Satu demi satu goblin mati terkena tebasan pedang Igris, kini setelah beberapa menit berlalu tidak ada lagi goblin yang tersisa. Semua goblin itu tergeletak di tanah dengan darah yang terus mengalir dari tubuh mereka.
[Ting!! Level up!]
[Ting!! Level up!]
[Ting!! Level up!]
[Ting!! Level up!]
Pemberitahuan naik level terus terlihat dibar status milik Igris, namun Igris tidak ada waktu untuk melihat sebanyak apa dia naik level. Igris teringat kalau dia tidak memiliki Benyak waktu, jika kakaknya dan Iris kembali kemansion duluan maka itu akan menjadi akhir bagi Igris.
Dia pasti akan ketauan pergi keluar kota dan dia pasti akan dilarang untuk keluar mansion dalam waktu yang cukup lama. Bagi Igris itu adalah sesuatu yang paling ingin dia hindari dan bagi Igris tujuannya keluar kota sudah terpenuhi. Igris lalu menyimpan kembali pedangnya dan segera kembali ke toko baju tempat kakaknya dan Iris berada, jauh didalam lubuk hatinya Igris berharap kalau kedua perempuan itu masih berada Disana.
Namun meski dia berdoa Igris tidak berharap terlalu banyak karena pada akhirnya semua doa yang dia panjatkan tidak pernah terkabul seperti doa disaat dia menginginkan kematian untuk selamanya. Karena hal itu Igris sendiri bahkan sudah mulai meragukan keberadaan dewa yang selalu dipuja oleh banyak orang, namun sebagai anak seorang Duke Igris sesekali harus pergi ke gereja dan berdoa seolah olah dia adalah seseorang yang beriman.
Kali ini apa yang Igris harapan terwujud, dia melihat masih banyak prajurit yang berada disekitar toko baju itu. Dengan kata lain kakaknya dan Iris masih berada didalam Toko itu, Igris segera memasuki toko dan dia melihat kedua perempuan itu sedang memilih gaun. Igris menjadi sedikit lega karena kedua perempuan itu belum kembali ke mansion namun meski begitu hal itu tidak mengubah kepercayaan Igris terhadap keberadaan para dewa yang dia ragukan.
"Dari mana saja kau Igris? Kakak telah menunggumu sejak tadi?"
Kakak Igris Roneli menyadari kedatangan Igris, sejak tadi dia telah mencari Igris disekitar toko itu namun dia tidak dapat menemukannya. Roneli lalu bertanya kepada seorang prajurit yang ada diluar dan prajurit itu mengatakan kalau Igris sedang pergi sebentar.
Karena hal itu Roneli memutuskan untuk tetap berada di toko dan menunggu kedatangannya, lagi pula Roneli mengetahui dengan baik kalau Igris dijaga dengan sangat ketat dan membuatnya jarang pergi ke kota. Karena hal itu jugalah Roneli sengaja membawanya pergi ke kota, dan bertemu dengan Iris.
"Aku pergi berjalan jalan sebentar."
"Begitu."
Tentu saja Roneli tau kalau dia pergi kota, namun bagi Roneli akan jauh lebih baik jika dia mendengar langsung dari Igris.
"Jangan lupa bersihkan pakaianmu sebelum kita kembali ke rumah."
Meski Igris mengatakan kalau dia pergi jalan jalan saja namun sebenarnya Roneli menyadari apa yang sebenarnya telah Igris lakukan, Igris mungkin tidak menyadarinya namun Roneli dapat melihat bekas darah di pakaian Igris. Berbeda dengan Igris Roneli sudah beberapa kali bertemu dengan monster dan membunuhnya jadi Roneli secara samar Roneli dapat mengetahui kalau itu adalah darah monster.
Lagi pula Roneli menyayangi Igris sebagai adik laki lakinya, Roneli sebisa mungkin ingin mewujudkan semua yang Igris inginkan namun dia tidak memiliki kekuasaan untuk melakukan hal itu. Roneli lalu memutuskan untuk mewujudkan beberapa keinginan Igris setelah itu Roneli akan berpura pura seperti tidak mengetahui sesuatu seperti yang sedang dia lakukan saat ini.
Roneli lalu kembali ketempat Iris berada dan kembali memilih gaun yang ada didepannya.
"Dari mana Igris tadi?" Tanya Iris dengan penuh penasaran.
"Jalan jalan keluar."
"Begitu, jadi yang mana menurutmu yang bagus nona Roneli?"
Iris menunjukan 2 gaun yang terlihat indah kepada Roneli.
"Bagaimana jika kita bertanya kepada Igris? Igris kemarilah."
Mendengarkan apa yang Roneli katakan Igris segera mendatanginya.
"Ada apa kak?"
"Menurutmu gaun yang mana yang cocok dengan Iris?"
Igris melihat kedua gaun Yang ada ditangan Iris, sejujurnya meski dia telah mengalami 6 kehidupan yang berbeda namun Igris sama sekali tidak mengerti mengenai gaun. Igris ingin sekali menjawab dengan asal namun setelah melihat ekspresi Iris Igris jadi tidak dapat melakukannya, Igris juga dapat melihat sebuah senyuman yang penuh harapan diwajah kakaknya. Setelah melihat ekspresi yang dikeluarkan oleh kedua orang itu Igris jadi tidak memiliki pilihan lain selain memilih gaun yang cocok dengan Iris.
Igris melihat kedua gaun itu dengan seksama, yang satu adalah gaun putih yang penuh dengan hiasan dan terlihat mewah sedangkan yang satunya lagi adalah sebuah gaun putih yang tidak terlalu memiliki banyak hiasan.
"Kurasa yang itu cocok untuk mu."
Igris menunjuk gaun yang tidak memiliki banyak hiasan.
"Yang ini, mengapa?" Tanya Iris dengan penasaran.
"Kau sudah cantik kurasa dengan gaun ini kau akan terlihat lebih cantik lagi."
Wajah Iris menjadi sedikit memerah mendengar apa yang Igris katakan, sangat jarang bagi Igris mengatakan hal seperti itu kepadanya. Dan apa yang Igris katakan adalah sebuah kebenaran tanpa kebohongan, dengan wajah yang manis dan rambut pirang yang terurai menurut Igris Iris lebih baik jika menggunakan gaun dengan sedikit hiasan itu.
Seorang yang telah cantik tidak perlu berdandan terlalu banyak Jika Iris menggunakan gaun dengan banyak hiasan maka itu hanya akan menurunkan daya tariknya.
"Ada apa Iris apa kau tidak menyukainya? Jika tidak maka tidak apa apa jika aku tidak menginginkannya."
Untuk sesaat Iris terdiam setelah mendengar pujian dari Igris, bagaimanapun juga Iris adalah seorang gadis tidak peduli sebijak dan sekuat apa dirinya pada akhirnya dia pasti akan merasa senang jika dipuji.
"Tidak apa, aku menyukainya. aku akan membeli yang ini."
Iris langsung memanggil pelayan yang ada di toko itu dan menyuruhhya untuk mengemas gaun itu.
"Ada apa kak?"
Igris melihat Kakaknya hanya tersenyum kepadanya, Igris sedikit binggung dengan senyuman itu. Dia berfikir apa dia mengatakan sesuatu yang salah, Igris yakin kalau dia telah memilih kata kata yang bagus jadi dia yakin pasti tidak akan ada masalah.
"Tidak ada, hanya saja aku berfikir ternyata kau bisa juga berbicara seperti itu."
Roneli lalu mengelus kepala Igris, dia tidak menyangka kalau adik kecilnya yang selama ini dia jaga telah dapat berbicara hal hal yang manis. Bagi Roneli itu adalah sesuatu yang baik karena Roneli tau pada akhirnya adik kecilnya itu pasti akan berdiri dengan kakinya sendiri dan berpisah dengannya.
Setelah beberapa saat Iris akhirnya Kembali dengan sebuah tas berisi gaun yang baru saja dia beli.
"Kau akan membawanya sendiri? Bukankah kau memiliki pelayan?"
Sebagai seorang anak bangsawan sudah pasti Iris memiliki pelayan pribadi dan sudah kewajiban pelayan itu untuk membawa barang Iris, namun entah kenapa Iris malah membawa sendiri barangnya bukan menyuruh pelayannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Kim Nari
semangat kk
2023-07-07
0
Harman LokeST
langsung aja author
2022-05-30
0
Guardians R
wkwk dan idup 7kali tapi EQ nya masih rendah yahh wajar sih takdir nya jadi pahlawan yang nyelametin dunia nya dari raja iblis ga bakal berubah selama ada title SIALAN itu
2021-06-10
0