Hari ini suasana kantor tampak ramai,masing masing karyawan sibuk dengan aktifitas masing masing. Danu yang tengah meneliti laporan keuangan dikantornya,dikejutkan dengan nominal angka yang tertera di layar leptopnya.Angka yang cukup besar hingga tangannya mengepal,rahangnya mengeras.
"Kurang ajar kau Dipta!!!
"Aku sudah mempercayakan perusahaan ini padamu.Tapi apa yang kau lakukan?Kau membuat rugi besar perusahaan.Dasar anak bodoh." umpat Danu kecewa.
""Aku harus berbuat sesuatu."
Perusahaan yang ia bangun dari nol dengan kerja kerasnya kini diambang kehancuran.
Para kliennya banyak yang membatalkan kerjasama dengan perusahaannya.Mereka kecewa dengan sikap Dipta yang kurang sopan dan bersikap arogan.Terlebih lagi mereka kecewa tentang Dipta yang telah menikah siri dengan seorang janda dan menelantarkan anak istri.
Kabar pernikahan Dipta,cepat sekali tersebar dari mulut ke mulut.Apalagi kelakuannya yang tega mengabaikan sang anak disaat tengah berjuang antara hidup dan mati.
Dia lebih memilih istri keduanya dan pergi berbulan madu ke Bali.
Tanpa mempedulikan sang putri,bahkan sama sekali tidak menampakan batang hidungnya.
Kini Danu tengah sibuk mengumpulkan semua karyawan untuk membahas peraturan yang baru.
Kini ia kembali mengambil alih perusahaan yang sempat ia percayakan kepada Dipta.
Sebenarnya Danu keberatan waktu itu saat Dipta mengambil alih perusahaan.
Namun karena desakan dari Dipta dengan alasan kesehatannya.Dengan berat hati Danu menyerahkan kepada Dipta.
Sebenarnya Danu berat hati namun demi kesehatannya,dan demi usahanya mencari putra keduanya ia terpaksa menyetujuinya.
Sebenarnya Danu lebih setuju jika perusahaannya ia serahkan kepada Dion.
Mengingat Dion anak yang cerdas,sopan santun dan selalu bertindak dengan hati hati.
Namun hal itu urung ia lakukan,mengingat status sang cucu yang masih ingin menyelesaikan kuliahnya.
Dion pun enggan menerima,mengingat sang kakak pasti akan cemburu,terlebih lagi ia selalu iri kepadanya.
Selalu merasa sang kakek lebih menyayangi sang adik ketimbang dirinya.
Padahal selama ini sang kakek tidak pernah membeda bedakan cucu cucunya.
Dipta selalu ingin lebih diatas Dion,ia selalu berusaha mencari perhatian sang kakek dan selalu berusaha menghasut sang kakek agar membenci Dion.
Namun sang kakek tidak percaya begitu saja.
Sementara itu di sebuah mall yang cukup besar Dipta dan Anita tampak sedang berjalan bergandengan mesra dengan perut yang membuncit.
Mereka tampak asik memilih milih barang barang.
"Maaf tuan,kartunya tidak bisa digunakan?"
seorang gadis muda menyodorkan sebuah kartu pada Dipta.
"Tidak mungkin,mungkin salah coba ulangi lagi." jawab Dipta dengan menggaruk rambut yang tidak gatal.
Sementara Anita tampak asik duduk di bangku tunggu dengan memainkan ponselnya.
Namun berkali kali gagal,akhirnya Dipta mengeluarkan semua kartu kartunya.Karena merasa kesal,,namun sayangnya semau kartu kartunya pun tidak dapat digunakan.
Dipta merogoh sakunya,mengeluarkan ponselnya dan berusaha menelfon seseorang.
Raut mukanya kecewa,dia berjalan mendekati istrinya dengan wajah bingung.
Dengan berat hati akhirnya dia meminjam kartu sang istri.
"Tolonglah sayang,mas mohon mas pinjam uang kamu.?"pinta Dipta dengan muka memelas.
"Ini semua kan kebutuhan kamu,kamu mau kita mengembalikan barang barang ini lagi?"
"Apa kamu mau suamimu yang tampan ini dipermalukan ditempat umum!!!
"Baiklah,tapi janji ya nanti diganti lebih banyak!!"jawab Anita sambil memberikan kartu ATM pada suaminya
"Iya sayang,mas janji.Nanti mas ganti lebih banyak."ucap Dipta sambil mencubit pipi Sang istri.
Dipta bergegas menuju kasir.Kini pikirannya kacau,bagaimana mungkin semua saldo di kartu kreditnya kosong.
Dia bergegas ke parkiran mobil,sambil mengandeng sang istri yang menenteng begitu banyak belanjaan.
