LSOL_01 Amarah.

Lian berjalan lesu memasuki rumah nya, ia menaruh tas nya dan langsung berbaring ditempat tidur, dirinya sangat capek setelah pulang kerja, jam menunjukkan pukul 20.30 malam dan berarti sebentar lagi Mama nya akan pulang.

Lian bangun dan berjalan keluar kamar nya, ia membuka pintu kamar yang berada disamping kamar nya, Lian menghembuskan nafas lega saat kedua adik nya sudah tertidur, ia menutup kembali pintu kamar dan berjalan menuju kamar yang berada didepan kamar nya, ia membuka pintu kamar dan mengecek apakah abang nya sudah tertidur.

Lian kembali kekamar nya setelah mengecek keadaan ketiga saudara nya. Lian anak kedua dari keempat bersaudara, meski memiliki abang namum Lian tidak bisa berharap lebih dari abang nya.

Abang nya mengidap sindrom Peter Pan atau biasa dikenal dengan sikap anak-anak, usia abang nya yang sudah menginjak 21 tahun namun masih bersikap seperti anak kecil,berteman dengan anak kecil dan bermain dengan anak kecil, dan sindrom nya juga di dukung dengan step dimana saat ia merasa sakit atau demam maka tubuh nya akan mengalami kejang untuk beberapa saat.

Dan untuk kedua adik Lian masih sangat kecil, adik nya baru berusia 8 dan 7 tahun, Lian hanya mempunyai Mama nya yang bekerja sebagai karyawan Laundry dimana gajinya yang tidak seberapa namum mampu menghidupi keempat anak nya.

Dan Lian satu-satunya nya orang yang bisa diharapkan oleh keluarga, hanya dia yang bisa membantu sang Mama mencari nafkah untuk keluarga.

"Capek" hanya itu yang bisa ia ucapkan.

Dirinya terlalu lelah untuk bermain dan berkumpul bersama teman-temannya.

Ting!

Lian mengambil hp nya lalu membuka pesan yang baru saja masuk.

...083853xxxxxxxx...

...Online...

"Simpan nomor gue"

^^^"Siapa?"^^^

"Suami lo!"

^^^"gila!"^^^

^^^Read^^^

Lian mematikan hp nya lalu menatap platform kamar nya, mata nya perlahan tertutup dan baru beberapa detik ia tertidur suara deringan hp nya kembali berbunyi.

...083853xxxxxx...

...Calling...

"Keluar, gue didepan rumah lo!"

*****Tuttt*****

Lian melotot kan matanya saat mendengar suara itu, ia melompat dari tempat tidur nya dan segera keluar dari kamar nya.

Lian mendengus tak suka saat melihat seorang pemuda yang sedang duduk diatas motor nya sembari memainkan ponsel nya.

"Ngapain malam-malam kakak kerumah gue?!" tanya Lian langsung.

Pemuda itu mengalihkan pandangan nya dari hp menatap Lian, pemuda itu memberikan helm pada Lian dan menghidupkan motornya.

"Naik, gue mau ajak lo jalan" ujar nya langsung.

Lian menaruh helm itu di jok belakang pemuda itu lalu berbalik pergi.

"gue gak bisa, gue masih banyak pr" ujar Lian hendak pergi.

"gue ga terima penolakan!" tekan pemuda itu.

"Kak Jay kalo mau jalan ajak yang lain aja, jangan gue" ujar Lian kesal.

"Gue mau nya sama lo! Ga mau sama yang lain" ujar Jay.

Lian mendengus kasar, ada apa dengan kakak kelas nya ini, tiba-tiba datang dan langsung mengajak dirinya jalan, mereka aja baru kenal dan baru berbicara saat ini untuk pertama kalinya karna Lian selalu menjauh dari Jay,ia tidak ingin terlibat dengan orang didepan nya ini.

"gue gak bisa Kak! Kakak kalo mau jalan ajak yang lain aja, lagian kita juga baru kenal" ujar Lian menolak.

"Gue udah bilang sama lo! Gue ga terima penolakan!" ujar Jay dengan marah.

"Pergi aja Lian, tapi jangan pulang kemalaman"

Lian dan Jay menoleh kearah suara, disana terlihat wanita paru baya yang berdiri sembari menatap mereka.

"Lian ga bisa Ma, Lian banyak pr" ujar Lian menolak.

