Pukul 07:00. Diinformasikan kepada mahasiswa bahwa hari ini kelas ditiadakan dan akan digantikan dengan tugas berkelompok dan masing-masing kelompok cuma beranggotakan 2 orang. Silahkan memilih pasangan berdasarkan nomor urut absen. Tugas kalian adalah cari contoh kasus yang ada di google, buku, jurnal atau dimanapun sumbernya yang berkaitan dengan pasar valuta asing lalu silahkan kalian berikan tanggapan terhadap kasus tersebut. Cantumkan kelebihan dan kelemahan pada kasus tersebut. Dikumpulkan dalam bentuk file PDF pekan depan. Pesan teks dari grub kelas.
Dhea yang terbangun cuma membaca sekilas informasi itu lalu kembali melanjutkan tidurnya.
***
"tokk...tokkk..tokk!!! Dheaa bangunnn guee pulanggg!!!" teriak ockta dari luar sembari menggedor pintu kost.
"tokkk..tokk...Dheaaaa!!!" Teriaknya sekali lagi.
Dhea langsung terbangun mendengar suara berisik tersebut lalu membuka pintunya.
"sumpah ya lo lama banget bangunnya. Ga ada kuliah lu hari ini?" bacotan ockta dipagi hari.
"gada" jawab dhea singkat lalu kembali merebahkan dirinya dikasur.
"kenapa jadi lo yang keliatan cape banget woii padahal kan gue yang penyelenggara acara tapi kenapa kondisi lo yang keliatan letih banget ya" ucap ockta sembari melihat dhea yang sangat malas untuk bergerak padahal jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi.
"mikoo sayangg kamu udah makan belum? majikanmu keasikan tidur sampai kamu dibuat puasa yaa sayang yaa. Sini makan dulu sama mami aja siniiii" ucap ockta sembari memangku mikoo.
"sumpah lo berisik banget si dateng-dateng, taa. Ngapain coba ngajak kucing ngobrol kek tau aja dia Bahasa manusia" ucap dhea kesal karena sedari tadi ockta tidak berhenti bicara bahkan ia tetap bicara walaupun tidak ada lawan bicaranya.
"ya lo bangun woii jangan malesan mulu tidur dikasur. Beraktivitas apa kek beberes atau ngapain. Ni kerjanya tidurrr muluu dari pagi sampe pagi kali" ledek ockta kepada dhea.
"males ahhh masih mau tidur lagi" balasnya lalu kembali memakai selimut untuk menutupi dirinya.
"Ini jaket siapa? Abis beli jaket baru loo" tanya ockta yang tiba-tiba menemukan jaket yang baru ia lihat berada dikeranjang cucian paling atas.
Mendengar hal itu, dhea langsung terbangun lalu berkata, "jaketnya alva"
"Whaatt? hubungan kalian udah sedekat apa sampe dia udah ngasih jaketnya ke lo" ucap ockta dengan wajah yang gembira mendengar kedekatan dhea dan alva.
"ga deket-deket amat. Gue bahkan belum dapet satupun social medianya" ucapnya dengan wajah lemas.
"seriuss loo? dia ga minta social media lo gitu?" tanya ockta penasaran.
"kaga. Udah deh gausah dibahas males" ucap dhea lalu kembali merebahkan dirinya dikasur.
"terus dia nungguin apa ya? perlakuannya ke lo juga menurutku dia tertarik sama lo tapi masa iya sampe sekarang dia ga minta social media lo, ya minimal Id Instagram gitu kek" ucap ockta yang merasa kecewa karena alva belum mengambil tindakan apa-apa sampai sekarang.
Mendengar ockta mengatakan hal itu, ya dhea juga sedikit bingung. Antara alva dan dhea ini disebut apa? Seringkali bertemu secara kebetulan tapi tidak ada ikatan bahkan untuk dikatakan seorang teman pun tidak. Caranya ia memperlakukanku seperti bukan seorang teman tapi bahkan teman pun tidak pantas disebut antara gue dan dia. titahnya dalam hati.
Dheaa, nomor urut absenmu berada dibawahku dan kita sekelompok. Kamu kapan punya waktu luang untuk ngerjain bareng?. Pesan teks dari salah satu notifikasi yang ada diponsel dhea.
Malem ini aja bisa? Lebih cepat lebih baik kan? Balas dhea dengan singkat dan jelas.
Boleh. Jam 7 malem, aku jemput ya?