Dia bergegas meninggalkan tempat itu,dan berencana mendatangi kantornya.
Setelah sebelumnya ia mengantarkan sang istri pulang kerumah.
Namun baru saja sampai di depan gedung dia terkejut melihat mobil Avanza dengan nomor plat yang tidak asing.
"Bukankah ini mobil kakek,jangan jangan ini semua perbuatan kakek."
"Kapan kakek pulang."
Dipta mengumpat sambil menendang roda mobil sang kakek
Tentu saja suara sirine mobil kakek berbunyi membuat beberapa karyawan dan satpam menghampirinya .
"Maaf tuan,saya mohon jangan membuat kegaduhan ditempat ini."
Ucap sang satpam yang sedang bertugas.
"Diam kamu,,,atau mau aku pecat!!!
jawab Dipta ketus.
"Kamu tidak tau siapa saya hah,,saya adalah pemilik perusahaan ini,jadi jangan Coba coba menghalangi saya."
"Awas minggir,,,.!!
Dipta berkata sambil mendorong tubuh satpam itu,dan satpam itu terjatuh terjengkang.
Semua mata mengarah kearahnya,dan Dipta berjalan maju dengan santainya tanpa merasa bersalah sedikitpun.
Sesampai di ruangan yang biasa dia tempati sekretarisnya mencegatnya.
"Maaf tuan Dipta,anda tidak diperbolehkan masuk."ucap Ririn sang sekertaris.
sontak Dipta kembali marah.
"Hai bodoh,ini ruangan ku kau tidak berhak mengaturku.Memangnya siapa kau!!"
Jawabnya penuh amarah.
lantas Dipta mendorong Ririn dengan keras hingga wanita itu jatuh tersungkur.
"Jangan membuat keributan disini"
ucap Danu yang tiba tiba berdiri didepan pintu.
" Lihatlah kek,gadis bodoh ini kek.Dia mengusirku dari ruangan ku sendiri."
jawab Dipta.
"Mulai hari ini,ruangan ini menjadi miliku lagi."
ucap Danu Dengan keras,hingga para karyawan lain pun melihatnya.
"Tapi kek,,,bukankah kakek telah memberikan kepemimpinan perusahaan ini padaku?"
"Kakek macam apa yang tega berbuat dzolim terhadap cucunya sendiri."
"Plak,,,plak"
suara tamparan terdengar keras.
Hingga Dipta meringis memegangi pipinya..
"Apa yang kakek lakukan ,kakek tega menamparku hanya demi membela wanita b bodoh ini." ucap Dipta
"Ya,itu pantas kau terima."
"Bahkan lebih dari itu."
"Bug,,,bug"
Danu kembali memukul Dipta
"Tamparan itu untuk kecerobohan yang telah kamu lakukan."
"Dan pukulan itu untuk kesalahanmu kepada kedua putrimu."
"Tidak hanya itu,mulai saat ini semua fasilitas yang kau miliki aku cabut ."
Sontak Dipta memeluk kaki sang kakek dengan memohon mohon seperti anak kecil.Sontak semua karyawan menatap dirinya
Namun Danu berlalu pergi tanpa mempedulikan teriakan teriakan dar sang cucu.Dipta yang emosi berusaha melemparkan barang barang yang berada disebelahnya.Berintung satpam datang dan menyeret paksa keluar.
Dengan berat hati Dipta meninggalkan tempat itu,dan berniat menemui Airin.
Airin yang saat itu sedang berada di toko bunga miliknya.
Toko bunga sederhana yang Danu berikan sebagai hadiah saat kelahiran si kembar.
Namun berkat kerja keras Airin,toko tersebut berkembang pesat dan memiliki beberapa karyawan.
Airin nampak terkejut saat mobil Dipta berhenti di depan tokonya.
"Untuk apa dia datang kesini." gumamnya dalam hati.
"Sayang,maafkan aku."
Ucap Danu sambil berusaha memeluk Airin.
Namun Airin mundur berusaha menghindar.
"Mas mohon,mas khilaf,mas akan perbaiki semuanya.Mas menyesal."
"Secepatnya mas akan ceraikan Anita,mas terperdaya rayuan licik Anita.'
"Tidak perlu,kau tidak perlu menceraikan Anita.Bukankah kau sangat menginginkan seorang anak laki laki.Dia mampu memberikanmu anak laki laki kan." jawab Airin dengan nada tinggi.
"Tidak sayang,mas ingin kembali bersamamu.Mari kita mulai lagi dari awal,mas janji akan menyayangi anak anak ."
"Anak anak sudah tidak memerlukan ayah seperti dirimu."
"Mari kita bercerai,talak aku sekarang juga."
"Aku mampu mengurus anak anakku tanpamu."
