Suamiku Bukan Ayah Dari Anakku

Suamiku Bukan Ayah Dari Anakku

Badai yang terus saja berdatangan...

Air mata ibu dua anak itu seolah kering,mungkin rasa kecewa sudah terlalu penuh.Selama ini dia selalu diam diperlakukan semena-mena ,hinaan bahkan cacian serta perilaku tak pantas yang dilakukan oleh keluarga suaminya.Arini bertahan hanya agar kedua anaknya mendapat kasih sayang dan figur sang ayah.Namun sang ayah tak pernah menganggap ada hanya karena anaknya perempuan.

Kasih sayang sang kakek dan perhatian mbok Darmi yang selalu menguatkan hatinya.SangKakek selalu memanjakan cucunya memberi apapun yang ia mau.tetapi kedua anak Airin adalah anak yang mandiri .Dia tidak pernah meminta lebih baginya kasih sayang serta perhatian sang kakek lebih dari segalanya.Itu karena ajaran dari sang ibu yang ia tanamkan dari kecil.uang bisa di cari tapi kebahagiaan tidak dapat di ukur dengan uang.

Berbeda dengan anak dari sang kakak ipar yang selalu berfoya foya.kakak iparnya Sinta selalu mengajak anak anaknya Cantika dan Bima berpergian dan berbelanja sesuka hati.sedang Ranti sang kakak tertua masih melajang di usia yang hampir memasuki kepala empat.sedang si sulung Dion kuliah di jogjakarta.

Airin saat ini tengah lelah jiwa dan raga.Bagaimana tidak ,satu hari setelah dirinya dimadu dua anak kembarnya mengalami kecelakaan saat ini sedang dirawat di rumah sakit.saat memberi kabar sang suami terang terangan menolak mengurusinya dengan alasan hendak berbulan madu.s

"urus saja kedua putrimu,aku tidak ada waktu.Aku akan bersenang senang dengan dengan cinta pertamaku"kata kata itulah yang keluar dari mulut suaminya.

perih rasanya hati Airin,namun ia berusaha tegar demi kedua putrinya.Dia mondar mandir sendiri di rumah sakit hanya di temani mbok Darmi.Saat ini sang kakek Danu Hermawan sedang berada di Amerika karena suatu pekerjaan dan ponselnya tidak dapat dihubungi.

Belum sembuh luka yang Airin alami,sang dokter mengatakan jika golongan darah putrinya Alisa tidak sama dengan dirinya.Hal ini tentu membuat Airin syok.Bagaimana mungkin bisa?

Sama dengan dirinya mbok Darmi pun terkejut.Namun beruntungnya golongan darah mbok Darmi sama dengan dirinya A.sehingga mbok Darmi bisa mendonorkan darahnya ,karena kondisi Alisa cukup parah. Beruntung putri keduanya Alika hanya mengalami cidera ringan hanya lecet lecet saja,di bagian tangan dan kaki.

"Bunda bagaimana keadaan kak Alisa,dia baik baik saja kan Bun".Tiba tiba Alika berbicara di di samping Airin yang sedang duduk sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya tangan.

"Iya sayang,kita sama sama berdoa semoga kakakmu cepat melewati masa kritisnya."

Airin mencoba memaksakan tersenyum.

"Oh iya Bun kenapa ayah dan nenek tidak datang kesini."Alika bertanya sambil menengok sekeliling,mungkin berharap nenek dan ayahnya datang menjenguknya.

"Ayah sedang ada dinas di luar kota,sedangkan nenek sibuk sayang.Ada pekerjaan yang harus diselesaikan secepatnya."Airin berusaha menjawab pertanyaan putrinya meskipun hatinya sakit karena harus menyembunyikan kenyataan bahwa sang suami telah menikah lagi.Dan sang nenek tak mungkin peduli padanya.

"Aku tak perlu memberitahu sekarang padamu nak tentang ibu barumu nak.kau masih sakit.Saat ini kau hanya perlu istirahat yang cukup."Gumam Airin di dalam hati dan membujuk putrinya masuk ke kamar untuk istirahat.Sambil mendorong kursi roda menuju ruangan.

Dua hari kemudian Alika sudah diperbolehkan pulang.Alisa pun sudah siuman keadaanya kian hari kian membaik hanya belum diperbolehkan pulang.Dibantu mbok Darmi,Airin merawat sang puteri dan sesekali Alika datang menjenguk saudara kembarnya.Membawakan makanan kesukaan, serta bercerita dan menghibur dirinya.Kedua kakak beradik itu saling sayang menyayangi meski sering berbeda pendapat. Rasa sakit, serta rindu terhadap sang ayah yang tidak kunjung datang perlahan hilang.Terlebih kedatangan Dion,om yang sangat mereka sayangi.Sifat Dion ber banding terbalik dengan sang ayah dan kedua tante tantenya.Doni sangat menyayangi anak anak terlebih mereka berdua,selain cantik kedua bocah kembar itu baik hati periang dan penyabar sama seperti sang ibu.

