Jam sekolah sudah berlalu, semua anak keluar tanpa menyapa manda masih duduk membereskan buku yang berantakan di meja. Seolah tak di anggap di kelasnya ia hanya menarik nafas panjang mencoba menahan diri agar tidak mudah terbawa emosi. Mungkin ini awal dari perkenalan mereka padanya.
"Manda aku pulang dulu ya !" Sisil teman duduk Manda melambaikan tangan padanya beranjak pergi.
Manda membalas lambaian tangan sisil dan tersenyum palsu. Ia mencoba menyembunyikan deritanya yang sangat berat. Di sekolah batu tak seindah kehidupan di sekolah lamanya. Kini ia juga harus menanggung semuanya sendiri.
Vino masih terdiam di tempat duduknya menatap punggung Manda. karena memang tempat duduknya di belakang Manda. Tatapan ke manda seolah menemukan sasaran empuk untuk bermain-main dengannya.
Vino hampir sama dengan kakaknya dia suka bermain wanita ganti ganti pasangan dan dia juga lebih dikenal maniak, namun hanya sebatas tidur bersama. Ia tidak ingin membobol gawang milik wanita jika bukan istrinya nanti. dirinya juga tidak sesadis kakaknya. Dia lebih suka lembut pada setiap wanita yang masih belum pengalaman. Itu yang membuat semua wanita antri untuk tidur dengannya meski hanya satu malam.
Manda tak perdulikan Vino di belakangnya, meski ia tahu jika dia terus melihatnya. Manda segera menggendong tas ransel di punggungnya segera pergi dari kelas tanpa menyapa Vino yang duduk di belakangnya tepat.
"Hari ini aku harus ke dokter jangan sampai telat" gumam manda berjalan dengan langkah terburu-buru melewati beberapa kerumunan anak lainnya yang berjalan keluar dari sekolahan.
"Kamu mau kemana gadis kecil" suara berat seorang lelaki di belakangnya membuat ia terdiam mematung. Siapa dia kenapa atsmosfer di luar berubah sangat mencengkam gumam Manda perlahan membalikkan wajahnya ke belakang.
Mata bulatnya melebar melihat om tampan yang kecelakaan tunggal karena ulahnya tadi pagi. Ia mengira jika om tampan itu akan meminta ganti rugi padanya. Apa lagi sekarang manda tidak punya uang sama sekali sisa uang hanya untuk berobat.
Tatapan tajam menakutkan seolah ingin mencabik cabik dan memangsa habis musuhnya membuat bulu kuduk manda berdiri. Tubuhnya terdiam mematung suranya terasa sangat berat seperti ada seseorang yang mencegah badannya untuk bergerak dan bersuara. Wajahnya mulai memucat pasi seketika.
Lelaki itu berjalan mendekati manda langkah demi langkah. Membuat manda hanya menundukan kepalanya takut.
"Kamu mau pergi kemana lagi? kamu sudah membuat ku kecelakaan dan mobil kesayanganku rusak parah. Untung saja aku tidak suka melukai seorang gadis kecil. Tapi aku tak segan-segan membunuhmu di tempat jika kamu berani menentangku" tangan kekar lelaki itu mencengkram erat bawah rahang manda menariknya ke atas membuat manda susah bernafas serasa nafasnya sudah mulai perlahan habis.
"Tolong lepaskan aku!!" manda terus meronta memukul tangan kekar lelaki itu. pukulan Manda seakan tidak ada apa-apanya bagi Aron.
"Kak Aron lepaskan dia, ayo kita pergi" terdengar suara yang Manda kenal dari balik punggung lebar lelaki itu.
"Vino?"
"Kamu bebas sekarang karena adikku, lain waktu aku tidak akan segan segan menyakitimu. Ingat kamu berhutang padaku" tangan Aron mendorong dagu manda kasar membuat nya tersendak.
sejenak vino menatap ke arah manda dan tersenyum tipis seolah memberikan sinyal pada manda.
"Uhuk... hukk.."
manda seolah kesulitan bernafas rahangnya terasa sangat sakit akibat cengkraman Aron yang terlalu kuat.
" lelaki kasar seperti mereka tak pantas untuk hidup" seuntai kata itu entah tiba tiba keluar begitu saja dari bibir seksi Manda.
Kepribadian gandanya seolah bangkit kembali. Sifat ingin membunuh muncul di otakknya.
Manda mencoba mengontrol otaknya perlahan ia tidak mau berbuwat sesuatu di depan sekolah semua akan terlihat sangat kacau nantinya.
Perasaannya sudah mulai tenang ia segera pergi menuju ke dokter. Kali ini manda tidak lagi lari maraton. ia mencari bus untuk menuju ke rumah sakit yang lumayan jauh dari sekolahannya. Lama munggu tak kunjung ada bus lewat di depannya . Manda melihat jam coklat yang melingkar di pergelangan tangannya menunjukan pukul 16.00 .
"Hah.. hari ini kenapa aku merasa sangat sial, gara gara om itu aku talat sekolah dan kini gara gara dia lagi aku jadi telat bus dan harus menunda jadwal check up ku" gumam manda kesal.
Ia berfikir untuk pulang dan tidak jadi pergi ke dokter. manda bergegas pergi bejalan santainya menuju ke rumah. Pandangannya tertuju pada sebuah kedai roti yang hanya berjarak 10 meter di depannya. terpapang papan lowongan di depan kedai itu.
Di cari pegawai toko jam kerja pukul 16.00 sampai jam 10 malam.
Sepertinya pekerjaan itu cocok denganku, aku harus cari uang sendiri gak mungkin aku mengandalkan kakak aku yang pemalas itu. Jika aku sudah kerja lebih baik cari kontrakan kecil dan tinggal sendiri jauh dari dua orang pemalas itu gumam manda
"Are you ready manda"
" lets goo..." manda memberi semangat untuk dirinya sendiri. Ia berlari menuju toko roti menyakan pekerjaan itu apa masih menerima karyawan.
Manda berjalan mengendap endap dengan penuh rasa ragu ia segera masuk ke dalam. terlihat kedai itu nampak ramai para murid SMA sama dengannya.
"Hai cantik" sapa lelaki yang duduk tak jauh dari tepatnya berdiri.
"Boleh minta nomor telfon kamu" saut yang lain
"Apa kata kalian nomor telfon, gak ada " ucap manda tegas.
Tak lama pemilik kedai keluar menemui manda.
"Ada apa nona?"
"Apa disini masih membutuhkan karyawan untuk jaga kedai pak?"
"Masih, tapi sepertinya kamu masih sekolah apa tidak mengganggu sekolahmu nantinya"
"Tenang saja pak aku bisa atur waktu itu, saya pulang sekolah jam 3 jadi bisa langsung ke kedai" ucap manda memegang tangan memohon pada lelaki paruh baya itu.
"Naiklah besok kamu mulai kerja, karena saya sedang butuh karyawan jadi tidak usah bawa lamaran kerja "
"Baik pak makasih" manda sangat senang ia memberi salam pada lelaki paruh baya itu dan beranjak pergi.
dengan mudah ia di terima kerja dan besok hari pertamanya kerja . Ia sudah tidak sabar lagi untuk mulai menghasilkan pundi pundi uang sendiri.
Ia berjalan dengan rasa berbunga bunga menelusuri jalanan yang terlihat sangat ramai banyak mobil melintas melewatinya.
30 menit kemudian ia sampai di rumah kakaknya. Namun kini ada yang aneh terpapang mobil mewah terparkir di depan rumahnya. " sejak kapan kakakku punya mobil sebagus ini" manda menyentuh mobil mewah berwarna hitam pekat dan berjalan mengelilingi mobil itu dengan tatapan kagum.
"Sepertinya kakak punya mobil baru" gumam manda berjalan meloncat loncat kegirangan ia membuka pintu dengan terburu buru.
"Dia..??"
Matanya terbuka lebar seketika, menatap ada tamu tak di undang datang ke rumah kakaknya. Wajah yang semula ceria berubah kusut seketika. Ia berjalan masuk tanpa perdulikan lelaki itu yang duduk santai di sofa.
"Heh kamu jangan main nyelonong aja masuk ke dalam, beri salam pada tuan muda Aron" bentak kakaknya.
Manda menghentikan langkahnya ia tidak bisa menolak apa yang di katakan kakaknya. Ya om itu lebih tua darinya jadi ia berfikir harus menghormati orang yang lebih tua.