"Tidak Airin,sampai kapanpun aku tidak akan mencerakanmu.Toling maafkan aku "
"Jika kau tidak mau menalaku. Aku sendiri yang akan menggugatnya di pengadilan."
"Sekarang pulanglah,jika tidak aku panggilkan satpam untuk mengusir kamu
Dengan berat hati Dipta meninggalkan Airin.
"Huh akhirnya aku bernapas lega."gumam Airin.
Berbeda dengan Dipta,dia pulang dengan kecewa.Belum hilang rasa kecewanya ditengah jalan mobilnya dihadang pria bertato.Dipta yang panik turun,ajan tetapi baru saja turu pukulan bertubi tubi dilayangkan padanya.
Tidak hanya itu preman tersebut merampas mobil kesayangannya dan meninggalkan dirinya begitu saja ditengah jalan.
Dipta yang kesal akhirnya pulang dengan berjalan kaki dompet yang dia bawa tidak ada uang sepeserpun karena selain memukuli dirinya para preman juga merampas benda berharga lainnnya.
Begitu sampai di rumah dia dikejutkan dengan koper koper yang berada di luar dan
Anita yang tengah menunggu Dipta luar.Dengan berat hati mereka berdua meninggalkan rumah .
Setelah melakukan drama dan perdebatan yang panjang akhirnya Anita mengijinkan Dipta menempati rumahnya.
Rumah yang mereka dulu beli saat setelah berbulan madu ternyata diambil alih sang
Kakek.Semua fasilitas fasilitas lainnya ditark.Terlebih lagi para preman merupakan orang orang bayaran kakeknya.
Dengan berat hati Dipta berangkat ke kantor menggunakan motor butut milik Anita.
Sebenarnya ia malas ke kantor akan tetapi dia berniat melakukan penyelewengan dana seperti yang selama ini dia lakukan.
Dirumah Anita tidak banyak benda berharga.
Padahal sesudah perceraian dengan mantan suaminya Anita mendapat banyak harta gono gini.Namun harta itu telah dia gunakan untuk menutupi gaya hidup dan serangkaian operasi demi terlihat makin cantik.
Dengan mengendarai Vespa Dipta akhirnya sampai di kantor walau telat.
Motor yang dia bawa beberapa kali mogok dan terpaksa harus didorong.
Baru saja di depan pintu masuk seorang OB tidak sengaja menabraknya.kopi panas yang sang OB bawa tumpah dan mengenai bajunya.
Tentu Saja Dipta marah marah dan mencaci maki sang OB.
"Maaf pak Dipta ,anda ditunggu di ruangan tuan Danu"
ucap seorang karyawan.
"Ah pasti kakek akan menyesali perbuatannya dan akan membujukku."
.ujar Dipta dengan wajah sumringah.
Biasanya Danu setelah memarahi sang cucu pasti menyesal dan meminta maaf.
Itulah kelemahannya yang terlalu menyayangi cucunya.Namun kasih sayang tersebut terkadang diartikan lain oleh cucunya dan dijadikan sebagai kelemahannya.
Dulu jika Dipta dan Dion berbuat salah Danu menegurnya esok hari Danu meminta maaf,dia merasa menyesal terlebih mereka berdua tidak mendapat perhatian sang ayah.Danu berpikir dia yang akan mengganti sosok ayah di hati mereka.
"Pagi kakek."
Sapa Dipta saat memasuki ruangan.
Namun sang kakek tidak menjawab dan sibuk sendiri dengan laptopnya.
"Kakek semalam bilang akan memberikan aku pekerjaan."
Ucap Dipta bersemangat mengingat semalam Dipta menemui sang kakek dan merayunya.
"pasti kakek akan memberiku jabatan yang bagus walaupun tidak sebagus dulu.Kakek kan bodoh dan mudah dirayu.Pssti semua fasilitas ku akan dikembalikan lagi."
Gumam Dipta dalam hati.
"Ya tentu saja,aku sudah mempersiapkan pekerjaan untukmu."
jawab Danu sambil menyerahkan sebuah box berukuran sedang
"Ini untukmu,dan selamat bekerja."
Dengan wajah yang berseri seri Dipta menerima box tersebut dan memeluk sang kakek.
"Terima kasih kek."
Dipta membuka box itu,dengan raut wajah terkejut,alis yang saling bertaut,mulut yang menganga lebar dan tanpa sadar box yang dia pegang terjatuh di lantai.
"Ma maksud kakek apa ini,i ini untukku?"
"Tenta saja,untuk siapa lagi cucuku tersayang."
Ucap Danu sambil memegang pundak Dipta Dan pergi meninggalkan ruangan.Dipta yang tampak syok masih terdiam mematung.
Sebenarnya apa ya isi box yang diberikan Danu hingga membuat sang cucu nampak syok!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments