Rahasia Dokter Niko

"Baik, saya akan segera ke sana." jawab seorang laki laki berjas putih yang sedang duduk pada kursi kebesarannya. Dia lekas memasukkan ponsel ke dalam tas, kemudian berdiri dan keluar dari ruang kerjanya untuk menuju ke ruang operasi.

"Selamat sore Dokter, semua sudah siap dan operasinya bisa kita mulai." ucap salah seorang tim anestesi menyambut kedatangan Niko di ruang operasi.

Niko seorang Dokter? Iya, itu adalah status yang selama ini tidak di ketahui oleh Mila beserta keluarganya. Setelah melakukan operasi selama hampir satu jam, Niko keluar dari ruang operasi dan bersiap untuk pulang. Tubuhnya terasa begitu penat karena operasi yang baru saja dia jalani adalah operasi yang ke empat pada hari itu. Dia membereskan peralatan pribadinya kemudian segera menuju ke tempat parkir menghampiri mobil pribadinya.

Mobil pribadi? Ya, selama ini Niko mempunyai mobil pribadi dari gaji yang dia dapat sebagai seorang Dokter. Mobil sekaligus profesi tersebut sama sekali tidak di ketahui oleh keluarga istrinya karena Niko sengaja menyembunyikannya. Setelah melakukan perjalanan selama empat puluh lima menit, Niko tiba di sebuah mansion milik orang tua angkatnya.

"Kamu sudah pulang?" sapa seorang pria berambut putih dan berkaca mata yang bernama Tuan Surya.

"Sudah Pa," jawab Niko seraya mencium tangan lelaki tua tersebut.

Tidak ada yang tahu jika selama tinggal di kota, Niko memiliki orang tua angkat yang merupakan seorang Dokter Spesialis Kandungan. Beliaulah rupanya yang selama ini sudah membantu pendidikan Niko hingga dirinya resmi bergelar seorang Dokter Spesialis Kandungan selama enam bulan terakhir.

"Niko, Papa mau bicara sama kamu," cakap Tuan Surya kepada putra angkatnya tersebut. Beliau hanya tinggal seorang diri karena tidak memiliki keturunan. Sementara semua keluarganya tinggal di luar negeri, dan hanya beliau yang masih menetap di Indonesia karena beliau ingin dekat dengan makam sang istri. Bahkan berkali kali Tuan Surya mengatakan kepada Niko, jika suatu saat beliau meninggal, beliau meminta untuk di makamkan di sebelah pemakaman istrinya.

"Iya Pa, Papa mau bicara apa? Sepertinya serius sekali?" sahut Niko. Mereka memang tidak mempunyai hubungan darah, tetapi keduanya sangat dekat seperti layaknya hubungan seorang ayah dengan putra kandungnya.

"Sampai kapan kamu akan bersembunyi? Papa sudah tua, Papa khawatir jika tidak bisa selalu menemani kamu dalam persembunyian ini. Lebih baik kamu mulai terbuka dengan keluarga kamu, terutama istri kamu dan keluarganya agar kamu tidak selalu di remehkan oleh mereka," cakap Tuan Surya memulai pembicaraannya.

Niko menghela nafas panjang mendengar petuah tersebut. Kemudian dia lekas menjawab pertanyaan Tuan Surya. " Sebenarnya Niko juga ingin mengakui semuanya, tetapi jika Niko tahu sifat istri serta mertua Niko yang gila harta, keinginan itu mendadak menghilang Pa. Niko ingin di terima bukan karena harta dan jabatan, tapi sayangnya mereka tidak bisa menerima Niko dalam keadaan seperti itu."

"Tapi semua itu tidak ada gunanya Niko. Mila sudah terlanjur menjadi istri kamu, kamu harus terbuka pada dia dan keluarganya. Bukannya kamu malah akan lebih nyaman jika mereka lebih menghargai kamu dengan profesi kamu yang sebenarnya dari pada harus selalu di remehkan karena kamu hanya seorang kuli bangunan? Selagi istri kamu masih ada dan menjadi milikmu, jangan kecewakan dia. Karena jika dia sudah tidak ada dan tidak menjadi milik kamu lagi, jangan sampai kamu di liputi rasa bersalah dan penyesalan seperti yang Papa rasakan selama ini. Hidup dalam kesepian dan penyesalan," cakap Tuan Surya meratapi nasibnya.

Beliau merasa begitu bersalah atas kematian istrinya lima belas tahun yang lalu, karena istrinya meninggal di saat mereka berusaha melakukan program bayi tabung yang di tangani sendiri oleh dirinya sebagai Dokter Spesialis Kandungan. Satu masalah kesehatan yang di derita oleh mendiang istri Tuan Surya membuatnya tidak bisa hamil, sehingga satu satunya jalan mereka harus melakukan program bayi tabung. Namun sayang, di saat usia kehamilan mendiang istri beliau berusia lima bulan, kondisi kesehatannya mendadak drop dan harus sering melakukan rontgen serta harus mengkonsumsi obat obatan tertentu. Akan tetapi, karena sedang hamil, obat obatan itu tidak boleh di konsumsi sehingga membuat kesehatannya semakin memburuk hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

Niko selalu menjadi pendengar setia kala Tuan Surya kembali mengenang masa pahit itu, tetapi setelah itu dia berusaha menyampaikan pendapatnya.

"Tapi posisi kita berbeda Pa. Istriku dan mendiang istri Papa tidak sama. Istri serta mertuaku gila harta. Dan aku baru tahu semua itu setelah menikah dengan dia. Bahkan dia bilang bahwa dulu sengaja ingin menikah denganku karena orang tuaku di kampung punya tanah yang luas yang pasti akan di wariskan kepadaku sebagai putra tunggal. Namun ketika istriku tahu jika sebagian tanah tersebut di wakafkan untuk tempat ibadah, dia sangat kecewa kepadaku dan tidak mau lagi berkunjung ke rumah orang tuaku. Padahal, dulu ketika aku masih kuliah, aku berniat memberinya surprise dengan gelar kedokteran ku jika sudah lulus. Sayangnya semua tidak seperti yang aku harapkan," ungkap Niko dengan nada kekecewaan.

Selama lima tahun menjalani pendidikan fakultas kedokteran di kota, tidak ada satu orangpun di kampungnya yang tahu kecuali orang tua kandung Niko. Akan tetapi Niko sengaja meminta mereka untuk merahasiakan hal tersebut dengan alasan Niko ingin mendapat pasangan yang benar benar tulus menerima keadaan Niko bukan dari profesi atau jabatan. Yang di ketahui banyak orang, Niko sering kerja di luar kota sebagai kuli bangunan, bukan sebagai mahasiswa kedokteran. Hingga pada akhirnya dua tahun yang lalu Niko kenal dengan Mila, lalu setelah menjalin hubungan dekat selama satu tahun, mereka kemudian mengikat hubungan serius dalam suatu pernikahan.

Keberuntungan nasib Niko semakin bertambah kala di perkenalkan dengan Tuan Surya enam tahun yang lalu. Pada saat itu Niko menolong Tuan Surya yang sedang mengalami kecelakaan di jalan, dan sebagai rasa terima kasihnya, Tuan Surya mengajak Niko untuk tinggal bersama karena memang beliau hanya tinggal seorang diri. Niko awalnya tidak menyangka jika dirinya akan berhasil menempuh pendidikan kedokteran yang pasti akan memakan biaya yang besar karena pada saat itu dia memang benar benar hanya menjadi kuli bangunan untuk mencari penghasilan tambahan. Akan tetapi, rupanya Tuhan mempunyai rencana yang indah dengan mengutus Tuan Surya sebagai perantara untuk membantu Niko menggapai cita citanya. Kepribadian Niko yang jujur, rendah hati serta di karuniai kecerdasan otak yang luar biasa membuat Tuan Surya semakin menyukainya. Bahkan, Tuan Surya yang memberi saran kepada Niko untuk mengambil pendidikan Spesialis Kandungan seperti beliau.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!