kembali bertemu

Dokter Rivan dan Ajeng yang sudah kembali duluan sedangkan Tamara masih ingin pergi ke kuburan orang tuanya. Tamara merasa senang karena dia akan berlama lama untuk mengutarakan hatinya kepada kedua orangtuanya tersebut. dan ketika Tamara ingin membeli bunga tiba tiba saja dia kesempret oleh motor hingga membuat bunga yang di beli Tamara berhamburan di jalan.

"hahhhhhh!!!"

teriak Tamara. Tamara terjatuh sedangkan motor yang menyebabkan Tamara kecelakaan terjatuh.

Tiba tiba saja tamara berdiri dan mendekati orang tersebut.

"bukan helm mu. kamu harus bertanggung jawab dengan semuanya"

ucap Tamara sambil melihat bunga yang dibeli untuk kedua orang tua nya hancur di jalan

Alex, Alex yang mengendari motor tersebut membuka helmnya dan melihat perempuan yang ada di depan nya.

"lho bilang apa tadi!!"

sahut Alex.

tiba tiba saja Tamara yang mendengar suara tersebut langsung menoleh ke belakang dan melihat wajah yang sudah lama tidak pernah dia lihat setelah kecelakaan yang menimpa keluarga Tamara.

Tamara melihat Alex.

"alexxx. ini Alex bukan"

ucap tamara sedangkan alex yang sama sekali tidak mengenali wajah tamara.

"heyy, lho budak apa pura pura ngak dengar sih. Gue itu ngomong sama lho"

ucap Alex yang sedikit menekan nadanya membuat Tamara terkejut dari lamunannya.

"lho harus bertanggung jawab sama gue. dan gue tidak mau tahu lho harus ganti bunga gue ini"

ucap Tamara tetapi di dalam hati Tamara dia merasakan sakit hati di mana Alex sama sekali tidak mengenal Tamara.

"apakah Alex sama sekali tidak mengenali saya lagi. apakah dia lupa dengan saya?"

ucap hati Tamara yang masih melihat wajah Alex lekat lekat.

Alex yang melihat tatapan dari Tamara merasa sangat risih.

"iya gue memang tampan. dan tidak membuat orang ennak kalau liat muka gue yang super tampan ini"

ucap Alex dengan PD nya.

bukan nya Tamara marah tetapi dia tertawa dengan kecil

"lho masih sama seperti dulu. masih kepedean orang nya"

ucap Tamara dengan suara kecil tetapi sayu sayu di dengar oleh Alex.

"lho bilang apa tadi"

"ngak, gue ngak bilang apa apa. Gue cuman mau lho cepat bertanggung jawab atas kejadian ini"

ucap Tamara.

"lho yang harus bertanggung jawab kepada gue. karena lho sudah buat motor gue rusak"

"gue ngak mau tahu. lho yang harus bertanggung jawab. lho lihat, itu bunga gue sudah berhamburan di jalan dan gue minta lho harus beli lagi"

tegas Tamara.

tapi disadari Alex langsung menginjak bunga tersebut.

"cuman gara gara bunga ini lho mau minta gue harus beli lagi. emang seberapa harga nya ini di bandingkan motor gue ini"

ucap Alex

Tamara yang mendengar ucapan dari Alex merasakan sakit ketika Alex berteriak dan membengkak Tamara. Alex yang ngak pernah membentak Tamara meskipun Tamara melakukan kesalahan kepada Alex.

tiba tiba saja Tamara meneteskan air matanya dan mendekati Alex.

"gue memang bukan orang dan bahkan dibilang gue itu sebatang kara. gue juga ngak bisa membeli motor itu tetapi bukan seberapa mahalnya itu bunga. gue juga bisa beli tapi ini untuk kuburan orang tua gue"

ucap Tamara yang menangis.

Alex yang mendengar ucapan dan Tamara merasa menyesal

tetapi dia kembali membuang rasa kasihan itu.

"gue ngak mau tahu, lho harus bertanggung jawab. itu bukan urusan gue..mau orangtua lho meninggal atau lho yang meninggal itu urusan lho bukan urusan gue"

jawab Alex.

dan lagi lagi Tamara merasakan sakit hati ketika mendengar Alex mengatakan kata kata yang membuat hatinya seperti tertusuk.

dan tamara langsung saja membawa tas nya tanpa memperdulikan Alex. karena baginya Alex sudah berubah tidak seperti yang dulu

Alex memanggil manggil Tamara.

"heyyy, lho mau kemana. lho harus ganti ini semua. heyyy"

teriak Alex tetapi Tamara sama sekali tidak menyahut ataupun menoleh ke belakang.

Tamara kembali membeli bunga tersebut dan dia pun pergi ke kuburan orang tuanya.

sesampainya di kuburan Tamara langsung saja tersungkur dan menangis sejadi jadinya.

"mahhh,,, pahhh. ini tamara. kapan kalian menjemput tamara. dunia ini ngak adil buat Tamara pah. mah"

ucap Tamara sambil sesegukan

tanpa di sadari ternyata seseorang mengikuti tamara dan tak lain adalah Alex.

ales merasa iba ketika melihat Tamara menangis tersungkur di atas tumpukan orangtuanya.