"Saya mau jalan sama anak tante!" ijin Jay lebih tepatnya memaksa..

"Pergi aja An, jangan mekap didalam kamar terus sesekali jalan" ujar Mama Gunar.

Lian mendengus lalu mengambil helm yang tadi ia letakkan dan memakai nya, Lian mencium pipi Mama nya lalu naik keatas motor.

Motor melaju meninggalkan rumah Lian, Mama gunar menatap lamat Pemuda yang membawa motor.

_______

Lian saat ini sedang duduk menatap lamat padat nya jalanan yang penuh dengan orang-orang dan kendaraan, saat ini dia sedang duduk di angkringan pinggir jalan.

"Gue didepan lo, kenapa malah mandang kesana!" ujar Jay marah.

Lian mengalihkan tatapan pada Jay, ia menelisik Jay dari atas sampai bawa, pemuda didepan nya memang tampan wajar jika jadi idaman para cewek, tapi Lian juga ngeri melihat tatto ditubuh pemuda itu.

"Kenapa lo ngajak gue jalan? ini pertama kalinya kita bicara karna selama sekolah kita gak pernah berinteraksi" tanya Lian penasaran.

"Bukan kita, tapi lo aja" dengus Jay kesal.

"Selama ini gue selalu mau berinteraksi dengan lo, tapi lo selalu menghindar dari gue" ujar nya kesal.

"gue cuma ga mau berurusan sama lo!" ujar Lian langsung.

Jay menatap tajam Lian, ia mengepalkan tangannya marah, kenapa Lian tidak mau berurusan sama dia? Emang dia pernah berbuat salah? Selama ini Jay gak pernah menganggu nya dan ini pertama kali nya dia berbicara dan mengajak nya jalan.

"Kenapa?" tanya emosi

"Gue cuma mau sekolah dengan tenang itu aja" ujar Lian lagi.

****Brak****!

Semua orang terkejut saat Jay menggebrak meja termasuk Lian, wajah Jay memerah menandakan bahwa pemuda itu sedang marah, Jay menendang kursi plastik itu lalu pergi dari sana meninggalkan Lian seorang diri.

Lian merasa bersalah? tentu saja tidak, memang ini yang ia inginkan setidaknya ia tidak akan berurusan dengan Jay lagi dan bisa bersekolah dengan tenang.

Untung saja rumah nya tidak jauh dari sini jalan kaki 30 menit sampailah, Lian meletakan uang 50 ribu diatas piring, meski ia tau Jay sudah membayar nya, Lian hanya tidak mau makan dengan uang orang lain, apa lagi orang yang tidak ia kenal.

Brak!

"Ayam copot!"

"Demi ****** Doraemon gue kaget setengah idup!" lata Devan.

"Setengah mati goblok!" ujar Agus menggeplak kepala Devan.

"Nah itu maksud gue" ujar Devan mengusap kepalanya yang sakit karna abis di geplak oleh Agus.

"Kenapa?" tanya Gezzy tanpa mengalihkan matanya dari buku tebal yang ia baca.

"Dia gak mau deket sama gue!" ujar Jay marah.

Agus dan Devan sedang membenarkan pintu yang rusak akibat ulah teman mereka yang datang datang langsung nendang pintu hingga rusak.

Gezzy tersenyum tipis sembari membalik lembaran baru dari kertas yang sudah ia baca.

"Dia bilang gue pengganggu dan sekolah nya ga bakal teng jika dia deket sama gue!" ujar Jay marah, saat ini ia sangat ingin memukul seseorang emosi nya begitu menguasai nya.

"terus apa yang lo lakuin?" tanya Gezzy, meski ia sudah tau jawabannya.

"gue tinggalin dia disana terus kemari gu_"

"ANJING!"

Brak!

Agus dan Devan mengelus dada sabar saat melihat pintu yang barusan mereka benerin kini rusak lagi, sedangkan Gezzy tersenyum tipis saat melihat tingkah Jay.

Gezzy yakin bahwa sahabat nya itu pasti sedang panik saat ini, sikap tempramental nya tidak akan pernah hilang jika ia sedang marah

Disisi Jay, saat ini dia begitu panik saat tidak menemukan Lian di angkringan tempat ia meninggalkan nya tadi, dengan cepat ia melakukan motornya kerumah Lian.

****Brakk brakk brakk****

Jay mengetuk, tidak lebih tepatnya menggebrak pintu rumah Lian dengan keras, hingga pintu rumah itu terbuka dan menampakan Mama Gunar yang sedang menatap nya kaget.

"Ada apa nak?" tanya Mama gunar saat melihat ekspresi panik pemuda didepan nya ini.

"Tante Lian sudah pulang?" tanya cepat.

Mama gunar mengerutkan dahinya bingung, bukan kah tadi putrinya pergi bersama pemuda ini, lalu kenapa sekarang kemari dan bertanya.

"bukan nya Lian pergi sama kamu?" tanya mama Gunar.

"Tadi saya pergi sebentar tante, pas saya balik Lian nya udah gak ada" ujar nya sedikit berbohong, memang dia hanya meninggalkan Lian sebentar lalu balik lagi.

Mama Gunar mengambil hp nya yang bergetar lalu melihat pesan yang baru saja masuk.

"sudah tidak apa-apa,kamu pulang saja Lian baik-baik saja" ujar Mama Gunar.

"bagaikan tante tau?" tanya Jay.

"Lian baru saja chat dia sedang berada dirumah Paman nya" ujar Mama Gunar.

Jay terdiam,lalu pergi tanpa kata-kata lagi, tidak sopan memang tapi saat ini dia lagi emosi dan dia takut malah kelepasan.

_________

"Bos ayo masuk bentar lagi bel masuk bunyi, lo lagi nunggu siapa?" tanya Devan saat Jay tidak terus melihat kearah gerbang, bahkan penampilan nya begitu berantakan dari biasa nya, meski memang berantakan setiap hari.

Tangan Jay mengepal kuat saat orang yang sejak tadi ia tunggu akhirnya nya datang,bukan itu yang membuat nya marah melainkan Lian yang turun dari motor seorang cowok dan apalagi cowok itu mengusap kepala Lian sebelum pergi.

Lian berjalan santai melewati Jay dan teman-teman nya tanpa memperdulikan seseorang yang hampir gila mencari nya semalaman.

"Apasih kak lepas!"ujar Lian kesal saat tiba-tiba tangan yang nya di cengkram kuat oleh Jay.

Jay menarik tangan Lian menuju taman belakang sekolah, Lian terus memberontak namun genggam itu semakin kuat hingga tangan nya memerah.

Jay mengunci pintu gudang lalu berjalan mendekat kearah Lian yang terus berjalan mundur.

"Mau apa lo? Kak jangan macam-macam ya" ujar Lian panik.

Hey siapa yang tidak panik saat kalian berduaan didalam gudang bersama lawan jenis, Lian terus berjalan mundur hingga kini punggung nya menabrak dinding dan Jay yang semakin dekat. Lian menutup matanya saat wajah mereka berdua semakin dekat.

"Ternyata lo genit juga ya" Lian membuka mata nya menatap tajam Jay.

Deg!

Wajah mereka berdua sangat dekat hingga hembusan nafas kedua nya saling menerpa wajah mereka, Lian mendorong kuat bahu Jay tapi pemuda itu tidak bergerak sedikitpun.

"Urusannya sama lo apa?" Lian menatap tajam Jay yang saat ini juga menatap nya tajam.

"dibayar berapa lo semalam sama tu cowok"

Plak!

Lian merasakan kebas pada tangan nya saat menampar Jay hingga wajah pemuda itu tertoleh.

"Mau gue dibayar berapapun, itu bukan urusan lo! Stop gangguin gue!" ujar Lian marah.

Apakah dirinya serendah itu dimata pemuda didepan nya ini, perempuan mana yang tidak marah jika dikatakan seperti itu tepat didepan mereka.

Bugh!

Lian menutup matanya saat Jay melayangkan pukulan pada tembok disampingnya, saat ini dia benar benar takut jika Jay melakukan sesuatu yang tidak diinginkan oleh nya.

Namun pemikiran Lian salah, Jay mundur lalu pergi dari gudang itu meninggalkan Lian seorang diri.

_____________

Terpopuler

Comments

not

not

Bikin galau.

2023-08-10

0

Karpet tempur

Karpet tempur

Keren deh ceritanya, thor mesti terus bikin cerita seru kayak gini!

2023-08-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!