Part 1 - Legacy

Keluarga De Frank.

Kakekku adalah seorang pengusaha. Ia memiliki perusahaan yang bergerak di banyak bidang. Dua bidang yang menjadi penyokong kekayaannya, adalah elektronik dan asuransi. Dia adalah Cazzar Theodore De Frank. Dia membangun bisnis dari nol, berasal dari modal yang dipinjam dari seorang kerabat. Kakekku adalah orang yang ulet, tangguh, serta tidak mudah menyerah. Bila ada yang berkata, tidak ada orang yang bisa membesarkan bisnis yang dibangun dari nol, maka dengan lantang aku akan menjawab, Cazzar Theodore De Frank orangnya. Ia berkali-kali mengalami jatuh bangun, bahkan pernah terlilit hutang, sama seperti orang lain yang sedang merintis bisnis. Namun satu hal, ia tidak pernah menjadikan itu sebagai alasannya untuk berhenti. Prinsip yang selalu dijalankan kakekku adalah, pantang berhenti sebelum sampai. Ya, kakekku memang cukup ambisius untuk mencapai tujuannya.

Cazzar Theodore dikenal masyarakat sebagai seorang dermawan yang tidak pernah melupakan kebaikan orang lain. Karena alasan itulah juga, kakek menikahi Marina Martin Baker, nenekku, anak dari Louis Baker, pemilik The Fact News, surat kabar terbesar di negara ini, dan dia adalah orang yang telah meminjamkan modalnya kepada kakekku. Kakek merasa harus membalas budi baik kakek buyutku, sehingga ia tidak menolak ketika kakek buyutku menarwarkan perjodohan.

Bisa dibilang, kakekku tidak menyimpan rasa cinta sedikitpun untuk nenek, mereka melakukan pernikahan hanya sebatas balas budi, hingga saat kakek buyutku meninggal, tepatnya sebulan setelah ibuku lahir, mereka bercerai. Kakek merasa tidak ada yang perlu dipertahankan, terlebih lagi, nenekku melahirkan anak perempuan, bukan anak laki-laki seperti yang diharapkan kakek, untuk meneruskan gurita bisnisnya. Ya, itu adalah Nathealiza Sofia De Frank, ibuku.

Setelah bercerai dengan nenek, kakekku menikah lagi. Sepertinya, setelah bercerai, kakek benar-benar menemukan tambatan hatinya, Liora Arthur James. Namun, desas desus yang beredar di masyarakat, hubungan mereka telah terjalin sejak kakek dan nenekku masih bersama. Ada juga yang mengatakan, bahwa kakek terpaksa meninggalkan wanita itu, karena harus menikahi nenekku, dan mereka kembali bersama saat kakek bercerai. Entahlah, aku tidak pernah mengonfirmasinya secara langsung kepada kakek, kami tidak sedekat itu. Lagipula, itu adalah masalah pribadi mereka, bahkan aku juga tidak pernah bertanya pada ibuku.

Pernikahan kakek dengan Liora terbilang harmonis. Mereka memiliki dua orang anak, laki-laki dan perempuan. Paman dan bibiku, Manuella Reginna De Frank, dan Edward Valentinno De Frank. Aku juga tidak terlalu dekat dengan mereka. Aku hanya menyapa sekali atau dua kali saat menghadiri pertemuan keluarga, selebihnya, aku merasa canggung. Aku merasa seperti orang asing yang tersesat, karena setiap kali bertemu, mereka selalu saja membicarakan masalah bisnis. Terlebih lagi, mereka juga selalu bersikap acuh tak acuh padaku.

Paman dan bibiku menikahi orang-orang yang cukup sukses di bidangnya. Bibi Manuella menikah dengan Joseph Vincent Bennedict, seorang pejabat bea cukai negara, sedangkan paman Edward menikah dengan seorang seniman pahat yang karyanya cukup terkenal, Evellyne Constantine. Mereka masing-masing memiliki seorang putra yang telah mereka persiapkan sebagai pewaris kerajaan bisnis keluarga ini. Alfredo Bennedict, dan Carlo Valentinno De Frank. Sayangnya, Carlo tidak bisa benar-benar menjadi ahli waris, karena ia adalah anak hasil hubungan di luar nikah. Dalam keluarga ini, anak hasil hubungan di luar nikah, tidak dianggap sebagai keluarga. Namun, keluarga Paman Edward tidak akan menerima keputusan itu begitu saja, mereka akan melakukan segala cara, agar Carlo tetap bisa menjadi penerus, terlebih lagi, Paman Edward merasa, ia adalah anak laki-laki kakek satu-satunya, sehingga ia merasa memiliki hak kekuasaan penuh untuk menggantikan kakek, dan menunjuk siapa yang menjadi penerusnya kelak.

Hal tersebut tentu saja tidak diterima oleh keluarga Bibi Manuella yang juga ingin menjadikan Alfredo sebagai penerus kakek, tetapi sayangnya, Alfredo tidak tertarik dengan bisnis. Namun, Alfredo sangat suka dengan uang. Bisa dibilang, Alfredo adalah anak orang kaya yang masa depannya terjamin bukan karena kemampuannya, tetapi karena hak istimewa yang dimiliki keluarganya.

Meskipun demikian, kakek sangat menyanyangi cucu-cucunya, berbeda dengan aku dan kakak. Aku, Monnaire De Frank, dan kakakku Estephania De Frank, hanyalah dua gadis yang beruntung menjadi bagian dari keluarga De Frank, karena diadopsi oleh ibuku dari panti asuhan. Walaupun tidak mengatakannya secara langsung, aku tahu, kakek menyimpan rasa tidak suka yang amat besar kepadaku dan kakak. Ibu sering merasa sedih karena hal itu. Oleh sebab itu, ibu jarang mengajak kami ikut dalam acara keluarga, dan lebih sering menitipkan kami kepada nenek, setiap kali keluarga De Frank mengadakan perayaan.

Berbeda dengan kakek, nenek sangat menyayangi kami. Jika ibu tidak ada, aku selalu mencari nenek ketika merasa bersedih. Hanya dengan mencium aroma tubuh nenek yang hangat, aku merasa kesedihanku berangsur menghilang. Aku selalu bilang kepada nenek, bahwa nenek adalah bola kristal ajaib. Nenek selalu membelikan apa saja yang aku inginkan, tanpa aku memberitahunya. Ya, sebesar itu rasa sayang nenek kepada kami.

Hari ini, kami berkumpul di rumah keluarga De Frank. Aku dan kakak tidak pernah berencana untuk ikut hadir, tetapi Bibi Manuella bilang, seluruh keluarga harus hadir, meskipun kami sebenarnya bukan keluarga. Dengan tegas ia menekankan kalimat “bukan keluarga” di depan wajah kami, sehingga ibu tidak bisa menahan rasa sedihnya. Ibu meraih tanganku dan kakak, mencoba menguatkan kami. Aku tersenyum kepada ibu, memberi tanda bahwa aku baik-baik saja, dan sama sekali tidak terpengaruh dengan perkataan Bibi Manuella.

Kakek menyatakan bahwa ia sudah terlalu tua, dan ia harus segera pensiun, sehingga ia mengumpulkan seluruh anggota keluarga, untuk mengumumkan hak warisnya, meski ia belum meninggal. Wajah sumringah dan berseri-seri terpancar dari air muka bibi dan pamanku. Sesekali mereka berbisik, lalu tertawa lepas. Kadang mereka melirik ke arah kami, melontarkan pandangan sinis yang menusuk.

Kakekku memasuki ruangan, semua berdiri memberi hormat, kecuali kakakku, Estephania. Ia malah asyik mendengarkan musik dari ponselnya, sambil menggunakan earphone. Matanya terpejam, tubuhnya sedikit bergoyang mengikuti irama, mulutnya terlihat komat kamit, dengan sedikit suara pelan yang hampir tidak terdengar. Kedua tangannya terlipat di depan dada. Seluruh hadirin menatapnya dengan pandangan marah, terlebih kakek. Ibu kemudian mengambil ponsel kakak, kakakku tampak protes, namun segera menuruti perintah ibu untuk berdiri. Aku tertawa kecil melihat tingkah kakak, tetapi segera kuhentikan karena Bibi Manuella melotot ke arahku.

Kakek berdehem, sambil menyerahkan secarik kertas kepada Pak Alfonso, penasihat hukumnya. Pak Alfonso mencermati setiap bagian isi dalam kertas itu. Lalu, ia mendekatkan wajahnya ke telinga kakek, seperti sedang membisikan sesuatu yang penting. Pak Alfonso tampak mengernyitkan dahinya sedikit. Sepertinya, pembicaraannya cukup serius. Meski suasana cukup hening, aku tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan. Yah, aku juga tidak peduli, karena pastinya tidak ada hubungannya denganku.

“Lakukan saja” kata kakek pada Pak Alfonso. Pak Alfonso tampak mengangguk. Pak Alfanso membenarkan kacamatanya, dan mengangkat kertas yang diberikan kakek sejajar dengan wajahnya. Suasana masih tampak hening, wajah-wajah yang menanti pengumuman kakek tampak sedikit tegang, seolah tidak sabar mendapatkan apa yang mereka inginkan.

“Dengan ini, saya, Cazzar Theodore De Frank menyatakan bahwa, akan membagi kekayaan saya, kepada anak-anak, menantu, dan cucu-cucu saya, dengan pembagian sebagai berikut, Edward mendapatkan tiga puluh persen saham perusahaan Sunshine Steel. Dengan demikian, beliau adalah pemilik saham terbesar di Sunshine Steel. Manuella, mendapatkan dua puluh dua persen saham Imago Finance. Carlo dan Alfredo, mendapatkan sepuluh persen saham di Sunshine Steel, dan saya menaikan jabatan Alfredo sebagai kepala manajer umum di Sunshine Steel” Pak Alfonso terdiam sebentar, menarik nafasnya dan kembali mengatur suaranya yang agak sedikit serak. Paman Edward terlihat gelisah, jari-jarinya sedikit bergetar, wajahnya seperti ingin menyampaikan sesuatu. Entah itu usul, atau sebuah protes

“Joseph dan Evellyne, mendapatkan sepuluh persen saham Imago Finance. Dan, Nathealiza... Aku menyerahkan Green Future untuk dikelola, proses pengalihan kepemilikan perusahaan akan segera dilakukan setelah pengumuman hak waris ini berlangsung. Demikianlah, keputusan ini saya buat dengan keadaan sadar dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun” Pak Alfonso mengakhiri pengumumannya. Kakek yang sejak tadi duduk di sebelah Pak Alfonso langsung angkat suara.

“Ada yang ingin kau sampaikan, Edward?” katanya dengan nada tegas, seperti biasanya.

“Ayah, kenapa ayah tidak langsung melakukan pengumuman suksesi? Bukankah ayah bilang, ayah ingin pensiun dan beristirahat” kata Paman Edward.

“Suksesi? Maksudmu, kau ingin aku menyerahkan kepemimpinan perusahaan kepada anakmu?” Kakek memajukan wajahnya, matanya memandang tepat ke wajah Paman Edward tanpa berkedip.

“Carlo adalah calon yang potensial, dibandingkan dengan Alfredo yang hanya bisa menghabiskan uang saja, tetapi malah mendapat jabatan sebagai manajer umum” kata Paman Edward.

“Jaga bicaramu, Edward. Kau ingin mencalonkan anak hasil hubungan gelapmu itu? Yang benar saja, itu akan membuat kericuhan diantara para pemegang saham. Masuknya Carlo ke dalam perusahaan saja, sudah cukup membuat harga saham turun. Kekacauan apalagi yang akan terjadi, jika Carlo sampai menjadi pemimpin menggantikan Ayah?” Bibi Manuella berkacak pinggang.

Paman Edward tampak marah, raut mukanya memerah. Ia langsung bangkit dari kursinya. “Kau, apakah kau tidak berkaca? Kekacauan yang seringkali anakmu buat, itulah yang selalu memicu kericuhan. Kau ingat, saham kita pernah mencapai angka terendah, setelah Alfredo berkelahi dengan pengunjung club, hanya karena berebut untuk didampingi wanita malam. Hah, benar-benar rendahan”

Bibi Manuella langsung berteriak memaki Paman Edward. Suasana yang tadi hening mendadak ramai. “Ini akibat mendiang ibu terlalu memanjakanmu, kau jadi seenaknya, dan menganggap dirimu paling benar”

Kakek menggelengkan kepalanya. Lalu ia menggebrak meja dengan keras. Aku hampir saja tersedak, gelas di sampingku pecah, karena tersenggol oleh Estephania yang kaget. “Aku belum meninggal, tetapi kalian sudah ribut seperti ini. Terkadang aku berpikir, sebenarnya siapa yang kalian hormati, aku atau kekuasaan dan harta yang aku miliki?” kata kakek sambil pergi beranjak menuju ruang kerjanya. Mungkin kakek sudah menduga, bahwa hal seperti ini pasti akan terjadi. Meski bahasa tubuhnya terlihat marah, tetapi raut wajah kakek memperlihatkan kesedihan.

Pak Alfonso ikut berdiri, sambil memberi salam hormat, dan mengikuti langkah kakek dari belakang. Semua terdiam dan menunduk, tidak ada lagi yang berani mengeluarkan suara, sampai kakek benar-benar masuk ke ruangannya.

“Yang benar saja” kata Estephania sambil menyetir mobil. “Aku tidak peduli, jika memang kita tidak mendapatkan warisan. Lagipula, aku tidak mengharapkan itu. Tetapi setidaknya, kakek tidak memberikan anak perusahaan yang hampir bangkrut kepada ibu. Itu sama halnya dengan kakek melepaskan tanggung jawabnya” Estephania terlihat kesal.

“Kudengar, Green Future juga punya banyak hutang, Bu. Bagaimana bisa ibu mengelola anak perusahaan bermasalah seperti itu?” tanyaku, sambil menoleh ke kursi belakang. Ibu sedang menyadarkan kepalanya. Ia menarik nafas sambil tersenyum.

“Green Future juga sempat melakukan pemutusan kerja besar-besaran, karena tidak sanggup membayar gaji karyawan. Saat karyawan melakukan demonstrasi juga sempat diwarnai kerusuhan, bahkan sampai memakan korban. Ah, perusahaan yang benar-benar kacau. Bukankah dulu, Carlo yang menjadi direktur di sana? Lalu setelah semua kekacauan terjadi, kenapa justru perusahaan itu diberikan kepada ibu? Aku tidak mengerti dengan sikap kakek. Paling tidak, dia bisa memberi ibu saham yang potensial, meskipun hanya sedikit. Bagaimanapun, ibu adalah anaknya. Benar-benar anak dari hasil hubungan resmi, bukan seperti Carlo” kata Estephania lagi.

“Kau tahu, ibu kita tidak membutuhkan itu. Warisan dari nenek, jauh lebih besar, bahkan bisa menghidupi sampai ke cucumu” kataku dengan nada bercanda.

Ibu tertawa kecil. Ia terdiam cukup lama. “Bu, are you, okay?” tanyaku. Ibuku mengangguk.

“Tetapi, akan lebih baik lagi, kalau kita makan dulu. Bagaimana kalau ke restoran Chinesee food kesukaan Monnaire, bukankah Monnaire suka sekali bebek Peking?”

“Aku mauuuuu...” kataku bersorak.

“Tidak bisakah kita cari restoran lain saja? Aku sedang diet” usul Estephania.

“Monnaire sedang dalam masa penyembuhan, ada baiknya makan makanan yang sedikit berlemak. Kau bisa memesan sayuran, atau dimsum rendah lemak” kata ibu.

Estepania mendengus kecewa. “Baiklah...” katanya sambil membelokan setir menuju restoran favoritku.

“Monnaire, tidak marah, kan, dengan kakek?” tanya ibu.

Aku menggeleng, namun tidak dengan Estephania. Ia tampak kesal. Entah karena pertanyaan ibu, atau karena ia tidak bisa memilih apa yang diinginkannya.

“Suatu saat, kakekmu pasti akan berubah” kata ibu lagi.

Aku mengangguk mengiyakan. Samar-samar aku melirik ke arah Estephania. Wajahnya memerah, seperti sedang menahan amarah yang tidak bisa terlampiaskan.

“Kakak...” kataku sambil memegang tangannya pelan.

“Aku baik-baik saja. Lepaskan tanganmu, kalau kau seperti itu terus, aku bisa menabrak mobil di depan kita”

Aku melepaskan tanganku. Estephania berulang kali menghela nafas, namun kini raut wajahnya sedikit lebih tenang. “Apakah sebenarnya, Estephania menginginkan warisan kakek?” batinku.

“Aku tahu apa yang kau pikirkan” kata Estephania mengejutkanku. Tiba-tiba aku membayangkannya seperti seorang cenayang yang sedang membaca pikiranku. “Aku tidak pernah menginginkan warisan kakek. Aku hanya kesal membayangkan perlakuan kakek. Kau ingat, saat kita kecil, kakek pernah membagikan cupcake saat ulang tahun Alfredo, dan hanya kita berdua yang tidak dapat”

“Lalu, aku mencurinya, dan kita berdua dihukum ibu” kataku terkekeh.

“Kau tahu, Monnaire, aku ingin menjadi seorang pramugari. Makanya, aku harus menjaga bentuk tubuhku. Aku sama sekali tidak tertarik dengan perusahaan, saham, atau apalah itu”

“Dan aku, ingin menjadi musisi. Itu impianku sejak kecil. Aku selalu membayangkan tampil di konser besar, dengan jutaan mata yang memandang kagum kepadaku. Ah, sepertinya menyenangkan sekali”

“Mari, kita gapai mimpi itu bersama, Monnaire” Estephania tersenyum lebar.

“Ya. Berjanjilah untuk saling mendukung, apapun keadaannya” kataku dengan mata berbinar. Aku beruntung memiliki keluarga ini. Aku beruntung memiliki ibu, nenek, dan Estephania. Aku bahagia dengan hidupku. Aku tidak perlu warisan kakek. Ya, yang aku butuh hanya kenyamanan seperti ini. Itu saja sudah cukup.

\*\*\*\*\*\*

Episodes
1 Prolog
2 Part 1 - Legacy
3 Part 2 - Mutualism
4 Part 3 - Taken (1)
5 Part 3 - Taken (2)
6 Part 3 - Taken (3)
7 Part 3 - Taken (4)
8 Part 3 - Taken (5)
9 Part 3 - Taken (6)
10 Part 3 - Taken (End)
11 Part 4 - Pengkhianat (1)
12 Part 4 - Pengkhianat (2)
13 Part 4 - Pengkhianat (3)
14 Part 4 - Pengkhianat (End)
15 Part 5 - Aku Yang Baru (1)
16 Part 5 - Aku Yang Baru (2)
17 Part 5 - Aku Yang Baru (3)
18 Part 5 - Aku Yang Baru (4)
19 Part 5 - Aku Yang Baru (5)
20 Part 5 - Aku Yang Baru (End)
21 Special Part
22 Part 6 - Parhelion
23 Part 7 - Iblis Yang Sebenarnya (1)
24 Part 7 - Iblis Yang Sebenarnya (2)
25 Part 7 - Iblis Yang Sebenarnya (3)
26 Part 7 - Iblis Yang Sebenarnya (4)
27 Part 7 - Iblis Yang Sebenarnya (End)
28 Part 8 - Orang Yang Dipercaya
29 Part 9 - Kebetulan dan Keberuntungan
30 Part 10 - Teman?
31 Part 11 - Sekutu Yang Dipaksa (1)
32 Part 11 - Sekutu Yang Dipaksa (2)
33 Part 11 - Sekutu Yang Dipaksa (3)
34 Part 11 - Sekutu Yang Dipaksa (End)
35 Part 12 - Cepat Atau Lambat
36 Part 13 - Kehidupan dan Kematian
37 Part 14 - The War (1)
38 Part 14 - The War (2)
39 Part 14 - The War (3)
40 Part 14 - The War (4)
41 Part 14 - The War (End)
42 ucapan Terimakasih dan dukungan
43 Part 15 - Yang Tersembunyi (1)
44 Part 15 - Yang Tersembunyi (2)
45 Part 15 - Yang Tersembunyi (3)
46 Part 15 - Yang Tersembunyi (4)
47 Part 15 - Yang Tersembunyi (End)
48 Part 16 - Planning (1)
49 Part 16 - Planning (2)
50 Part 16 - Planning (3)
51 permohonan maaf
52 Mohon maaf sekali lagi
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Prolog
2
Part 1 - Legacy
3
Part 2 - Mutualism
4
Part 3 - Taken (1)
5
Part 3 - Taken (2)
6
Part 3 - Taken (3)
7
Part 3 - Taken (4)
8
Part 3 - Taken (5)
9
Part 3 - Taken (6)
10
Part 3 - Taken (End)
11
Part 4 - Pengkhianat (1)
12
Part 4 - Pengkhianat (2)
13
Part 4 - Pengkhianat (3)
14
Part 4 - Pengkhianat (End)
15
Part 5 - Aku Yang Baru (1)
16
Part 5 - Aku Yang Baru (2)
17
Part 5 - Aku Yang Baru (3)
18
Part 5 - Aku Yang Baru (4)
19
Part 5 - Aku Yang Baru (5)
20
Part 5 - Aku Yang Baru (End)
21
Special Part
22
Part 6 - Parhelion
23
Part 7 - Iblis Yang Sebenarnya (1)
24
Part 7 - Iblis Yang Sebenarnya (2)
25
Part 7 - Iblis Yang Sebenarnya (3)
26
Part 7 - Iblis Yang Sebenarnya (4)
27
Part 7 - Iblis Yang Sebenarnya (End)
28
Part 8 - Orang Yang Dipercaya
29
Part 9 - Kebetulan dan Keberuntungan
30
Part 10 - Teman?
31
Part 11 - Sekutu Yang Dipaksa (1)
32
Part 11 - Sekutu Yang Dipaksa (2)
33
Part 11 - Sekutu Yang Dipaksa (3)
34
Part 11 - Sekutu Yang Dipaksa (End)
35
Part 12 - Cepat Atau Lambat
36
Part 13 - Kehidupan dan Kematian
37
Part 14 - The War (1)
38
Part 14 - The War (2)
39
Part 14 - The War (3)
40
Part 14 - The War (4)
41
Part 14 - The War (End)
42
ucapan Terimakasih dan dukungan
43
Part 15 - Yang Tersembunyi (1)
44
Part 15 - Yang Tersembunyi (2)
45
Part 15 - Yang Tersembunyi (3)
46
Part 15 - Yang Tersembunyi (4)
47
Part 15 - Yang Tersembunyi (End)
48
Part 16 - Planning (1)
49
Part 16 - Planning (2)
50
Part 16 - Planning (3)
51
permohonan maaf
52
Mohon maaf sekali lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!