Gairah Cinta Boss Besar
"ARGH!"
Suara geraman kekesalan terdengar bergema di sepanjang koridor bangunan yang dialokasikan sebagai kantor pusat dari A CORP sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi parfum.
Tak jauh dari sana, seorang Gadis Muda dengan rambut berwarna coklat pudar, tengah berjalan dengan tas selempangnya.
Syahnaz Amanda Afdarianto, Atau akrab disapa Nanas, dia adalah seorang Cleaning Service di kantor ini, hari ini dia mendapatkan jatah lembur padahal hari ini adalah hari ulang tahunnya, sebenarnya dia tidak masalah tentang hal itu, karena Nanas hanya tinggal bertiga di rumahnya dengan Kakak angkatnya dan juga Ayah angkatnya.
Kakak tidak pernah peduli dengan Nanas, karena mereka menganggap bahwa Nanas hanyalah seorang anak buangan, sedangkan Ayah angkatnya sangat menyayangi Nanas, tapi kondisi sakit-sakitan memaksa Nanas harus membiayai pengobatan Ayah angkatnya.
"Suara apa, itu?" Nanas membalikkan badan saat mendengarkan suara geraman tersebut.
Nanas menatap sekelilingnya dan tidak menemukan apapun disana, tapi feeling Nanas mengatakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres terjadi di kantor ini, Nanas yang awalnya ingin pulang malah melangkahkan kakinya menuju sumber suara tersebut.
"Ada orang gak, disana?" tanya Nanas melangkahkan kakinya terus menerus, sampai akhirnya Nanas berhenti di depan seorang pria yang tengah duduk bersandar di pinggir koridor. "Pak? Bapak?"
Pria itu tampak lemas, keringat di sekujur tubuhnya tampak mengalir deras, Nanas mengangkat alisnya kemudian meraih wajah Pria itu.
"Astaga! Pak Anthony!" Nanas tersentak saat dia menatap wajah Pria yang ada di hadapannya, dia adalah Anthony, Boss-nya. "Kenapa, Pak?"
"Gak bisa berdiri!" ujar Anthony lemas.
"Bapak kenapa? Ayok Pak kita ke rumah sakit," jawab Nanas hendak membantu Anthony untuk berdiri tapi Anthony menolak dan malah menarik tangan Nanas agar jatuh ke pelukannya. "Pak?"
Anthony menyeringai kecil, dia menghirup aroma tubuh Nanas kemudian perlahan mencengkram punggung Nanas. "Pak, sadar, Pak!"
"Diam!"
Anthony berdiri, dia yang dari tadi lemas langsung menyeret tangan Nanas masuk ke dalam salah satu ruangan yang ada disana, sebuah ruangan kedap suara yang hanya akan mengurung suara mereka berdua di dalam sana.
"Pak! Bapak mau ngapain?" tanya Nanas pada Anthony dan berusaha melepaskan jeratan tangan Anthony.
"Diam, pelacur!" Anthony menghempaskan tubuh Nanas ke sofa yang berada di ruangan itu.
Nanas sebenarnya, tidak tahu pasti apa yang terjadi dengan Boss-nya itu, intinya Boss yang biasa dia lihat bersikap dingin itu tiba-tiba saja bersikap aneh dan menjadi ambisius terhadapnya.
"S-Saya, bukan pelacur, Pak, saya Nanas! Karyawan bapak," jawab Nanas berdiri tapi Anthony kembali mendorong Nanas agar terjatuh di Sofa.
"**** up, bi*tch!" Anthony menjatuhkan tubuhnya ke atas tubuh Nanas yang membuat Nanas harus dihimpit tubuh Anthony yang lumayan berat itu.
Anthony mengangkat kepalanya kemudian hendak membuka baju-baju dari Nanas, Nanas yang memberontak tidak berefek apa-apa, itu hanya memperlambat Anthony sehingga membuat Anthony semakin beringas.
Krit!
Karena desakan yang terjadi diantara mereka, Anthony berhasil merobek baju Nanas sehingga membuat Nanas kini tidak memakai seragam Cleaning Service-nya, sama sekali.
Anthony berdiri, dia melepas kemejanya, sehingga Nanas kini bisa melihat badan atletis Anthony, dada bidang serta perut kotak-kotak yang menjadi dambaan kaum hawa, tapi semua itu berakhir saat Anthony melepas celana dan juga pakaian dalamnya sehingga dia benar-benar telanjang bulat.
Nanas reflek menutup matanya dan pasrah, dia tidak bisa mencari pengelakan lagi, tapi cukup lama Nanas menutup mata tidak ada pergerakan apapun disana, Nanas membuka mata perlahan dan melihat Anthony kini tengah membelakanginya.
"Gak bisa berdiri!" teriak Anthony yang membuat Nanas akhirnya paham maksud dari Anthony. "ARGH!"
Anthony terjatuh ke lantai! Dia merasakan bahwa dadanya bergemuruh menahan sebuah tekanan yang ada di dadanya.
Mendapat kesempatan ini, Nanas memilih untuk kabur, dia meraih bajunya yang tadi sobek tapi sebelum dia pergi ia melihat meja kerja Anthony dan mendapati sebuah Pil disana.
"Obat perangsang, ini harusnya isinya enam kan, kok kosong? Jangan-jangan?" Nanas melirik Anthony yang tengah menahan napas dalam posisi tengkurap di lantai. "Pak Anthony overdosis!"
•
•
•
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Afternoon Honey
nyimak membaca
2023-10-10
0
Mey-mey89
,,,
2023-09-13
1
Eva Karmita
aku mampir Nanas 🙏🤭
2023-08-22
1