Meyakinkan Tuan Alex

Mia menggenggam lengan Ferdinand dengan begitu erat. Kakinya gemetar takut melihat Tuan Alex dan Michael yang memandangnya tidak berkedip. Bahkan pandangan mata mereka seperti ingin mencabik tubuh Mia saat ini. Karena beberapa waktu lalu ketika di rumah sakit Mia mengaku sebagai kekasih Ferdinand, maka sekarang dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya itu. Dia diminta Ferdinand untuk mau menemui Tuan Alex dan meyakinkan jika mereka memang sepasang kekasih.

"Jadi dia calon istrimu?" Pertanyaan tuan Alex membuat jantung Mia berhenti berdetak. Bagaimana dia bisa menjalani perannya dengan baik jika sudah seperti ini. Masih menanyakan tentang hal itu saja Mia sudah ketakutan. Dia takut jika Tuan Alex tahu jika mereka sedang berdrama, apalagi jika Tuan besar ini tahu jika Mia hanya kekasih bayaran.

Tangan Ferdinand yang mengusap lembut tangannya membuat Mia memandang lelaki itu.

"Iya, dia calon istriku," ucap Ferdinand terdengar begitu yakin. Mia langsung menghela nafasnya perlahan. Sungguh, dia tidak menyangka jika dia akan masuk kedalam drama ini.

Baru saja dia dikejutkan dengan status Ferdinand, dan sekarang dia dibuat sakit jantung berada di sini.

"Duduk," ujar tuan Alex.

Mia mengikuti Ferdinand yang membawanya duduk di sofa mewah itu. Tidak terasa empuk bagi Mia, melainkan terasa panas dan membakar tubuhnya. Apalagi dengan pandangan mata tajam Tuan besar dan Tuan muda kedua itu. Sungguh, Mia ingin segera pergi dari sini. Namun, bagaimana dengan Ferdinand jika dia pergi.

"Perkenalkan dirimu," ujar Tuan Alex. Suaranya datar, bahkan wajahnya juga sedikit pucat, tapi meskipun begitu itu sudah bisa membuat Mia takut. Dia langsung menoleh kearah Ferdinand, lelaki itu mengangguk pelan dan tersenyum tipis, seolah meyakinkan Mia jika semua akan baik-baik saja dan dia harus menjalani perannya sebaik mungkin.

"Saya Caramia, Tuan," ucap Mia dengan sedikit membungkukkan kepalanya pada tuan Alex.

"Kau masih begitu muda, apa kau dipaksa oleh Ferdinand untuk menjadi kekasihnya?"

Mia tertegun mendengar pertanyaan Tuan Alex. Lihatlah, bahkan pria tua itu saja sudah bisa menebak.

"Mana ada aku memaksa, memangnya aku siapa," sahut Ferdinand. Namun Tuan Alex hanya melirik sejenak ke arahnya dan kembali memandang kearah Mia. Begitu pula dengan adik Ferdinand, Michael, yang sejak tadi terus memperhatikan Mia tanpa henti.

"Siapa tahu kau mendapatkan gadis ini di tempat yang bisa di sewa," jawab Tuan Alex.

Sungguh, jawaban Tuan Alex cukup mampu membuat hati Mia tergores. Ferdinand ingin menyahut, namun Mia lebih dulu menjawab.

"Maaf tuan, saya bertemu dengan Mas Marcel di perusahaan Polie, tempat mas Marcel bekerja. Saya juga punya rumah dan orang tua. Dan saya bukan gadis yang berasal dari tempat yang Tuan pikirkan tadi," ungkap Mia dengan segenap keberaniannya meskipun nada bicaranya terdengar sedikit bergetar. Sungguh, dia bukan Pelangi, sahabatnya yang mempunyai banyak keberanian. Mia hanya tidak ingin Tuan Alex menganggap jika dia gadis murahan yang berasal dari tempat itu, ya meskipun dia juga melakukan ini karena uang.

Tuan Alex mendengus senyum sinis,

"Kau bekerja sebagai supir dari direktur perusahaan itu, sungguh miris. Aku menyuruh mu untuk mengurus perusahaan dan kau malah memilih menjadi supir." Tuan Alex menggeleng-gelengkan kepalanya memandang Ferdi. Begitu pula dengan Michael yang tersenyum miring memandang kakaknya.

"Tapi setidaknya disana aku tenang dan mendapatkan perempuan yang menerima ku apa adanya," sahut Ferdinand.

Mia tertunduk, perkataan Ferdinand sungguh seperti pria yang ingin benar-benar mencari restu dari orang tuanya. Bahkan mereka belum lama dekat dan saling mengenal. Astaga.

"Kau bekerja sebagai apa disana? OB?" Tanya Tuan Alex kembali.

Sungguh, Ferdinand benar-benar geram melihat ayahnya ini. Apa dia selalu memandang rendah seseorang? Apalagi yang berkaitan dengan semua pilihannya.

"Saya mahasiswa magang di sana, Tuan." jawaban Mia membuat tuan Alex terdiam.

"Kuliah dimana?" tanya Michael pula.

"Universitas Trisakti," jawab Mia

"Cukup bagus, tapi aku hanya berharap kau tidak memanfaatkan keadaan bersama Ferdinand," ucap Tuan Alex.

"Ya, kak. Kau harus bisa memilih calon istri yang benar-benar menerimamu. Bukan karena hartamu," sahut Michael pula.

Ferdinand tersenyum sinis memandang mereka. Sedangkan Mia hanya bisa menahan perasaan agar tidak mengambil hati dengan perkataan ayah dan anak itu.

"Bahkan Caramia adalah wanita yang paling baik yang pernah aku temui. Dia mengenalku sebagai seorang supir, dia mau padaku bukan karena uangku. Dan tentunya dia bukan orang yang haus akan jabatan. Jadi tolong, papa tidak lagi memaksaku untuk menikahi Amira." Tegas Ferdinand.

Mia tertegun, dia langsung menoleh pada Ferdinand. Ayah dan anak ini kini saling memandang dengan lekat. Dan sungguh, Mia berada di posisi yang benar-benar tidak nyaman.

"Baik, aku tidak akan memaksamu untuk menikahi Amira lagi. Tapi itu jika aku sudah yakin padanya." Jawab Tuan Alex seraya menoleh pada Mia.

"Tidak bisa!" Tiba-tiba seruan seseorang membuat mereka semua langsung menoleh.

Deg

Caramia langsung tertegun melihat seorang wanita cantik yang begitu elegan datang dengan wajah angkuhnya. Bahkan pandangan mata itu langsung tertuju padanya.

"Saya tidak setuju Marcel menikah dengannya, bukankah sejak dulu kami sudah dijodohkan?" Tanya Amira. Ya, wanita yang dijodohkan untuk Ferdinand. Dia datang dengan segala kemarahannya.

"Aku sudah bilang jika aku tidak mau, Amira. Kenapa kau begitu keras kepala?" sahut Ferdinand.

"Karena aku mencintaimu, Marcel!" tegas Amira.

Mia tertegun, kenapa menjadi rumit seperti ini. Harus bagaimana dia sekarang?

"Kau bisa mendapatkan pria yang lebih baik dariku. Sekarang aku sudah memiliki Caramia. Dia yang akan menjadi istriku." Ferdinand berkata dengan begitu lantang, bahkan tangannya menggenggam tangan Mia dengan erat. Berharap gadis itu bisa membantunya.

Amira berdecih sinis, dia memandang Caramia dari ujung kepala hingga ujung kaki. "Gadis seperti ini yang menjadi kekasihmu, kau mau menghina ku?"

"Seperti apa yang nona maksud? Miskin? Saya memang tidak secantik dan sekaya anda. Tapi saya berharap nona bisa menghargai keputusan Mas Marcel!" Sahut Mia. Entah kenapa dia tidak suka dengan perempuan ini. Apalagi dengan cara dia memandang.

"Kau berani menasehati ku!" Sahut Amira.

"Sudah cukup!" Bentak Tuan Alex. Dia menjadi kesal sekarang berada diantara cinta segitiga putranya. Meski dia belum tahu yang sesungguhnya.

"Amira memang punya segalanya, dan kau! Apa yang kau punya hingga merasa pantas untuk bersama putraku?" Tanya Tuan Alex. Dan sungguh, pertanyaan itu membuat Mia sedikit menciut.

"Papa," Ferdinand ingin protes, namun Tuan Alex mengangkat tangannya.

"Aku ingin mendengar jawaban dari kekasihmu ini." sahut Tuan Alex. Ferdinand bingung, mereka tidak bersungguh-sungguh menjalin hubungan, dan bagaimana Mia akan menjawab?

"Saya memang tidak punya apa-apa yang bisa saya banggakan, Tuan. Tapi setidaknya saya tahu caranya menghargai pasangan saya. Saya ingin membuat dia bahagia tanpa memaksa kehendak, saya ingin melihat dia tenang dan nyaman bersama saya tanpa ada beban sedikitpun." Jawab Mia dengan tegas. Dan tentu saja itu membuat semua orang terdiam, termasuk Ferdinand yang cukup kagum dengan jawaban Mia.

"Apa kamu benar-benar mencintai kakakku?" Tanya Michael pula

Entah kenapa pertanyaan itu membuat jantung Mia dan Ferdinand berdetak dengan cepat. Cinta? Bagaimana mungkin.

Namun, lagi-lagi jawaban Mia membuat Ferdinand tersenyum haru.

"Tentu saja, Mas Marcel pria yang baik. Tidak ada alasan untuk tidak jatuh cinta padanya." Jawab Mia. Terlihat begitu yakin. Hingga membuat Amira benar-benar sakit hati.

Terpopuler

Comments

Matthias Von Herhardt

Matthias Von Herhardt

Hay,,, sya pendatang baru nih, 👍👍👍 siip ceritanya ya, klo di novel kyaknya semua CEO itu tampan tinggi kekar dan kaya, tapi di dunia nyata pada tua semua ya😂😂

2023-08-12

1

Farida Wahyuni

Farida Wahyuni

ini micheal adik kandung apa bukan sih, aku kira dia disini penjilat.
yau udah kalau memang mau bgt dg harta itu yah pergi sana jilat semuanya.

2023-08-12

1

Erlangga❤

Erlangga❤

ferdi kan org pintar.. dan dia juga paham tentang silsilah kluarganya jngan sampek deh drama mreka tercium oleh michael.
kisah ini kan di mulai saat arya ke salon yah, berarti pelangi blum lahiran. pas bab tamat di novel pelangi anknya udah satu tahun berarti saat itu ferdi dan mia bneran pacaran donk bukan drama lagi

2023-08-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!