"mah, mama pasti seneng kan kalau Tamara sudah menginjak sekolah. Dan bahkan Tamara di sekolah elit mah. dan pah, Tamara seperti menemukan sosok ayah dalam diri om rivan tetapi tidak sehangat ayah."

ucap Tamara panjang lebar.

dan beberapa jam Tamara mengobrol dengan orangtuanya meskipun orangtuanya sama sekali tidak akan pernah menyahuti obrolan dari putrinya itu.

akhirnya Tamara pun berdiri dan pamit kepada orangtuanya sambil menaburkan bunga serta air.

"Tamara akan selalu berdoa kepada papa dan mama. dan kalian ngak usah khawatir kalau Tamara baik baik saja"

ucap Tamara sambil menghapus air matanya.

Tamara pun berbalik dan dia berjalan untuk menghentikan angkot.

tamara duduk di halte dan tanpa di sadari bahwa Alex datnag ke halte tersebut.

"hayyy"

ucap Alex

Tamara terkejut karena Alex datnag.

"apakah Alex sudah ingat dengan saya"

ucap hati Tamara.

Alex duduk di samping tamara

"gue minta maaf sama lho. gue ngak tahu kalau lho memang berkata jujur tadi. dan gue juga minta maaf karena gue tadi ngomong seperti itu sama lho"

ucap Alex.

Tamara hanya tersenyum tanpa melihat Alex

"Iyah gue udah lupain itu semua. dan sekarang lho mau ngapain"

tanya Tamara.

Alex melihat Tamara lekat lekat.

"sekarang lho yang lihat gue. gue emang cantik makanya lho liatin gue kan"

ucap tamara membuat Alex tertawa.

"hahahahha"

"kenapa lho tertawa seperti itu"

ucap Tamara heran kepada Alex.

"makanya lho jangan kepedean. di rambut lho ada banyak bunga dan lho seperti orang gila"

ucap Alex dan langsung saja mengambil bunga tersebut dari rambut Tamara tanpa izin dari tamara.

Tamara merasakan bahwa jantung nya berdebar di mana dada Alex sangat dekat dengan wajah Tamara hingga wajah Tamara merona.

"udahhh"

ucap Alex.

tamara langsung saja buang muka.

"lho itu harusnya izin sama gue. jangan sembarangan memegang rambut gue"

ucap Tamara menyembunyikan bahwa muka dan jantung nya berdebar.

"ishhh lho bukan nya berterima kasih malah ngomel seperti itu"

ucap Alex.

dan beberapa menit kemudian Tamara yang melihat ke arah tangan Alex bahwa tangan Alex terluka dan mengeluarkan darah.

"tangan lho ngak apa apa. kenapa bisa berdarah seperti ini"

ucap tamara khawatir dengan Alex dan langsung saja tamara mengambil handiplast plester dari tasnya dan mengobati tangan Alex.

Alex yang melihat tamara dan tanpa sengaja juga Alex melihat tatapan khawatir dari Tamara.

"saya seperti pernah melihat tatapan itu tapi di mana dan siapa?"

ucap hati Alex.

tanpa tersadar Alex melamun sedangkan Tamara melihat Alex.

,"wouiii ,nanti kesambar petir lho. masih muda banyak melamun. kayak banyak bangat beban nya"

ucap Tamara menyindir Alex.

Alex mendengus kesal.

"lho yang kesambar petir bukan gue"

ucapnya.

dan beberapa menit kemudian angkot pun datnag tamara langsung saja masuk tanpa melihat Alex lagi. sedangkan alex hanya melihat Tamara masuk tanpa mengehentikan langkah Tamara.

angkot tersebut melaju dan Alex tersadar.

"bodoh lho Alex, harusnya lho tadi kenalan sama dia..tapi ngomong ngomong gue seperti pernah melihat tatapan itu. tapi siapa?"

ucap Alex sambil berpikir keras tetapi dia sama sekali tidak mengingat.

Vina. Vina adalah teman Alex dan juga menyukai Alex tetapi alex hanya menganggap Vina sebagai teman nya dan tidak lebih dari itu. Vina yang tanpa sengaja melihat Alex duduk di halte dan langsung saja menghampiri Alex.

"alexx, lho ngapain disini. tumben lho mau datang ke tempat kumuh seperti ini"

ucap Vina.

mula mula Alex malas meladeni vina karena menurut Alex , Vina sangat manja.

dengan malasnya Alex hanya menjawab singkat.

"terserah gue"

jawab nya dengan nada malas.

Tamara yang sudah berada di angkot dan melihat Alex serta dengan perempuan.

"apakah Alex sudah perempuan. saya ngak ada hak untuk membuat Alex harus mengingat saya lagi..karena kebahagiaan Alex adalah kebahagiaan ku juga..dan semoga saja Alex tetap baik baik saja. dia bisa menjalani kehidupannya dan semoga saja kedua orang tuanya tidak pilih kasih lagi sama Alex"

ucap hati Tamara sambil melihat dari kejauhan.

Terpopuler

Comments

Codigo cereza

Codigo cereza

Saya sudah jatuh cinta dengan karakter-karakternya, keep writing, author!

2023-08-16

1

Radin P. R.

Radin P. R.

Ngga nyangka! Keren abis!

2023-08-16

1

lihat semua
Episodes
1 sebatang kara
2 tidak suka
3 dipermalukan
4 kembali bertemu
5 Pengusiran
6 hilang ingatan
7 hari pertama kerja
8 mencari keberadaan Tamara
9 rahasia Alex
10 Munculnya musuh
11 mengetahui
12 Pertarungan
13 Tertembak
14 Di rumah sakit
15 Sembuh
16 Menghindar
17 Kemarahan Alex
18 Masa Lalu Adiguna, Ayah Alex
19 Tidak Menyangka
20 Tamara Kena Bully
21 Pergerakan Adiguna, Ayah Alex
22 Terbongkar
23 Paman Tino Diculik
24 Tolong! Alex!
25 Teman Masa Kecilku
26 Terluka
27 Minta Maaf
28 Kemarahan Tamara
29 Lagi lagi Ajeng Membully
30 Memulai Strategi
31 who are Mr. X?
32 I Miss you
33 Mr.X Beraksi Kembali
34 Adiguna Mengincar Tamara
35 Alex vs Adiguna
36 Terbongkarnya Rahasia
37 kembali Ke Mansion
38 Will Marry Me Tamara?
39 Firasat Buruk
40 Mimpi Buruk 2
41 Terdiam
42 Kaget
43 Rencana Busuk Adiguna
44 Pernikahan Batal
45 Dilema
46 Alex Pulih
47 Memaksa Tamara
48 Kaget Mengetahui Kebenaran
49 Kekhawatiran Alex
50 Oh Ternyata?...
51 Alex Berhasil...
52 Kekocakan
53 Serius
54 Pernikahan Tamara dan Alex
55 Dasar Penganggu
56 Berhasil Mengacau
57 Tamara Masih Marah
58 Mencoba Untuk Kabur
59 Mengetahui
60 Prilly di Penjara
61 Alex Ke Luar Negeri
62 Firasat Alex
63 Keberangkatan Alex
64 Kebahagiaan Tamara
65 Tamara Kesepian
66 5 Bulan
67 Pengkhianatan
68 Felix vs Adiguna
69 Kritis
70 Selalu Setia Menunggu
71 Hadirnya Si Junior
72 Munculnya Andri
73 Kembalinya Ingatan Alex
74 Memuncaknya Kemarahan Alex
75 Meninggalnya Frans
76 Andri Memaksa Mengambil Dokumen
77 Hidup Bahagia Selamanya
Episodes

Updated 77 Episodes

1
sebatang kara
2
tidak suka
3
dipermalukan
4
kembali bertemu
5
Pengusiran
6
hilang ingatan
7
hari pertama kerja
8
mencari keberadaan Tamara
9
rahasia Alex
10
Munculnya musuh
11
mengetahui
12
Pertarungan
13
Tertembak
14
Di rumah sakit
15
Sembuh
16
Menghindar
17
Kemarahan Alex
18
Masa Lalu Adiguna, Ayah Alex
19
Tidak Menyangka
20
Tamara Kena Bully
21
Pergerakan Adiguna, Ayah Alex
22
Terbongkar
23
Paman Tino Diculik
24
Tolong! Alex!
25
Teman Masa Kecilku
26
Terluka
27
Minta Maaf
28
Kemarahan Tamara
29
Lagi lagi Ajeng Membully
30
Memulai Strategi
31
who are Mr. X?
32
I Miss you
33
Mr.X Beraksi Kembali
34
Adiguna Mengincar Tamara
35
Alex vs Adiguna
36
Terbongkarnya Rahasia
37
kembali Ke Mansion
38
Will Marry Me Tamara?
39
Firasat Buruk
40
Mimpi Buruk 2
41
Terdiam
42
Kaget
43
Rencana Busuk Adiguna
44
Pernikahan Batal
45
Dilema
46
Alex Pulih
47
Memaksa Tamara
48
Kaget Mengetahui Kebenaran
49
Kekhawatiran Alex
50
Oh Ternyata?...
51
Alex Berhasil...
52
Kekocakan
53
Serius
54
Pernikahan Tamara dan Alex
55
Dasar Penganggu
56
Berhasil Mengacau
57
Tamara Masih Marah
58
Mencoba Untuk Kabur
59
Mengetahui
60
Prilly di Penjara
61
Alex Ke Luar Negeri
62
Firasat Alex
63
Keberangkatan Alex
64
Kebahagiaan Tamara
65
Tamara Kesepian
66
5 Bulan
67
Pengkhianatan
68
Felix vs Adiguna
69
Kritis
70
Selalu Setia Menunggu
71
Hadirnya Si Junior
72
Munculnya Andri
73
Kembalinya Ingatan Alex
74
Memuncaknya Kemarahan Alex
75
Meninggalnya Frans
76
Andri Memaksa Mengambil Dokumen
77
Hidup Bahagia Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!