Melihat pesan itu, dhea hanya mengirimkan kata OK lalu kembali menutup ponselnya.
***
Jam sudah menunjukkan pukul 18:00 dan dhea sudah bersiap-siap untuk pergi mengerjakan tugas kelompok bersama tinggal menunggu kehadiran temannya itu yang katanya ingin menjemputnya.
"Lo mau kemana malem-malem gini tumben?" tanya ockta kepada dhea sembari bermain dengan miko.
"mau ngerjain tugas kelompok bareng fathan" balasnya sembari menatap rambutnya.
"fathan? fathan arusyda?" jawab ockta memperjelas.
"ya iyaa diangkatan kita yang namanya fathan cuma dia kan" jelas dhea agar ockta tidak bertanya lagi.
"waww ternyata kalian sekelas" ucap ockta sembari tertawa.
"ya emangnya kenapa si fathan" tanya dhea yang sedikit bingung kepada sikap ockta.
"gapapa sahabat. Silahkan lanjutkan kencannya, eh maksudnya kerja kelompoknya" ucap ockta dengan memasang wajah senang.
"apaansi lo gajelas banget" balas dhea dengan malas.
Selang mereka berbincang, akhirnya terdengar suara motor dari luar. Ya, ternyata fathan sudah tiba.
"gue berangkat dulu ya, kunci pintu baik-baik" ucap dhea sembari keluar untuk menghampiri fathan yang sudah menunggu.
"iyaa hati-hati. Fathan woii jagain temen gue yaa anterin pulang dan jangan terlalu malam" teriak ockta kepada fathan.
Mendengar hal itu, Fathan cuma mengacungkan jempol dari jauh menandakan bahwa ia mengiyakan hal yang dikatakan ockta. Fathan dan ockta saling mengenal satu sama lain karena sama-sama memasuki organisasi jadi bisa dibilang mereka sudah cukup dekat. Ockta pun tau bahwa fathan menyukai dhea secara diam-diam tapi tiap kali ockta ingin menjodohkan mereka berdua, selalu saja ditolak oleh dhea karena dhea tidak suka dijodohkan oleh siapapun. Jadi kali ini, fathan merasa bahwa ini adalah kesempatan yang terbaik untuk lebih dekat kepada dhea. Fathan sangat bersyukur karena dipersatukan dalam sebuah kelompok bersama dengan orang yang ia sukai.
Akhirnya mereka berangkat dengan mengendarai motor N-Max milik fathan. Fathan mengendarai motornya itu kurang dari 50km/jam. Ia ingin berlama-lama dengan orang yang ia suka dan ini pertama kalinya ia sedekat itu dengan dhea. Sepanjang perjalanan mereka tidak berbincang. Fathan hanya fokus ke arah jalan depan untuk memastikan bahwa mereka akan tetap baik-baik saja. Sedangkan dhea hanya memperhatikan kendaraan sekitar dan berharap cepat sampai.
20 menit sudah berlalu mereka berkendara dan tibalah di salah satu kedai eskrim. Dhea terlihat bingung kenapa fathan memilih tempat ini untuk dijadikan ngerjain tugas kelompok bareng.
"kedai eskrim? kenapa?" tanya dhea sembari memberikan helm yang ia pakai ke fathan.
"kedainya bagus, viewnya juga, rasa menunya yang ga diraguin, kecepatan Wi-Fi juga keren. Aku udah sering mengerjakan tugas disini dan tempat ini emang nyaman. Tuh liat bukan cuma kita yang dateng bawa laptop. Banyak yang ngerjain tugas disini karena emang lokasinya bagus bangett" jelas fathan.
Mendengar hal itu, dhea cuma mengangguk lalu melihat area sekitar. Memang benar yang dikatakan fathan, tempat ini sangat ramai dan terlihat banyak juga orang-orang yang berhadapan dengan laptop mereka. Karena Outdoornya sudah full, akhirnya mereka memilih untuk duduk didalam saja. Fathan yang memasuki kedai itu terlebih dahulu dan di ikuti oleh dhea dari belakangnya. Dari dalam juga sangat cantik, benar-benar vibes Instagram bangett. Dhea kagum melihat furniture ruangan tersebut.
"kamu suka eskrim rasa apa?" tanya fathan kepada dhea yang sudah berada mengantri untuk memesan eskrim.
