Bab 5

[ MASA LALU KEHIDUPAN PANJI ]

Siang ini, matahari bersinar dengan teriknya hingga menyilaukan dari balik jendela di dalam ruang kerja pribadi Panji. Terlihat Panji duduk bersandar di kursinya dengan memejamkan kedua matanya karena tertidur. Wajah Panji menunjukan raut wajah yang seakan ia mengalami mimpi buruk. Di dalam mimpinya, Panji melihat masa lalunya tepat disaat dia kehilangan keluarganya di waktu Panji masih muda. Panji melihat kakak laki-lakinya bersama Ayah serta Ibunya meninggal karena dibunuh.

Dulu pada tahun 1886 berdirilah anggota keluarga besar yang kaya raya dengan memiliki perusahaan di berbagai wilayah Asia dengan saham yang tinggi. Jons William adalah pemimpin perusahaan tersebut hingga banyak di akui oleh semua orang di kotanya bahkan sampai ke Luar Negeri. Banyak perusahaan asing yang ingin bekerja sama dengannya. Jons william mempunyai 3 anak lelaki. Diantaranya anak pertama bernama Peter dan kedua bernama James. Kedua anak itu adalah anak kembar. Kemudian terakhir ke tiga adik yang paling kecil bernama Panji, anak terakhir yang terlahir dari ibu yang berbeda. Jons william memiliki dua isteri.

Isteri pertama sudah meninggal karena menderita sakit di jantung. Kemudian Jons menikah dengan wanita kelahiran Jawa yang berasal dari Indonesia. Mereka semua adalah keluarga yang harmonis. Hari demi hari tahun demi tahun, anak-anak mereka tumbuh beranjak dewasa dan Jons semakin sudah tua dan terbaring di kasur karena menderita gangguan pernafasan. Peter pun yang sementara menggantikan posisi ayahnya untuk memimpin perusahaan. Tak lama kemudian Jons membuat surat warisan dan meminta bantuan pada penasihatnya agar menyampaikan warisannya kepada mereka.

Pagi itu di dalam ruang keluarga, Peter, James, Panji, serta penasihat ayah mereka bersama Ibu kandung Panji. Mereka berkumpul bersama karena perintah Jons. Jons tidak bisa hadir karena masih di rawat di kamarnya bersama dokter pribadi. Penasihat membacakan surat wasiatnya yang berisi bahwa ternyata James lah yang mewarisi semua perusahaan yang Ayah dirikan. Peter sangat terkejut dan berharap warisan itu jatuh kepadanya. Peter semakin marah di dalam hatinya setelah mengetahui jika James yang mendapatkan warisan tersebut. Peter pun ingin merebut apa yang seharusnya menjadi miliknya dari James. Malamnya terjadi pertumpahan darah di dalam rumah yang berdiri megah itu. Peter memegang pedang tajam berlumuran darah. Peter membunuh ayahnya hingga berlanjut ke saudara kembarnya James. Tetapi Ibu Panji melindungi James dari tebasan pedang Peter. Membuat punggung Ibunya terluka dalam karena tebasan pedang milik Peter.

"Ibu!!!! tidak tidak, jangan begini!!! Ibu!!! ku mohon jangan tinggalkan aku!!!" teriakan James yang memeluk tubuh Ibunya yang sudah tak bernyawa. Dari balik pintu kamar yang tak jauh dari hadapan mereka, Panji yang sudah beranjak remaja, bergetarlah hati Panji dengan penuh kesedihan melihat Ibunya yang sudah terbunuh karena tindakan Peter. Air mata Panji mengalir di kedua pipinya. Betapa sakit dan hancur ketika Panji melihatnya. Tetapi Panji tidak boleh keluar dari balik pintu kamar tersebut atas perintah James.

James berharap Panji tetap aman di dalam tampa ada luka.

"Kenapa!!! kenapa harus cara seperti ini!!!! jika kau menginginkan semuanya, aku bisa menyerahkannya padamu!!!" teriak isak tangis James kepada Peter. Wajah serta pakaian yang di kenakan Peter terlihat berlumuran darah karena perbuatannya setelah membunuh Ayah dan Ibunya.

"Hahaha begitu kah??? aku tidak percaya padamu!! dari dulu waktu kita kecil, hanya kau yang di manjakan oleh Ayah. Kau diberikan apapun oleh Ayah! dan aku??? aku?? aku hanya belajar dan belajar di dalam kamar ku atas perintah Ayah! kata Ayah aku harus bisa segala apapun untuk bersaing di dunia ini. Tapi sekarang kau lah yang mewarisi semua milik Ayah!! Ayah slalu percaya pada mu. Tetapi Ayah berbeda lagi padaku! dia bahkan jarang mempercayai ku! aku pun juga anaknya! kau tahu itu kan!"

Peter pun langsung menusuk pedangnya ke dada James.

James terbaring tak berdaya di lantai dengan luka tusukan di dadanya.

