Ep. 4

Hari ini Sara sudah mulai aktif kuliah, keperluannya untuk kuliah sudah disiapkan. Seperti biasa Sara datang lebih pagi untuk mencari ruang kelasnya ternyata duduk di samping Anne. Sedangkan Angel dan teman-temannya duduk berada di belakang Anne dan Sara. Kelas segera di mulai, Sara dengan tenang duduk. Sedangkan Anne terlihat gelisah.

"Anne, kamu kenapa? kok gelisah gitu?" tanya Sara

"Gak apa-apa kok." ucap Anne

Sara melirik ke arah belakang dan terlihat dengan jelas wajah-wajah yang mengintimidasi Anne.

Sara menggeser kursi ke arah Anne dan berbisik.

"Mereka itu kan kakak kelas, kok masuk kelas ini? mereka ngulang mata kuliah ini??" tanya Sara

Anne hanya menganggukan kepalanya

Setelah kelas selesai Sara dan Anne segera keluar dari kelas dan mencari tempat untuk istirahat.

"Anne, tadi kenapa di kelas? diganggu sama Angel dan timnya?" tanya Sara

"Biasalah, mereka kalo gak mengintimidasi ya mengganggu. Gak ke aku aja tapi yang menurut mereka ada yang bikin kesal, ya udah pasti jadi makanan mereka." ucap Anne terlihat kesal

"Lain kali jangan diam aja, Anne. Kita gak salah kok." ucap Sara mencoba menghibur temannya itu

"Oh iya Sara, aku balik duluan ya. Aku harus antar obat untuk nenekku. Untuk cari tempat tinggalnya bisa weekend ini aja kah?" tanya Anne

"Oke, weekend ya. ya udah, hati-hati ya. Salam kenal buat nenek." ucap Sara

Anne meninggalkan Sara di taman. Dan mendengar Anne ingin menjenguk neneknya, tiba-tiba Sara ingat nenek Jane dan karena rindu dengan nenek dan belum bisa menghubungi nenek lagi Sara terlihat sedih dan hampir menangis. Dan dari kejauhan Sebastian memperhatikan Sara.

"Haii.. Are you ok?" tanya Sebastian

"Oh, hai.. Ya, I'm ok. Ada apa Sebastian?" tanya Sara mencoba terlihat ceria

"Gak apa-apa, mau kasih tau.. Udah sore dan mau hujan. Gak pulang?" tanya Sebastian kikuk

Sara tersenyum mendengar ucapan Sebastian yang terdengar lucu.

"Tenang saja, aku bawa.. Lho, lho payungku mana?? Ya ampun.. Pasti ketinggalan di penginapan. Ya sudahlah." ucap Sara santai

Sebastian tertawa melihat tingkah Sara

Sara mengerutkan keningnya dan menatap Sebastian

"Kenapa? Ada yang aneh??" tanya Sara

"Gak aneh, tapi kamu lucu." ucap Sebastian

"Lucu?? Ada-ada saja. Ya udah aku pulang duluan." ucap Sara lalu pergi meninggalkan Sebastian.

Belum lama Sara pergi tiba-tiba hujan turun dengan sangat deras. Sebastian segera berlari mengambil payung dan mencari Sara lalu melihat Sara sedang berlari kecil mencari tempat berteduh. Dengan cepat Sebastian berlari dan menghampiri Sara untuk memayunginya. Sara terlihat kaget karena tiba-tiba seseorang memayunginya dan ternyata itu Sebastian.

"Aku udah bilang akan turun hujan." ucap Sebastian

Sara masih terdiam dan terlihat kikuk karena berdiri terlalu dekat dengan Sebastian.

"Kamu mau pulang, ayo aku antar. tempat tinggalmu gak jauh kan dari kampus?" tanya Sebastian sambil melihat sekeliling.

"Ii..iya, tapi.., aku bisa pulang sendiri, kehujanan gak apa-apa kok." ucap Sara mencoba mengalihkan pandangannya.

Sebastian tidak merespon ucapan Sara dan hanya berdiri dan memayunginya. Sara terlihat salah tingkah lalu memutuskan untuk pergi tapi tiba-tiba Sebastian menarik tangan Sara dan membuat Sara berdiri jauh lebih dekat hingga Sara dapat mendengar suara nafas dan melihat wajah tampan Sebastian. Pujaan para wanita di kampus.

"Aku antar dan jangan menolak." ucap Sebastian dengan lembut.

"Oo.. Oke. Tapi.. Bisa lepaskan tanganku? kalo kelamaan tanganku bisa lepas." ucap Sara tersenyum

"Ooh, Sorry." ucap Sebastian lalu melepas genggamannya.

Mereka berjalan cukup berdekatan di saat hujan deras dan itu menjadi pemandangan yang romantis menurut orang-orang yang melihat mereka tapi menurut Sara, ini sangat menyiksa.

"Yang mana tempat tinggalmu?" tanya Sebastian

"Itu, penginapan brown home." ucap Sara sambil menunjuk gedung dimana Sara menginap.

"Akhirnya sampai.." ucap Sara terlihat senang.

"Ok, aku pamit." ucap Sebastian

"Tunggu.., terima kasih ya. Sudah mengantarku. kalo kamu ada waktu, aku akan traktir karena sudah menolongku." ucap Sara

Sebastian hanya tersenyum dan mengacungkan jempolnya lalu pamit pulang.