"selamat malam, kak. Kalau kakak masih bingung dengan pilihan rasa eskrim, disini bisa dicoba semua rasanya kak tapi kalau boleh saya rekomendasikan, pilih eskrim dengan topping oreo. Rasanya manis dan enak seperti kakak" ucap salah satu pegawainya.
Suaranya tidak asing. Terdengar familiar, dan ketika dhea melihat pegawai itu ternyata dia adalah alva. Dhea Sontak kaget melihat keberadaan alva yang jadi pegawai di kedai tersebut. Tapi, kenapa? bukankah dia anak orang kaya? kenapa bekerja di kedai ini? atau kedai ini milik keluarga dia lagi? gila sekaya apa si alva? titahnya dalam hati.
"alva" ucap dhea menyapa alva dengan wajah terkejut.
"hai, nona cantik" jawab alva dengan memberikan senyuman kepada dhea.
"kamu kerja disini?" tanya dhea penasaran.
"kamu mah udah lihat sendiri masih nanya" jawab alva sembari tertawa mendengar pertanyaan dhea.
"kalian saling kenal?" tanya fathan kepada dhea.
"iyaa, diaa" dhea belum menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba alva mengatakan, "gue salah satu closefriend nya yang mungkin bentar lagi keluar dari kata closefriend"
Dhea terkejut mendengar alva mengatakan hal tersebut. Keluar dari kata closefriend? maksudnya gimana? selama ini kita cuma teman dekat dan bentar lagi udah ga teman dekat? apakah alva mau menjauh dari gue? batin dhea dalam hati.
"yaudah dhea cari tempat duduk aja duluan" ucap fathan kepada dhea.
"oh oke, rasa eskrimnya sesuai rekomendasi aja" ucap dhea sembari melihat alva.
Akhirnya dhea memilih duduk tidak jauh dari meja kasir. Ia ingin melihat alva. Ia masih bingung terhadap perkataan alva tadi. Ia sudah tertarik kepada alva jadi ia merasa tidak ingin jika semesta tidak mempertemukan mereka kembali.
"kamu udah nemu contoh kasusnya?" tanya fathan yang tiba-tiba sudah ada dihadapan dhea.
"Ohiya, tadi udah nyari dikit si coba lihat dulu" sembari menyerahkan catatan-catatan judul dari contoh kasus yang dhea temukan ketika ia mencarinya selama masih berada di kost.
"ambil ini aja yang ketiga bagus ni pembahasannya" jawab fathan yang setuju dengan apa yang dhea temukan.
"yaudah cari dulu pembahasan lengkapnya dari internet" ucap dhea sembari membuka laptop miliknya.
Selang mereka mengerjakan tugas, akhirnya eskrim yang tadi ia pesan sudah datang. Ya, alva yang membawakannya, sembari mengatakan " ini eskrimnya nona ditambah ekstrak topping oreo, dihabiskan ya cantik" ucap alva sembari menatap dhea dengan tersenyum.
Fathan yang melihat itu memasang raut wajah yang cemburu lalu mengatakan, "terimakasih" dan kembali fokus kepada tugas yang ia kerjakan.
"mau pulang bareng ga?" tanya alva kepada dhea sedikit berbisik.
"hah, tapi" jawab dhea yang ragu.
"yakin mau pulang bareng dia dari pada sama aku? kamu masih ada utang ke aku, traktir aku pulang abis ni ntar pokoknya" tegas alva sedikit memaksa lalu pergi ninggalin meja dhea dan fathan.
"kenapa?" tanya fathan kepada dhea yang penasaran.
"gapapa. Lanjutin aja dulu selesaiin tugasnya" jawab dhea singkat sembari melirik dimana alva berada.
***
Jam sudah menunjukkan pukul 21:30 dan kedai tutup 30 menit lagi. Pengunjung yang masih menatap cuma bisa dihitung jari karena ini sudah menuju larut malam. Fathan dan dhea juga akhirnya telah menyelesaikan tugas mereka.
"kelarrrr" ucap dhea dengan perasaan lega.
"mau langsung pulang? atau mau nyari makan malam dulu? kan belum makan malem kita" tanya fathan kepada dhea.
"eeh" belum juga dhea menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba muncul sosok alva disampingnya mengatakan, "dhea pulang bareng gue, ada urusan" ucap alva tegas kepada fathan.
"loh gabisa gitu dong. Gue yang bawa dhea kesini jadi gue yang harus nganterin dia pulang" jawab fathan yang tidak terima.
"fathan, stop. Aku ada urusan emang sama dia jadi kamu balik duluan aja ya" ucap dhea menengahi fathan dan alva.
"dheaa, aku udah janji ke ockta untuk nganterin kamu pulang loh" ucap fathan yang masih tidak terima.
"gapapa, fath. Nanti aku yang hubungin ockta, okey?" balas dhea meyakinkan.
"yaudah kalo itu maumu, aku balik duluan. Anterin dhea sampe rumahnya" ucap fathan sembari melihat ke arah alva.
"siapp" balas alva singkat dan jelas.
"kamu duduk aja dulu disini tungguin aku bersih-bersih dulu, gapapa kan? bentaran kok" ucap alva sembari memberikan kursi kepada dhea untuk duduk.
"iya gapapa" jawab dhea dan kembali duduk.
Setelah itu, alva meninggalkan dhea sendirian dan kembali beberes untuk segera menutup kedai. Selang kurang 25 menit dhea menunggu, akhirnya alva datang yang sudah bersiap-siap untuk pulang.
"ayo nona, berangkat" ucap alva sembari menggenggam tangan dhea.
Dhea hanya mengikuti kemana alva membawanya. Entah mengapa ia merasa nyaman ketika berada didekat alva. Akhirnya mereka keluar dari kedai dan menuju parkiran untuk mengambil motor alva.
"kamu mau ditraktir apa?" kata dhea sebelum naik ke motor alva.
"udah naik aja dulu" jawab alva sembari menurunkan pijakan kaki buat dhea.
Akhirnya dhea menaiki motor alva dan membiarkan alva membawanya kemanapun. Malam sudah larut Ini kali pertama dhea keluar semalam ini dan juga bersama seorang lelaki. Ia sudah menjalani Pendidikan dikota ini selama 3 tahun tapi moment ini first time bagi dia. Ia selalu merasa memiliki perasaan senang ketika berada didekat alva. Selang mereka mengendarai motor selama kurang lebih 15-20 menit, akhirnya motor alva berhenti di salah satu warung dipinggir jalan. Warung makan mie ayam.
Dhea akhirnya turun dari motor dan menunggu alva yang tengah memarkirkan motornya didepan warung tersebut.
"kamu mau makan mie ayam?" tanya dhea kepada alva.
Alva lagi-lagi tersenyum dan mengetuk kepada dhea pelan sembari berkata, "kamu tuh suka lucu tau. Sering menanyakan hal yang udah kamu tau jawabannya. Ya kalau aku mau makan sushi ga mungkin aku bawa kamu kesini, cantik. Udah ayo masuk sini" ucap alva sembari menarik tangan dhea.
"Mas, mie ayamnya 2 makan disini" teriak alva kepada pelayan.
Walaupun ini warung dipinggir jalan tapi tempatnya bisa terbilang luas dan bersih. Banyak pengunjung juga yang telah menyelesaikan makanannya dan segera pulang, mungkin karena sudah larut malam dan bisa saja warung ini sudah mau tutup.
"tadi siapa?" tanya alva ditengah keheningan mereka berdua.
"teman kelas, sekelompok sama aku" jelas dhea singkat.
"kamu suka dia?" tanya alva sekali lagi.
"ga lah apaansi" jawab dhea dengan melotot. Padahal gue Sukanya lo. batinnya dalam hati.
"syukurlah" ucap alva dengan pelan.
"hah? syukur? kenapa?" tanya dhea bingung.
"ya syukur aja kalau kamu ga suka orang lain"
"kenapa gitu?" tanya dhea sekali lagi yang penasaran.
"karena aku gasuka kalau kamu sukanya orang lain" jawab alva sembari menatap mata dhea.
"terus aku gaboleh gitu suka sama orang lain?"
"ya boleh itu hakmu, cuman ngerasa ga ikhlas aja aku" jawab alva singkat.
Dhea bingung dengan maksud perkataan alva. Padahal kan mereka tidak ada apa-apa tapi kenapa ucapan alva seolah tidak terima kalau aku suka orang lain. Seperti memiliki perasaan cemburu ga si? batin dhea dalam hati. Tidak lama, akhirnya pesanan mereka tiba.
"wahh mas alva datang lagi, tapi kali ini bawa cewe ya" ucap pelayan yang mengantar makanan mereka berdua.
"iya nih heheh panggil aja nona cantik" jawab alva sembari tersenyum melihat ke arah dhea.
