Kejutan,,,!!!

Hari masih terlalu pagi namun sebuah kardus yang berisi sebuah boneka yang sudah dilumuri darah dengan warna merah yang terlihat sangat menakutkan berada di depan pintu rumah kediaman Airin.

Hal ini merupakan kali ketiganya paket misterius itu dikirim.Airin sudah tidak merasa kaget ,dan sudah memberi tahu kedua putrinya untuk bersikap biasa saja.

Umpatan dan cacian yang Anita kirim melalui pesan WhatsApp pun bertubi tubi,namun ia berusaha abai.Baginya semakin ia meladeni Anita ia akan merasa menang,cukup diam saja akan membuat si peneror geram.

Menurutnya lingkungan rumah Airin termasuk padat penduduk,bagaimana bisa Anita dengan leluasa keluar masuk mengirimkan benda dengan mudah.

Lingkungan komplek Airin tergolong ramai ,namun ada sebagian bangunan yang sedang dalam proses penyelesaian. Rumah yang ia tempati merupakan rumah yang sederhana namun terkesan rapi indah dan bersih.Memiliki tetangga yang ramah dan saling bertegur sapa, berbeda dengan rumah ibu mertua.Rumah megah dengan segala kemewahan.Namun memiliki tetanggga yang jarang sekali bertatap muka dan bertegur sapa.masing mading sibuk dengan kegiatan masing masing.

Lagi lagi bunyi handphone Arini berbunyi menandakan ada seseorang yang sedang menghubunginya.

"Lakukanlah sebisamu selagi kau masih bisa menghinaku."ujar Airin.

Dia Hanya tersenyum dan tak menghiraukan hal apapun yang berhubungan dengan Anita.

Sudah puluhan pesan ancaman yang Anita namun ia masih mengabaikanya.Hanyamembuang buang waktu untuk sesuatu yang tidak penting.

Siang ini Airin berencana datang di acara empat bulanan Anita.Jika tidak datang Anita pasti akan merasa besar kepala.

Dengan ditemani mbok Darmi Airin datang ke rumah sang suami.Dengan menggunakan gamis dan menggunakan jilbab dengan warna yang senada dengan pakaian yang ia kenakan.Dengan polesan make up tipis Airin terlihat cantik.

Dengan menggandeng tangan mbok Darmi Airin memasuki rumah sang suami.Rumah yang penuh sejuta kenangan.

Tidak banyak tamu,namun acara terlihat mewah.Dekorasi yang terlihat indah dan megah.Saat Airin memasuki ruangan,semua mata tertuju padanya.Terdengat bisik bisik dari para tamu,namun Airin bersikap acuh dan tak memperdulikannya.

Menurut Airin tindakan tergesa hesa hasilnya tidak akan sempurna.

"Hai kakak maduku apa kabarmu masih berani kau datang juga?"

ucapan Anita sambil mengapit lengan mas Dipta.

"Hai wanita pembawa sial untuk apa kamu datang kemari?" Ibu mertua bertanya dengan nada yang tinggi.

"Aku yang mengundangnya Bu."

"Aku ingin menunjukan padanya kalau kami sangat bahagia."

"Dan perlu kamu tahu Airin, mas Dipta akan memiliki keturunan laki kaki.Calon penerus keluarga Herlambang!!"

Anita berkata dengan bangganya.

"Benarkah?" jawab Airin.

"Tentu saja benar,tidak sepertimu wanita pembawa sial.Coba dari dulu adikku menikah dengan Anita."

Ucapan Ranti dengan suara yang keras.

"Lalu bagaimana dengan dirimu,apakah bisa melahirkan seorang putra."

"Bagaimana hubunganmu dengan MELI"

Airin bertanya dengan suara yang pelan tepat ditelinga Ranti.

Sontak mata Ranti melotot dan tubuhnya bergetar.

"Hai ****** pergi kau dari sini,mengganggu kenyamanan adikku."

"Gara gara dirimu tempat ini jadi kotor dan bau.Jangan sampai para tamu jijik melihat penampilanmu."

Sinta ikut berbicara.

 "Tidak perlu repot mengusirku,aku juga tidak Sudi menginjakan kaki ditempat ini."

"Aku kesini karena permintaan sahabatku,jika tidak diundang aku tidak mungkin datang kan.Aku hanya ingin mengucapkan selamat kepada sahabatku."

Ucapku sambil melirik ke arah Anita.

"Ya,aku yang mengundangnya." jawab Anita yang terlihat gugup.

"Bagaimana bisa Airin terlihat biasa biasa saja."Gumam Anita dalam hati .

 "Apa kau yakin janin itu anak mas Dipta, bagaimana dengan losmen s Sanjaya no 07 dengan lelaki bertato elang."

