ANDARA - Vean

ANDARA - Vean

Ridin University

..._Ridin University_...

   Suasana hari pertama masuk kuliah, semua mahasiswa baru berkumpul di Aula kampus untuk mendapatkan pengarahan dari Rektor Ridin University. Terdapat perbedaan kasta di kampus ini, mahasiswa dengan ekonomi yang tinggi akan ditempatkan dibagian depan, ya! bisa dikatakan kursi VIP, sedangkan yang ekonominya menengah atau mahasiswa yang masuk universitas karena bantuan atau lebih dikenal dengan (Beasiswa), mereka akan duduk dikursi paling belakang.

Namun jangan salah sangka, mahasiswa yang mendapatkan Beasiswa bukan mereka yang dipilih berdasarkan ekonominya yang rendah, tetapi mereka terpilih berdasarkan bakat, potensi yang mereka miliki sehingga mereka pantas mendapatkan Beasiswa tersebut.

   Rektor kampus telah tiba memasuki Aula setelah sekitar 15 menit mahasiswa baru menunggunya, beliau memberi kata sambutan kepada seluruh mahasiswa baru. Namun, disela - sela kata sambutan yang disampaikan oleh Rektor Kampus , tiba-tiba sosok mahasiswa baru masuk, ia datang terlambat. Tanpa rasa bersalah ia langsung menuju kursi kosong di bagian paling depan sejajar dengan para Dosen, serta Staff kampus. Tak ada permintaan maaf yang keluar dari mulutnya, membuat mahasiswa yang tidak mengetahui siapa sosok mahasiswa baru itu, merasa bahwa dia tidak sopan.

   Rektor kampus serta staff kampus tidak mempersalahkan hal itu, karena dia merupakan anak dari seorang yang berpengaruh dikampus tersebut.

“sekali lagi saya ucapkan selamat kepada seluruh mahasiswa baru Ridin University Tahun Akademik 2023/2024, dan selamat datang dikampus kebanggaan kita bersama ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberkati kita semua. Saya akhiri sambutan pada pagi hari ini, Terima kasih”.

   Semua mahasiswa dan mahasiswi bubar dari Aula, dan menuju ke ruangannya masing-masing. Sebelum itu mereka semua melihat mading kampus untuk mengetahui kode ruangan mereka berdasarkan jurusan.

“Aduhhh” pekik Dara yang tersenggol oleh sekawanan mahasiswa lainnya, mereka mamandang rendah Dara, mungkin melihat dari penampilan Dara yang terlihat seperti orang tidak mampu, dan mereka yakin pasti Dara anak Beasiswa.

Dara melihat ke arah mereka kesal, namun ia memilih diam daripada memperpanjang masalah, ia tau bahwa mereka memandang Dara sangat menyedihkan.

Dara pun mengantre untuk melihat mading, segera ia masuk kedalam kerumunan para mahasiswa baru, namun sekawanan wanita mahasiswa dari kalangan atas mendorong Dara.

“Minggir!” ucap Tarina.

Dara merasa kesal dengan perlakuan mereka yang tiba-tiba mendorongnya begitu saja.

“Hei, kalian tidak bisa yang mengantri, jangan asal dorong-dorong sperti itu, semuanya juga ingin melihat mading” ucap Dara kesal.

Semua mahasiswa yang telah tau siapa mereka panik akan keberanian seorang Dara yang menegur mereka dengan sangat enteng, serta beberapa takjub dengan keberaniannya.

3 wanita Arogan itu melihat ke arah Dara dengan tatapan tajam dan senyuman yang licik,

“Kau bicara pada kami?” tanya Gabriella, leader dari circle itu.

“Menurutmu?” jawab Dara.

“Hahahahahahahah, kau tidak tau siapa kami?” ucap Tarina.

“Haruskah aku tau!” ucap Dara dengan ketus.

Gabriella menatap tajam ke arah Dara, “Kau sangat tidak sopan ya! Haruskah aku memberi pelajaran pada wanita ini?”

“Tentu saja itu harus, agar dia tidak semena mena lagi pada kita” ucap Victoria, teman 1 circle mereka.

Gabriella hendak memberi pelajaran pada Dara dengan menarik rambutnya, namun hal itu dihentikan oleh salah satu Dosen wanita.

“Hentikan Gabriel!”

Gabriella langsung menoleh ke arah Dosen wanita itu, segera ia mengurungkan niatnya menjambak rambut Dara, Gabriella dan 2 temannya pun langsung pergi. Dan semua mahasiswa yang berkerumun pun segera bubar dari tempat itu.

