Hanum 5

Pagi ini, entah apa yang terjadi, mama tiba-tiba saja masuk ke dalam kamar ku dan memohon agar aku mau menerima lamaran entah siapa

'' mama mohon Hanum, kamu mau ya.. Menerima lamaran dari Tante Ica..'' ujar mama pagi hari ini ketika aku baru saja bangun dari tidur dan mengucek mata

Mata ini sebenar nya masih berat terbuka, mama sudah mengoceh di hadapan ku, dalam keadaan nyawa ku belum terkumpul seutuh nya

Mama sudah menangis sejadi-jadinya di kamar ku pagi ini, entah apa yang sedang terjadi dengan teman mama

Sampai-sampai mama menyuruh ku untuk menerima lamaran seseorang yang tak ku kenali sama sekali

'' kamu mau ya.. Nak..'' ujar mama lagi

Apes bener deh nasib ku, belum sadar seutuh nya mama malah menyuruh ku seenak nya saja

Mana belum mengerti tentang laki-laki lagi, jangan kan menghayal menikah, pacaran saja aku tak pernah sama sekali

Karena ketat nya peraturan papa dan posesif nya papa kepada setiap anak-anak nya, mau itu perempuan atau laki-laki

'' mama ngomong apa sih ma.. Hanum gak ngerti loh..'' saut ku masih berusaha mengumpul kan separuh nyawa ku yang entah ada di mana

'' mama mau jodohin kamu sama anak dari temen mama..'' cetus mama

Yang mana seketika dunia ku seakan jatuh detik itu juga mendengar perkataan mama

Dan Aku harus menerima kenyataan pahit ketika mama mengibah kepada ku agar menerima perjodohan antara aku dan anak teman mama yang tak ku kenali sama sekali

Yang tidak pernah ku bayang kan selama ini, kenapa aku harus menikah dengan seorang pria yang tak ku kenal

'' mama kenapa sih?

kenapa nangis gini cobak..'' tanya ku ketika mama menangis sendu di hadapan ku

Entah-entah aku memang salah mendengar karena nyawa ku baru saja terkumpul

'' tolongin temen mama kak, temen mama terkena kangker, dan temen mama ingin melihat anak nya menikah untuk yang terakhir kali nya..'' ujar mama sambil menghapus air mata yang meluncur deras melewati pipi cantik mama

Walau pun usia nya tidak muda lagi, namun mama masih cantik seperti mama gaul lain nya

'' ya.. Tinggal di nikah kan saja, apa susah nya ma..'' tanya ku sedikit keheranan dengan mama

'' kamu sebenar nya lagi dengerin mama ngomong apa enggak sih kak.. masalah nya itu kak, anak temen mama itu memang memiliki kekasih, tapi Tante Ica gak setuju sama sekali dengan kekasih anak nya itu, Tante Ica malah meminta kamu menjadi menantu nya..'' ujar mama membuat ku terkejut bukan main

Bak di sambar petir siang bolong, perkataan mama membuat ku tercekat tak bisa berkata-kata

Apa kah ini hanya mimpi, atau memang kenyataan, ku coba mencubit lengan ku sendiri mana tau aku masih dalam keadaan bermimpi

''aww.. Sakit..'' ku usap lengan ku sendiri,

.ternyata ini tidak sedang bermimpi, ternyata ini benar apa ada nya,

Secepat kilat ku tatap mama, dan mama malah menatap ku dengan bingung

Membuat ku terbengong seperti orang bodoh yang tak tau harus mengatakan apa, satu kalimat pun serasa sulit keluar dari mulut ku

" Kamu mau kan kak.." tanya mama lagi sambil menggoyah kan lengan ku

Mungkin saat ini nyawa ku terbang kembali ketika mendengar penuturan mama

'' kenapa harus Hanum ma..'' tanya ku ketika sudah bisa menguasai rasa terkejut ku

'' mama juga gak tau, tapi Tante Ica mohon sama mama, agar kamu mau jadi menantu nya..'' ucap mama lagi

tentu saja aku tak bisa menerima ini dengan begitu mudah, apa lagi anak nya Tante Ica sudah memiliki kekasih

Bagai mana nasib ku kedepan nya, apa kah aku kuat menghadapi semua yang telah di takdir kan untuk ku

'' ma... Gak semudah itu untuk menerima lamaran orang, apa lagi yang punya badan tak tau bahwa ia akan bertunangan..'' ujar ku mencoba menyadarkan mama dari tangis nya

'' mama gak tau harus apa kak, Tante Ica sudah stadium akhir sekarang, mama takut tidak bisa memenuhi permintaan terakhir nya..'' ucap mama membuat ku membeku di tempat

Aku tau posisi mama saat ini, serba salah, itu lah yang di rasa kan mama saat ini, apa lagi Tante Ica adalah sahabat mama dari jaman sekolah dulu

'' bisa Hanum pikir kan lebih dulu, sebelum Hanum memutus kan..'' tanya ku lirih dengan penuh hati-hati

Mama hanya bisa mengangguk kan kepala nya saja ketika aku meminta sedikit waktu untuk berpikir

Setalah itu, aku pun mencoba membawa mama untuk duduk bersama ku, betapa sedih nya mama ketika mendengar kabar tentang teman nya

Setelah tangis mama mereda, aku pun mengajak mama untuk keluar dari dalam kamar

Di ruang tamu, aku tidak tau siapa yang sedang duduk di dekat papa, sedang berbincang kan sesuatu,

Aku memilih melipir ke arah dapur, karena aku belum mencuci wajah ku sama sekali

'' Hanum.. Sini sebentar..'' panggil papa ketika aku hendak berlalu ke dapur

sedang kan mama sudah berada di dekat papa bersama tamu nya

'' tunggu sebentar pa, Hanum mau ke kamar mandi lebih dulu..'' ujar ku pada papa, ku lihat papa hanya mengangguk saja sebagai jawaban nya

Sedang kan tamu papa, tiba-tiba saja memperhatikan ku dari duduk nya

Selesai dari kamar mandi membasuh wajah dan sekedar menyikat gigi, aku pun merapih kan rambut ku yang berserakan,

Tak lupa, aku pun menggunakan hijab instan kalau di rumah, berbeda kalau bepergian, tidak mungkin aku menggunakan hijab instan

Setelah menilik penampilan ku sedikit rapih, aku pun memilih untuk keluar dari kamar mandi dan menemui papa dan juga tamu papa dan mama

" sini duduk bentar.." ujar papa menyuruh ku duduk di hadapan mereka

Aku merasa sedikit khawatir dengan keadaan ku saat ini, bagai mana tidak, saat ini aku sedang kebingungan menerima semua kenyataan ini

ketika mata ku terbuka, bukan senang yang dapati, melain kan kesedihan mama yang menangis pilu di hadapan ku ketika mata ku terbuka sempurna

" iya pa.. ada apa.." tanya ku sedikit grogi menghadap ke arah mama dan papa

Tamu yang sejak tadi melihat terus ke arah ku membuat ku sedikit risih, mungkin kini usia nya lebih tua dari papa mau pun mama

" bagai mana keputusan mu, pasti mama sudah bercerita kan kepada mu, papa ikut keputusan kamu saja, papa tidak berhak memaksa bidadari kecil papa.." ujar papa dengan nada lembut

" bisa Hanum minta waktu nya dua hari saja untuk berpikir.." pinta ku ragu

walau pun papa tidak memaksa ku, namun mama terlihat begitu sedih dengan ke adaan saat ini

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!