Part 3 - Taken (2)

Part 3 – Taken (2)

Edward terlihat mondar mandir di ruang kerjanya, jari-jarinya mengepal, wajahnya nampak sangat gusar. Berulang kali ia duduk, lalu kemudian berdiri lagi. Seperti ada suatu hal yang mengganggu pikirannya.

“Bagaimana mungkin, ternyata Green Future hanyalah umpan. Sejak awal, kakek tua itu memang ingin mewariskan hartanya kepada Nath, padahal selama ini, ia terlihat sangat membenci wanita itu” Edward menghela nafas disertai kekesalan yang membuncah. Keinginannya untuk menjadikan putranya Presiden Direktur sekaligus pewaris utama gurita bisnis De Frank, pupus sudah.

“Ada yang ingin Anda tanyakan lagi, Tuan?” tanya seorang pria di hadapan Edward. Samuel, pengacara keluarga De Frank, yang berada di bawah bimbingan Alfonso.

“Sejauh ini cukup, tetapi, laporkan apa saja yang diperintahkan oleh ayahku kepada Alfonso. Ingat, gerak gerikmu tidak boleh sampai ketahuan. Aku akan memberimu bonus lebih, dan mengirimkan anakmu ke universitas paling bergensi di Amerika, seperti keinginanmu”

“Baik, Tuan. Terima kasih” kata Samuel memberi hormat. Senyumnya mengembang lebar.

“Tetaplah setia pada Edward ini, jangan coba-coba membelot. Aku adalah orang yang tidak akan segan-segan menghancurkan orang yang berkhianat padaku” kata Edward sambil membenarkan letak kacamatanya.

“Baik, Tuan. Saya akan selalu setia menjadi pelayan Anda” kata Samuel lagi.

Edward mengibaskan tangannya, sebagai isyarat untuk menyuruh Samuel pergi meninggalkan ruangannya.

“Tidak bisa dipercaya. Si tua bangka itu bahkan tidak sedikitpun menyinggung tentang keputusan gilanya itu, dalam pengumuman pembagian warisan” Edward kembali menghela nafas.

“Bagi siapa saja yang bisa mengelola Green Future, maka seluruh harta kekayaan Cazzare Theodore De Frank, menjadi miliknya. Keputusan gila macam apa itu?” kata Edward lagi, sambil mengulang bunyi salinan tulisan yang ditandatangani oleh ayahnya sendiri.

“Aku tidak boleh tinggal diam. Untuk kali ini, aku juga harus menjadikan Manuella sebagai sekutuku. Setelah misiku berhasil, barulah aku pikirkan cara untuk menyingkirkannya” Edward bergegas menuju meja kerjanya, dan mengambil ponsel yang tergeletak di atasnya.

Ponselnya tiba-tiba berdering. “Wanita gila ini, baru saja aku akan meneleponnya”

“Kakak, ada yang ingin aku sampaikan padamu” kata suara di seberang sana. “Penting, aku akan menemuimu sekarang. Kau di mana?”

“Manuella, bicara pelan-pelan...” kata Edward.

“Ah, aku tidak punya waktu untuk berbicara pelan. Aku segera menemuimu, katakan kau di mana?”

“Aku di kantor. Kemarilah, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan juga” Edward langsung mengakhiri pembicaraannya. Ia merasa curiga, hal penting yang ingin disampaikan Manuella, pasti berhubungan dengan warisan dan perusahaan, karena Manuella tidak akan pernah sudi berbicara dengan Edward, selain membicarakan kedua hal itu.

\*\*\*\*\*\*\*

“Panggil karyawanmu, ambilkan aku minuman dingin. Aku hampir kehabisan nafas karena buru-buru kemari” kata Manuella ketika masuk ke ruang kerja Edward.

Edward langsung menekan tombol di telepon, dan melakukan permintaan Manuella. Kali ini ia bersedia melakukan hal itu, karena ia ingin segera tahu apa yang ingin disampaikan Manuella, lagipula, Edward juga berencana untuk menjadikan Manuella sekutunya, untuk mengambil kekayaan ayah mereka.

Manuella langsung meneguk segelas air dingin, ketika minuman itu sampai, bahkan meskipun minuman itu belum sempat diletakkan ke meja. Nampaknya, ia benar-benar sangat haus.

“Katakan, apa yang ingin kau sampaikan” kata Edward dengan wajah penasaran.

“Kau harus menyiapkan mentalmu terlebih dahulu, karena aku tidak mau susah payah membopongmu kalau kau pingsan” kata Manuella.

“Jangan bertele-tele. Cepatlah katakan” kata Edward dengan raut wajah kesal. Ia ingin segera mendengar kabar yang dibawa oleh adiknya itu.

“Baru saja, Nath mengumumkan akan menyerahkan Green Future kepada Monnaire” kata Manuella.

Edward terbelalak. “Kau, dapat informasi itu dari mana?”

“Salah satu pelayan mereka. Aku menyusupkan orang suruhanku untuk memata-matai mereka. Sejak Green Future mulai bangkit saat dikelola oleh Nath, aku bermaksud mencuri ide baru untuk produk ponsel kita, tetapi, aku justru mendapatkan informasi yang jauh lebih mencengangkan”

“Sialan. Aku rasa, ini adalah permainan dari kakek tua itu. Sejak awal memang dia hanya berpura-pura membenci Nath” kata Edward sambil menggertakan giginya. Ia tampak benar-benar marah.

“Kakek tua? Apa maksud kakak?” Manuella mengernyitkan dahinya.

“Samuel baru saja menyampaikan padaku, bahwa ayah menyembunyikan surat warisan rahasia. Dalam surat itu mengatakan, siapa saja yang berhasil mengelola Green Future, maka seluruh harta kekayaan Cazzare Theodore De Frank, menjadi miliknya.

“Jadi maksudnya, Nath akan mewarisi semua harta kekayaan ayah?” Manuella langsung berdiri dari duduknya. Ia benar-benar tidak tenang, seketika pikirannya bertambah kacau.

“Aku yakin, kebangkrutan Green Future adalah sebuah konspirasi. Ayah ingin menjatuhkanku dengan menjadikan Carlo sebagai alasan. Ayah sengaja membuat produk Green Future gagal dipasaran, sehingga menjatuhkan harga saham. Mungkin dia juga sengaja memanas-manasi investor untuk mencabut investasinya”

“Apakah karena itu juga, Carlo dituntut mundur dari jabatan direksi, karena dianggap gagal?” kata Manuella.

“Bisa saja, karena memang sejak awal, ayah tidak pernah berniat memberikan warisannya kepada kita”

“Bukankah, ayah sudah membagikan saham kepada kita dalam surat warisannya?”

“Itu tidak ada artinya, dibandingkan Green Future dan seluruh aset yang nantinya akan menjadi milik Nath. Kita, selamanya akan selalu berada di bawah Nath”

“Lalu sekarang, kita harus bagaimana?” tanya Manuella yang semakin gusar. Ia tidak bisa membayangkan, mimpinya untuk memiliki seluruh harta De Frank akan benar-benar akan usai.

“Tidak ada cara lain, kita harus bekerja sama” jawab Edward sambil mengetuk-ngetuk jarinya ke meja. Otaknya sedang berpikir, tentang cara yang akan dilakukan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Bahkan kali ini, ia rela menyingkirkan egonya dan mau bekerja sama dengan Manuella, meskipun ia yakin, Manuella tidak akan benar-benar sepenuhnya menjadi sekutunya. Ia dan Manuella memiliki ambisi yang sama, bukan tidak mungkin, suatu saat mereka akan saling menghancurkan. Namun, sebelum itu terjadi, Edward akan segera mencari cara, agar ia yang tetap akan menjadi pemenangnya.

“Kakak, mau melakukan apa? Apa kakak akan memaksa Nath membuat surat pernyataan untuk menyerahkan Green Future?” kata Manuella sambil mengernyitkan dahinya.

“Ya. Tetapi harus ada hal yang jadi pemicunya, sehingga Nath akan dengan suka rela melakukan hal itu” kata Edward.

“Maksud kakak?” Manuella tampak penasaran.

“Kita culik Monnaire, dan ancam Nath. Buat dia menandatangani surat itu”

“Bukankah ayah pasti akan curiga, jika Nath tiba-tiba menyerahkan Green Future?”

“Kau benar. Tidak ada cara lain, kita juga harus menyingkirkan kakek tua bangka itu. Lagipula, dia sudah cukup lama hidup di dunia. Selama ini dia menderita karena harus tersiksa dengan penyakitnya. Sudah saatnya, kita akhiri penderitaannya itu. Biarkan dia tenang di alam baka” Edward terlihat tersenyum licik.

Manuella tampak bergidik. Ada sedikit perasaan ngeri dalam hatinya. Ia tidak menyangka, orang yang dihadapannya ini adalah jelmaan ular berbisa, yang siap mematuk dan mematikan mangsanya kapan saja. Manuella mulai berpikir mencari cara, agar ia tidak menjadi mangsa berikutnya. Ular ini, justru harus masuk perangkap, dan mati dengan sendirinya.

\*\*\*\*\*\*

Terpopuler

Comments

Yusuo Yusup

Yusuo Yusup

Bikin baper 😍

2023-08-11

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Part 1 - Legacy
3 Part 2 - Mutualism
4 Part 3 - Taken (1)
5 Part 3 - Taken (2)
6 Part 3 - Taken (3)
7 Part 3 - Taken (4)
8 Part 3 - Taken (5)
9 Part 3 - Taken (6)
10 Part 3 - Taken (End)
11 Part 4 - Pengkhianat (1)
12 Part 4 - Pengkhianat (2)
13 Part 4 - Pengkhianat (3)
14 Part 4 - Pengkhianat (End)
15 Part 5 - Aku Yang Baru (1)
16 Part 5 - Aku Yang Baru (2)
17 Part 5 - Aku Yang Baru (3)
18 Part 5 - Aku Yang Baru (4)
19 Part 5 - Aku Yang Baru (5)
20 Part 5 - Aku Yang Baru (End)
21 Special Part
22 Part 6 - Parhelion
23 Part 7 - Iblis Yang Sebenarnya (1)
24 Part 7 - Iblis Yang Sebenarnya (2)
25 Part 7 - Iblis Yang Sebenarnya (3)
26 Part 7 - Iblis Yang Sebenarnya (4)
27 Part 7 - Iblis Yang Sebenarnya (End)
28 Part 8 - Orang Yang Dipercaya
29 Part 9 - Kebetulan dan Keberuntungan
30 Part 10 - Teman?
31 Part 11 - Sekutu Yang Dipaksa (1)
32 Part 11 - Sekutu Yang Dipaksa (2)
33 Part 11 - Sekutu Yang Dipaksa (3)
34 Part 11 - Sekutu Yang Dipaksa (End)
35 Part 12 - Cepat Atau Lambat
36 Part 13 - Kehidupan dan Kematian
37 Part 14 - The War (1)
38 Part 14 - The War (2)
39 Part 14 - The War (3)
40 Part 14 - The War (4)
41 Part 14 - The War (End)
42 ucapan Terimakasih dan dukungan
43 Part 15 - Yang Tersembunyi (1)
44 Part 15 - Yang Tersembunyi (2)
45 Part 15 - Yang Tersembunyi (3)
46 Part 15 - Yang Tersembunyi (4)
47 Part 15 - Yang Tersembunyi (End)
48 Part 16 - Planning (1)
49 Part 16 - Planning (2)
50 Part 16 - Planning (3)
51 permohonan maaf
52 Mohon maaf sekali lagi
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Prolog
2
Part 1 - Legacy
3
Part 2 - Mutualism
4
Part 3 - Taken (1)
5
Part 3 - Taken (2)
6
Part 3 - Taken (3)
7
Part 3 - Taken (4)
8
Part 3 - Taken (5)
9
Part 3 - Taken (6)
10
Part 3 - Taken (End)
11
Part 4 - Pengkhianat (1)
12
Part 4 - Pengkhianat (2)
13
Part 4 - Pengkhianat (3)
14
Part 4 - Pengkhianat (End)
15
Part 5 - Aku Yang Baru (1)
16
Part 5 - Aku Yang Baru (2)
17
Part 5 - Aku Yang Baru (3)
18
Part 5 - Aku Yang Baru (4)
19
Part 5 - Aku Yang Baru (5)
20
Part 5 - Aku Yang Baru (End)
21
Special Part
22
Part 6 - Parhelion
23
Part 7 - Iblis Yang Sebenarnya (1)
24
Part 7 - Iblis Yang Sebenarnya (2)
25
Part 7 - Iblis Yang Sebenarnya (3)
26
Part 7 - Iblis Yang Sebenarnya (4)
27
Part 7 - Iblis Yang Sebenarnya (End)
28
Part 8 - Orang Yang Dipercaya
29
Part 9 - Kebetulan dan Keberuntungan
30
Part 10 - Teman?
31
Part 11 - Sekutu Yang Dipaksa (1)
32
Part 11 - Sekutu Yang Dipaksa (2)
33
Part 11 - Sekutu Yang Dipaksa (3)
34
Part 11 - Sekutu Yang Dipaksa (End)
35
Part 12 - Cepat Atau Lambat
36
Part 13 - Kehidupan dan Kematian
37
Part 14 - The War (1)
38
Part 14 - The War (2)
39
Part 14 - The War (3)
40
Part 14 - The War (4)
41
Part 14 - The War (End)
42
ucapan Terimakasih dan dukungan
43
Part 15 - Yang Tersembunyi (1)
44
Part 15 - Yang Tersembunyi (2)
45
Part 15 - Yang Tersembunyi (3)
46
Part 15 - Yang Tersembunyi (4)
47
Part 15 - Yang Tersembunyi (End)
48
Part 16 - Planning (1)
49
Part 16 - Planning (2)
50
Part 16 - Planning (3)
51
permohonan maaf
52
Mohon maaf sekali lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!