Mungkin Mawar hanyalah dianggap seorang sosok gadis kecil yang bodoh dan naif,, Mawar tidak bertindak sama sekali. Alasan Mawar sebetulnya sangat sederhana, Mawar tidak ingin menambah persoalan baru, dan tidak ingin larut dalam persoalan itu, yang Mawar takutkan masalah akan semakin bertambah luas dan membuatnya lebih terpuruk lagi...
Mawar hanya ingin bangkit dari persoalan masa lalunya yang kelam itu, seolah-olah Mawar tidak ingin mengalami masa lalu yang sangat menyakitkan itu yang telah merenggut masa depannya...
Mawar di cap menjadi gadis kecil yang bodoh dan naif, asalkan Mawar bisa bangkit kembali memperbaiki kehidupan dan masa depannya sendiri untuk hidup di kedepannya,, sempat terpikirkan untuk membawa kasus tersebut itu ke ranah hukum dan memberitahu kedua orang tuanya,, tapi ini ada hubungannya dengan keluarganya sendiri dan itu akan menambah situasinya menjadi sangat rumit,, apalagi boy sendiri di kenal lingkungannya sangatlah baik dan dekat sekali dengan keluargaku..
Mawar sangat bingung saat ini,,sementara Mawar bukanlah siapa-siapa, hanya lah seorang gadis kecil yang masih belia yang baru duduk di bangku sekolah dasar,, tapi terkadang persoalan masa lalu ku sering kali menghantuiku kadang-kadang muncul seperti hantu di luar dugaannya..
Hari ini Mawar benar-benar sangat lelah, baru saja selesai pulang sekolah dan ingin kembali kerumah tanpa disadari terlihat sosok boy yang sedang asik mencuci mobil di depan rumahnya, Mawar cepat-cepat masuk kerumah dan pergi ke kamar tidur untuk melupakan semuanya dan mengingat-ngingat kejadian yang indah-indah di saat dulu ketika Mawar masih menjadi gadis yang polos yang sedang asik bermain bersama teman-temannya dan mencoba untuk tidur melupakannya..
Namun, tanpa di sadari, seseorang dari masa lalu nya hadir mengganggu kehidupannya Mawar, saat ini boy yang lama tidak ada kabar karena sibuk bekerja akhirnya menemukan cintanya dan hidup berumah tangga di luar negeri meskipun Mawar tidak tahu pasti bagaimana abang sepupunya itu menjalani kehidupan bersama keluarganya disana. Saat ini Mawar sudah melupakan segala yang telah menjadi penyakit di dalam dirinya sendiri, mencoba untuk berdamai dengan masa lalu yang begitu pahit.
Mawar melirik pintu kamar yang masih tertutup rapat, melihat baju baju yang sudah memenuhi ember penampungan baju kotor itupun terpaksa membuat Mawar kembali bangun dari tempat tidurnya dan segera mencucinya. Sambil mengikat rambutnya menjadi satu, memakai tanktop dan hotpants rumah adalah costum ternyaman bagi Mawar untuk melakukan aktivitas di rumahnya.
Mawar mulai menyikat satu persatu baju miliknya saat ini, dan dengan telantennya ia membilas serta merendam dengan cairan pewangi.
"siap juga akhirnya," ucap Mawar yang berkacak pinggang menatap ember yang isinya sudah siap ia jemur.
"Rajin banget kamu Mawar, pulang sekolah langsung nyuci aja." sapa Ibunya kepada Mawar.
"Iya nih ma, cucian di ember penampungan udah penuh banget," jawab Mawar kepada ibunya yang mulai menggantungkan baju bajunya itu di hanger.
"Oh ya sudah semangat ya nak, jangan lupa bentar lagi habis kamu cuci pakaian kita ibadah sama bapak". ucap Ibunya kepada Mawar.
"iya ma, sebentar lagi selesai kok." jawab Mawar kepada ibunya.
Seperti biasa mau tidak mau Mawar harus menikmati kesendiriannya di rumah, tampak ia kini sedang bersiap siap untuk mandi. Di saat teman temanya sedang asik di masa kecilnya justru Mawar hanya bisa terdiam sendiri di dalam rumah, entah kenapa rasa perih di hatinya semakin mencuat dan amat terasa. Apalagi dengan begitu kelamnya di masa kecilnya dulu yang telah menjadi korban pelecehan oleh abang sepupunya sendiri, dan itu telah mengukir kenangan pahit di dalam hidupnya.
"Ahh, bodo ah, ngantuk aku mikirin gituan. Ya kalau di pikir terus tentang masa lalu pahitnya aku tidak akan maju justru akan semakin terpuruk dan jatuh semakin dalam kedalam jurang kesedihan, aku ingin bangkit dan mengubah nasibku sendiri, menemukan cinta sejati seorang pacar yang baik dan setelah itu bisa menikah dan mempunyai anak.
Seperti itulah trauma yang Mawar hadapi dari dulu hingga saat ini, Mawar begitu sulit melepaskan bayangan kelam masa lalu yang pedih terus menghantui dirinya sendiri, Mawar pun buru-buru untuk mandi, dan pergi melaksanakan ibadah sholat maghrib berjamaah bersama orang tuanya..
Tidak lama mawar mandi pun ayahnya mulai datang ke kamarnya dan ayahnya tahu Mawar sedang mandi lalu memanggilnya...
"Mawar"...Panggil sang ayah..
"Iya yah, Mawar sedang mandi".. Jawab Mawar..
"Cepat, sudah mau di mulai, ibu juga sedang menunggu"... Panggil sang ayah..
"Baik ayah, sebentar lagi selesai"...Jawab Mawar
Ayahnya pun kembali keruangan sambil menunggu Mawar untuk melaksanakan Ibadah sholat maghrib,, tidak lama pun Mawar yang sudah selesai mandi dan berpakaian mulai menghampiri kedua orang tuanya untuk melaksanakan ibadah sholat maghrib berjamaah...
Di akhir ibadah tersebut tanpa disadari Mawar air matanya mulai mengalir tiba-tiba saja kejadian mimpi yang baru saja Mawar alami terlintas kembali kedalam pikirannya, Mawar takut, sedih, kecewa akankah apa yang di alami Mawar di dalam dua tahun yang lalu kembali terulang,, Mawar pun hanya bisa pasrah dan berdoa memohon ampun agar di jauhkan dari marabahaya seperti dulu lagi..
Setelah selesai melaksanakan ibadah sholat maghrib berjamaah bersama kedua orang tuanya, Mawar pun kembali dengan aktivitas sebagai gadis kecil yang masih duduk di bangku sekolah dasar,, Mawar pun mulai giat kembali belajar dan mencoba melupakan segala hal apapun tentang masa lalunya yang begitu kelam...
Mawar pun mulai mematikan lampu di kamar tidurnya dan mulai merebahkan tubuhnya di kasur kecil itu tidak lupa dengan bantal guling setianya yang telah menjadi teman tidurnya setiap malam dari dulu hingga sekarang dan bisa menghalau sedikit rasa kesepiannya.
Sinar mentari pagi menyapa Mawar lewat belaian yang menembus celah celah kecil di atas jendela kamar Mawar. Memaksa Mawar untuk membuka mata menyambut kehangatan mentari pagi.
Dengan malas Mawar perlahan membuka matanya, dan mengusap ngusap mukanya menghalau terpaan sinar matahari yang begitu menyilaukan itu.
Rasa enggan ia mulai mencoba berbangkit dari tempat tidurnya, Mawar hanya bergeser agar wajahnya tak tersentuh oleh cahaya pagi itu lagi. Dengan manja mulai memeluk guling kesayangannya. Termenung hingga tak sadar mata Mawar kembali terpejam, pasrah memeluk bantal dan masih di balut oleh selimut lembutnya.
"Mawar, bangun sudah pagi." Teriakan Ibunya terdengan samar dari kamar kecil Mawar.
Tok.. Tok.. Tok
"Mawar... Mawar..." Ibu kembali memanggil manggil Mawar untuk segera bangun dan memulai kembali aktivitas sekolahnya.
"Iya ma," Mawar pun kaget ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul enam dengan segera Mawar bangkit dari tempat tidurnya.
Dengan tekat yang kuat Mawar pun kembali beraktivitas sebagai siswi pelajar dan memulai sesuatu hal yang baru...
'Aku harus bangkit dan maju untuk melupakan semuanya' ungkapan hati Mawar tergores di dalam tindakan dan perbuatannya..
Mawar pun bangkit sebagai wanita yang kuat...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Beti Hartati
sedih cerita nya thor
2025-02-07
0