Doni sangat marah saat mengetahui kalau sang kakak sudah menikah lagi.Terlebih saat kedua putrinya sedang berada di rumah sakit malah dia abai dan memilih pergi berbulan madu dengan istri barunya.Ingin rasanya Dion menemui kakaknya memberi pelajaran,tapi Airin melarang.Dia menasehati Dion untuk tidak gegabah dalam bertindak .

"Terbuat dari apa hati kakak ini,aku yang lelaki merasa malu mempunyai kakak seperti itu."Dioni berbicara sambil mengepalkan kedua tangannya .Matanya merah mungkin karena menahan amarah di dadanya.

"Sudahlah Dion,kakakmu memang seperti itu."Airin coba menenangkan adik iparnya.

"Aku sendiri tidak tau apa yang harus aku lakukan sekarang,terlebih tentang hasil golongan darah itu.Ahh,,,aku rasanya pusing apa yang harus aku perbuat."Gumam Airin di dalam hati tidak mungkin ia menceritakan masalah itu kepada adik ipar yang begitu ia sayangi.Saat ini hanya Airin dan mbok Darmi yang tau masalah golongan darah itu.Bagi Airin mbok Darmi sudah seperti ibu kandungnya sendiri terlebih mbok Darmi sudah tidak punya siapa siapa di dunia ini.Mbok Darmi sudah mengabdi di keluarga Herlambang selama puluhan tahun dan menganggap tuan Danu sebagai keluarga sendiri.Apalagi perlakuan tuan Danu sangat baik dan menganggap mbok Darmi bukan orang lain.Mbok Darmi teman almarhum istrinya tuan Danu.

Dulu Kaila istri tuan Danu berasal dari desa yang sama dengan mbok Darmi,bahkan mereka bersahabat saat kecil.Kaila percaya dengan Darmi dan menganggap mereka bersaudara.Darmi dan tuan Danu memang sudah tua akan tetapi mereka masih sangat sehat.Hanya Danu Lah yang punya penyakit asma sehingga kadang kadang suka kambuh.

Siang ini Alisa diperbolehkan pulang oleh dokter.Hanya perlu kontrol beberapa kali untuk memastikan kondisinya normal.kakinya masih lemas jika berjalan terlalu lama tapi Alisa memaksa ingin segera pulang.

Bocah berusia 13 tahun itu tidak sabar ingin kembali segera bersekolah.Menyusulvsang adik yang sudah bersekolah terlebih dahulu karena sang adik hanya mengalami luka ringan saja.

"Ayo masuk,kok malah bengong.Apa perlu om gendong nih.!!senyum Doni yang menjahili sang keponakan .

"kok kita pulang ke rumah ini om,kenapa,?tutur Alisa disertai wajah cemberut.

"Ya sayang mulai hari ini kita tinggal disini biar lebih dekat ke sekolah ya kan dek?"sambil menyenggol Alika ,Airin menatap putri keduanya sambil mengedipkan kedua matanya karena Alika tak kunjung menyahuti ucapannya.Oadahal sebelum pulang sudah mem beri kode Alika namun entah kenapa gadis itu tiba tiba diam saja.Alisa untuk sementara belum diberitahu tentang pernikahan kedua sang ayah sambil menungggu lukanya sembuh dan disaat yang tepat.

"I Iya kak,gimana rumahnya walaupun sederhana tapi bagus kan.Ini Om Doni Sama aku yang milih loh Ayo kita masuk."ucap Alika sambil mendorong kursi roda sang kakak menuju kamar.

lalu mereka semua menuju kamar.Rumah yang sederhana,yang terpenting bagi Arini tidak serumah dengan madunya.Terlebih lagi sang madu merupakan teman baiknya,dan yang lebih menyakitkan dahulu sang teman pernah merebut kekasihnya kini suaminya kembali ia rebut.

Sudah jatuh tertimpa tangga pula.Kini masalah yang Arini hadapi kian bertubi tubi,bagaimana nanti kepulangan sang kakek yang saat ini masih belum bisa dihubungi. Pulang disambut penghianatan sang anak,akankah sang kakek menerima istri barunya ataukah membencinya?Mengingat Arini adalah menantu kesayangan sang kakek .Bagaimana dengan Arini bertahan atau menyerah?

.

Terpopuler

Comments

Nur Hayati

Nur Hayati

nama omnya Doni apa Dion sih,,kok bingung bacanya, nama karakternya hampir sama semua Alika,Alisa,Airin,yg baca suka lupa/ bingung

2023-09-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!