LSOL_04 Jayden Denanda

Jayden Denanda seorang petinju yang memegang juara 1 selama 3 tahun berturut-turut, Jayden di kenal sebagai titan dalam ring, tiada kata ampun dalam kamus nya jika sudah masuk kedalam ring dan menjadi lawan nya.

Siapa yang berani menantang monster seperti Jay itu, meski begitu dia sangat digemari dikalangan sekolah ataupun luar sekolah, selain memiliki tubuh yang bagus Jay juga mempunyai wajah tampan yang mampu membuat kaum hawa tergila-gila pada nya.

Seperti sekarang contohnya, lihatlah pemuda bertato itu kini berjalan dengan wajah dingin nya dan jangan lupakan ketiga sahabat nya yang berjalan dibelakang nya dan banyak nya pekikan histeris dari kaum hawa itu.

"Aaaaaa Kak Jay ganteng nya keterlaluan banget sih!"

"KAK MAU DONG JALAN BARENG KAK JAY!"

"KAK JAY ANAK KITA DIRUMAH LAGI NANGIS KARNA KANGEN AYAH NYA!"

"Gezzy ganteng banget astaga!"

"Yayang Devan mau dong disapa!"

"Yayang Agus Jalan bareng ayok!"

"Gezzy mau gue lamar gak?!"

Dll

"Kemana?" tanya Gezzy saat melihat temannya itu berbelok.

"Kelas Lian" ujarnya dingin.

"Iya deh yang udah punya ayang" ujar Agus dan Devan bersamaan.

"Jangan lupa lo ada tanding besok dan gue harap lo istirahat dengan cukup" ujar Gezzy dan diangguki oleh Jay.

Jay berjalan santai memasuki kelas Lian dan disambut teriakan histeris dari Kaum hawa kelas XI IPS 3, Jay melihat kursi pojok dimana Lian sedang duduk sambil membaca buku Jay berjalan santai dan langsung duduk kursi kosong sebelah Lian.

"Yang" sontak ucapan Jay membuat semua murid didalam kelas ataupun diluar kelas menahan nafas mereka.

Lian menulikan telinga nya saat Jay memanggil nya seperti itu, jujur dia sangat malu saat semua mata berpusat pada nya,tatapan iri, benci dan meremehkan ia dapatkan dari para Siswi yang ada dikelas nya ataupun diluar kelas.

"Yang! Ih, dipanggil juga" ujar Jay kesal saat ia tidak direspon.

"YANG!" teriak nya kesal saat tidak direspon sama sekali oleh Lian.

Lian menutup bukunya dengan kasar lalu menatap tajam Jay, sedangkan yang ditatap malah menunduk sembari mencebikan bibir nya seperti anak yang sedang dimarahi oleh ibunya, sontak saja semua siswi menjerit heboh dan siswa melongo tak percaya. Demi apa? Jay seorang petinju ganas bersikap menggemaskan? kepala mereka pasti terbentur deh.

Lian sendiri menggigit bibir nya berusaha menahan kedutan di kedua sudut bibirnya saat melihat Jay yang begitu menggemaskan, namun ia juga malu jika menjadi pusat perhatian seperti ini.

"Kenapa kak?" tanya Lian pelan.

Jay menggeleng pelan, ia memegang tangan Lian lalu memainkan jari-jarinya kecil Lian namun matanya menajam saat melihat tangan mungil itu penuh dengan luka.

"tangan nya kenapa?" tanya Jay menatap Lian.

Lian menggeleng pelan, lalu kembali menatap Jay setelah menatap tangan nya.

"bukan apa-apa, kenapa Kakak kemari?" tanya Lian.

Jay memeluk Lian dengan erat dari samping, lalu tanpa aba-aba ia mencium pipi tembem gadis itu, perbuatan nya itu kembali mengundang pekikan histeris dari kaum hawa dan tatapan iri.

"Gemes banget sih lo Yang! kan gue jadi makin sayang" ujar nya gemas.

Jay melepaskan pelukan nya ,lalu berdiri dari duduk nya, ia mengacak-ngacak rambut Lian dengan gemas.

"Yang, gue ke kelas dulu, istirahat tunggu gue jemput ya" ujar nya.

Lian hanya mengangguk sebagai jawaban ia malas menjadi pusat perhatian, Jay mencium dahi Lian lalu keluar dari kelas itu meninggalkan Lian yang mematung ditempatnya,belum lagi pekikan histeris dari Siswi disana.

Setelah Jay keluar dari kelas, Nabila langsung menghampiri Lian dan bertanya dengan heboh nya.

"An, demi apa?! Lo dan Kakel punya hubungan apa hah?!" tanya Nabila heboh.

Lian memijit pangkal hidung nya saat semua mata kembali tertuju pada nya, teman nya ini memang tidak bisa tenang.

"Cuma teman" jawab Lian malas.

Brak!

Semua tergelonjak kaget saat Gali menggebrak meja dengan kuat, Gali mengguncang bahu Lian kuat.

"Temen apa nya! Ga ada teman romantis kayak gitu!" ujar Gali gemas pada Lian.

"Sudahlah tidak usah dibahas lagi" ujar Lian malas.

_____________

Kantin saat ini sangat ramai, Lian duduk bersama teman-temannya, Jay yang bilang ingin menjemput nya nyatanya tidak datang. Lian tidak peduli dia akhirnya pergi bersama teman nya, Lian menahan kekehan nya saat melihat raut wajah Gali dan Nabila yang menatap tak suka dua orang didepan mereka.

kesal mereka tuh, Jay bilang akan menjemput teman mereka dikelas nyatanya pemuda itu justru sedang bersama seorang siswi cantik primadona sekolah dan duduk bersama mereka bertiga, belum lagi ketiga teman Kakel nya itu.

Nabila menatap tajam kearah Gezzy yang terus menatap nya dengan dingin, perasaan dia tidak melakukan kesalahan lalu kenapa pemuda itu menatapnya seolah ingin mencabik-cabik dirinya.

"An!/Lian!" ujar Gali dan Nabila serentak.

Mereka terkejut saat seorang siswi tiba-tiba menyiram Lian dengan Jus alpukat, Jay menatap tajam siswi yang berani menumpahkan Jus itu, sedangkan Siswi itu mengalihkan pandangan nya karna takut pada Jay.

"Heh buntel!, Jangan sok cantik lo ya disini, berani banget Lo dekatin Kak Jay!" ujar Siswi itu mendorong bahu Lian kuat.

"Kalian apa-apaan sih! Datang-datang main nyiram orang aja" ujar Nabila marah.

"Diam lo! Urursan kita sama Sibuntel bukan lo!" ujar salah satu anteknya.

"Asal lo tau, Kak Jay itu pacar mya siska lo jangan ke gatelan dekat sama pacar orang!" ujar nya sarkas.

"Oh" ujar Lian singkat.

Semua orang menatap Lian dengan melongo, mereka sangat mengasihani nasib Lian setelah ini karna harus berurusan dengan pembully disekolah nya.

"Lo berani sama kita! Hah!" bentak Siswi itu.

"Heh lo ngapain peluk Kak Jay!" bentak nya pada siswi yang berada dipelukan Jay.

Jay menatap tajam ketiga siswi bully itu, berani sekali mereka membentak kesayangan nya, jika saja tidak ada saat ini dia tidak menjaga seseorang, dia pastikan siswi itu habis ditangan nya.

Plak!

Bugh!

Semua orang terdiam dan kantin menjadi hening saat salah satu siswi yang membentak Lian tersungkur kebelakang. Lian hanya menatap santai mereka sambil membenarkan ikat rambut nya.

"Seperti nya gue harus kasi kalian salam perkenalan terlebih dahulu" ujar Lian tenang sembari merapikan rambutnya yang lepek.

"Siapa mereka?" tanya Lian pada Nabila.

"Mereka yang suka membully disekolah ini An" ujar Nabila menatap tajam mereka.

"Pembully hm?"

"Berani banget lo nampar gue Buntel!" teriak nya marah.

"jangankan nampar gue bahkan berani matahin leher Lo " ujar Lian santai.

Lian menatap dingin ketiga siswi pembully itu,bukankah sudah dibilang berani bully berani bonyok, jangan kalian pikir Lian akan diam saja saat dia dibully.

Hey kalian tidak tau dia itu mantan pembully atau bisa disebut sebagai Queen of bullying, hanya Lian dan korban nya yang tau bagaimana bringas nya Lian saat membully, tapi justru malah dihadapkan dengan itik yang baru menetas.

"Mau gue liatin bully yang sebenarnya seperti apa?" ujar Lian tersenyum miring menatap ketiga siswi itu yang sudah bergetar ketakutan.

Bugh!

Prangg!

Semua orang menutup mulut dan menahan nafas dengan spontan, kepala siswi yang Lian tampar itu berdarah saat gelas kaca menghantam kuat kepala nya, tidak sampai disitu Lian berjalan santai kearah pojok ruangan dan mengambil tempat sampah yang berat karna berisikan sampah dari makanan hingga ke minuman Lian mencurahkan semua sampah itu tepat keatas kepala siswi yang bergetar takut itu.

Sontak semua nya menutup hidung mereka saat bau tak sedap mengguar dari tubuh siswi pembully itu, ahh atau lebih tepatnya yang berubah posisi menjadi yang dibully.

Lian menghantam tempat sampah itu kearah tubuh siswi yang sudah terletak tak lemas tak berdaya itu, lalu beralih menatap semua orang yang masih diam dengan mulut tertutup rapat. Lian menatap Nabila yang juga terlihat syok ditempat nya dan Gali yang tersenyum tipis menatap nya.

'**Bodoh! Queen bullying dilawan' maki Gal**i.

Lian berjalan keluar meninggalkan kantin yang masih sunyi itu, namun baru beberapa langkah Lian berhenti dan mengucapkan sesuatu pada yang dapat didengar oleh semua orang.

"Gue tunggu panggilan dari orang tua lo, dan bilang sama ketua lo dapat salam dari Pasy" setelah mengatakan itu Lian pergi dari sana meninggalkan kantin yang menjadi heboh.

_________________

Disebuah ruangan yang berantakan dipenuhi dengan barang barang atau lebih tepatnya gudang terdapat beberapa anak remaja yang sedang berkumpul, pakaian yang berantakan dan asap rokok yang memenuhi ruangan itu mampu mendominasi.

"the queen of bullies is back" ujar seorang pemuda berambut gondrong pada seorang pemuda yang sedang berbaring sembari menghisap rokok nya.

Pemuda yang menghisap rokok nya itu mengepulkan asap rokok nya di udara, tawa kecil terdengar ditelinga pemuda berambut gondrong.

"Siapa orang yang sudah bernai membangunkan Queen bullying gue? Sepertinya dia orang yang berani, saking beraninya orang itu sampai menantang maut mya sendiri" ujar Pemuda itu.

"Dari informasi yang gue dapat, Queen dibully karna didekati oleh salah satu most wanted di sana dan dari informasi yang gue dapat tentang most wanted itu dia seorang Bad boy disekolah Queen" ujar pemuda berambut gondrong itu.

Pemuda tampan itu menganggukan kepala nya mengerti, ia menghisap sisa rokok nya yang terakhir laku membuang nya.

"Queen gue memang cantik, jadi tidak heran jika banyak yang mendekati nya" ujar pemuda itu.

"Lo jadi pindah kesana?"tanya pemuda berambut gondrong itu.

"tentu saja! gue udah kangen berat sama Queen gue" ujar pemuda itu antusias.

"Tunggu gue My queen!"

_______________

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!