"Aaa.. aaaku... be.. berrsummpah ughh! hidup mu akan me.. menderita seummur hidup uggh! hidup mu. Bahkan keturunan mu kelak akan mati semua secara mengenaskan!!" James menyumpahi Peter dengan hati penuh dendam.

Perlahan nafas James berhenti dan tidak ada respon kehidupan dari dalam dirinya.

Peter pun tertawa bahagia karena tindakannya yang telah memusnahkan semua yang menghalanginya. Panji pun perlahan keluar dari kamar dengan mendekat ke Peter.

"Kakak... kenapa mereka harus mati?" gemetar bibir Panji karena ketakutan. Tak lama kemudian Peter pun menusukan pedangnya ke dada Panji.

"Aku tidak suka punya adik lemah seperti mu." kata Peter sembari mencabut pedangnya dari dada Panji dan menjatuhkan pedangnya ke lantai. Peter pergi tanpa kata sepatah pun dengan meninggalkan mereka semua yang tampak seperti tak bernyawa lagi.

Beberapa menit kemudian, terdengar suara langkah kaki dengan sepatu fentopel mendekat ke arah James yang terbaring sekarat. Sinar rembulan malam menyinari ruangan itu dari balik jendela kaca. Terlihat Penasihat Jons mendekat ke James dan ia jongkok dihadapan James.

Di dalam keluarga terhormat ini, terdapat Penasihat yang memiliki kemampuan istimewa untuk membantu Jons menjalankan bisnis kerjanya agar terhindar dari pesaing yang memiliki niat buruk kepada keluarganya.

"Tuan Muda... kenapa anda tidur di lantai yang dingin ini. Tuan Muda akan sakit jika terus tertidur seperti ini." ucap Penasihatnya dengan membawa niat buruk.

"Hehe.. hahhh... kasihan sekali Tuan Muda, kau seharusnya tidak mati seperti ini." tertawa ringan dengan ejekannya ke wajah james. Lalu tangan Penasihat tersebut mengambil botol kecil dari saku bajunya. Tampak botol sebening kaca kristal yang berisi cairan biru pekat. Tangan Penasihat tersebut memegang rahang mulut James dengan tangan kirinya. Membuka tutup botolnya dengan tangan kanannya dan menuangkan cairan biru pekat itu ke dalam mulut James hingga masuk tertelan ke dalam tenggorokan James.

"Tuan Muda bangunlah, dan balaskan dendam mu. Kutuklah semua orang yang sudah membuat Tuan muda hancur berkeping-keping. Ahahhaha!" tertawa jahat dari mulut penasihat itu dan dia tiba-tiba menghilang bagaikan asap debu yang melebur di udara.

Panji yang terbaring di samping James, ternyata ia masih bernafas dengan kondiri sekarat akan mati. Panji melihat James dengan keburaman dimatanya walau sepenuhnya tidak jelas. Panji melihat tangan James meraih ke arah dirinya hingga akhirnya Panji kehabisan nafasnya dan memejamkan mata dalam nyawanya yang telah di ambil oleh malaikat.

Kembali ke kondisi Panji yang masih terduduk di kursinya.

"Hiks hiks jangan buat ku sakit lagi." gumam isak tangis Panji dalam keheningan di dalam ruangnya. Terlihat Putra yang berdiri di balik pintu dan merasakan bahwa Panji sedang dalam kondisi sedih. Wajah Putra pun terlihat sedikit murung.

"Lalalallala..." suara Gio yang sudah balik setelah menyelesaikan pekerjaannya. Putra pun kembali ke kondisi seperti biasa agar Gio tidak mengetahui.

"Kau sudah selesai untuk mengirim barang semua kan? emm? Tetapi kemana gadis cantik itu? Kenapa tidak bersama mu??" tanya Putra pada Gio.

"Ah ya, nona itu aku antar pulang. Dia pingsan saat membantu ku membereskan roh gentayangan di suatu tempat hehe..." dengan pedenya Gio menjelaskannya kepada Putra.

"Kau?! kau kenapa begitu gegabah. Inilah yang buat ku pusing dengan sikap mu yang arogan. Seharusnya kau jangan menunjukan hal itu pada junior mu." kata Putra sambil memegang keningnya.

"Heee?? kenapa? bukankah itu bagus jika dia tau lebih awal." kata Gio sambil mengemut permen karet.

"Kau... ah memang bodoh." tangan Putra menjitak kepala Gio.

"Waaak sakittttt" Gio memegang kepalanya.

Terpopuler

Comments

Neti Jalia

Neti Jalia

mampir 🤗🙏

2021-12-25

1

Mei Shin Manalu

Mei Shin Manalu

5 like

2021-01-04

1

Radin Zakiyah Musbich

Radin Zakiyah Musbich

awesome ❤️❤️❤️

ijin promo thor 🙏

jgn lupa baca novelku dg judul "AMBIVALENSI LOVE" 🍭🍭🍭

kisah cinta beda agama,

jgn lupa tinggalkan jejak dg like and comment ya 🙏😁

2020-10-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!