Saat ini Mawar sudah duduk di bangku sekolah menengah pertama kelas 3,, tepat pukul 00.00 Wib dini hari,, sedang enak-enaknya tidur,, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah,, yah sekarang Mawar sedang berada di rumah bersama adiknya yang bernama Wahyu dan neneknya karena Ibunya Mawar harus menginap di rumah sakit..
Saat ini Mawar tumbuh menjadi sosok Wanita yang kuat,, dan melangkah maju dari keterpurukan di masa lalunya yang begitu kelam,, kini Mawar pun bangkit dan berbagai prestasi yang banyak di raihnya dari akademik hingga prestasi lainnya,,
Semenjak Ayahnya sakit Mawar seperti menemukan kebebasan yang selama ini di inginkannya,, karena semenjak itu pula ayahnya tidak pernah marah-marah lagi kepadanya,, Mawar pun cuek saja baginya dia bukan anaknya,, Mawar hanyalah benalu,, itulah pikiran Mawar sekarang...
Ayahnya sudah berobat kemana-mana tapi tidak kunjungan sembuh juga,, bahkan sudah masuk rumah sakit berkali-kali,, hanya sembuh sesaat kemudian penyakitnya akan datang kembali..
Mawar merasa kali ini Ayahnya penuh dengan dosa terhadap dirinya maka dari itu penyakitnya tidak kunjung sembuh-sembuh dari dulu hingga sekarang,, Ayahnya sedang mengidap penyakit jantung sudah bertahun-tahun lamanya,, tapi walaupun Ayahnya seperti itu Mawar masihlah sayang sama Ayahnya,, meskipun mendapatkan perlakuan buruk dari kecil hingga mulai beranjak dewasa..
Waktu pun kian lama bergulir,, melihat kondisi Ayahnya saat ini kian memburuk,, ada kalanya perasaan kebebasan yang di alami Mawar menjadi perasaan sedih,, berharap Ayahnya bisa sembuh kembali,, walaupun ada perasaan sakit ketika Ayahnya sering memarahinya,, tapi bagaimana pun Ayahnya tetaplah seorang sosok Ayah yang menjadi panutan baginya...
Keesokan harinya Mawar, adiknya Wahyu dan Neneknya pun menjenguk Ayahnya di rumah sakit,, terlihat sosok yang sudah kian menua terbaring lemas di rumah sakit,, Amira pun mulai melangkah dengan cepat segera memeluk tubuh Ayahnya yang mulai mendingin,, tanpa disadari Ayahnya pun kini membuka matanya dan mulai menggenggam tangannya...
Ayahnya pun dengan terbata-bata menatap mata Mawar dengan penuh rasa sayang sosok Ayah terhadap anaknya...
"Mawar"...Panggil sang ayah dengan terbata-bata..
"Iya Ayah"... Jawab Mawar sambil berlinangan air mata yang membasahi pipinya..
"Ayah minta maaf ya nak, selama ini Ayah merasa berdosa selalu memarahi Mawar",, Panggil sang ayah dengan terbata-bata dan kini mulai membasahi sedikit matanya...
"iya Aa a ay a ah".. Jawab Mawar sambil menguatkan diri untuk tidak menangis lagi...
Mawar pun memeluk Ayahnya dengan erat dan menyakinkan Ayahnya tetap menjadi sosok Ayah yang kuat...
" A a ayyyaahhh, pasti bisa sembuh"... Ucap Mawar...
"..........." Ayahnya Mawar pun hanya bisa tersenyum sambil mengusap air matanya...
Beberapa hari Mawar pun mulai sibuk mengurusi Ayahnya yang di rumah sakit sambil menemani Ibunya,, sedangkan Adiknya di temani oleh Neneknya di rumah...
Hari pun berlalu penyakit Ayah nya semakin hari semakin bertambah parah,, pihak keluargapun hanya bisa mengharapkan keajaiban untuk kesembuhan Ayahnya Mawar,, Mawar pun kembali kerumah karena tidak hanya mengurus Ayahnya,, Mawar juga harus pergi kesekolah karena Ujian Nasional sebentar lagi harus Mawar jalankan,, Mawar pun tidak lupa untuk belajar dan menjadi yang terbaik di sekolahnya...
Berbeda dengan kejadian yang di alaminya saat masih duduk di bangku sekolah dasar, kini Mawar memiliki banyak teman-teman yang baik terhadapnya,, dan Mawar pun bukan lah seorang gadis kecil yang bodoh lagi, kini Mawar telah berubah menjadi sosok Wanita yang beranjak dewasa dengan berbagai prestasi yang di dapatkannya...
