Anak Manja!

Teman-teman aku lagi ikut lomba untuk karya ini

Jadi bantu aku untuk like, komen, serta vote ya. Dukungan kalian sangat berarti buat aku Terima kasih..🤗

...****************...

Andar menunggu jemputan supirnya dihalaman depan kampus, kebetulan dara baru keluar dari pintu masuk kampus dan melihat mobil mewah yang menghampiri Andar. Kemudian Andar masuk dengan dibukakan pintu oleh supirnya.

“Dasar manja kayak anak kecil, pintu mobil aja masih dibukain” gumam Dara.

   Dari arah belakang seseorang memanggil Dara, ternyata itu Sheila Parry Dosen muda yang sebelumnya bertemu dengan Dara di depan mading kampus.

“Hei..” panggil Sheila, segera Dara menoleh ke arah suara.

“Ohhh, anda ada apa memanggilku?” tanya Dara.

“Kau mau pulang kemana? Kerumah mu atau ke asrama”

“Tentu saja asrama, kalau kerumah nanti malam aku baru sampai disana”

Sheila tertawa, “Rumahmu dimana?” tanya Sheila, mereke berbicara sambil berjalan.

“Filadelfia (sebuah nama kota)” jawab Dara.

“Owww, ternyata jauh juga, jadi kamu tinggal di asrama sampai lulus?”

“Tentu saja, aku akan pulang dihari libur! Oh iya, bagaimana rasanya jadi Dosen muda?”

Sheila tertawa kecil mendengar pertanyaan Dara, “Biasa saja, kenapa kamu berminat menjadi Dosen juga?” tanya Sheila.

Dara juga tertawa kecil, “Hahah, tiidak juga, hanya bertanya saja!”

“Kalau begitu aku pulang duluan ya! Atau kau mau sekalian aku antar?” ajak Sheila.

“Aaa tidak usah, asrama dekat kok, aku bisa jalan kaki saja”

“Yakin! Tidak apa-apa aku tidak keberatan kok jika kamu ikut”

“Emm, benarkah! Kalau begitu aku ikut saja”

Mereka berdua pun menaiki mobil bersama, serta Sheila juga menngantar Dara sampai depan pintu Asrama.

“Terima kasih, seharusnya anda mengantar saya sampai depan gerbang saja tidak perlu sampai pintu masuk” ucao Dara.

“Tidak apa-apa, oh ya! Namamu siapa? Aku Sheila Parry”

“Namaku Zadara Cruise, panggil saja Dara”

“Wahhh nama yang bagus, kalau begitu aku duluan ya, bye..” ucap Sheila sambil melambaikan tangan.

Dara tersenyum melihat Sheila serta membalas lambaian tangannya.

...***...

..._Asrama Mahasiswa RU (Ridin University)_...

   Dara masuk kedalam kamarnya, ia tinggal sendiri dikamar itu, karena masih banyak mahasiswa baru yang masih tinggal dirumahnya, jadi asrama belum penuh dengan mahasiswa baru.

“Huhhh, hari pertama masuk kampus sudah bertemu dengan orang-orang angkuh dan berdarah dingin, apalagi besok, aku akan bertemu dengan sosok yang seperti apalagi” ucap Dara yang berbicara sendiri.

Dara mengeluarkan ponselnya dari dalam tas, lalu ia menghubungi ibunya, “Halo bu”

“Halo honey, bagaimana hari pertamamu dikampus”

“Biasa aja sih, tadi cuman sambutan dari Rektor kampus dan penjelasan mengenai website/e-learning kampus, besok perkuliahan mulai aktif belajar mengajarnya”

“Begitu ya, kalau begitu semangat ya, belajar yang rajin jangan nakal disana”

“Iya, siap ibu” ucap Dara, dan telepon berakhir.

...***...

..._Perumahan Illinois_...

   Andar baru sampai dirumahnya, ketika memasuki rumah ia ditunggu oleh ibu tirinya, “Aku dengar tadi kamu datang terlambat, bukannya kamu berangkat jauh dari jam masuk, kenapa bisa terlambat?” tanya Nyonya Maria Muphy.

“Bukan urusanmu!” jawab Andar ketus.

“Apa kau bilan? bukan urusanku! jelas jelas perilakumu itu ber-imbas kepadaku, kau putra dari keluarga ini, jadi kau harus mematuhi peraturan disini, serta semua ucapanku!” jelas Nyonya Maria kepada Andar.

“Jika bukan karna Ayahku yang memintamu melakukannya, kau tidak akan melakukannya kan, jadi jangan berlagak peduli terhadap apa yang aku lakukan” ucap Andar yang menatap tajam ke arah Nyonya Maria.

“Kau memang anak yang kurang sopan santun, apa ibumu tidak mengajarimu!” dengan nada Emosi.

Andar merasa kesal dengan ucapan ibu tirinya itu, “Ibu siapa yang kau maksud? dari kecil aku tinggal bersama ayahku dan dirimu, jadi seharusnya kau menyalahkan dirimu sendiri bukan ibuku, kau yang mengajariku bukan! Kau juga tidak punya sopan santun, berlagak mengajariku sopan santun juga, perbaiki dirimu sebelum mencelah orang lain” ucap Andar, lalu pergi meninggalkan ibu tirinya.

“Aaarrrghhhhhh” teriak Nyonya Maria.

Tttukk

   Andar masuk ke dalam kamarnya, tak menghiraukan ibu tirinya itu, dia melemparkan tasnya ke atas kasur, lelah dengan aturan dan kekangan yang dibuat oleh keluarganya.

   Ia mengambil foto ketika ia masih kecil bersama ibunya, memandangi foto itu sembari meneteskan air mata. Keduanya berpisah di saat ia masih berumur 5 tahun, hal itu membuat seorang Veandar tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu.

“Apakah semua ibu sepertimu, meninggalkan putranya serta tidak pernah memberikan kasih sayang layaknya seorang ibu pada anaknya dan bodohnya aku selalu tidak terima dan selalu membelamu saat kau dihina oleh orang lain, padahal kau sendiri telah melupakanku bahkan tidak peduli bagaimana keadaanku disini. Apakah kau tidak merindukan putramu, seperti rupanya sekarang, berapa tinggi badannya, apakah dia bahagia atau kau dia sedang sedih, apakah kau tidak ingin tau!” ucap Andar dengan memandangi foto dia bersama ibunya, serta air mata yang mengalir deras membasahi pipinya.

Tok, tok, tok

Bunyi ketukan pintu dari luar kamar Andar, ia segera menghapus air matanya dan menyimpan foto itu kedalam laci.

Pintu pun terbuka, ternyata itu pelayan wanita, “Tuan, makan siang sudah siap”

“Bawakan makanannya ke kamarku, aku tidak ingin makan disana” ujar Andar.

“Tapi.. peraturan rumah ini dilarang makan di dalam kamar”

“Kalau begitu tidak usah, aku tidak ingin makan!”

“Tapi.. bagaimana jika Nyonya menanyakan anda, saya harus jawab apa? Beliau pasti akan memarahi saya,”

“Aku tidak peduli, terserah kau akan mengatakan apa padanya,” ujar Andar dengan sangat dingin

Pelayan itu pun segera menutup pintu kamar Andar, dan menyampaikannya kepada Nyonya Maria, “Tuan muda ingin makan dikamarnya nyonya,”

“Kau sudah tau kan peraturan yang kubuat?”

“I-iya saya tau nyonya, saya sudah mengatakannya pada tuan muda, dan dia bilang jika tidak bisa begitu dia tidak ingin makan!”

Nyonya maria pun menghela nafas, “Kalau begitu biarkan saja, jika dia tidak mau makan, lagi pula dia bukan anak kandungku, jadi aku tidak peduli,”

...***...

   Di asrama, Dara sedang belajar mata kuliah yang akan dipelajari besok, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya, ia segera menoleh ke arah pintu setelah mendengar suara ketukan pintu.

Tok,, tok,, tok

“Siapa malam-malam begini, mengetuk pintu,” gumam Dara.

Ia pun langsung beranjak dari meja belajarnya menuju pintu, lalu membukanya, “Ohh, Ibu asrama, ada apa datang malam-malam?” tanya Dara.

“Malam ini kamu kedatangan teman asrama baru, dia akan tinggal di kamarmu jadi kamu tidak akan kesepian sendiri” jawab Ibu penjaga Asrama.

Lalu teman 1 kamar itu pun masuk, Dara langsung kaget melihat wanita itu, “Halo!”

“Nah ini dia teman 1 kamarmu, kau mengenalinya?” tanya Ibu asrama.

“Iya kami 1 ruangan tadi pagi”

“Aaa iya benar, tapi kami belum sempat kenalan” ucap Dara.

“Kalau begitu Ibu tinggal dulu ya, ini kopernya” ucap Ibu Asrama sembari membantu memasukkan koper anak baru itu.

   Ternyata teman 1 kamar itu adalah Chevy Chase, wanita yang dibully oleh Gene Wilder tadi pagi di kampus.

“Kamu kok kaget gitu, kenapa?” tanya Chevy.

“Emm, Aaa, tidak apa apa, aku hanya sedikit speechles, kamu memang memilih kamar ini atau Ibu Asrama yang membawamu kesini?” ucap Dara.

Chevy menjawabnya sembari membuka koper dan mulai membereskan baju-bajunya, “Aku yang memintanya 1 kamar denganmu, kenapa kamu tidak suka 1 kamar denganku?”

“Ahhh hahahah, bukan begitu, aku senang kok bisa dapat teman 1 kamar, kok kamu bisa tau kalok aku tinggal di asrama”

“Aku melihatmu tadi sepulang dari kampus, kau diantar oleh nona Sheila kan?”

“Aaa iya kau benar, sini biar kubantu” ucap Dara lalu bergegas membantu Chevy mengemas pakainnya.

Chevy tersenyum ke arah Dara, “Terima kasih, oh iya namamu siapa? Aku Chevy Chase, panggil saja Chevy” ucap Chevy sembari mengulurkan tangannya.

“Aku Zadara Cruise, panggil saja Dara,”

“Oh iya Dara, makkasih ya untuk tadi pagi, kalau tidak ada kamu, habislah Gene akan membully ku habis habisan, dan juga maaf aku tidak bisa membantumu” ucap chevy.

“Its okay, sudah seharusnya saling membantu, aku juga kurang suka dengan sifatnya yang arogan”

“Lalu, apakah Gene menyakitimu tadi? Apa yang dia lakukan terhadapmu?”

“Tidak, tidak ada, tadi ada yang membantuku, tapi aku tidak tau siapa namanya”

“Maklum kita semua kan masih mahasiswa baru, jadi belum mengenali semuanya,” ucap Chevy.

...****************...

Halo semuanya, jangan lupa like, komen dan subscribe ya..😊

Follow juga akun aku biar kalian gak ketinggalan Update bab baru ataupun Novel baru aku, plus juga tonton ya iklannya, gratis kok😊

Dukungan kalian sangat berarti buat aku, biar semakin semangat menulisnya🙏🏻

Terima kasih..🫶🫶🫶

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!