Kelima : Samuel's POV

Setelah dia memutuskan untuk pergi aku tidak mengerti bagian mana yang menjadi alasan kepergiannya, atau memang semua yang ada padaku dapat menjadi alasan atas kepergiannya saat itu. Setelah kepergiannya itu aku berpikir itu hanya emosi-emosi sesaat nya yang memang seringkali dia ucapkan namun mengingat kembali wajah terlukanya kemarin membuat ku benar benar takut. Beberapa hari setelah aku melihat dia berbalik pergi dari hadapanku aku mendapati kabar bahwa sosok yang selalu dia ceritakan dengan binar dimata nya telah pergi untuk selamanya, membuatku sesegera mungkin berlari menghampirinya. Namun apa yang kulihat saat disana lebih buruk dari yang aku pikirkan, dia dengan memeluk dirinya sendiri di ruangan yang sepi dengan makanan yang belum tersentuh di hadapannya membuatkan berjuta kali terluka apalahi melihat tatapan kosongnya yang menahan genangan dipelupuk mata yang tidak pernah aku lihat sebelumnya. Untuk pertama kalinya aku melihat dia serapuh dan sehancur ini, menangis dengan penuh pilu dan tangan yang terus bergetar dan dingin sejak pertama aku menggenggamnya.

Setelah semua yang terjadi kemarin, hari ini aku memutuskan untuk membiarkan dia dengan waktunya sendiri bukan karena aku tidak peduli dengan keadaannya hanya saja aku tahu dia pasti memerlukan waktu untuk berpikir jernih. Namun saat aku rasa sudah saatnya aku menemuinya saat itu juga aku sadar bahwa aku sudah benar benar kehilangannya. Sekarang aku paham apa yang sebenarnya salah pada diriku, aku yang selalu berpikir bahwa orang-orang akan sama sepertiku, menyelesaikan apapun dengan caraku ternyata aku salah justru caraku inilah berkali kali aku kehilangannya.

"Gue udah bilang sam gue gabisa kasih tau lo sekarang, gue ga enak sama Bella!" Wanita yang ada didepan ku saat ini menolak untuk mengabulkan permintaanku, namun juga dengan tatapan yang tidak bersahabat. "Ca gue mohon, gue cuma mau tau aja dia dimana sekarang,gue udah kerumah Bella tadi tapi gaada siapa-siapa gue telpon juga dia ga angkat" Sekali lagi aku memohon pada orang yang pasti tahu dimana dia berada.

"Sam ada beberapa hal didunia ini yang keputusannya harus lo hargai, termasuk keputusan Bella yang gamau ngasih tau lo dimana dia" Seolah muak dengan apa yang sudah kulakukan sekarang ini dia meninggalkan ku terdiam di teras rumahnya dengan menutup rapat pintu yang ada dihadapanku sekarang.

Bertahun-tahun aku hanya bisa menatapnya dari kejauhan hanya karena aku tidak berani untuk sekedar menyapanya kembali, aku hanya takut dia kembali pergi dari jangkauanku. Ya, Sebulan tepat kepergiannya aku tahu dimana dia berada, aku dapat mengetahui hal tersebut dari salah satu teman kami yang tidak sengaja menyebutkannya, Meskipun begitu aku memutuskan untuk tidak menemuinya dengan keadaan kami seperti ini, Seperti perkataannya terakhir kali bahwa dia tidak menginginkan aku yang seperti ini di kehidupannya, aku akan berusaha hingga saatnya aku berubah menjadi pantas untuk dapat dia temui di masa depan.

Namun setelah mendengar bahwa dia akan kembali ke kota dimana kami bertemu aku harap dia sudah lebih baik dan berdamai dengan semuanya aku pikir inilah saatnya aku mencoba untuk menyapanya kembali. Melihat dan dapat mendengar suara membuat serta berdiri didekatnya seperti sekarang membuatku susah payah untuk tidak menyerbunya dengan pelukan kerinduan. Dia dengan gaun merah maroon yang begitu pas serta riasan yang sederhana menampakan kesan dewasa dan anggun membuatku terdiam sejenak melihatnya, dia yang merespon perkataan dan tindakan membuat hatiku bersorak girang bahkan sekarang aku dapat menggenggam tangannya serasa semuanya masih belum nyata untukku, kutarik pelan lengannya menuju mobil meski aku tahu dia masih begitu canggung dengan kondisi seperti ini tapi aku seolah tidak menghiraukan hal tersebut dan tetap saja memaksanya tanpa sempat menolak tawaranku untuk mengantarnya kembali ke tempatnya bertandang dikota ini. Walau begitu aku menahan bibirku untuk tidak bertanya banyak agar dia tidak merasa lebih canggung lagi dari sekarang.

"See you Bella Renjani!" Aku bergumam dengan pelan saat kulihat dia sudah beranjak dari tempat duduknya sekarang, tanpa menolehkan kepalanya lagi dia melangkah menjauh dari kendaraan yang mengantarkan kami tadi.

Terpopuler

Comments

StarryOwO

StarryOwO

Dapat membuatku terus berfikir.

2023-08-11

1

Alexo. ID

Alexo. ID

Sukses membuatku merasa seperti ikut dalam cerita!

2023-08-11

3

lihat semua
Episodes
1 Pertama : tanpa ada kata pembuka
2 Kedua : Semua berubah
3 Ketiga : Flashback
4 Keempat : See you Bella Renjani!
5 Kelima : Samuel's POV
6 Keenam : Kebetulan yang berulang
7 Ketujuh : Pergi
8 Delapan : Bermain dengan takdir
9 Sembilan : Apakah semuanya akan membaik?
10 Sepuluh : Samuel's POV
11 Sebelas : Good Night Bella!
12 Dua Belas : Maafkan Aku!
13 Tiga Belas : Dia Sakit
14 Empat Belas : Bioskop
15 Lima Belas : Samuel's POV
16 Enam Belas : Makan Bersama
17 Tujuh Belas : Hai Samuel!
18 Delapan Belas : Komitmen?
19 Sembilan Belas : Aku Bahagia
20 Dua puluh : ILY 10000
21 Dua Puluh Satu : Maafkan Aku Ayah!
22 Dua Puluh Dua : Apalagi Ini?
23 Dua Puluh Tiga : Apalagi ini?
24 Dua Puluh Empat : Samuel's POV
25 Dua Puluh Lima : Dejavù
26 Dua Puluh Enam : Terimakasih Samuel!
27 Dua Puluh Tujuh : Aku tidak Marah tapi Aku Kecewa
28 Dua Puluh Delapan : Makan Malam
29 Dua Puluh Sembilan : Samuel's POV
30 Tigapuluh : Makan Siang Bersama
31 Tiga Puluh Satu : Bucin
32 Tiga Puluh Dua : Semoga!
33 Tiga Puluh Tiga : Sembuh
34 Tiga Puluh Empat : Samuel's POV
35 Tiga Puluh Lima : Ayo Kita Nikah
36 Tiga Puluh Enam : Liburan
37 Tiga Puluh Tujuh : Resiko
38 Tiga Puluh Delapan : Takut
39 Tiga Puluh Sembilan : Berubah
40 Empat Puluh : Kenyataan yang Menyakitkan
41 Empat Puluh Satu : Samuel's POV
42 Empat Puluh Dua : Samuel's POV
43 Empat Puluh Tiga : Samuel's POV
44 Empat puluh Empat : Samuel's POV
45 Empat Puluh Lima : Tidak akan aku lepaskan
46 pengumuman
Episodes

Updated 46 Episodes

1
Pertama : tanpa ada kata pembuka
2
Kedua : Semua berubah
3
Ketiga : Flashback
4
Keempat : See you Bella Renjani!
5
Kelima : Samuel's POV
6
Keenam : Kebetulan yang berulang
7
Ketujuh : Pergi
8
Delapan : Bermain dengan takdir
9
Sembilan : Apakah semuanya akan membaik?
10
Sepuluh : Samuel's POV
11
Sebelas : Good Night Bella!
12
Dua Belas : Maafkan Aku!
13
Tiga Belas : Dia Sakit
14
Empat Belas : Bioskop
15
Lima Belas : Samuel's POV
16
Enam Belas : Makan Bersama
17
Tujuh Belas : Hai Samuel!
18
Delapan Belas : Komitmen?
19
Sembilan Belas : Aku Bahagia
20
Dua puluh : ILY 10000
21
Dua Puluh Satu : Maafkan Aku Ayah!
22
Dua Puluh Dua : Apalagi Ini?
23
Dua Puluh Tiga : Apalagi ini?
24
Dua Puluh Empat : Samuel's POV
25
Dua Puluh Lima : Dejavù
26
Dua Puluh Enam : Terimakasih Samuel!
27
Dua Puluh Tujuh : Aku tidak Marah tapi Aku Kecewa
28
Dua Puluh Delapan : Makan Malam
29
Dua Puluh Sembilan : Samuel's POV
30
Tigapuluh : Makan Siang Bersama
31
Tiga Puluh Satu : Bucin
32
Tiga Puluh Dua : Semoga!
33
Tiga Puluh Tiga : Sembuh
34
Tiga Puluh Empat : Samuel's POV
35
Tiga Puluh Lima : Ayo Kita Nikah
36
Tiga Puluh Enam : Liburan
37
Tiga Puluh Tujuh : Resiko
38
Tiga Puluh Delapan : Takut
39
Tiga Puluh Sembilan : Berubah
40
Empat Puluh : Kenyataan yang Menyakitkan
41
Empat Puluh Satu : Samuel's POV
42
Empat Puluh Dua : Samuel's POV
43
Empat Puluh Tiga : Samuel's POV
44
Empat puluh Empat : Samuel's POV
45
Empat Puluh Lima : Tidak akan aku lepaskan
46
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!