Dosen wanita itu (Sheila Parry) menghampiri Dara, “Kamu bukan lulusan SMA Ridin?” tanya Sheila.

“Bukan” jawab Dara semabri menggelengkan kepalanya.

“Pantas saja kamu tidak tau siapa Gabriella, sampai-sampai berani menegurnya, aku sudah tau dia pasti akan membuat masalah!”

“Memangnya siapa dia? Kenapa sifatnya seperti itu?”

“Dia putri tunggal dari pemilik Real Estate di Illinois, orang terkaya nomor 3 dikota itu, kekayaannya dimana mana, maka dari itu dia angkuh dan semena mena kepada orang yang tidak ia sukai, terlebih kepada orang yang ekonominya rendah. Maaf aku tidak bermkasud menghinamu, aku tau kamu mahasiswa beasiswa kan?”

“Aaa, iya, aku mahasiswa beasiswa, lalu kenapa kau bisa tau tentang Gabriella itu, bukannya dia mahasiswa baru, seterkenal itukah dia diluaran?”

Sheila tertawa kecil, “Dia muridku, aku pernah menjadi ketua kelasnya saat dia di SMA Ridin sebelum beralih menjadi Dosen di Universitas ini, makanya aku bisa tau”

“Ohh begitu..., (Dara baru Paham) Ohh, kamu Dosen?” tanya Dara, Sheila menjawab dengan menganggukan kepala.

“Ohh, maaf, pasti aku terlihat tidak sopan ya, maafkan aku, kukira kau mahasiswa juga, kau sangat muda sampai-sampai aku tidak mengira kau Dosen” ucap Dara.

“Hahah, tidak apa-apa, santai saja, kalau begitu aku tinggal ya, masih ada urusan” ucap Sheila, lalu meninggalkan Dara

“Iya..” ucap Dara, dia kembali melihat mading, dan melihat kode ruangannya. Setelah itu, Dara menuju ke ruangan 301 dilantai 3.

   Semuanya telah masuk kedalam ruangan, seperti biasa tak ada yang mengenal 1 sama lain, kecuali mereka yang sebelumnya 1 SMA dan masuk kuliah di kampus yang sama. Dara masih belum mengenal yang lain, jadi dia hanya duduk dikursinya, untuk menyapa lebih dulu, ia sedikit enggan karena sepertinya mereka memilih milih teman.

“Hei Chevy Chase, kau masih belum jera ya 1 sekolah dengan Gabriella, sekarang memilih 1 kampus dengannya, kau masih belum bosan menjadi boneka mainannya” ucap Gene Wilder, sosok pria yang memiliki Vibes seperti anak nakal, tatapannya kepada setiap wanita seperti orang yang penuh nafsu.

Ucapannya itu membuat teman-teman yang lain menertawakan Chevy, ya! Chevy sebelumnya 1 SMA dengan Gabriella, dia selalu jadi bahan bullyan Gabriella dan temannya, meskipun dia bukan anak beasiswa, Gabriella tidak menyukainya karena Chevy terlihat sangat menyedihkan, mudah dibully, dan penampilannya yang selalu meniru Gabriella.

Chevy tak menggubris ucapan Gene, dia tetap memainkan ponselnya terlihat bodo amat, karena dia lelah dengan mereka semua. Chevy yang tidak peduli dengan ucapan itu membuat Gene kesal, sehingga mengambil ponsel Chevy dan melemparnya. Hal itu membuat Chevy kaget begitu juga dengan Dara, Dara langsung berdiri.

“Kau sengaja ya mengabaikanku, kau pura-pura tidak peduli, Hah!” ucap Gene sedikit emosi kepada Chevy.

Dara pun menghampirinya, “Apa apaan ini! Kau sangat tidak berprikemanusiaan ya, melempar barang milik orang lain dengan begitu entengnya”

Gene menatap Dara dengan tajam, “Kau siapa? Jangan ikut campur! Ohhh, jangan jangan kau sama seperti dia, sama-sama menyedihkan, akhirnya Gabriella mendapatkan mainan baru”

“Minta maaf! Kau harus minta maaf pada Chevy dan kau juga harus mengganti ponsel yang kau lempar tadi, kau pikir dia membelinya tidak pakai uang!” ucap Dara.

