dengan senyum kebahagiaan.

Lelahmu akan ada masanya berganti dengan hasil yang memuaskan.

Belajarlah mencoba untuk berdamai dengan takdir.

Karena tidak ada yang kekal di dunia ini, pun dengan kesedihanmu.

Suasana pagi di pemakaman ini begitu hening setelah acara pemakaman tadi semua orang yang hadir berpamitan memberikan do'a dan semangat untuk Taani dan Rizwan agar selalu diberikan ketabahan.

Telinga Taani terasa kebas, tidak peduli dengan orang-orang yang menyalami dan memeluknya, memberikan kekuatan.

Hanya ada Taani dan pria dengan postur tubuhnya yang tegap sudah seperti pengawal pribadi berdiri di belakangnya.

Keduanya hanya diam.

Hanya suara burung burung berkicau yang terbang melintas tercium wangi bunga kamboja yang sengaja di tanam di sekitar pemakaman.

"An, sudah hampir siang kita pulang ya." Rizwan menatap punggung istrinya.

Apa katanya tadi, istri?

Istri yang sejak hari pernikahan terus mendiamkannya, istri yang marah ketika ia sentuh dan juga tidak pernah menatap wajahnya sedetikpun.

Apakah Taani menganggapnya ada di sampingnya atau tidak Rizwan tidak perduli hal itu.

Ah sudahlah, menikah dan menjaga Taani merupakan janji besar Rizwan pada sosok berharga dalam hidupnya.

Janji yang harus ia tepati tanpa sedikitpun merasakan beban dalam hati.

****

Taani berdiri mematung di depan sebuah rumah sederhana bercat putih. Rumah ini memang tidak sebesar rumah ayahnya.

Harum bunga semerbak tercium di hidungnya. Suasana yang sangat memanjakan pandangan itu sedikit membuat pening di kepalanya mereda.

Sesuai dengan keputusan bersama, setelah pemakaman ayah mertuanya, Rizwan memutuskan untuk mengajak taani tinggal di rumahnya.

Apa ini sungguhan?

Bukankah pria ini hanya tinggal sendirian?

Dan, apa ini kenapa banyak tanaman dan bunga bunga yang sepertinya begitu terawat.

"Ayo." Rizwan membuka pintu kayu yang di cat putih itu. Kemudian berjalan mengambil tas besar berisi barang barang milik istrinya untuk di masukan kedalam rumah.

"Maaf rumahnya kecil." Setelah meletakkan tas besar di pinggir lemari buku, Rizwan bergerak membuka gorden gorden jendela. Cahaya matahari masuk melewati jendela kayu.

"Kau duduk dulu." Pria itu berjalan ke dapur dan kembali dengan segelas air putih di tangan.

"Di rumah ini hanya ada dua kamar." Rizwan kembali berbicara setelah keduanya sama sama duduk di kursi sederhana terbuat dari rotan yang ada di ruang tengah rumahnya.

Taani hanya diam memejamkan matanya erat dengan kepala tertunduk.

"Saya, yang akan tidur dikamar belakang." Rizwan menggeser gelas berisi air di atas meja kehadapan taani.

Kemudian Rizwan berjalan membuka pintu kamar utama menarik tas besar Taani untuk di masukan kedalam kamar.

"Buatlah kamar ini senyamanmu." Keluar dengan beberapa buku di tangannya.

"Saya di kamar belakang." Menunjuk kamar yang bersebelahan dengan pintu dapur.

"Kalau kau butuh sesuatu katakan saja, jangan sungkan."

"Istirahat lah, atau kalau kau bosan di belakang rumah ada taman bunga." Tersenyum, karena ia tahu wanitanya penggila bunga.

Kecuali satu jenis bunga yang selama satu tahun ini sudah tidak ditanamnya.

Baiklah, mari kita mulai skenario yang sudah di tuliskan ini.

Terpopuler

Comments

Nadia Laili

Nadia Laili

padahal bagus Lo cerita nya alurnya jelas gak bertele-tele,tata bahasa nya pun menunjukkan author nya gak alay, sayang like kok sedikit ya

2021-05-12

0

Febri Ana

Febri Ana

cuuuss lanjuutt thor mantap

2021-04-01

0

Joko Jokoo

Joko Jokoo

biasa ny laki2 dingin yg bguni bgitu. ini kbalikn ny. kyk ny sih menarik

2020-10-25

0

lihat semua
Episodes
1 Ayah
2 Simalakama
3 Pertemuan Kedua
4 Dipermainkan Takdir
5 Kehancuran Hati
6 Ini Nyata
7 Teman
8 Teman part 2
9 Dika Dan Kenangan
10 Pria Kaku
11 Genggam Tangannya
12 Kembang Api
13 Gara gara Permen Kapas
14 Pertemuan Dengan Risya
15 Aku Keangkuhan Hati
16 Adik Kakak
17 Meja
18 Guru Melukis
19 Anak Itu
20 Aroma penghianatan
21 Aroma penghiantan ( Part 2)
22 Bertemu Bima
23 Kebenaran
24 Kebenaran ( Part 2)
25 Kencan
26 Kencan (Part 2)
27 Aku Hanya Khawatir
28 Malu
29 Menggemaskan
30 Apa Aku Cantik?
31 Cemburu
32 Bertemu Adik Ipar
33 Bertemu Adik Ipar ( Part 2)
34 Bertemu Adik Ipar ( Part 3)
35 Hujan
36 Tidur Bersama
37 Telfon Di Siang Hari
38 Menunggunya
39 Makan Malam
40 Obrolan Pagi
41 Obrolan Sore
42 Pertemuan Setelah Satu Tahun
43 Apa Dia Menyakitimu?
44 Seblak Atau Salak?
45 Sebuah Kenyataan
46 Jalanan Ibukota
47 Dia Adalah Kakak Ku
48 Bertemu Reyhan
49 Apa Dia Menungguku?
50 Gumoh!
51 Sampai Kapan?
52 Bertemu Rival
53 Salah Sangka
54 Pergi Dari Rumah
55 Pengakuan Taani
56 Mulai Terungkap
57 Penyesalanku
58 Ungkapan
59 Di Rumah Sakit
60 Parkiran Rumah Sakit
61 Satu Rahasia
62 Hanya Pelukan
63 Panggilan Untuk Rizwan
64 Sekilas Info
65 Pagi Rizwan
66 Enam Puluh Lima
67 Enam puluh Enam
68 Enam Puluh Tujuh
69 Enam Puluh Delapan
70 Enam Puluh Sembilan
71 Tujuh Puluh
72 Tujuh Puluh Satu
73 Tujuh Puluh Dua
74 Tujuh Puluh Tiga
75 Tujuh Puluh Empat
76 Tujuh Puluh Lima
77 Tujuh Puluh Enam
78 Tujuh Puluh Tujuh
79 Hello
80 Tujuh Puluh Delapan
81 Tujuh Puluh Sembilan
82 Delapan Puluh
83 Delapan Puluh Satu
84 Delapan Puluh Dua
85 Delapan Puluh Tiga
86 END
87 Extra Part
88 Extra Part
89 Extra Part
90 Extra Part
91 Pengumuman
92 Info cerita baru
93 Coffee
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Ayah
2
Simalakama
3
Pertemuan Kedua
4
Dipermainkan Takdir
5
Kehancuran Hati
6
Ini Nyata
7
Teman
8
Teman part 2
9
Dika Dan Kenangan
10
Pria Kaku
11
Genggam Tangannya
12
Kembang Api
13
Gara gara Permen Kapas
14
Pertemuan Dengan Risya
15
Aku Keangkuhan Hati
16
Adik Kakak
17
Meja
18
Guru Melukis
19
Anak Itu
20
Aroma penghianatan
21
Aroma penghiantan ( Part 2)
22
Bertemu Bima
23
Kebenaran
24
Kebenaran ( Part 2)
25
Kencan
26
Kencan (Part 2)
27
Aku Hanya Khawatir
28
Malu
29
Menggemaskan
30
Apa Aku Cantik?
31
Cemburu
32
Bertemu Adik Ipar
33
Bertemu Adik Ipar ( Part 2)
34
Bertemu Adik Ipar ( Part 3)
35
Hujan
36
Tidur Bersama
37
Telfon Di Siang Hari
38
Menunggunya
39
Makan Malam
40
Obrolan Pagi
41
Obrolan Sore
42
Pertemuan Setelah Satu Tahun
43
Apa Dia Menyakitimu?
44
Seblak Atau Salak?
45
Sebuah Kenyataan
46
Jalanan Ibukota
47
Dia Adalah Kakak Ku
48
Bertemu Reyhan
49
Apa Dia Menungguku?
50
Gumoh!
51
Sampai Kapan?
52
Bertemu Rival
53
Salah Sangka
54
Pergi Dari Rumah
55
Pengakuan Taani
56
Mulai Terungkap
57
Penyesalanku
58
Ungkapan
59
Di Rumah Sakit
60
Parkiran Rumah Sakit
61
Satu Rahasia
62
Hanya Pelukan
63
Panggilan Untuk Rizwan
64
Sekilas Info
65
Pagi Rizwan
66
Enam Puluh Lima
67
Enam puluh Enam
68
Enam Puluh Tujuh
69
Enam Puluh Delapan
70
Enam Puluh Sembilan
71
Tujuh Puluh
72
Tujuh Puluh Satu
73
Tujuh Puluh Dua
74
Tujuh Puluh Tiga
75
Tujuh Puluh Empat
76
Tujuh Puluh Lima
77
Tujuh Puluh Enam
78
Tujuh Puluh Tujuh
79
Hello
80
Tujuh Puluh Delapan
81
Tujuh Puluh Sembilan
82
Delapan Puluh
83
Delapan Puluh Satu
84
Delapan Puluh Dua
85
Delapan Puluh Tiga
86
END
87
Extra Part
88
Extra Part
89
Extra Part
90
Extra Part
91
Pengumuman
92
Info cerita baru
93
Coffee

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!