Dijadikan Taruhan Judi

Dijadikan Taruhan Judi

1. Kalah Taruhan Judi

        Praankk

     

     "Dasar,sialan kali ini dia benar-benar     membuat ku malu."

      

         Senyap.Beberapa kali Baron mengusap tengkuk lehernya demi mengurai rasa kesal yang kini menjalari dirinya.

          

        "Ada apa ini pak?" Tanya Maria istri Baron yang muncul dari arah belakang.

           

        Mata Maria terbelalak melihat kamar yang sudah acak-acakkan.

     

       "Dimana, dimana kamu simpan berkas-berkas itu?" Tanya Baron menatap tajam kearah istrinya.

      

      "Jangan berpura-pura tidak mengetahuinya, kamu sudah tahu yang ku maksud." 

      

       "Bukankah sudah kukatakan aku tidak mengetahuinya bahkan aku tidak menyimpannya." 

    Maria berusaha menjelaskan kepada suaminya .

      

         "Bohong!" Baron mengepalkan tangannya rahangnya mengeras menahan marah yang sejak tadi dia simpan.

   

     "Kalau aku bohong kamu geledah saja rumah ini tentu kamu tahu di mana aku menyimpanya."

          jawab Maria menantang suaminya.

     

        Maria tahu jika suaminya adalah orang yang gila judi menginginkan berkas itu untuk di salah gunakan.

     

       "Dimana anak sialan itu?" Baron mencengkram tangan istrinya matanya yang merah menandakan dia sedang marah besar.

        

      Alya yang sejak tadi di dalam kamar tersentak kaget karena mendengarkan Baron sejak tadi marah -marah bahkan mengatakan  dirinya anak sialan .umpatan demi umpatan yang keluar dari mulut Baron membuatnya takut.

    

         "Aaargh..lepaskan."

         

         Bugh..

       

        Baron menghempaskan Maria keranjang dengan kasar.

     

          "Jika kamu masih bungkam aku tahu bagaimana caranya agar kau bicara!"

  Baron menatap sinis ke arah Maria.

     

       Baron mengeluarkan ponsel nya memencet beberapa kali nomor hingga teleponnya tersambung.

       

        "Halo,Bondan katakan dengan bos Marco,malam ini aku akan datang sesuai dengan pesanan"

       

       Bondan pun berlalu pergi meninggalkan rumahnya seiring bunyi mesin sepeda motor yang digunakannya .

                

                  **

       

                  **

   

      Alya perlahan membuka pintu kamarnya memastikan bahwa bapak nya sudah pergi meninggalkan rumah .

    

     Perlahan kakinya berjalan melangkah mendekati kamar orang tua nya, di sana dia melihat ibunya sedang menangis .

     

        "Bu..," Alya mendekati ibunya .

     

        "Ibu baik -baik saja?" 

        

        "Katakan bu, apa yang sebenarnya ibu sembunyikan dari Alya.? Alya bertanya dengan nada lirih .

      

         "Alya ,mungkin sudah waktu nya kamu tahu"  Maria menjeda ucapanya menatap nanar ke Alya.

 

     Maria berjalan ke arah lemari pakain.Tangan nya sibuk mencari di laci lemari.setelah mendapatkan apa yang dia cari , dia pun menghampiri Alya .

     

      "Alya pergilah,  Bawa ini bersama mu karena kamu akan tahu jawabannya nanti."  

   

         Maria memberikan kotak kecil seukuran kotak perhiasan cincin.

     

      Alya menerima pemberian ibunya menatap kotak itu dengan seksama.

     

      "Apa ini bu,?"  

         Alya yang tidak mengerti maksud ibunya mencoba bertanya mencari tahu .

       "Pergilah nak, bawa kotak itu sebagai tanda bukti , siapa dirimu?" 

      

     "Ibu tidak bisa menjelaskan ,apapun kepadamu."

     

         "Dan , tidak bisa melindungimu selamanya."    

         Ucapan ibu Maria tersendat -sendat diiringi tangis yang memilukan .

     

          Alya membeku mendengarkan ucapan ibu nya. Mencoba mencerna perkataan ibunya seolah dia adalah beban bagi ibunya.

     

          Sejenak Alya berpikir kemana dia akan membawa badan ini pergi tidak ada tempat yang akan dituju.

           Alya memberanikan diri menghampiri ibunya yang sejak tadi menangis. Dia duduk di samping ibunya yang duduk di tepi ranjang.

     

        "Kemana Alya, harus pergi bu?"

      

        "Alya, ingin bersama ibu." 

       

         Tangan Alya dilingkarkan ke pinggang ibunya, kepalanya bersandar di punggung ibu Maria yang duduk membelakangi Alya.

     

          Sejenak Maria merasakan kedamaian merasakan kehangatan pelukan Alya.

            

        Tatapannya jauh melayang mengingat kejadian dua puluh tahun yang lalu.

           

Episodes
1 1. Kalah Taruhan Judi
2 2.Alya
3 3. Om Burhan dan Sudirja Corp
4 4. Dijadikan Jaminan
5 5. Hancur Sudah
6 Kamu masih Ori
7 Kediaman Sudirja
8 Kecebong
9 Alya Hamil
10 pesona Adrian
11 mengenal Raisa
12 Bertemu Alya
13 Dilema.
14 Adrian ngidam.
15 menyingkirkan Alya.
16 Mencari Alya.
17 Kedatangan Adrian
18 Di hari pertunangan
19 Di hari pertunangan 2.
20 Anak siapa?
21 Adrian junior.
22 My baby.
23 Mencari tahu.
24 Alya koma.
25 membatalkan pertunangan.
26 Adrian vs oma, mama.
27 Dalam pencarian.
28 Siuman.
29 penyelidikan Adrian.
30 photo Adrian.
31 Bertanggung jawab.
32 ARJUNA PUTRA DHARMAWANGSA
33 Perdebatan Adrian dan mama Vera.
34 pencarian Adrian.
35 Menemukan Alya.
36 pulang.
37 Berbelanja.
38 Identitas Alya.
39 memilih cincin.
40 Nama ayah.
41 pertemuan menyedihkan.
42 Penyesalan.
43 penyakit.
44 Kedatangan oma.
45 pertengkaran mama Vera dan oma Jayanti.
46 sekolah.
47 kunjungan mama Vera.
48 sebuah penghianatan
49 penyakit Adrian.
50 Tangan nakal
51 Kedatangan Alya.
52 Kedatangan Clara.
53 Melepas rindu.
54 Dia mantanku.
55 satu rasa.
56 kepergian Baron.
57 Berduka.
58 korban sinetron.
59 pertemuan terakhir.
60 pertemuan Alya dan oma Yana.
61 Kunjungan Puspa.
62 Kebahagian Alya.
63 maaf.
64 Adrian sakit.
65 Hospital Harapan Kasih.
66 Hamil.
67 Ziarah
68 kepulangan Adrian.
69 pertengkaran berdarah.
70 Di rumah sakit.
71 kelahiran kedua.
72 Calon istri.
73 Menuju halal.
74 Malam yang tertunda.
75 malam yang tertunda 2.
76 Malam pertama.
77 memilih pergi.
78 penyesalan Bayu.
79 Titik terang.
80 Kemarahan Bayu.
81 Arti mimpi.
82 Bulan madu atau reuni.
83 Alya menghilang.
84 Dendam Clara.
Episodes

Updated 84 Episodes

1
1. Kalah Taruhan Judi
2
2.Alya
3
3. Om Burhan dan Sudirja Corp
4
4. Dijadikan Jaminan
5
5. Hancur Sudah
6
Kamu masih Ori
7
Kediaman Sudirja
8
Kecebong
9
Alya Hamil
10
pesona Adrian
11
mengenal Raisa
12
Bertemu Alya
13
Dilema.
14
Adrian ngidam.
15
menyingkirkan Alya.
16
Mencari Alya.
17
Kedatangan Adrian
18
Di hari pertunangan
19
Di hari pertunangan 2.
20
Anak siapa?
21
Adrian junior.
22
My baby.
23
Mencari tahu.
24
Alya koma.
25
membatalkan pertunangan.
26
Adrian vs oma, mama.
27
Dalam pencarian.
28
Siuman.
29
penyelidikan Adrian.
30
photo Adrian.
31
Bertanggung jawab.
32
ARJUNA PUTRA DHARMAWANGSA
33
Perdebatan Adrian dan mama Vera.
34
pencarian Adrian.
35
Menemukan Alya.
36
pulang.
37
Berbelanja.
38
Identitas Alya.
39
memilih cincin.
40
Nama ayah.
41
pertemuan menyedihkan.
42
Penyesalan.
43
penyakit.
44
Kedatangan oma.
45
pertengkaran mama Vera dan oma Jayanti.
46
sekolah.
47
kunjungan mama Vera.
48
sebuah penghianatan
49
penyakit Adrian.
50
Tangan nakal
51
Kedatangan Alya.
52
Kedatangan Clara.
53
Melepas rindu.
54
Dia mantanku.
55
satu rasa.
56
kepergian Baron.
57
Berduka.
58
korban sinetron.
59
pertemuan terakhir.
60
pertemuan Alya dan oma Yana.
61
Kunjungan Puspa.
62
Kebahagian Alya.
63
maaf.
64
Adrian sakit.
65
Hospital Harapan Kasih.
66
Hamil.
67
Ziarah
68
kepulangan Adrian.
69
pertengkaran berdarah.
70
Di rumah sakit.
71
kelahiran kedua.
72
Calon istri.
73
Menuju halal.
74
Malam yang tertunda.
75
malam yang tertunda 2.
76
Malam pertama.
77
memilih pergi.
78
penyesalan Bayu.
79
Titik terang.
80
Kemarahan Bayu.
81
Arti mimpi.
82
Bulan madu atau reuni.
83
Alya menghilang.
84
Dendam Clara.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!