Eps 02 | Berpikir Tentang Harga Diri

"Bapak?" Nanas berjalan ke arah Anthony walaupun ragu karena pria itu hampir saja merenggut kehormatannya tadi. "Bapak kenapa?"

"KENAPA GAK BISA BERDIRI!" teriak Anthony, keringat di wajahnya semakin deras membuat rambutnya basah kuyup.

Nanas berpikir sejenak, dia melirik jam digital yang ada di ruangan itu, sudah jam sebelas malam, dan kantor benar-benar kosong sekarang, mungkin hanya ada mereka berdua dan juga Pihak keamanan di luar sana.

"Kita harus ke rumah sakit, Pak!" Nanas meraih sebuah jas yang dia yakini milik Anthony, kondisi bajunya yang robek tadi tidak memungkinkan untuk tampil di depan umum sehingga membuat Nanas memakai jas itu untuk menutupi badannya.

Nanas juga meraih kemeja dan celana panjang milik Anthony untuk dia pakaikan ke pria berusia Tiga Puluh Delapan tahun itu.

Nanas membangunkan Anthony ke posisi duduk agar dia bisa memakaikan Anthony kemejanya. "Sabar yah, Pak!"

"Ini hari ulang tahun saya! Pertama tidak ada yang peduli dengan saya, yang kedua kenapa saya harus mengalami hal ini, saya ini Pria!"

Nanas terdiam, dia tidak tahu kalau ini adalah hari ulang Tahun Boss-nya juga, tidak ada yang peduli, Nanas tidak yakin dengan kalimat Anthony tadi.

"Kenapa!"

Nanas tidak menjawab, dia fokus mengancing kemeja Anthony kemudian meraih celana Anthony dan memakaikannya, Nanas tidak bisa mengelak lagi, dia bisa melihat aset Anthony, harusnya dengan kondisi Anthony yang tengah overdosis obat perangsang, aset itu sudah bereaksi tapi ini tidak sama sekali.

"Tidak ada yang peduli dengan saya, kamu paham gak!"

"Saya peduli kok, Pak, gausah pikirin apa yang terjadi dengan kehidupan kita Pak, biarin aja gak ada yang peduli dengan detail kehidupan kita, kan kita yang menjalani, bahagia itu mudah, bahagia hanya perlu dirasakan tanpa harus dicari," ujar Nanas memapah tubuh Anthony untuk berdiri.

Anthony tidak menjawab, Napas Anthony semakin memburu, Nanas merasakan bahwa Anthony mengalami overdosis karena dia menelan enam pil sekaligus untuk dirinya dan ini menyerang pernapasan Anthony.

"Kita, harus ke kamar mandi, Pak!" ujar Nanas memapah tubuh Anthony menuju kamar mandi didalam ruangan itu, Nanas harus memberikan pertolongan pertama kepada Anthony, kini mereka berdua sudah berada di dalam kamar mandi, Nanas segera menyalakan Wastafel yang membuat keran air disana mengeluarkan air yang dingin.

"Maaf yah, Pak!" Nanas mengarahkan kepala Anthony ke wastafel itu agar terendam oleh air dingin, setidaknya agar Anthony tidak kehilangan kesadarannya.

Cukup lama Nanas melakukan itu sampai Anthony tiba-tiba memberontak yang membuat mereka berdua terjatuh ke lantai ke kamar mandi.

"A-apa yang terjadi?" bisik Anthony pada Nanas karena mereka berdiri terjatuh dalam kondisi Nanas menindih Anthony.

Nanas segera bangkit, Napas Anthony masih memburu tapi dia sudah bisa mengawal emosinya. "Kamu?"

"Nanti saya jelaskan, Pak, kita harus segera ke rumah sakit," jawab Nanas kembali memapah tubuh Anthony untuk berdiri.

Anthony tidak menjawab, badannya yang lemas hanya bisa pasrah di papah oleh Nanas berjalan menuju keluar dari gedung kantor ini.

"Kenapa kamu melakukan ini, biarkan saja saya mati disana," bisik Anthony kepada Nanas.

"Bapak tuh Gila," jawab Nanas kembali memapah tubuh Anthony dan terus berjalan.

Anthony menyandarkan kepalanya di bahu Nanas kemudian mengatur napasnya. "Biarin aja saya mati, gak ada yang peduli dengan saya!"

"Banyak Pak, Bapak gak boleh berpikir kalau Bapak harus mati," jawab Nanas pelan.

"Apa yang sudah saya lakukan sama kamu?"

Nanas tidak menjawab, dia mendudukkan Anthony di sebuah kursi saat mereka sudah sampai di luar gedung, Nanas berusaha mencari satpam disana tapi tidak menemukan siapapun disana.

"Bapak tunggu disini yah, saya nyari bantuan duiu!"

"Biarin aja saya mati, kenapa harus repot-repot," jawab Anthony lemas.

Nanas tidak meributkan soal itu, keinginan mati dan semacamnya, dia tidak peduli dengan hal ini, seberat apasih cobaan hidup dari orang kaya seperti Anthony itu.

Nanas kembali ke kursi Anthony, dia tidak menemukan bantuan apapun sehingga membuat Nanas berpikir untuk membawa Anthony ke rumah sakit dengan motornya.

"Bapak tahan yah, kita naik motor saya aja ke rumah sakitnya," ujar Nanas memapah tubuh Anthony ke arah motornya, sesampainya disana Nanas langsung memakaikan helm yang biasa dia pakai kepada Anthony.

Dengan hati-hati Nanas, mengendarai motor itu dengan kondisi membonceng Anthony, Anthony yang pasrah hanya bisa menyandarkan kepalanya di bahu Nanas sementara Nanas memegang kedua tangan Anthony agar tetap melingkar di pinggangnya menggunakan tangan kiri sedangkan tangan kanannya menjaga gas motor.

TBC

Terpopuler

Comments

Afternoon Honey

Afternoon Honey

impoten....

2023-10-10

0

Natha

Natha

wahhh... Aset Anthony Thor?🤔
Aset kan terbagi 2.. bergerak dan tidak bergerak... trus aset sibosasuk kategori mana Thor?🤔🤣🤣✌️

2023-10-03

3

Mey-mey89

Mey-mey89

...

2023-09-13

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 01 | Gak Bisa Berdiri, Sialan
2 Eps 02 | Berpikir Tentang Harga Diri
3 Eps 03 | Hanya Gadis Buangan
4 Eps 04 | Trending Topik
5 Eps 05 | Gadis Miskin, Bisa Apa?
6 Eps 06 | Gadis Dekil dan Miskin
7 Eps 07 | Kedatangan Mama Reni
8 Eps 08 | Permintaan Mama Reni
9 Eps 09 | Istana Diatas Air Matamu
10 Eps 10 | Of Course Daddy Thon
11 Eps 11 | Masa Lalu Mama Reni
12 Eps 12 | Akad
13 Eps 13 | One Night With U
14 Eps 14 | Kayaknya Kamu Harus Hamil, Deh
15 Eps 15 | Istri Sah Vs. Pelakor Berbatang
16 Eps 16 | Saya Hanya Mencoba Percaya
17 Eps 17 | Bagaimana Bila Ikhlas Itu Tak Hadir?
18 Eps 18 | Sakit Memihak Kejujuran
19 Eps 19 | Karena Kamu Istri Saya
20 Eps 20 | Pembunuhan Karakter
21 Eps 21 | Labrak Aja, Baby!
22 Eps 22 | Sosok Penyebar Video
23 Eps 23 | Siapa Yang Berhak, Menghakimi?
24 Eps 24 | Anggota Keluarga Baru
25 Eps 25 | Kecurigaan Anthony
26 Eps 26 | Dua Garis Biru
27 Eps 27 | Seperti Adik Saya
28 Eps 28 | After Wedding
29 Eps 29 | Benang Merah Cerita
30 Eps 30 | Tatapan Dingin Sejuta Rahasia
31 Eps 31 | Tidak Ada Yang Benar-Benar Protagonis
32 Eps 32 | Belum Ada Yang Setulus Ini
33 Eps 33 | Lebih Berhak
34 Eps 34 | Kepulangan Papa Prabu dan Mama Reni
35 Eps 35 | Menjelaskan Situasi
36 Eps 36 | Menuju Hari Besarnya
37 Eps 37 | Kejujuran Nanas dan Adelia
38 Eps 38 | Kamu Masih Orang Baik
39 Eps 39 | Tamparan Dari Adelia
40 Eps 40 | Pemeran Utama Tidak Selalu Sempurna
41 Eps 41 | Sedang Rasa Itu Tak Ada?
42 Eps 42 | Mari Kita Bercerai
43 Eps 43. Dia Adalah Adik Kandungmu
44 Eps 44 | Menantu Impian Yang Terpilih
45 Eps 45 | Dari Sudut Bumi Manapun
46 Eps 46 | Pelukan Terakhir
47 Eps 47 | Tangan Yang Tepat
48 Eps 48 | Cinta Untuk Putri Terbuang
49 Terima Kasih - Simpanan Bapak Kost (Novel Baru Ridz)
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Eps 01 | Gak Bisa Berdiri, Sialan
2
Eps 02 | Berpikir Tentang Harga Diri
3
Eps 03 | Hanya Gadis Buangan
4
Eps 04 | Trending Topik
5
Eps 05 | Gadis Miskin, Bisa Apa?
6
Eps 06 | Gadis Dekil dan Miskin
7
Eps 07 | Kedatangan Mama Reni
8
Eps 08 | Permintaan Mama Reni
9
Eps 09 | Istana Diatas Air Matamu
10
Eps 10 | Of Course Daddy Thon
11
Eps 11 | Masa Lalu Mama Reni
12
Eps 12 | Akad
13
Eps 13 | One Night With U
14
Eps 14 | Kayaknya Kamu Harus Hamil, Deh
15
Eps 15 | Istri Sah Vs. Pelakor Berbatang
16
Eps 16 | Saya Hanya Mencoba Percaya
17
Eps 17 | Bagaimana Bila Ikhlas Itu Tak Hadir?
18
Eps 18 | Sakit Memihak Kejujuran
19
Eps 19 | Karena Kamu Istri Saya
20
Eps 20 | Pembunuhan Karakter
21
Eps 21 | Labrak Aja, Baby!
22
Eps 22 | Sosok Penyebar Video
23
Eps 23 | Siapa Yang Berhak, Menghakimi?
24
Eps 24 | Anggota Keluarga Baru
25
Eps 25 | Kecurigaan Anthony
26
Eps 26 | Dua Garis Biru
27
Eps 27 | Seperti Adik Saya
28
Eps 28 | After Wedding
29
Eps 29 | Benang Merah Cerita
30
Eps 30 | Tatapan Dingin Sejuta Rahasia
31
Eps 31 | Tidak Ada Yang Benar-Benar Protagonis
32
Eps 32 | Belum Ada Yang Setulus Ini
33
Eps 33 | Lebih Berhak
34
Eps 34 | Kepulangan Papa Prabu dan Mama Reni
35
Eps 35 | Menjelaskan Situasi
36
Eps 36 | Menuju Hari Besarnya
37
Eps 37 | Kejujuran Nanas dan Adelia
38
Eps 38 | Kamu Masih Orang Baik
39
Eps 39 | Tamparan Dari Adelia
40
Eps 40 | Pemeran Utama Tidak Selalu Sempurna
41
Eps 41 | Sedang Rasa Itu Tak Ada?
42
Eps 42 | Mari Kita Bercerai
43
Eps 43. Dia Adalah Adik Kandungmu
44
Eps 44 | Menantu Impian Yang Terpilih
45
Eps 45 | Dari Sudut Bumi Manapun
46
Eps 46 | Pelukan Terakhir
47
Eps 47 | Tangan Yang Tepat
48
Eps 48 | Cinta Untuk Putri Terbuang
49
Terima Kasih - Simpanan Bapak Kost (Novel Baru Ridz)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!