Airin berbisik pelan ditelinga Anita.

Airin tersenyum puas dan menggandeng tangan mbok Darmi dan keluar dari ruangan.

Sontak Anita berdiri mematung dengan wajah pucat pasi.

"Sayang,kamu kenapa?"

Anita tersentak dan kaget saat sang suami menepuk pundaknya.

"A aku baik baik saja."jawab Anita gugup.

Setelah serangkaian acara selesai Anita tampak murung.Berkali kali ia mencoba menghubungi Airin namun tak satupun panggilan diangkat.Berpuluh puluh pesan tak kunjung dibalas.

"Sebenarnya kamu kenapa sayang?"

 "Tidak ada mas,aku hanya merasa lelah dan perutku terasa sakit."jawab Anita sambil memegangi perut berpura menahan sakit.

"Jangan banyak pikirin sayang,ini demi kebaikan calon anak kita."

Sambil mengelus dan mencium perut sang istri

Dipta sangat senang dan sangat memanjakan sang istri apapun yang ia minta pasti dipenuhi.Dipta memiliki tinggi 160 cm dengan berat badan 70 kg berkulit cokelat berhidung mancung.$edang sang adik sulung Dion memiliki tinggi 175 cm dengan berat badan 60 kg kulit putih hidung mancung dan memiliki wajah seperti sang kakek keturunan Belanda. Hal ini yang membuat Dipta sering merasa iri dengan sang adik.Terlebih sang adik lebih dekat dengan sang kakek daripada dirinya.

Hari ini merupakan hari yang cerah bagi Airin.Hari nya begitu bahagia seolah ada sedikit Beban yang hilang dari dirinya.

Beruntungnya Airin dengan sigap menyuruh seseorang untuk mengintai gerak gerik Anita.Sebenarnya ia merasa curiga dengan Anita terlebih lagi dengan usia kehamilan dan surat cek kesehatan yang diberikan Valeria.Alhirnya Airin bernafas lega tidak ada lagi teror teror dan ancaman dari Anita.Tidak perlu mengkhawatirkan keadaan putrinya.kedua putrinya kini tampak lebih ceria dan keadaan Alisa sudah sembuh.

Baru mengirim satu teror Anita sudah ketakutan dan memohon mohon kepada dirinya. Namun Airin bukanlah wanita yan jahat,dia masih memiliki hati nurani. Dia sudah tidak mengirim teror lagi bagaimanapun bayi yang di kandung Anita tidak bersalah.

Airin pun melanjutkan lagi kehidupannya seperti biasa tanpa takut teror apapun.Dia masih bingung akan bertahan atau menggugat cerai sang suami.Baginya mampu bertahan walaupun diperlakukan tidak adil. Sakit hatinya saat anak anak sedang kritis sedang bertahan antara hidup dan mati sang suami dan keluarga tidak peduli sama sekali dengan keadaannya.

Dulu ia mampu bertahan kara kedua buah hatinya dan kasih sayang yang tulus dari sang kakek namun sekarang tidak.Baginya hatinya telah mati.Airin yang sekarang bukanlah Airin yang dulu yang hanya diam jika sang suami dan dan keluarga mencaci dan menghina nya.

"Bun,aku kangen Om Dion.Kapan om Dion kesini lagi ya."Tanya Alika putri sulungku.

"Iya nih Bun,aku juga kangen."Si bungsu pun ikut bertanya.

"Kan baru kemari berangkat sayang."

Jawabku.

"Kalau sama opa nggak kangen nih?"

 Sontak kedua putriku menolah sumber suara dan langsung berlari memeluk opanya.

"Aku juga kangen opa."

Jawab kedua putriku bersamaan.

"Opa kok pulang ngga ngasih kabar sih."

"Kan surprise dong buat kalian berdua."

jawab opa dengan penuh erat memeluk kedua cucunya.

Tanpa terasa air mataku berjatuhan melihat pemandangan itu.

"Harus kah aku memisahkan seorang kakek dengan cucunya .."

Gumam Airin dalam hati.

"Bagaimana perasaanmu nak,,, pasti sangat menyakitkan bagimu?"

"Maafkan kelakuan cucuku,selama ini aku tidak bisa mendidiknya. Dengan baik!!"

sambil bersujud di kakiku.

""Bangun kek,,,kakek tidak pantas melakukan ini,semua ini bukan kesalahan kakek."

"Airin sudah menganggap kakek sebagai kakek kandung Airin."

"Airin sangat menyayangi kakek,,,kakek adalah keluarga Airin."

Mereka berdua saling berpelukan.

"Aku tau semuanya Airin,apa yang telah Dipta lakukan padamu."

"Kakek mendukung apapun yang kamu lakukan,kakek percaya padamu sepenuhnya."

