Setelah sepeninggalan Ayahnya,, Mawar mendapatkan ranking pertama dan terbaik di seluruh sekolahnya,, saat ini Mawar pun sudah lulus ujian dan mulai masuk sekolah menengah atas (SMA)...
Tahun ini pun Mawar duduk di bangku kelas pertama dan mulai menemukan teman-teman barunya,, Mawar memasuki sekolah terbaik karena nilai dan prestasinya,, Mawar pun mendapat beasiswa atas hal itu...
Dan sekarang Mawar mulai mengenal yang namanya cinta,, pasti kalian ada yang tahu dong apa itu cinta monyet,, dan ini terjadi pada Mawar ketika baru masuk ke sekolah menengah atas (SMA)...
________________________________________
Saat ini Mawar berada di SMA, yah sekarang mawar sudah menjadi sosok seorang siswi putih abu-abu, walaupun sudah memasuki SMA tetap saja seorang Mawar tetaplah menjadi sosok siswi yang pendiam apalagi semenjak sepeninggalan Ayahnya,, Mawar kurang bersosialisasi dengan teman-temannya,, masih tersisa kesedihan yang sangat mendalam yang di alami Mawar...
Teman di kelas Mawar pun juga ada yang berasal dari satu sekolahnya dulu,, selebihnya dari sekolahan lain,, Mawar pun harus memulai sesuatu untuk menunjukkan bakat dan kepintarannya tapi Mawar enggan untuk melakukan itu lebih memilih menjadi sosok siswi yang merendahkan dirinya...
Tidak hanya di bidang akademis,, Mawar juga memiliki bakat di bidang olahraga sejak dulu,, apalagi bola basket dan pencak silat yang Mawar sangat menyukainya sampai harus ikut eskul,, tapi apa daya Mawar pun tidak di pandang saat eskul,, karena banyak temannya hanya melihat sosok Mawar hanya sebagai sosok kutu buku yang tidak menyukai olahraga akan tetapi teman-temannya dulu pada mengetahui Mawar itu memiliki banyak bakat di bidang olahraga,...
Seiring berjalannya waktu Mawar kini tumbuh menjadi sosok gadis yang cantik yang banyak di gemari kaum-kaum adam di sekolahan tempat kini Mawar berada...Berbagai perlakuan yang di alaminya saat duduk di sekolah dasar kian lama mulai terbalik seakan hidup Mawar kian waktu kian bersinar,, semua orang banyak yang menyukainya,, tidak hanya cantik, pintar dan memiliki banyak bakat di bidang olahraga...
_________________________________________
Beruntungnya Mawar mendapatkan wali kelas yang sangat baik sama Mawar,, kini ia pun tak mau ikut eskul bola basket seketika membuat teman-temannya dulu bertanya-tanya,, ada apa dengan Mawar ??...
Mawar lebih memilih bola Voli walaupun Mawar tidak menyukainya tapi dia ingin mempelajarinya untuk menambah bakatnya tidak hanya itu tujuan Mawar masuk karena ada sosok siswa laki-laki yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama,, sosok siswa itu seperti almarhum Ayahnya,, kebetulan sosok siswa itu merupakan kakak kelasnya...
Mawar menyukai kakak kelasnya, hanya sebatas menyukai saja,, Mawar tidak berani lebih karena Mawar masihlah seorang siswi sekolah menengah atas (SMA) apalagi ini pertama kalinya dia menyukai seseorang,, dan Mawar juga masih memikirkan keadaan masa lalu nya yang membuatnya selalu berpikir untuk tidak mengenal apa itu cinta...
sebatas mengagumi kakak kelas merupakan hal yang lumrah bagi seorang siswi SMA setidaknya tidak berlebihan,, Mawar hanya menganggap itu hanyalah cinta monyet semata...
Kekaguman Mawar tidak bertepuk sebelah tangan setelah Mawar duduk di bangku kelas 2 SMA,, kakal kelas Mawar yang bernama Aril akhirnya menyatakan ketertarikan terhadap Mawar,, dan saat itu mulai mengungkapkan cintanya ke Mawar,, Tanpa basa basi pun Mawar otomatis mengatakan iya begitu saja,, karena dari kelas 1 Mawar sudah sangat menyukainya...
Cinta monyet ternyata tidak seindah yang di bayangkan karena duduk di kelas 2 SMA malah Mawar mendapatkan wali kelas yang selalu suka kepo dan usil terhadap kehidupan murid-muridnya,, kalau bisa itu muridnya habis habisan di kepoin sama gurunya...
Ibu Wildetis itulah nama wali kelas Mawar,, guru yang paling suka kepo sama Mawar,, padahal teman teman Mawar di kelas ada juga yang pacaran tapi tidak pernah di kepoin sama gurunya,, makanya Mawar sangatlah tidak menyukai guru tersebut,, karena Ibu Wil selalu pilih kasih dengan muridnya,, padahal prestasi Mawar cukup banyak dan merupakan salah satu murid terbaik dengan berbagai prestasi di sekolahan tersebut tapi ntah kenapa guru itu tidak terlalu begitu menyukai Mawar...
Alhasil nilai nilai Mawar pun anjlok total,, masih beruntung saja Mawar tidak ada nilai yang merah,, membuat heran satu sekolahan termasuk guru guru yang lain,, semua pada bertanya tanya kenapa Mawar mendapatkan nilai yang buruk di salah satu mata pelajaran yang kebetulan itu adalah wali kelasnya sendiri,, di sekolah Mawar selalu di sindir oleh wali kelasnya sendiri,, sedikit demi sedikit Mawar yang menjadi kena sasaran ibu wali kelasnya,, ga ada yang lain apa,, padahal Mawar selama di kelas selalu diam aja tidak ada komentar lain dan sebagainya...
Gara gara itu ibu wali kelasnya,, di rumah pun Mawar habis di marahin sama ibunya di cubit dan tidak di bolehin keluar rumah,, alhasil Mawar pun hanya bisa terdiam dan bertanya apa penyebab dari kesalahannya,, kenapa selalu Mawar yang selalu di salahin,, kepo terhadap Mawar,, karena itu Mawar mulai malas belajar di mata pelajaran wali kelasnya,, belajar tidak belajar nilainya sama saja...
Ini berulang kembali ketika Mawar masih kecil,, sambil mengingat masa anak anak yang mendapatkan hal hal yang kurang baik terhadap dirinya,, apa karena dia kurang cantik, pintar atau apa,, padahal prestasi Mawar tidak hanya akademis bahkan sampai olahraga pun Mawar sudah meraihnya dan menjadi seorang sosok siswi yang menjadi panutan siswi lainnya,, kenapa wali kelasnya tidak menyukainya ?,, tapi apalah daya cuma bisa pasrah dengan kehidupan yang dia jalani saat ini...
Malam hari Mawar pun duduk di tepi jendela kamarnya kadang sampe menangis sendiri memikirkan kehidupannya,, memikirkan bahwa kejadian masa dulu kembali terulang kembali,, apa segitu menjijikkan Mawar sampai di perlakukan seperti itu,, hari semakin larut,, Mawar pun mulai terbayangi sosok Ayahnya,, Mawar pun mulai merindukannya,, akhirnya mulai mencoba untuk berbaring sambil memeluk gulik berbicara di dalam,, meluapkan isi hatinya seakan akan Mawar berbicara kepada mendiang alm. Ayahnya...
ke esokan paginya Mawar pun mulai bangun dan memulai kembali aktivitasnya sebagai sosok seorang siswi, mencoba untuk bangkit kembali dari keterpurukan,, karena Mawar bukanlah Mawar yang dulu,, ketika jatuh Mawar harus bangkit kembali...
Ketika istirahat sekolah,, Mawar pun bertemu dengan Aril, melihat Aril yang seperti sosok Alm. Ayahnya mulai menggegam tangannya,, dan benih benih cinta perasaan Mawar pun mulai tumbuh semakin kuat,, begitu juga dengan Aril,, Aril pun bertanya kepada Mawar..
"Sayang,, aku mendengar kamu yank di perlakukan tidak sewajarnya oleh wali kelasmu,, apakah benar ?",, Panggil Aril menatap mata Mawar...
"Iya sayang,, Mawar tidak tahu kenapa Ibu Wil melakukan itu terhadapnya",, Jawab Mawar sambil tertunduk lesu tidak berani menatap sang pacar...
"Sayang,, sebenarnya ibu wil itu merupakan salah satu guru terbaik,, mungkin sebab masalahnya ada pada kita yang sedang menjalin cinta ini",, Sahut Aril sambil menguatkan genggaman tangannya kepada Mawar...
"kenapa? ada apa sebenarnya ?",, Jawab Mawar yang penuh tanda tanya...
"karena Ibu wil itu ibuku sayang,, ibuku tidak mau aku berpacaran dulu di masa sekolah,, semoga kamu mengerti dan memahami ya sayang",,, Sahut Aril sambil mengusap rambutnya Mawar...
"............................................" Mawar pun hanya bisa diam tidak bisa berkata kata...
Setelah lama berdua akhirnya Mawar pun mengetahui jawaban kenapa bisa terjadi seperti ini..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Mico
paten x
2023-08-16
6
Generate
keren thor
2023-08-16
8
zha23
aku suka bgt sma ceritanya,semangat trs thor
2023-08-13
11