Cinta Dalam Doa

Cinta Dalam Doa

Pengajian In Love

Hai namaku Ahmad Zaelani, ini adalah kisah cinta yang mungkin terjadi kepada siapapun.

Aku akan menceritakan Siti Hasanah, dia adalah wanita sholehah yang kutemui tanpa sengaja di Pengajian Akbar, kota Banda Aceh tahun lalu.

****

Aku adalah pemuda yang dibesarkan oleh keluarga religius. Tiap hari aku tidak pernah absen setiap ada pengajian kampung yang rutin di adakan tiap bulannya. Genap umuku 22 tahun tapi aku belum menemukan tambatan hati. Orangtuakupun tiap hari mencecar pertanyaan seputar siapa pendamping hidupku kelak? Aku bingung bagaimana bisa menjawabnya.

****

Akhirnya aku memutuskan untuk melaksanakan sholat ashar, tidak lupa aku selipkan doa agar di pertemukan wanita baik akhlaknya sholehah, cinta keluarga dan juga Nabi dan Allah SWT . Aku tidak pernah letih, berdoa di setiap sujud untuk meminta yang terbaik. Aku menolak jika kedua orang tuaku yang mencarikan jodoh, karena ini tidak etis terutama aku sebagai lelaki masa dicarikan pula oleh orang tua.

****

Oh ya, selain mengaji, aku juga ikut aktif dalam organisasi Islam yaitu ****Syekermania****. Setiap kali ada acara aku selalu hadir, bukan karena alasan mengisi waktu luang melainkan juga berharap ketemu jodoh,hehehe. Karena di sana dihadiri banyak ukhty sholehah.

****

Seperti biasa aku selalu duduk paling depan karena sekaligus ingin mendengar ceramah dari Ustadz lebih jelas, hingga ada suatu keadaan dimana hatiku terenyuh di kalah Ustadz berceramah tentang jodoh. Aku terpaku terdiam dimana beliau bilang jodoh adalah cerminan diri kita.

****

Sampai selesai pengajianpun akhirnya aku pulang, dengan keadaan hati gelisah bertanya-tanya jodoh cerminan diri sedangkan aku bukan lelaki baik, tapi menuntut ingin memiliki wanita sholehah. "Ah! hamba macam apa aku ini?!" Gumanku dalam hati.

****

Bagaimana mungkin aku bisa mendapatkan Wanita idaman, sedangkan orang tua mendesakku segera menikah, ia menginginkan cucu. Otak dan hati terus berfikir, aku sudah berusaha istikharah tapi belum menemukan jawaban setiap doaku, karena aku tau batas-batas mengenal wanita dalam Islam.

****

Tidak terasa ini bulan berikutnya, akhirnya aku memutuskan kembali menghadiri sebuah pengajian Akbar di kota Banda Aceh hati. Aku bahagia melihat betapa banyaknya jutaaan umat Islam berkumpul, di sebuah Majelis ilmu, seperti biasa aku duduk paling depan.

****

Setiap ceramah saya dengarkan secara khidmat dan khusyuk. Tak terasa air mata menetes, entah kenapa terjadi spontanitas mendengarkan ceramah Ustadz yang menyentuh hati tentang hidup.

****

Akhirnya acarapun selesai. Aku pulang terakhir, karena berdesak-desakan dengan yang lainnya. Tanpa disengaja aku kehilangan sepasang sandalku, kesana kemari aku mecari tak kunjung kutemukan. Hingga akhirnya ini "Pertemuan Jodoh", dimana aku bertemu dengan Ananda Siti, hehehhe.

****

"Mas Sedang apa dari tadi kok mondar-mandir ucap Siti

" Oh ini mba saya kehilangan sandal, perasaan saya taruh di sini. "

"Mungkin yang ini ya mas, saya pakai sendal lupa, saya terburu-buru ambil wudhu karena sandal saya hilang. "

" Ya, mba benar ini sandal saya. Saya kira hilang hehehe"

" Oh maaf ya mas, saya lupa izin soalnya saya mau izin saya belum tau pemiliknya adalah mas."

" Oh gapapa mba, oh ya mba orang sini kah?"

" Ya mas saya tinggal di belakang Masjid, sepertinya mas bukan orang sini."

"Hmm. Iya mba saya orang desa. Kebetulan saya suka kajian, saya haus ilmu jadi ada pengajian di manapun saya sempatkan untuk hadir"

" Oh , baguslah mas ternyata kamu aktif ya , jarang-jarang loh ada lelaki yang rajin ke masjid apa lagi ke pengajian seperti ini"

"Ya mba, oh ya perkenalkan nama saya Ahmad Zaelani, biasa di panggil Ahmad, maaf kalau boleh tau nama mba siapa?"

" Namaku Siti Hasanah, panggil saja Siti mas."

"Mba sebernya saya tahu batas-batasan antara lelaki dengan perempuan, bolehkah saya meminta nomor hp mba? Mba belum menikah kan? "

" Ya mas saya tahu buat apa mas minta no ku?Belum mas, Alhamdulillah saya juga masih single."

"Begini mba, saya lagi mencari jodoh , mba mau gak ta'aruf dengan saya? Berapa hari jika cocok saya berniat ingin melamar mba."

" Hmm. Gmna ya mas? Ya sudah saya kasih."

Tidak perlu lama kami berkenalan karena dalam Islam membatasi sekali, hingga akhirnya aku memutuskan untuk melamar dia. Aku membawa kedua orang tua beserta seserahan kerumah wanita itu, yang selama ini dipanjatkan dalam do'a-do'aku.

****

Hingga akhirnya orang tua Siti menerima lamaranku. Sontak aku sujud syukur kepada Alloh SWT, kitapun segera menentukan tanggal pernikahan. Akhirnya kita hidup bahagia di dunia dan In Sya Allah hingga kelak di akhirat. Dimana ibadahku sudah lengkap karena memiliki seorang wanita sholehah.

" Untuk mencintai seseorang, kita perlu tahu seberapa besar dia mencintai keluarga beserta Tuhannya."

~Rohid Bachtiar

Terpopuler

Comments

Dania

Dania

Keren Thor, pengajian....ada Cintanya 😂😂

2021-10-03

0

Bintun Arief

Bintun Arief

wadaaaau ... dari sendal turun ke hati ini. Best deh si mas Ahmadnya, laki banget! to the poin nggak pake basi basi laki-laki begini niu perlu di lestarikan.😊

2021-09-09

0

Yeni Amoy

Yeni Amoy

masya Allah

2021-09-06

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!