Manda berjalan mudur menundukkan badannya menyapa Aron. "Sore tuan muda"
Tapi kenapa di panggil tuan muda bahkan dia sudah tidak menginjak usia muda lagi. Dia sekarang sudah pantas di panggil om bukan tuan muda lagi gumam manda menatap tajam lelaki di depannya itu
Manda beranjak pergi lagi menuju kamarnya.lagkahnya terhenti seketika mendengar nada tinggi kakaknya.
"Kamu mau kemana?, duduk sini ada yang ingin kita bicarakan padamu" betak kakaknya.
Manda meskipun tidak pernah perduli dengan kakaknya. Ia tetap menghargai dia sebagai kakak. Ia berfikir jika di kota hanya hidup numpang di rumah kakaknya. Jadi apa yang di bilang kakaknya aku harus nurut apa kata dia. Manda juga ingin sekali Marah pada kakaknya namun apa boleh buwat yang membunuh dia bukan kakaknya tapi orang itu. meskipun kakaknya yang berhutang tapi setidaknya beri kesempatan untuk keluarganya melunasi. tapi apalah daya tiba-tiba orang tuanya di bunuh begitu saja tanpa penjelasan.
Dan meskipun cuek namun manda terlihat sangat perhatian dengan kakaknya sekalipun tak di anggap.
Dengan perasaan kesal ia berjalan mendekati kakaknya dan duduk di samping Aron hanya beda kursi.
"Ada apa, ?? Apa dia minta ganti rugi pada kalian" ucap manda dengan nada tinggi. Membuat kakaknya melotot tajam ke arah manda.
"Dia ke sini ingin kamu tinggal di rumahnya"
"Apa?? Tinggal di rumahnya ?" Manda nampak terkejut tak percaya mendengar itu.
"Jika kamu menolak aku akan ambil rumah" ucap Aron nampak sangat dingin menatap manda.
Kakak manda mulai ber acting matanya mulai berkaca kaca duduk sujud di depan manda.
"Iya manda kaki ini tolong lah kakak, kakak ipar kamu kalah judi lagi dan harus berutang banyak. Aku tidak mau hidup gelandangan di jalanan. Jika kamu tinggal di sana tuan Aron akan memberikan uang jaminan tiap bulan pada kita".
Manda yang mempunyai hati sangat lembut tak tega melihat kakaknya bersujud memohon padanya. Meski kakaknya selalu memarahinya acuh tak acuh padanya ia masih terima semuanya. Namun perasaan iba masih ada dalam hatinya.
"Baiklah, kakak berdiri jangan seperti ini . Aku menerima tawaran tuan aron untuk tinggal dengannya"
"Dan kamu tuan aron yang terhormat mohon tunggu sebentar aku akan bereskan bajuku" manda beranjak berdiri
"Tidak usah kamu langsung saja ikut dengannya semua barangmu sudah aku masukkan ke dalam bagasi mobilnya" ucap kakaknya.
Dasar kakak bilang saja kalau tidak suka aku tinggal di sini. Ini caranya perlahan mengusirku dari rumahnya agar tidak ada pengganggu di rumah kecilnya ini. Sangat menyebalkan punya kakak seperti dia gumam manda menatap ke arah kakaknya
"Cepat masuk ke mobil jangan berlama lama berdiri di situ." Teriak Aron .
Manda dengan langkah terburu segera masuk ke dalam mobil mewah itu.
"Jalan pak" ucap aron dengan nada datarnya pada sopir di depan.
Perlahan mobilnya mulai menjauh dari rumah kakaknya. Kini kisah manda akan di mulai entah apa yang akan terjadi lagi nanti dalam kehidupannya
Apa ini awal kebahagiaannya atau malah sebaliknya ini awal dari kisah menyedihkannya??
JANGAN LUPA LIKE DAN COMENT YA ❤❤
JIKA ADA KRITIKAN ATAU MASUKAN DARI KALIAN MOHON TULIS DI KOLOM KEMENTAR.
TERIMA KASIH🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 278 Episodes
Comments
Angelika Ayang
swal dah setu ..bikin trgang bcs nya..apalgi sterusnya..
2020-09-26
2
Nuke Fitria
thorr... kata katanya kurang rapi yaa
2020-09-16
4
Qisyha 🍼
numpang prosi y thor. jngan lupa mampit di novel ku y Cinta yang berakhir dusta. terimaksih
2020-09-15
0