Teman-temannya selalu memberikan semangat kepada Mawar untuk tetap kuat dalam menghadapi ujian yang di berikan Tuhan,, dan selalu mendoakan kesembuat buat Ayahnya Mawar...
Setiap hari Mawar harus melakukan aktivitasnya tidak hanya bersekolah tapi mengurus Ayah nya yang saat ini masih berada di rumah sakit,, sepulangnya dari sekolah Mawar pun tak lupa membawa buku-buku pelajarannya dan membawanya kerumah sakit,, tidak hanya merawat Ayahnya,, Mawar juga tidak lupa untuk belajar disana...
Tepat pada hari itu,, Mawar mulai merasa ada keanehan melihat sosok Ayahnya yang terbaring lemas,, perasaan buruk melihat Ayahnya yang tak kunjung sembuh,, sedangkan biaya rumah sakit semakin mahal...
Mawar pun mulai pasrah berharap ada keajaiban saat itu,, tiap malam pun selalu berdoa atas kesembuhan Ayahnya...
Akhirnya Mawar pun pulang kerumah,, beberapa hari tidak menjenguk Ayahnya karena kondisi kesehatan Mawar pun mulai melemah,, Saat ini Mawar sedang sakit...
Beberapa hari di rumah bersama adik dan neneknya ketika sedang sakit Mawar juga selalu berkomunikasi dengan ibunya...
...........
Tepat pada besok malam perasaan buruk semakin menjadi pikiran Mawar,, tepat pada malam itu kakak sepupunya yang bernama Amira pun datang kerumah memberikan kabar buruk,, kalau Ayahku sudah meninggal, dan sedang di bawa kerumah neneknya,, suasana pun tiba-tiba mencekam,, Mawarpun panik dan mulai mengeluarkan air matanya,, seakan tidak percaya dengan kabar buruk ini,, Mawar pun di suruh berganti pakaian karena mau menyusul...
Tadinya Mawar terdiam sesaat sambil membayangkan sosok Ayahnya yang kini meninggalkannya,, mulai saat ini Mawar tidak mempunyai seorang Ayah lagi di pikirannya,, Mawar tau kalau Ayahnya dulu pilih kasih,, lebih menyayangi adiknya ketimbang Mawar sendiri,, Mawar tahu kalau Ayahnya suka marah-marah., tapi begitu Mawar sangat sayang sama Ayahnya...
Kini Mawar hanya bisa diam saja melihat sosok jenazah Ayahnya,, apakah ini hanya sebuah mimpi atau nyata Mawar sangat takut, sedih suasana hati bercampur aduk dengan pikirannya,, karena Mawar tau ia akan kehilangan sosok Ayahnya di saat usianya masih belia dan beranjak dewasa,, padahal Mawar sangat membutuhkan sosok Ayahnya untuk membimbing masa depannya kelak...
Setidaknya Mawar masih bisa melihat Ayahnya walaupunya Ayahnya dulu tidak pernah menyukainya,, sedih itulah yang di rasakan Mawar,, Mawar hanya bisa diam dan mengikuti orang-orang kepemakaman Ayahnya...
Tepat di depan makam Ayahnya Mawar pun merasa sedih,, air mata pun kian mengalir jatuh ke pipinya,, matanya yang penuh dengan air mata mengenang kisah-kisah bersama Ayahnya,, ada rasa penyesalan dibenak hati sanubari Mawar,, apalagi masa anak-anak di usia belia dulu pernah di lecehkan oleh abang sepupunya sendiri...
Tidak adalagi pijakan untuk bersandar,, badan Mawar pun mulai terasa lemah ketika berada di depan makam Ayahnya, terbayang sosok Ayahnya yang dulu suka selalu marah-marah terhadap dirinya,, tapi dengan itu Mawar menjadi sosok wanita yang kuat,, walaupun dengan berbagai cobaan dan ujian yang di laluinya selama ini...
Ayahnya adalah sosok seorang Ayah yang akan selalu di kenang Mawar,, tidak ada yang dapat menggantikannya,, sedikit demi sedikit Mawar mulai memahami maksud kenapa Ayahnya dulu sering memarahinya,, tujuannya semua demi untuk kebaikannya sendiri...
Mawar pun memegang batu nisan Ayahnya untuk yang pertama kali...
"Ayah, terima kasih ya,, sudah mendidIkku dari Mawar masih kecil hingga sekarang" Ucap Mawar di dalam hati...
Air mata pun kian mengalir deras membasahi mata dan pipinya,, mata yang bengkak itu merasa kesedihan yang sangat mendalam ketika sosok Ayahnya yang kini telah pergi meninggalkannya...
"Selamat tinggal Ayah terbaik,, maafkan Mawar yang selama ini telah salah paham terhadap Ayah,, Ayah...Mawar sayang ayah"....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments