“ Nyonya, Tuan Miguel sudah datang.”
Pelayan wanita itu bersuara setelah melihat Nyonya nya meneguk habis segelas air hangat.
“ Suruh dia kekamar.” titah Nauora berusaha menetralkan perasaannya yang kacau balau.
“ Baik, Nyonya.” seru sang pelayan, hendak pergi namun menahan langkah kakinya.
“ Apakah saya harus membawa Tuan Muda ke taman?” tanya sang pelayan, mengingat bahwa setiap kali situasi seperti ini terjadi maka akan ada perang yang tercipta.
“ Humm, bawa dia jauh dari kami. Dia tidak boleh mendengar bahwa ayahnya seorang pria brengsek.” ucap Nauora dengan suara tertahan. Dimatanya hanya ada api yang sudah menyalak, siap membakar suaminya.
⚘️
⚘️
⚘️
Didalam kamar utama kediaman Kwans, tampak sosok pria tampan dengan tubuh kekar yang dibalut kemeja putih. Rambut kuning kecoklatan, dengan warna kulit putih kemerahan, membuat dirinya memiliki daya tarik tersendiri. Siapapun wanita pasti akan menyukainya, bahkan seringkali wanita berlomba-lomba mengomentari fotonya dimedia sosial.
Kini pria itu tengah bersiap untuk membersihkan diri. Melempar asal dasinya diatas tempat tidur, pria itu hendak membuka kancing kemejanya. Namun seketika menoleh saat dengan begitu kasar pintu dibuka dari luar dan tak lama menampilkan sosok sicantik Nauora.
“ Selamat pagi, pasti kau menikmati malammu kemarin kan?” ucap Nauora dengan senyum tertahan.
“ Humm, tapi kali berbeda. Wanita yang kutiduri sangat cantik dan sangat seksi.” jawab pria itu dengan enteng. Menyunggingkan senyum tipisnya, membuat wajahnya semakin terlihat tampan.
“ Apa katamu.. “ Nauora terlihat begitu kesal setelah mendengar penuturan suaminya.
“ Ah, aku lupa. Paling pentingnya.. dia masih perawan.”
Nauora dibuat terperanga. Dia menatap tak percaya pada pria tampan didepannya yang terlihat begitu santai, seolah tak ada kesalahan yang diperbuat.
“ Sudahlah, aku mau mandi dulu.”
Dengan santai pria gagah itu menutup percakapan dan hendak menghindar dari hadapan sang istri, tapi dengan cekatan Nauora meraih pergelangan tangan suaminya.
Plak.
Tamparan keras mendarat mulus pada pipi kanan pria itu, diiringi tatapan penuh amarah dari Nauora.
“ Aish, sial.” umpat pria itu saat merasakan panas dipipinya.
“ Dengarkan aku... kau tidak boleh bertindak bodoh. Ingat.. kau seperti ini karena aku.” suara Nauora terdengar bergetar. Nafasnya sesak, begitulah jika dirinya sangat marah.
“ Terus? Kau ingin apa? Kau ingin mengurungku dalam istana keluargamu ini dan membuatku jadi badut?” ucap pria itu dengan datar.
“ M I G U E L.. “
Tanpa sadar Nauora membentak suaminya. Suaranya begitu nyaring, bahkan terdengar hingga luar kamar, terlebih lagi pintu kamar yang tak tertutup rapat membuat seseorang diluar kamar dengan tenang menjadi pendengar perdebatan keduanya.
“ Kau jangan lupa, aku yang membuatmu berada diposisimu yang sekarang.” Nauora menatap suaminya dengan mata berkaca-kaca. Tangannya bergetar, sekeras apapun dirinya berusaha terlihat tegar dan kuat, tetap dirinya akan lemah jika menyangkut sang suami.
Miguel tak bersuara, ia hanya diam mengamati wajah istrinya yang seakan ingin menangis.
“ Aku.. aku setengah mati berusaha. Aku merangkak dan melakukan segalanya untuk membuatmu duduk dikursimu saat ini.. dan kau hanya membalasnya dengan seperti ini? Setiap hari?” Nauora menatap manik mata suaminya, menunggu jawaban namun tak mendapat respon.
“ Apa kau berfikir.. batinku tidak lelah setiap hari berdebat denganmu.” Menyentuh dadanya, Nauora gagal menahan air matanya hingga bulir kristal itu mengalir begitu saja.
“ Apa sedikit saja kau tidak bisa membalas budiku?” Nauora menunggu jawaban, tapi bibir Miguel tetap terkatup rapat.
“ Jawab aku.”
Nauora terisak, berteriak didepan suaminya sembari memukul dada bidang sang suami. Sangat menyesakkan, wanita cantik itu tak mampu berkata-kata lagi dan hanya mampu melampiaskannya dengan kepalan tangan yang terus menghujani dada suaminya.
“ Kau harus ingat.. aku duduk dikursi ini karena usahaku.”
Lama terdiam, Miguel akhirnya bersuara juga. Wajahnya datar, tak ada rasa iba pada sang istri.
Mendengar kalimat yang dilontarkan suaminya, Nauora mengangkat pandangan. Dia mendongak dan berusaha menatap wajah suaminya.
“ Apa kau pikir.. aku bahagia menikah denganmu? Apa kau pikir aku senang sudah berhasil duduk dikursiku saat ini? Apa kau berfikir aku happy tinggal dan berkeliaran didalam istana ini?”
Kata demi kata diluncurkan Miguel dari bibir tipisnya.
“ Aku memang ingin menjadi CEO, tapi tidak seperti ini. Semuanya tidak sesuai ekspektasiku.. kupikir setelah menjadi CEO maka aku akan leluasa memerintah siapapun. Tapi ternyata semua kendali dipegang penuh olehmu dan ayahmu. Aku sadar.. pada akhirnya aku hanya menjadi boneka didalam hidupmu. Aku menikahi wanita yang sudah rusak dengan imbalan jabatan tinggi, tapi ternyata.. aku hanya jembatan bagimu untuk mencapai tujuanmu. Kau adalah anak sulung yang menginginkan harta Ayahmu, kau buat aku menjadi pemimpin perusahaan karena dengan begitu kau akan dengan mudah memberikan perusahaan itu nanti kepada bayi harammu.”
Deg.
⚘️
⚘️
⚘️
Visual pemeran Dunia Asmara.
Miguel Arrawda👇
Nauora Kwans👇
Davis Kwans👇
Nixeelin Oliveira👇
(Mereka bintang Novel ini)🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments