Cobaan

Saya kira rumah tanggaku bakal sebahagia yang saya kira, ternyata saya diberi cobaan dimana saya di fitnah di tempat saya bekerja saya di tuduh menggelapkan uang di sekolah, rekan saya memfitnah dan akhirnya saya di PHK saya sudah menjelaskan bahwa saya tidak pernah melakukan korupsi, tapi saya harus ikhlas menerima dan akhirnya saya pulang lebih awal di Madrasah Ibtidaiyah tempat saya mengabdi dan mengamalkan ilmu.

Lantas saya berfikir bagaimana saya menafkahkan keluarga saya? Apa dengan bekerja jadi marbot cukup menyambung hidup? Saya terus perang batin dengan hati. Apa yang harus saya katakan nanti dengan istri sesampai di rumah.

Tepat pukul 08:00Wib saya tiba di rumah

"Assalamualaikum wr, bun ayah pulang

" Walaikumsalam wr wb, loh ayah masih jam segini sudah pulang ? Apa cuma rapat kah di sekolah tadi."

"Hemmm jadi begini bun, gimana ya ayah bingung mulai dari mana."

" Kok ayah jadi gugup, gitu ada apa jangan bikin bunda panik ?"

"Hemmm,Ayah di PHK bun"

"Loh kenapa? Ayah bikin masalah kah"

"Gak bun, ayah cuma di fitnah bun sama rekan kerja jadi ada bantuan yang di gelapkan, yah di kira korupsi bantuan sekolah, ayah juga udh jelasin ke kepala sekolah dan guru-guru lain tapi mereka tetap kekeh gak percaya dan dengerin ucapan rekan guru ayah.

" Ya Alloh yah mungkin ini cobaan rumah tangga, ayah yang sabar ya semoga di ganti yang lebih baik bunda bakal setia nemenin susah suksesnya ayah."

"Ya bun, ayah ikhlas pasrah sama ketentuan Alloh, beruntung ayah ketemu istri seperti bunda sudah cantik, baik,pinter ngurus suami anak dan Sholeha ayah bangga banget sama bunda.

" Ya, sayang bunda bakal jadi istri dan ibu yang baik untuk Zidane lagian kan ini hanya batu kerikil kita mampu melewatinya bersama."

"Tapi bun, ayah bingung apa cukup penghasilan jadi marbot masjid untuk keperluan rumah tangga kita?"

"Ayah gak udah khawatir bunda masih ada tabungan dan perhiasan mas kawin kita ,mungkin bisa kita pakai modal usaha."

"Alhamdulillah, punya istri seperti bunda adalah harta berharga yang ayah miliki di dunia ini dan anak kita ayah sayang banget sama kalian."

" Ya ,yah bunda juga beruntung punya lelaki sholeh bertanggung jawab penuh sama keluarga.

Sebulan sudah saya tidak mengajar, akhirnya saya berjualan mie ayam modal saya dapatkan dari tabungan dan perhiasan milik istriku. Tiap hari saya berjualan keliling kampung demi menghidupi anak dan istri.

Pagi-pagi buta saya sudah bersiap-siap merapikan dagangan dan membersihkan gerobak.

"Bun, ayah berangkat ya doakan dagangan laris, Adek belum bangun ya bun semoga ayah bisa menyekolahkan anak kita sampe lulus kuliah ya Assalamualaikum wr wb."

"Ya ayah, hati-hati di jalan ya adek belum bangun sayang Aaaminnnn ya rabb, semoga terkabul ya hajad kita Walaikumsalam wr wb."

Saya menyusuri jalan sekitar kampung berharap dagangan mie ayam saya laku, 4 jam saya berjualan baru terjual 4 porsi tapi tetap bersyukur kepada Alloh Swt Rezeki tidak salah alamat lalu saya mangkal di pinggir jalan kampung tiba-tiba saya melihat ibu-ibu pengemis dengan anak duduk di pinggir jalan sambil meminta-minta. lantas saya Iba melihat Iba saya langsung menemui ibu dan anak kecil itu.

"Bu adek, ini saya ada sedikit rezeki mohon di terima ya semoga berkah."

"Alhamdulillah makasih mas, semoga Allah memberikan pahala rezeki kepada mas."

"Aaminn ibu dan adek sudah makan siang belum ?"

"Belum Om dari pagi, ibu dan Rina belum makan."

"Oh mari Bu dek ikut saya,nanti saya bukan mie ayam"

"Ya Allah mas baik sekali, jadi ngerepotin maafin anak saya ya."

"Ah ini rezeki ibu dan adek tunggu ya sebentar dan duduk di sini."

"Makasih Om , Om baik banget"

"Ini Bu ,de silahkan di makan habisin ya biar ada energi."

"Ya Om Rina abisin, oh ya Om namanya siapa?"

"Oh nama oom Ahmad Zainal, panggil saja Ahmad Oom jualan disini baru hari ini rumah Oom sekitar sini."

"Maaf mas sebelumnya mas kerja apa sebelum berdagang?"

"Saya sebelumnya jadi guru dan marbot masjid, cuma saya sekarang di PHK jadi guru karena saya di fitnah menggelapkan uang."

"Ya Allah mana mungkin orang sebaik mas,melakukan perbuatan keji dan hina itu."

"Ya betul bu Om ahmad kan orang baik."

"Hehe ikhlas aja Bu ,dek rina mungkin ini cobaan dari Allah SWT agar ku lebih kuat dan tabah. Oh ya gimana rasanya enak gak bu dek Rin ?"

" Wah enak banget Oom, makasih ya sudah nolongin kami."

"Sama-sama mau nambah lagi gak ?"

"Ya ampun gak usah mas ini sudah lebih dari cukup."

Setelah saya menolong mereka, saya pun lanjut berkeliling tiba-tiba ada orang memanggil saya.

"Mas, mas berhenti !"

"Oh ya mas, mau beli mie ayam berapa porsi?"

" Oh 10 bungkus mas,kebetulan di rumah saya ada acara keluarga jadi pengen makan mie ayam katanya."

"Tunggu Sebentar ya mas saya buatkan, dalam hati kecil ku berguman mungkin Allah membalaskan semua ini atas apa saya lakukan hari ini.

" Oke ,mas saya tunggu ya!"

"Ini mas pesanannya udah jadi."

"Oh jadi semuanya totalnya brapa mas?

" 10 porsi jadi semua totalnya 110 rb,terima kasih.

" Oke, Mas ini uangnya."

" ini uangnya 150 ribu lebih saya kembalikan ya mas"

" Tidak usah mas, ambil saja kembalian hitung-hitung rezeki dari Allah SWT. "

"Terima kasih mas, semoga Allah melimpahkan rezeki kepada mas dan keluarga".

" Ya sama- sama Mas Aaminn."

Ternyata Allah SWT maha adil ,ia bakal mengembalikan rezeki 2x lipat dari apa yang kita sedekahkan, saya pun lanjut berjualan dan akhirnya habis terjual, pukul 05:00 Wib saya memutuskan pulang kerumah dan bersyukur semua nikmat yang Allah berikan ke keluarga saya.

Bersambung...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***