"Akhirnya.. Aku bisa merebahkan diriku." ucap Sara menikmati waktu istirahatnya.

Sara teringat kejadian tadi dan wajahnya memerah saat mengingat dirinya berdiri sangat dekat dan melihat dengan jelas wajah tampannya Sebastian.

"Sara.. Sadar, sadar. sudahlah.. Lebih baik aku tidur, besok pagi, aku mau telp nenek." ucap Sara

Sedangkan di tempat lain..

"Kenapa tuan muda? Apakah tuan muda deman?" tanya pak Darwin

"Tidak, memang kenapa?" tanya Sebastian

"Wajahnya, maksud saya wajah tuan muda memerah." ucap pak Darwin

"Ahh, itu mungkin karena udara panas saja." ucap Sebastian sambil mengipas wajahnya.

"Tapi sekarang hujan dan ini ruang ber AC." ucap pak Darwin

"Sudah pak Darwin, aku baik-baik saja." ucap Sebastian tersenyum

Keesokan harinya..

Sara segera menghubungi nenek Jane dan mengobrol cukup lama. Setelah selesai mengobrol dengan nenek Jane lewat telpon Sara bersiap untuk mengikuti jadwal kuliah hari ini. Sara memeriksa sisa dana yang dimilikinya.

"Hmm, aku harus cari sewa tempat yang murah, atau kalo tidak aku kerja part time. Tapi.., aku harus segera mencari." ucap Sara bersemangat

Di kampus

"Hai Sara, udah sarapan? Ini untukmu, kemarin nenek buat kue dan aku disuruh bawa banyak banget. Jadi aku pisahkan untukmu juga. Ini.." ucap Anne sambil memberikan kue itu.

Sara tersenyum senang dan menerima kue yang diberikan Anne.

"Terima kasih Anne." ucap Sara

"Oh iya, jadi hari Sabtu ya kita cari tempat tinggalmu." ucap Anne

"Iya Anne, oh iya sekalian cari pekerjaan part time Anne, aku mau kerja part time." ucap Sara

"Kerja part time? Hmm, apa kamu yakin??" tanya Anne

"Iya, memang kenapa?" tanya Sara

"Ada kafe di dekat kampus, disana buka lowongan untuk pekerja part time dan memang dikhususkan untuk mahasiswa kampus ini. Tapi..." ucapan Anne terhenti

"Tapi kenapa Anne??" tanya Sara penasaran

"Itu lho Sara, kafe itu tempat berkumpulnya Angel dan teman-temannya. Kalo kamu kerja disana, pasti.. Pasti kamu akan diganggu mereka." ucap Anne cemas

"Tenang saja Anne, aku bisa atasi. Kamu tenang saja ya." ucap Sara tersenyum

Mereka segera pergi ke kelas karena sebentar lagi akan dimulai. Kelas tiba-tiba sangat ramai dan ternyata Angel sedang berulah kembali. Sara dan Anne melihat teman kelasnya yang bernama Milly terpojok dan terlihat ketakutan dan mohon maaf kepada Angel. Sara tidak tahan dengan sikap Angel yang terlalu berlebihan. Anne mencoba menahan Sara tapi Sara tetap menghampiri Milly.

"Haii, Milly.., wahh.. Kamu ngapain? Sini aku bantu berdiri." ucap Sara tersenyum lalu mengulurkan tangannya membantu Milly berdiri dan membantu merapikan pakaian Milly.

Semua yang melihat sikap Sara yang santai saat Angel marah membuat mereka bingung. Sara membalikan dirinya dan berdiri menghadap ke Angel yang terlihat sangat kesal.

"Jangan ikut campur, anak baru!!!" teriak Angel

Sara merespon dengan menutup telinganya dan menaruh jari telunjuknya ke arah bibirnya.

"Jangan teriak-teriak!! Ini kelas dan telingaku masih bisa mendengar dengan baik." ucap Sara

"APA!!! Anak ini benar-benar menantang. Lo gak tau siapa gw??" tanya Angel kesal

Sara hanya menggelengkan kepalanya dengan santai dan respon santai Sara membuat semua yang melihat tertawa kecil. Angel terlihat sangat marah dan mendorong Sara sampai terjatuh. Sara terlihat manahan sakit pada tangannya dan Sara segera berdiri lalu dengan cepat Angel menarik baju Sara dan memojokannya ke papan tulis tapi dengan cepat juga Sara memutar tangan Angel sehingga Angel kesakitan.

"Sakit, lepasin tangan gw!!" ucap Angel

Sara melepaskan tangan Angel.

"Kenapa lo selalu ganggu sih, apa masalah lo??" tanya Angel

"Sorry Angel, tapi yang mengganggu itu siapa??" tanya Sara

"Itu bukan urusan lo!! Milly urusan gw!" ucap Angel melirik ke arah Milly dengan wajah marah

Sara tidak mempedulikan ucapan Angel dan merasa diacuhkan Angel semakin marah lalu ingin menampar Sara tetapi seseorang menahan tangan Angel.

"Stop Angel!! Ini udah keterlaluan." ucap Sebastian

"Kenapa lo bela anak rendahan kaya gini? Dulu lo tuh cuek dan masa bodoh, kenapa sekarang lo ikut campur??" tanya Angel

Sebastian melepaskan tangan Angel lalu pergi dari ruang kelas.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!