"Masalah wanita itu Percayakan semua pada kakek.Biar kakek yang akan mengurusnya."

"Penyebab kecelakaan yang menimpa cucuku,sudah di urus oleh orang orang kepercayaan ku."

"Terimakasih kek,,!!

Sambil memeluk sang kakek.

Setelah kejadian itu hati Airin merasa lebih tenang.Airin berencana menggugat cerai Dipta.Baginya untuk apa mempertahankan rumah tangga yang sudah tidak sehat lagi.

Namun dalam hati Airin takut jika suatu saat putrinya mengetahui tentang kebenarannya.

Dia takut kedua putri marah kepada dirinya.

Kedua putrinya merupakan anak yang penurut akan tetapi jika sudah menjadi keinginannnya harus dituruti.

*

*

Disisi lain Danu merasa kecewa terhadap Dipta.Dia sangat merasa bersalah kepada Airin.Dipta memang anak yang terlalu penurut terhadap sang ibu.Dulu Danu berpikir dengan menjodohkan Dipta dengan Airin mungkin akan membuat cucunya berubah namun kenyataannya tidak.Dulu Danu berlangganan bunga pada Mala hal inilah yang membuat Danu menjodohkannya dengan Airin. Danu mengenal Mala wanita yang baik hati hingga dengan percaya diri Danu meminang Airin Untuk Dipta.

Karena merasa Danu pria yang terpandang apalagi selama ini Danu sudah sering membantu Mala.Mala berpikir putri nya akan bahagia tanpa kekurangan materi akhirnya menerima perjodohan itu.

Namun diusia pernikahan yang baru berjalan empat tahun Mala pergi meninggal dunia ini ini untuk selama lamanya.

Dulu Danu menolak merestui Widya menikah dengan Damar,menurut Danu Widya bukanlah wanita baik baik.Cara berpakaian Widya yang kurang sopan terlebih status Widya seorang janda dengan dua orang anak.Sikap Damar yang tiba tiba berubah menjadi seorang pembangkang.Karena kasih sayang sang ayah yang sangat besar terhadap sang anak,dengan berat hati Danu menerima Widya sebagai seorang menantu.Sikap judes dan arogan Widya membuat Danu kesal.Terlebih kedua anak Widya yang suka meng hambur hamburkan uang.Sifat judes dan arogan sang ibu menurun kepada kedua anak gadisnya.

Namun Danu bersabar demi kebahagiaan sang anak.Namun rupanya Dewi Fortuna tidak berpihak padanya Damar meninggal dunia karena kecelakaan.Mobil yang dia tumpangi menabrak sebuah mobil pembawa bahan bahan bakar.Daat itu Dion yang baru berusia sebelas tahun harus kehilangan sang ayah.Danu sangat syok atas meninggalnya sang putra.Namun seiring berjalannya waktu Danu bangkit dari keterpurukannya.Kehadiran Dion sang cucu dapat menghibur hatinya menginjak remaja wajah sang cucu benar benar seperti putranya Damar

Danu ,Damar dan Dion memiliki wajah yang hampir sama.Berbeda dengan Dipta yang lebih mirip sang ibu.

Sebenarnya Danu masih memiliki satu anak laki laki bernama Satria namun anak tersebut dibawa pergi oleh ibu mertuanya sewaktu Istrinya meninggal.Ibu mertua marah atas kematian putrinya dan menganggap semuanya karena kesalahan Danu.

Sebenernya Danu sudah mencari kesana kemari mengerahkan orang orang kepercayaannya namun putranya entah kemana.Hilang bak ditelan bumi.

Semua upaya sudah ia lakukan,bahkan memajang foto sang anak.Namun sampai saat ini belum membuahkan hasil apapun.

Hari ini Danu pergi ke kantor,pagi ini orang kepercayaannya menelfon.Ada pembengkakan dana,dan banyak data data yang tidak valid dari laporan keuangan.Banyak sekali pengeluaran dalam jumlah besar.

Dia berusaha mencari tau apa sebenarnya yang sedang terjadi.

Selama ia pergi ia menyerahkan tugasnya kepada Dipta.Meyerahkan tanggung jawab perusahaan kepada putranya.

Semua proyek proyek ia serahkan kepada putranya.$Saat Danu sedang ada bisnis yang baru ia rintis di luar negri.

Alangkah kagetnya Danu ketika sampai di kantor!!!

Sebenarnya apa yang terjadi di kantor ???

Terpopuler

Comments

Takahashi HitomiLửa

Takahashi HitomiLửa

ceritanya bikin baper nih, semoga thor lancar menulis.

2023-08-09

0

Reva Chavan

Reva Chavan

Ngangenin deh ceritanya.

2023-08-09

0

Donny Chandra

Donny Chandra

Keren banget ceritanya!

2023-08-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!