Family Time

Sabtu pagi, Renata sudah menyibukkan diri dengan peralatan masaknya. Wanita itu sengaja bangun lebih awal, supaya saat mertuanya bangun, masakannya telah siap dihidangkan untuk sarapan bersama.

Tidak lupa, wanita itu membersihkan rumah, agar lebih segar dan nyaman. Terlebih lagi, anaknya itu semakin aktif dan suka sekali main dan tiduran di lantai.

Tepat jam 07.00 pagi, Renata dan keluarganya sarapan bersama. Tidak ada obrolan apa pun, hanya terdengar dentingan sendok dan piring. Renata yang tidak tahu akan bicara apa, dan Santi yang biasanya ramai kini tengah berwajah masam, tak tahu kenapa.

Meski tak jarang pula Santi menatap tak suka ke arah menantunya itu. Bagas yang mengetahui tentang perilaku mamanya, hanya bisa menghela nafas lelah, dan mengusap lembut tangan istrinya yang berada di bawah meja. Mencoba menyalurkan kasih sayang, agar istrinya itu bisa bersabar dan berlapang dada dengan perilaku mamanya.

Beruntung, tidak sampai siang. Santi dan Burhan sudah berpamitan untuk pulang, agar bisa cepat sampai ke rumah, katanya. Meski dengan wajah enggan, Santi menyodorkan tangannya untuk disalami oleh Renata. Rupanya, Santi masih kesal saja perihal semalam.

“Hati-hati, ya, Ma, Pa. Kalau sudah nyampek, kabarin Bagas,” ucap Bagas dengan memeluk satu persatu kedua orang tuanya.

Santi melirik sinis ke Renata dan kembali menatap Bagas dengan kasih sayang. “Kamu, sih, gak bisa nganter orang tuanya. Malah milih nemenin istri di rumah,” balas Santi ketus, sedikit menyindir Renata.

Bagas dan Burhan menghela nafas bersamaan menghadapi perilaku Santi. “Maaf, ya, Ma. Bukan gak mau ngater. Cuma hari ini, Bagas masih harus ke kantor dulu sebentar buat nyerahin berkas,” jawab Bagas mencoba memberi pengertian ke mamanya.

“Ya sudah, iya. Mama sama Papa pulang dulu. Baik-baik, ya, di sini. Jaga kesehatan sama jaga cucu Mama yang gemesin ini juga,” ucap Santi yang sudah asyik menciumi Ghea.

“Iya, siap, Ma!”

“Papa pulang dulu, ya. Kalian baik-baik di sini. Ingat Bagas, jadi suami yang baik dan tanggung jawab!” Burhan berucap tegas, memberi wejangan kepada anak laki-lakinya.

“Baik, Pa!” jawab Bagas tak kalah tegas dan mengantar kedua orang tuanya hingga depan rumahnya. Di mana sudah ada grab car yang menanti.

...****************...

Dengan masih ada Ghea di gendongannya. Bagas mendekap tubuh Renata dari belakang dengan sebelah tangannya. Dia menciumi pipi istrinya dari samping dengan lembut, membuat Renata yang sempat terlonjak kecil, terkekeh geli.

“Siap-siap, gih,” bisik Bagas di telinga istrinya. Lalu mengurai dekapannya, untuk fokus ke anaknya.

Renata mengernyitkan dahinya, dan mengikuti langkah suaminya yang semakin masuk ke dalam rumah. “Siap-siap apa, Mas?” tanya Renata dengan wajah bingung.

Bagas yang sedang asyik dengan Ghea menoleh untuk menatap istrinya. "Hari ini, kita jalan-jalan. Family time,” ucapnya tersenyum.

Renata ternganga tak percaya dengan membekap mulutnya. “Beneran, Mas?” tanya wanita itu dengan mata yang berbinar senang.

Bagas pun mengangguk dengan menepuk pelan puncak kepala Renata, gemas. “Beneran, dong. Kamu siap-siap, dandan yang cantik. Biar Ghea aku yang urus,” terangnya.

Renata pun melonjak senang bagai anak kecil, bahkan ibu satu anak itu sudah melompat memeluk suaminya. Kemudian melesat masuk ke kamarnya untuk siap-siap sesuai perintah suaminya.

Wanita itu sangat senang, karena memang sudah lama tidak berlibur, meski sekedar jalan-jalan bersama keluarga kecilnya. Makanya, dia akan memanfaatkan waktu saat ini untuk bersenang-senang dan membangun hubungan lebih baik lagi bersama suami dan anaknya. Mengingat beberapa waktu ini ada saja masalah yang menguji rumah tangganya.

Ghea dan Renata saling mengeluarkan senyum lebarnya, ketika sudah sampai di tempat pertama pilihan Bagas untuk menikmati waktu bersama.

Hamparan laut biru dengan deru ombak dan semilir angin menjadi musik alami yang penyembuh stres dari permasalahan hidup. Di tambah kehangatan keluarga menjadi satu kesatuan yang membuat hati Renata kembali merasa baik.

“Bagaimana? Kamu suka?” ucap Bagas mengalihkan atensi Renata.

Renata mengangguk antusias dan tersenyum lebarnya. “Sangat suka. Terima kasih, Mas,” balasnya sambil melompat kecil mencium pipi suaminya sekilas.

Bagas terkekeh mendapat serangan mendadak dari istrinya. Ghea yang ada di gendongannya juga terlonjak senang dengan mata bulatnya yang berbinar-binar ingin segera bermain air. Lantas pria itu membawa kedua wanita yang dia sayang itu untuk mendekat ke bibir pantai, dan mulai bermain air dan juga pasir pantai.

Keluarga kecil itu sangat menikmati liburannya, terlihat sekali dari rona wajahnya yang menguar kebahagiaan.

...****************...

Renata bahagia mengingat liburannya kemarin bersama keluarga kecilnya. Wanita itu tidak berhenti tersenyum, bahkan saat sedang memasak untuk sarapan tadi pagi.

Renata pikir, sudah cukup sampai liburan kemarin, suaminya menyenangkannya. Namun, pikirannya salah. Karena hari ini, lagi-lagi Bagas menyuruh Renata untuk bersiap-siap. Meski dengan perasaan bingung dan tidak banyak tanya, wanita itu menuruti perintah suaminya.

Kali ini, Renata kaget. Karena tanpa pernah di bayangkan olehnya, Bagas membawanya serta anaknya ke toko perhiasan. Bahkan, suaminya telah memesan kalung untuk dirinya.

Mata Renata berkaca-kaca ketika kalung itu dipasangkan di lehernya oleh Bagas. Dia membekap mulutnya sendiri untuk meredam keterkejutannya, mendapat hadiah dari suaminya. Terlebih tidak ada hari spesial apa pun dan suaminya memberinya hadiah.

“Cantik,” ucap Bagas begitu melihat kalung pemberiannya sudah terpasang apik di leher sang istri.

Renata tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya dan langsung memeluk suaminya. Melupakan jika dirinya tengah berada di tempat umum dan juga Ghea yang berada di troli bayi sampingnya. Wanita itu tersenyum lebar dan mengucapkan terima kasih berkali-kali kepada suaminya.

“Ayo, sekarang waktunya kita nyenengin anak,” ajak Bagas tersenyum, dengan sebelah tangan mendorong troli Ghea dan sebelahnya lagi menggenggam tangan Renata.

Kali ini, pria itu membawa anak beserta istrinya ke tempat permainan yang berada di dalam mall yang tengah mereka kunjungi. Ghea yang sedari tadi anteng mulai bersorak kesenangan saat tiba di tempat permainan itu. Mata bulatnya berbinar lucu dengan kedua tangan mungilnya bergerak menunjuk ke tempat banyaknya bola warna-warni.

Hal itu membuat kedua orang tuanya bersamaan. Renata yang hendak mengambil Ghea untuk dia gendong pun urung, saat Bagas mengambil alih Ghea terlebih dahulu untuk digendong. Senyum kembali tercetak di bibir Renata tanpa bisa dia cegah.

Dia merasa weekend kali ini terasa lebih menyenangkan dan hangat. Membuat wanita itu mengucapkan syukur kepada Tuhan yang tak hentinya di dalam hati.

Melihat sang istri yang terdiam tanpa ikut menyusulnya, membuat pria itu kembali menghampiri Renata. Bagas pun menepuk pundak sang istri dengan pelan. “Hei, kenapa?” tanyanya bingung.

Renata terkesiap dan menoleh ke suami dan anaknya. Dia terlalu larut akan kebahagiaan dan bersyukur membuat dia tanpa sadar termenung sendiri di keramaian.

“Gak apa-apa. Makasih, ya, Mas. Kamu bener-bener nyenengin aku dan Ghea,” ucap Renata tersenyum menatap Bagas.

Mendengar itu, Bagas pun membalas senyuman istrinya. “Iya, Sayang. Ini hadiah buat kamu, karena sudah menjadi, Istri dan ibu yang baik di keluarga kecil kita,” jawab pria itu lembut dan menggenggam tangan sang istri.

Lantas keluarga kecil itu menemani sang anak bermain dengan senyum dan tawa yang bahagia. Menikmati suasana hangat yang beberapa waktu ini hilang. Melupakan sejenak masalah-masalah yang sempat mereka hadapi, tanpa memikirkan masalah apa pun yang mungkin sudah menanti di kemudian hari.

Tuhan, izinkan keluarga kecil hamba untuk selalu bahagia dan saling menguatkan di segala kondisi ujian yang datang silih berganti.

Terpopuler

Comments

Elisa Nursanti Nursanti

Elisa Nursanti Nursanti

Amiiiin 🤲

2023-09-12

0

Cokies🐇

Cokies🐇

amiinn

2023-09-01

0

Cokies🐇

Cokies🐇

pasti ntar klo mertuanya liat dikira istrinya yg boros.

2023-09-01

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!