Ep. 2

Keesokan harinya..

Sara sudah tiba di kampus untuk mengambil beberapa keperluan kuliahnya dan diminta untuk bertemu dengan petinggi kampus. Sara melihat jam bertemu masih lama dan Sara memutuskan menunggu di taman.

"Hmm.., lapar!! kangen nenek, kangen masakan nenek." ucap Sara sedikit sedih

"Ke kantin sajalah, beli roti." ucap Sara lalu berjalan ke arah kantin.

Belum sampai di kantin, tiba-tiba ada keributan.

"Hahaha.., kalo miskin ya jangan kuliah. dan satu hal lagi, jangan sok kepintaran. Besok semua tugas harus kelar dan kasih gw!" ucap seorang wanita yang dikelilingi teman-temannya

Sara melihat wanita yang sedang jatuh di lantai dan kacamatanya hancur diinjak dan saat wanita yang diperlakukan kasar itu ingin berdiri tiba-tiba wanita yang bertindak kasar itu ingin menamparnya dan dengan cepat Sara menahan tangan wanita itu.

"Tolong jangan kasar!" ucap Sara tegas

"Apa??? Lo siapa?? Berani-beraninya nasehati dan lepasin tangan gw!!!" teriak wanita itu

"Kamu gak apa-apa?" tanya Sara

Wanita yang dibully itu terlihat takut dan hanya diam.

Tiba-tiba Sara di dorong ke arah loker dan... BRUUKKK!!

"Stop jadi pahlawan disini!!!" ucap wanita itu dengan memojokan Sara

Sara melepaskan diri dan memelintir tangan wanita itu dan mendorongnya ke arah loker.

"Tolong jangan kasar dan jangan bersikap seperti penguasa!" ucap Sara lalu mengajak wanita yang dibully itu pergi

Sara membawa ke taman dan memberikan minuman.

"Kamu gak apa-apa?? Ini plester untuk tanganmu." ucap Sara tersenyum

Wanita itu hanya diam dan tiba-tiba menangis

"Maaf dan terima kasih sudah membantuku. Biasanya kalo aku sedang diperlakukan kaya gitu pasti semua orang hanya melihat dan cuek, tapi kalo ini, kamu menolongku. Terima kasih." ucapnya

"Gak apa-apa, kita gak boleh terlihat takut dan lemah dengan orang-orang seperti mereka, jadi siapa namamu?" tanya Sara ramah

"Aku Anne. Dan namamu?" tanya Anne

"Aku Sara, senang berkenalan denganmu dan akhirnya ada juga yang aku ajak bicara." ucap Sara

Anne tersenyum mendengar ucapan Sara.

"Terima kasih sudah membantuku. aku akan membalasnya. Pasti!" ucap Anne

"Ehh, gak dong. Sesama teman harus saling membantu kan." ucap Sara

"Apa? Teman?" tanya Anne

"Iyaa, kita satu kampus jadi kita teman." ucap Sara

Anne langsung memeluk Sara dan menangis.

"Kenapa Anne?" tanya Sara cemas

"Gak apa-apa, terima kasih karena sudah menolongku dan berteman denganku, Sara." ucap Anne lalu melepaskan pelukannya.

"Ngomong-ngomong, kamu anak baru ya? Sudah dapat jadwal untuk kuliah dan kebutuhanmu di kampus?" tanya Anne

"Sudah dong, tapi aku baru mulai kuliah lusa. Oh ya ampun.. Sekarang sudah jam 11 ya, aku harus bertemu dengan pak, pak siapa ya? Oh pak Darwin. Bisa bantu aku dimana ruangannya?" tanya Sara

"Hmm, tentu saja, tapi..., ya sudah ayo ikut aku." ucap Anne

Anne mengantar Sara bertemu dengan pak Darwin lalu menunggunya di luar.

Tok..tok..

"Masuk!!" ucap seseorang

"Selamat pagi, maaf pak. Apakah bapak ingin bertemu dengan saya?" tanya Sara

"Silahkan duduk." ucapnya ramah

Sara duduk di sofa tamu dan pria paruh baya itu duduk tepat di depan Sara

"Jadi kamu Sara murid baru yang masuk lewat jalur beasiswa?" tanya pak Darwin

"Betul pak." jawab Sara

"Baik, saya berharap kamu harus mempertahankan beasiswamu dan kami akan melihat nilaimu jika meningkat kamu akan dipercaya untuk menjadi asisten dosen." ucap pak Darwin

"Sudah dapat tempat tinggal?" tanya pak Darwin

"Belum pak." ucap Sara masih terlihat kaget dengan ucapan pak Darwin tadi

"Itu saja yang mau saya sampaikan, karena tidak semua seberuntung kamu. Nilaimu bagus dan kamu menjadi kandidat asisten dosen karena pengalamanmu. Maka dari itu saya berharap kamu bisa terus meningkat." ucap pak Darwin

Sara mengiyakan semua perkataan pak Darwin lalu pamit meninggalkan ruangan itu. Anne ternyata masih menunggu Sara.

"Sara, ada apa? Kok kaya gak happy gitu?" tanya Anne

"Gak apa-apa kok, oh iya.. Kok masih disini Anne?" tanya Sara

"Iyaa, aku nungguin takut kamu butuh sesuatu." ucap Anne

"Oohh baiknya dirimu. oh iya, laper gak? Makan yuk!!" ucap Sara lalu merangkul Anne

Mereka berjalan ke arah kantin lalu membeli beberapa makan dan kembali ke taman untuk makan disana. Dan ternyata saat sesampai disana, mereka bertemu dengan Sebastian dan teman-temannya.

"Haii.., gimana luka di tanganmu?" tanya Andrew

"Oh, ini.. Baik-baik saja." jawab Sara

"Syukurlah, aku dengar dari Sebastian waktu jatuh dari kursi taman, tanganmu terluka ya. Sekali maaf ya." ucap Andrew tulus

"It's oke, udah gak sakit kok." ucap Sara

"Oh iya, jadi namamu siapa?" tanya Alex

"Aku? Aku Sara dan ini temanku Anne." jawab Sara

"Ooh Anne.. Kamu gak apa-apa tadi? Lain kali kalo ada yang mengganggumu jangan takut untuk melapor ya." ucap Andrew

"Ii..iya.." jawab singkat Anne

"Tapi.. tadi kamu keren banget, berani buat belain temanmu dan melawan Angel dan teman-temannya. Good job!" ucap Alex tersenyum

"Kalian tau dari mana? Seharusnya kalo kalian melihat ada hal yang salah di depan kalian, kenapa gak langsung bantu? memang yang terjadi atas Anne itu seperti tontonan buat kalian??" ucap Sara lalu pergi meninggalkan mereka

Sebastian tersenyum mendengar ucapan Sara yang mengesankan.

"Wahh.., kaya lagi ditampar ya mendengar ucapannya Sara. Jadi penasaran sama dia." ucap Andrew

"Iyaa, cewe menarik." ucap Alex

"Ya udah, balik yuk." ucap Sebastian

Di tempat lain..

"Sara, wahh.. Keren, keren banget lho." ucap Anne

"Kenapa sih Anne? Keren kenapa?" tanya Sara

"Lho, kamu gak tau ya mereka siapa?" tanya Anne

Sara menggelengkan kepalanya

"Ya ampun Sara, mereka itu adalah anak para pejabat kampus atau bisa dibilang star disini. Dan mereka gak sembarangan untuk ajak ngobrol apa lagi kenalan lho. Wahh.. Udah itu mereka tampan-tampan. Serius lho Sara. Itu hal yang keren." ucap Anne semangat

"Ahaha, begitu kok aku biasa aja." ucap Sara santai

"Oh iya, kamu udah dapat tempat tinggal?" tanya Anne

"Belum, aku masih tinggal di penginapan dekat kampus." ucap Sara

"Mau aku temenin cari tempat tinggal yang nyaman buat kamu?" tanya Anne

"Boleh dong. Besok ya?" tanya Sara

"Boleh, setelah aku selesai kelas ya, kita ketemu di taman setelah jam makan siang." ucap Anne

Anne pamit untuk menyelesaikan tugasnya dan Sara memutuskan untuk jalan-jalan mencari makanan disekitar kampus. dan saat Sara sedang menikmati jalan sore ternyata Sebastian berpapasan dengan Sara, karena sangat fokus melihat sekeliling sehingga tidak memperhatikan Sebastian melewatinya.

"Wahh.. Kayanya aku akan cari ke arah sana saja." ucap Sara lalu memutar arah jalannya dan saat itu Sara melihat Sebastian sedang melihat ke arahnya. Sara tetap berjalan ke arah Sebastian dan terlihat salah tingkah. Sara menghentikan langkahnya di depan Sebastian.

"Hmm, apa yang sedang kamu lihat?" tanya Sara

"Ng? Kenapa?" tanya Sebastian

"Yang harusnya bertanyakan aku.., ah sudahlah! Aku harus mencari sesuatu." ucap Sara lalu pergi meninggalkan Sebastian

Anak ini, terlihat sangat berbeda dan membuatku ingin terus melihatnya." ucap Sebastian dalam hatinya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!