"baik nona cantik, silahkan dimakan makanannya ya dan tentunya harus dihabisin, okeyy" ucap pelayan itu kepada dhea.
"iyaa, terimakasih" balas dhea dengan tersenyum.
"kamu udah sering makan disini?" tanya dhea kepada alva.
"dulu sering, tapi sekarang baru dateng lagi" balasnya.
Ku kira anak orang kaya ga akan mau makan di warung pinggir jalan. Ternyata bener ya alva anaknya sederhana walaupun terlahir dari keluarga kaya. batin dhea dalam hati.
"Ohiya, kamu kerja di kedai tadi udah lama itu?" tanya dhea yang begitu penasaran.
"maybe udah 1-2 bulan Kayaknya. Ngisi waktu kosong doang si lumayan dapet duit kan" jawab alva sembari mengunyah mie ayam yang dimakannya.
"udah kamu kelarin makanmu dulu. Aku tau kamu memiliki banyak pertanyaan kan? simpen pertanyaanmu dulu lalu habiskan makannya ya cantik" ucap alva sembari tersenyum memandang dhea.
Seketika dhea mengalihkan pandangannya dan kembali fokus untuk menghabiskan mie ayamnya yang sudah mulai dingin. Waktu sudah larut malam dan mereka juga sudah menyelesaikan makannya. Mereka segera bergegas untuk keluar dari warung dan dhea yang menuju ke pelayan untuk membayar makannya itu sementara alva sudah berjalan keluar dari warung.
"Totalnya berapa mas?" tanya dhea kepada salah satu pelayan.
"lohh gausah di bayar mba. Mas alva sudah bayar tadi" ucap salah satu pelayan itu kepada dhea.
"hah sudah dibayar?" tanya dhea untuk memastikan sekali lagi.
"iya mas alva tadi sudah bayar. Sana gih samperin mas nya" jawab pelayan itu.
"yaudah kalau gitu makasih ya mas, permisii" jawab dhea sembari keluar dari warung.
"alvaaaa" teriak dhea.
"kenapa cantik, hm?" tanya alva dengan nada pelan.
"katamu mau ditraktir? kenapa bayar sendiri?" tanya dhea sedikit kesal.
"candaan itu biar kamu mau ikut aku. Kalau aku ga bawa utangmu pasti kamu bakal nolak untuk ikut aku kan. Udah ayo naik kita pulang" ucap alva singkat.
"males ah dibohongin" ucap dhea dengan wajah kesal.
"itu ga bohongg. Aku cuma becandaa nona, maafin yaa. Aku ragu kamu bakal mau ikut aku jadinya aku pake trik itu hehehh minta maaf ya cantik udah gabolee marah lagi nanti cantiknyaa ilangg" goda alva kepada dhea sembari menepuk kepala dhea dengan pelan.
Mendengar hal itu, dhea sedikit salah tingkah dan berusaha mengalihkan pandangannya agar tidak terlihat wajahnya yang tersipu malu. Akhirnya ia menaiki motor alva agar alva tidak memandangnya lagi. Perasaan dhea sangat senang hari ini sampai selama perjalanan pulang, dhea hanya tersenyum sepanjang jalan kota itu. Tak berlangsung lama, akhirnya mereka sampai. Bagi dhea, ini terlalu cepat. Ia masih ingin bersama dengan alva. Tetapi, waktu berkata lain. Ia harus berpisah sekali lagi dengan alva malam ini. Entah kapan lagi semesta mempertemukannya. Dhea hanya berharap bahwa rencana tuhan tetap berjalan seperti dari awal ketika ia kenal dengan alva.
"masuk gih udah larut malem" ucap alva kepada dhea.
"iyaa. Kamu hati-hati pulangnya" balas dhea singkat dan berjalan memasuki kostnya itu meninggalkan alva.
"dheaa" teriak alva.
"sampai jumpa di ketidaksengajaan berikutnya, ya. Selamat malam, nonaku yang cantik" ucap alva sembari menghidupkan mesin motornya dan segera meninggalkan dhea.
Mendengar hal itu, dhea merasa sangat senang. Ia percaya bahwa ketidaksengajaan berikutnya itu akan benar-benar ada. Ia sangat berharap kejutan apalagi yang tuhan siapkan untuk bertemu dengan alva. Lalu perlahan, dhea memasuki kostnya karena cuaca diluar sudah dingin.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Afiq Danial Mohamad Azmir
Nggak sabar nunggu kelanjutannya.
2023-08-15
2