Air mata terus mengalir, gadis kecil bermata coklat dengan bibir berwarna merah merona. Kirana terus memanggil, menatap pusara kedua orang tuanya.
"Ayah.. ibu, apa yang akan terjadi pada Kirana? siapa yang akan merawat Kirana?" tanggis sedih Kirana. dia terus menanggis di depan pusara ayah dan ibunya.
"Ikutlah dengan paman." ucapnya.
pak Hasan terlihat memeluk Kirana, dia terus mengusap air mata gadis kecil yang telah kehilangan kedua orang tuanya.
"Kirana!" panggil seseorang dari jauh.
tiba-tiba saja ada sepasang suami istri yang mendatangi Kirana di pemakaman umum. dengan raut wajah yang sedikit sedih pria itu mendekati Kirana dan memeluknya, dia menarik tubuh gadis kecil itu kemudian mengusap air matanya.
"Apa yang terjadi Kirana? kenapa tiba-tiba orang tuamu meninggal?" tanya si pria.
Namanya adalah Siswanto, panggilannya Paman Sis. dia adalah saudara dari Firman, pria berusia hampir 40 tahun itu adalah kakak dari Firman.
Deg..
Si mbok terkejut saat melihat kedatangan saudara Firman yang tiba-tiba, pria itu jarang sekali datang ke tempat Firman. datang-datang pun dia akan meminta uang kepada saudaranya.
"Siapa kamu?" tanya Pak Hasan kepada Siswanto.
"Aku adalah kakak dari Firman, Aku adalah paman Kirana." jawabnya.
Ada sedikit rasa bahagia ketika Firman meninggal, hal itu membuat Siswanto yang jarang sekali mengunjungi saudaranya itu tiba-tiba sudah berada di sana. "Aku tidak akan pernah menyangka kalau Ayah dan ibumu akan meninggal secepat ini, Kirana. Paman benar-benar sangat terpukul." dengan akting yang begitu luar biasa pria itu meneteskan air matanya.
"Sekarang kamu sendirian Kirana, kamu tidak mempunyai siapa-siapa. mulai sekarang bibi dan paman akan menemanimu, kami akan tinggal bersamamu." si wanita yang tidak lain adalah istri Siswanto dia langsung memeluk Kirana.
Kirana yang masih kecil dan merasa sedih dia tidak mengatakan apapun, dia terus menatap pusara kedua orang tuanya.
"Tidak, Kirana akan aku urus. dia tidak akan ikut bersama kalian." kata si mbok dengan suara yang sedikit keras.
Pak Hasan melihat si mbok yang kata-katanya begitu keras, ada sesuatu yang membuat wanita itu mengatakan hal itu.
"Kamu ini kan hanya pembantu, kamu itu pembantu di rumah adikku. Kenapa kamu mengatakan hal itu. Kirana akan tinggal bersama kami, kami akan merawat Kirana di tempat Firman." jawabnya. dengan kata-kata yang begitu menyebalkan Siswanto menyebut dirinya sebagai saudara Firman.
"Sebelum meninggal Firman menitipkan anaknya padaku, jadi sekarang dia akan menjadi tanggung jawabku." putus Pak Hasan.
Siswanto menatap pria yang tadi memeluk Kirana. "Siapa kamu? Kenapa Anda mengatakan hal itu? Anda adalah orang luar sedangkan saya adalah pamannya." jawab Siswanto kembali.
Tanpa mengatakan apapun Pak Hasan mengajak Kirana dan si mbok pergi dari pemakaman, ada sesuatu yang membuat Pak Hasan mempunyai pemikiran jelek kepada pria yang tiba-tiba datang itu. saat masuk ke dalam mobil si mbok terus membaca doa-doa pendek untuk almarhum Firman dan Tania.
"Siapa pria tadi mbok?" tanya Pak Hasan.
"Dia adalah saudara dari Firman, saudara yang selalu menekan Firman dengan semua kebohongannya." jawab si mbok.
Mendengar jawaban dari wanita tua itu Pak Hasan yakin kalau pria yang datang tiba-tiba itu mempunyai maksud jahat kepada Kirana.
Kirana tenggelam dalam kesedihan yang begitu dalam, kehidupan harus terus berjalan. Pak Hasan selalu mendampingi Kirana membantu gadis kecil itu untuk bertahan hidup. untuk sementara perusahaan yang dimiliki oleh Firman akan dipegang oleh Pak Hasan karena mereka masih dalam kerjasama walaupun pria itu sudah meninggal.
Setiap hari Siswanto datang ke perusahaan Firman, berharap dia akan bisa mengambil perusahaan itu karena saudaranya sudah meninggal. rencana jahat Siswanto tidak akan pernah dibiarkan oleh Pak Hasan, namun karena Kirana yang masih berusia kecil hal itu membuat Pak Hasan harus mempertahankannya.
Bulan ini Bayu kembali dari Singapura, dia ada libur selama 1 bulan dari kuliahnya. pria berusia 20 tahun itu terkadang membantu ayahnya di perusahaan, terkadang dia hanya suka dengan hobinya. Kirana memang selalu tersenyum ketika dia bersama dengan Bayu, walaupun sikap Bayu itu dingin tapi Kirana selalu merasa hangat di samping Bayu.
"Om Bayu." panggil Kirana kembali.
"Ada apa." jawab ketus Bayu.
"Kenapa sih Om ketus banget sama Kirana, Kirana kan cuma mau bertanya sesuatu." jawabnya. Kirana selalu tersenyum ketika melihat Bayu, gadis itu merasakan sesuatu yang begitu berbeda. walaupun dia masih berusia 9 tahun tapi sekarang dia sudah kelas 4 SD. "Om." panggilnya lagi.
"Kamu itu jangan terus-terus panggil aku dong, aku ini sedang sibuk mengerjakan skripsi kuliahku." jawab Bayu. jari-jari Bayu terus mengotak-atik laptop karena dia memang harus mengerjakan beberapa skripsi untuk kuliahnya. mengambil semester jurusan S2.
"Om Bayu ini jahat banget deh.," ucap Kirana kembali yang kemudian memperlihatkan sebuah gambar ilustrasi kecilnya.
Bayu adalah cinta pertama yang dirasakan oleh Kirana, cinta seorang gadis kecil kepada pria yang berbeda usia dengannya. hari ini Bayu akan pergi kembali ke Singapura setelah 1 bulan libur kuliah. Kirana merasa sedih ketika dia kehilangan sosok pria yang selalu menemaninya untuk satu bulan kemarin.
Dear om Bayu
Salam cinta untuk om tersayang ku.
bagaimana kabarmu di sana om, aku di sini sangat merindukan kamu. aku berharap om akan selalu merindukanku sama seperti aku merindukanmu.
salam cinta untuk om Bayu yang tersayang❤️❤️.
surat yang selalu di kirim oleh Kirana untuk Bayu, setiap hari Kirana selalu mengirim surat kepada pria itu.
Terkadang surat yang dikirim oleh Kirana dibalas oleh Bayu, terkadang tanpa patah semangat Kirana selalu menjalani hidupnya. waktu mulai berjalan Kirana akhirnya sudah keluar dari sekolah dasar, sekarang dia sudah sekolah menengah pertama, usianya 11 tahun dia masuk sekolah favorit berkat kepintarannya. setiap hari dia selalu menunggu surat balasan yang dia kirim untuk Bayu, tak ada satu surat pun yang datang.
"Kenapa Om Bayu tidak pernah mengirimi aku surat? aku selalu mengirimnya surat tapi kenapa dia tidak pernah membalas." ucapnya.
Kirana tidak ingin bersedih, dia tinggal bersama dengan si mbok di rumahnya. terkadang seminggu satu kali atau dua kali Pak Hasan menginap di rumah itu, Siswanto tinggal di sana bukan sebagai kerabat namun dia tinggal di sana hanya semata-mata ingin menjaga Kirana itu alasannya. padahal dia ingin mengambil semua yang dimiliki oleh saudaranya itu.
"Dasar kurang ajar, kenapa kita masih belum mendapatkan apa yang kita inginkan? seharusnya harta yang dimiliki oleh Firman sudah menjadi milikku. gara-gara pria itu kita belum mendapatkan sepeser uang pun." ucapnya.
Karena tidak memiliki rumah Siswanto meminta kepada si mbok untuk tinggal di salah satu kamar yang ada di sana, karena masih kerabat dengan Kirana Pak Hasan meminta si mbok untuk membiarkan pria itu tinggal di sana.
"Tenanglah mas, kita pasti akan mendapatkan harta kekayaan Firman. perusahaan itu akan menjadi milikmu, kamu harus tenang kamu harus bisa menyabotaser perusahaan itu jika pria itu sudah pergi dan meninggalkan Kirana. maka kita akan mendapatkan itu semuanya." kata Susi istri dari Siswanto.
"Itu kapan? kapan kita akan mendapatkannya?" kesal Siswanto karena dia tidak kunjung mendapatkan harta yang dimiliki oleh saudaranya.
*Bersambung*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Bagus pak Hassan,Semoga aja pak Hassan Amanah dan jujur orangnya,Tadi aku sempat curiga dgn pak Hassan..
2024-09-02
0
Qaisaa Nazarudin
TINGGAL DENGAN KIRANA? Berarti itu mereka akan tinggal di rumah Kirana kan,Wah licik sekali mereka ingin menguasai harta Firman..😡😡😡
2024-09-02
0
Qaisaa Nazarudin
Waahh jangan bilang,yg membunuh Firman dgn istri itu orang suruhan nya pak Wanto,Aku panggil nya pak Wanto aja ya,Soalnya kalo panggil Sis kayak nama cewek..😂😂🤭🤭
2024-09-02
0