Jam 11 malam Kevin baru selesai kerja, dirinya merasa laper, salah satu kebiasaan Kevin jika tidak bersama Raka pasti lupa makan.
"Gila gue laper banget", merenggangkan otot ototnya.
Berjalan ke dapur, membuka tudung saji, melihat makannan sudah dingin bahkan nasi juga dingin karena Dira sudah dari jam 8 tadi menaruh nasi itu di piring.
Biasanya tidak pernah makan makannan dingin, kali ini terpaksa dirinya makan, awalnya mau membangunkan Dira namun iya urungkan.
"Lumayan bisa di makan juga ni cewek masakannya", batin Kevin, setelah itu dia menggeleng.
.
Dira yang belum bisa tidur dengan nyaman, padahal kasurnya empuk dan nyaman Dira juga menyukai nya, tapi matanya susah dirinya ajak untuk tidur.
"Ya Allah kenapa mata, ayo tidur besok harus lebih pagi bangunnya".
Sudah mau jam 12 malam Dira memilih keluar untuk mengambil minum tenggorokannya kering haus padahal badannya merasa dingin, ini pertama kali tidur pakai AC kalau gak di nyalain gerah di nyalain dingin serba salah.
"Astagfirullohalazim mas", kaget Dira sebab berpapasan dengan Kevin keluar dari dapur.
Ya Allah untung pake kerudung, batinnya sambil mengelus dada.
"Gue bukan setan".
"Istigfar itu bukan karena melihat setan mas, setan di bacain ayat kursi sama ayat ayat al-qura'n lainnya".
"Berisik lo".
Kevin langsung mengambil laptop dan masuk ke kamarnya.
Hanya bisa mengelus dada, Melihat ke arah meja makan sisa bekas makan Kevin tadi, Dira tersenyum.
"Masya Allah di makan, tandanya dia gak jijik sama masakan aku", tersenyum sambil membereskan meja dan mencuci piring.
Setelah itu baru dirinya bisa tidur dengan nyenyak sampai jam 5 pagi.
.
.
Dira sudah berangkat kerja menggunakan gojek, sore nanti dirinya akan pulang ke rumah untuk mengambil motor yang biasa dirinya pakai.
Sampai tempat kerja seperti biasa, menata bunga lalu membersihkannya dari debu debu, Dira kerja di toko bunga dengan gaji umr.
Tiba tiba ponselnya bunyi, melihat tlpon dari orang yang tidak dirinya kenal Dira memilih untuk membiarkan saja.
Pesan dari nomer baru yang membuat Dira kaget.
"Lo dimana?".
"Kenapa gak bangunin gue, gak becus banget jadi istri".
"Baju gue juga kenapa lo gak siapin, tuhan Diraa gue mau meeting penting hari ini".
Dira dengan cepat membalas pesan Kevin.
"Maaf mas, aku gak berani masuk kamar mas Kevin".
"Sudah aku ketuk pintunya beberapa kali tapi gak ada sautan".
"Aku takut mas gak mau di ganggu, sesuai dengan ucapan mas kemarin bahwa aku jangan masuk ke kamar kamu".
.
Akhhhh Kevin buru buru mandi dan memakai baju sesuai pilihan Raka.
Sambil terus mengumpat Dira karena tidak becus menjadi istri.
Padahal salah dirinya juga karena melarang Dira untuk masuk ke kamarnya.
.
Sampai kantor di ketawain Raka.
Hahahaa "Lo belum sisir bos?".
"Bodo amat gue buru buru, gara gara Dira nih gue gak di bangunin kesiangan jadinya".
"Jangan nyalahin orang terus bukannya lo maunya masing masing sama dia, lo gak mau kan urusan pribadi lo dia ikut campur".
"Tetap aja salah dia, gak becus jadi istri".
"Susah emang lo itu maunya menang sendiri dan gak mau di salahin", Raka langsung keluar dari ruangan Kevin.
Kalau Kevin marah biasan Raka tinggalin sebentar agar marahnya reda dulu, kalau gak gitu nanti ujungnya mereka debat dan ribut berdua.
.
.
.
.
.
Bersambung......
Happy reading, semoga ceritanya menarik untuk di baca ya😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments