Part. 3

40 menit lebih perjalannan menuju apartemen yang Kevin sengaja beli tadi, dirinya juga pertamakali datang.

Raka sahabat sekaligus asisten peribadi yang menyiapkan semuanya.

Dira terus mengikuti langkah besar Kevin dengan susah payah, mendorong koper yang rodanya sudah susah jalan membuat Dira semakin susah mengimbangi langkah Kevin.

"Lo lelet banget jadi cewek", Kevin melihat ke belakang ternyata jarak mereka hampir 5 meter.

"Kpoer aku susah jalan mas".

"Ngapain lo pake sudah kaya sampah juga".

Astagfirulloh suami aku jujur banget sih ngomongnya, batin Dira.

Masuk ke dalam apartemen Dira di buat kagum, Masya Allah dirinya kira akan sekecil apa ruangan di sini sebab dari bawah terlihat kecil gedungnya.

"Kamar lo di sana", tunjuk Kevin.

"Maksudnya mas?", yang Dira tau kalau sudah menikah tidur di dalam kamar yang sama, antara suami istri pastinya tidur sekamar.

"Jangan mimpi lo bisa tidur sama gue".

Kevin menatap jijik pada Dira, wanita kampungan pakayan menyapu lantai sudah seperti artis yang sedang konser, tapi yang wanita ini pakai entah baju buatan siapa, Dira sangatlah aneh di mata Kevin.

"Lo harus ingat pernikahan ini tidak serius".

"Tapi kita sah di mata hukum agama dan negara mas".

"Tapi tidak sah di mata gue", Kevin melangkah dua langkah menuju kamar nya.

"Gue peringatkan lagi ke elo, jangan menaruh perasaan sama gue karena gue gak akan membalas perasaan elo, gue hanya mengingatkan sebelum lo sakit hati dan menyesal nantinya".

"Kalau begini jadinya kenapa mas mau menikah dan menyetujui semuanya?", ucap Dira tercekat, sakit banget rasanya.

"Bodoh banget lo jadi manusia, yang terpenting yang harus lo ingat pernikahan ini hanya menunggu kapan waktunya tiba lo sama gue berpisah, jadi lo harus ikutin dan nurut apa kata gue".

Setelah mengucapkan kata kata itu ada yang mengganjal di hati Kevin.

Kevin langsung berjalan masuk kedalam kamarnya meninggalkan Dira yang diam nematung, mencerna kata demi kata yang Kevin ucapkan.

Baru saja Kevin mau menutup pintunya, tidak jadi Karena mendengar permintaan Dira.

"Mas ijinkan aku menjalankan peranku sebagaimana mestinya".

"Maksud lo", tatapan tajam Kevin menyorot.

"Ijinkan aku menjalankan peranku sebagai istri sampai batas waktu yang sudah kamu tentukan, maksudku membereskan rumah nyuci baju sama masak biar aku yang urus".

"Terserah lo, bukannya lo kerja jangan membebankan hidup lo sendiri gue ada duit buat sewa tukang bersih bersih".

Kevin menutup pintunya dengan keras sampai membuat Dira terjengkat kaget.

Ya Allah pernikahan macam apa ini, hamba harus gimana, Dira menangis sesegukan badannya ambruk di lantai, belum ada 12 jam tapi perkataan suaminya sudah membuat hatinya hancur.

Sampai kapan, apa yang di rencanakan Kevin.

Kuat yuk Nadira, Allah tidak mungkin memberikan cobaan di luar batas kemampuan kamu, semangatnya, menghapus air mata tersenyum.

Dira masuk kedamal kamar yang tadi Kevin tunjuk untuknya.

Ingat dengan perkataan mertuanya bahwa dirinya harus sabar dengan sikap Kevin.

"Kamar ini luas banget, lemarinya juga besar, aaa kasurnya empuk gak kaya punya aku di rumah yang belinya pas aku masih sekolah SMP, sekarang jangan sedih lagi ya tinggal tambahin tabungan buat biyaya oprasi bapak", semangatnya.

Dirinya sekarang gak harus terlalu jauh bolak balik ke tempat kerja, biasanya butuh waktu 1 jam lebih menggunakan motor tapi kali ini lebih dekat perkiraan nya.

Menyusun pakaian yang hanya sekotak lemari itu, Dira terkekeh karena bajunya sedikit lemari sangat besar.

Setelah shalat ashar keluar lagi dari kamar itu, terlihat lebih segar meskipun matanya sedikit berbeda.

Kevin sudah berada di ruang tengah, laki laki itu sedang pokus dengan laptopnya.

Dira masuk ke dapur, di sana ada beberapa peralatan masak membuat wanita itu tersenyum.

Kembali lagi ke ruang tengah, "Mas maaf menganggu".

Kevin mengalihkan kepokusannya, Ampun ni cewek di dalam rumah juga pake jubah terus apa gak gerah dia, batinnya.

"Ada apa?".

"Aku ijin keluar sebentar ya, tadi pas kita mau naik ke sini ada supermarket di bawah, mau beli bahan masakan untuk makan malam kita".

"Hemm pergilah", Kevin mengangguk.

Terserah lo mau kemana.

Dira dengan langkah ringan mau keluar dari sana.

"Heiii lo sini, siapa nama lo tadi gue lupa, lo mau main keluar aja emang tau pin nya berapa, nanti malah ngerepotin gue lagi".

"Gak tau mas", Dira menggeleng.

"Mana nomer ponsel lo, jangan geer gue hanya mau nepatin janji ke bokap lo aja kalau lo gak bakalan hilang dan kenapa napa".

Pedes banget mulut suami, nama istri aja lupa emang ada ya suami lupa sama nama istrinya sendiri, hahaa emang cuman aku doang yang nama saja di lupain sama suami.

"Tulis sekalian nama lo, awas ponsel gue kotor".

"Iya mas, aku tadi baru abis mandi dan shalat ko jadi di jamin belum ada kumannya di tangan aku".

Pakaian lo kotor, batin Kevin.

"Nih pakai ini saja belanjanya, gue gak sekejam itu sama manusia", Kevin memberikan kartu debit.

"Takut hilang mas, ada uang biasa aja gak 200 ribu sepertinya cukup".

Hahhh Kevin melongo, oon apa gimana ni cewek masa dia kasih platinum card mintanya 200 ribu, mana pernah dirinya megang uang.

"Lo pake itu gue gak ada duit biasa, jangan pura pura bego pasti senang kan di kasih itu".

"Nggak mas sumpah malah aku takut jatoh terus hilang susah nyarinya".

Astaga ni cewek bikin gue pusing aja, Kevin menggeram.

"Lo punya debit lain?".

"Ada mas, punya aku yang biasa".

"Sini gue transfer".

Dira menyebutkan deretan nomer debit card yang dirinya punya.

Lapornnya langsung masuk ke ponsel dirinya.

"Ya Allah mas banyak banget ini bisa buat makan kita 1 tahu".

"Terserah lo mau belanja apake terserah, lo bikin pusing gue tau, lo mau beli apa aja baju makannan yang lo suka juga terserah".

"Oke mas terimakasih, Masya Allah baiknya suami aku", tersenyum bahagia, gimana gak bahagia Kevin mengirimkan 50.000.000 ke rekeningnya, dirinya saja baru punya tabungan 7 juta untuk biyaya oprasi bapak nya, itu juga butuh waktu 5 bulan ngumpulinnya.

"Aku ijin keluar sebentar ya mas, Assalamualaikum".

Kevin melirik Dira yang kesenangan hanya di kasih uang segitu, Kevin kira Dira bakalan ngomong kurang, ternyata di luar dugaan malah kesenangan.

Bego apa tuh cewek ya, mama sekali kesalon aja gak cukup duit segitu, dia bilang cukup buat makan 1 tahun gue rasa dia otak nya emang udah geser.

"Nikmatin kesenangan sesaat ini Dira", monolognya sambil tersenyum lalu masuk kedalam lift.

"Gak apa apa ya bawa santai saja sampai tiba saatnya meng kismin lagi hehee, kalau kaya gini tabungan aku bisa utuh terus bisa cepat bawa bapak berobat aaa Masya Allah, semangat Dira".

.

.

.

.

Bersambung....

"

Terpopuler

Comments

Is Wanthi

Is Wanthi

😂😂😂😂

2023-09-05

0

lihat semua
Episodes
1 Part. 1
2 Part. 2
3 Part. 3
4 Part. 4
5 Part. 5
6 Part. 6
7 Part. 7
8 Part. 8
9 Part. 9
10 Part. 10
11 Part. 11
12 Part. 12
13 Part. 13
14 Part. 14
15 Part. 15
16 Part. 16
17 Part. 17
18 Part. 18
19 Part. 19
20 Part. 20
21 Part. 21
22 Part. 22
23 Part. 23
24 Part. 24
25 Part. 25
26 Part. 26
27 Part. 27
28 Part, 28
29 Part, 29
30 Part. 30
31 Part. 31
32 Part, 32
33 Part. 33
34 Part. 34
35 Part. 35
36 Part. 37
37 Part. 37
38 Part. 38
39 Part. 39
40 Part. 40
41 Part. 41
42 Part. 42
43 Part. 43
44 Part. 44
45 Part. 45
46 Part. 46
47 Part. 47
48 Part. 48
49 Part. 49
50 Part. 50
51 Part. 51
52 Part. 52
53 Part. 53
54 Part. 54
55 Part. 55
56 Part. 56
57 Part. 57
58 Part. 58
59 Part. 59
60 Part. 60
61 Part. 61
62 Part. 62
63 Part. 63
64 Part. 64
65 Part. 65
66 Part. 66
67 Part. 67
68 Part. 68
69 Part. 69
70 Part. 70
71 Part. 71
72 Part. 72
73 Part. 73
74 Part. 74
75 Part. 75
76 Part. 76
77 Part. 77
78 Part. 78
79 Part. 79
80 Part. 80
81 Part. 81
82 Part. 82
83 Part. 83
84 Part. 84
85 Part. 85
86 Part. 86
87 Part. 87
88 Part. 88
89 Part. 89
90 Part. 90
91 Part. 91
92 Part. 92
93 Part. 93
94 Part. 94
95 Part. 95
96 Part. 96
97 Part. 97
98 Part. 98
99 Part. 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104.
105 105.
106 106.
107 107.
108 108.
109 109
110 110.
111 111.
112 112.
113 113.
114 114.
115 115.
116 116.
117 117.
118 118.
119 119.
120 120.
121 121.
122 122. TAMAT
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Part. 1
2
Part. 2
3
Part. 3
4
Part. 4
5
Part. 5
6
Part. 6
7
Part. 7
8
Part. 8
9
Part. 9
10
Part. 10
11
Part. 11
12
Part. 12
13
Part. 13
14
Part. 14
15
Part. 15
16
Part. 16
17
Part. 17
18
Part. 18
19
Part. 19
20
Part. 20
21
Part. 21
22
Part. 22
23
Part. 23
24
Part. 24
25
Part. 25
26
Part. 26
27
Part. 27
28
Part, 28
29
Part, 29
30
Part. 30
31
Part. 31
32
Part, 32
33
Part. 33
34
Part. 34
35
Part. 35
36
Part. 37
37
Part. 37
38
Part. 38
39
Part. 39
40
Part. 40
41
Part. 41
42
Part. 42
43
Part. 43
44
Part. 44
45
Part. 45
46
Part. 46
47
Part. 47
48
Part. 48
49
Part. 49
50
Part. 50
51
Part. 51
52
Part. 52
53
Part. 53
54
Part. 54
55
Part. 55
56
Part. 56
57
Part. 57
58
Part. 58
59
Part. 59
60
Part. 60
61
Part. 61
62
Part. 62
63
Part. 63
64
Part. 64
65
Part. 65
66
Part. 66
67
Part. 67
68
Part. 68
69
Part. 69
70
Part. 70
71
Part. 71
72
Part. 72
73
Part. 73
74
Part. 74
75
Part. 75
76
Part. 76
77
Part. 77
78
Part. 78
79
Part. 79
80
Part. 80
81
Part. 81
82
Part. 82
83
Part. 83
84
Part. 84
85
Part. 85
86
Part. 86
87
Part. 87
88
Part. 88
89
Part. 89
90
Part. 90
91
Part. 91
92
Part. 92
93
Part. 93
94
Part. 94
95
Part. 95
96
Part. 96
97
Part. 97
98
Part. 98
99
Part. 99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104.
105
105.
106
106.
107
107.
108
108.
109
109
110
110.
111
111.
112
112.
113
113.
114
114.
115
115.
116
116.
117
117.
118
118.
119
119.
120
120.
121
121.
122
122. TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!