Gene tersenyum menyeringai, dia mendekati Dara dan berkata tepat didepan wajahnya, “Kau pasti anak baru dari ekonomi rendah, sehingga membahas ponsel yang seharga 5 bulan gaji orang tuamu jika bekerja menjadi pelayan dan kau juga menyuruh seorang Gene Wilder untuk meminta maaf, siapa kau menyuruhku meminta maaf!”

Dara menatap mata Gene dengan sangat kesal, sehingga ia menampar Gene, “Jangan sekali-kali kau membahas orang tua, aku paling tidak suka jika orang tuaku dihina seperti itu”

Gene memegang pipi kirinya, dan tersenyum licik, ia hendak membalas tamparan itu, untungnya Dosen ruangan itu datang. Segera Gene kembali keposisi semula.

“Ada apa ini? Cepat kembali ke tempat masing-masing” ucap Dosen pria itu.

Semuanya kembali ketempat duduk mereka, dan pintu ruangan dibuka oleh seseorang yang hendak masuk keruangan itu. Lagi-lagi sosok pria yang terlambat saat pertemuan di Aula kini ia terlambat lagi memasuki ruangannya, Dosen pria itu pun seperti tak melihat apa apa, ia tak mempedulikan mahasiswa yang terlambat itu.

“Hari ini pertemuan pertama para maba Ridin University, kita hanya membahas E-learning kampus, kalian dapat mengakses website kampus https://RU.learning.class.id di web ini kalian dapat melakukan absen, cek jadwal Mata Kuliah, kode ruangan, ujian, remedi serta cek nilai kalian ketika UTS dan UAS. Jadi sebelumnya saya serta pihak kampus meminta maaf karena tadi kalian harus berdesakan dimading untuk melihat kode ruangan hari ini, kedepannya kalian tidak perlu berdesakan lagi, cukup mengakses Web tersebut. Baiklah hanya itu penyampaian hari ini, perkuliahan akan aktif mulai besok, jadi saya akhiri, Terima kasih”

Dara sedikit merasa gugup, ia ingin beranjak dari kursinya namun Gene sepertinya akan membalas tamparan Dara tadi, Chevy pun sepertinya ingin membantu Dara tapi apalah daya dia juga lemah jika mengenai Gene.

“Semuanya aku minta keluar, kecuali mahasiswa baru ini!” ucap Gene sembari menghampiri kursi Dara.

Semuanya pun segera keluar, termasuk Chevy, yang tidak keluar hanya sekawanan Gene dan pria putra dari seorang yang berpengaruh di Universitas Ridin, Veandar Muphy.

“Andar kau tidak keluar?” tanya Gene.

Andar masih tidak beranjak dari kursinya, juga tidak menjawab ucapan Gene, ia masih memainkan ponselnya, tatapannya datar serta terlihat sangat dingin.

“Bagaimana cara membuatnya keluar, kita tidak mungkinkan menunggu sampai dia keluar, lebih baik kita urungkan saja” ucap Richard yang berbisik kepada Gene, namun didengar oleh Dara.

“Ckkk” Gene berdecak, “Kali ini kau selamat, besok jika aku bertemu denganmu lagi, aku tidak akan melepaskanmu” ancam Gene kepada Dara.

Setelah Gene keluar bersama temannya, Dara menghela nafas, akhirnya dia terselamatkan karena keberadaan Andar, Dara pun menghampiri Andar ke kursinya dan mengucapkan terima kasih, mengira bahwa Andar sedang membantunya.

“Terima kasih, kamu telah membantuku” ucap Dara.

Andar melihat ke arah Dara yang berdiri di sampingnya, tatapannya sangat dingin tak ada senyuman diwajah tampannya.

“Aku tidak membantumu, minggir!” ucap Andar dengan sangat ketus, lalu pergi meninggalkan Dara dan keluar dari ruangan.

“Huhh! Lalu kalau bukan membantuku kenapa dia tetap disini, menyebalkan!”

...****************...

Teman-teman aku lagi ikut lomba untuk karya ini

Jadi bantu aku untuk like, komen, serta vote ya. Dukungan kalian sangat berarti buat aku Terima kasih..🤗

Halo semuanya, jangan lupa like, komen dan subscribe ya..😊

Follow juga akun aku biar kalian gak ketinggalan Update bab baru ataupun Novel baru aku, plus juga tonton ya iklannya, gratis kok😊

Dukungan kalian sangat berarti buat aku, biar semakin semangat menulisnya🙏🏻

Terima kasih..🫶🫶🫶

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!