Chevy Tidak Polos!

   

Teman-teman aku lagi ikut lomba untuk karya ini

Jadi bantu aku untuk like, komen, serta vote ya. Dukungan kalian sangat berarti buat aku Terima kasih..🤗

...****************...

Mereka melanjutkan beberesnya hingga selesai, agar kamar itu terlihat rapi dan tidak berantakan, siapa sangka mereka kedatangan teman baru lagi, namun kali ini teman baru itu sosok yang Dara kenal.

Ttok,,Ttok,.Ttok

“Siapa lagi yang datang?” tanya Chevy.

“Entah lah, biar kubukakan pintunya,” ucap Dara.

“DARAAAAA!!!” teriak wanita itu,

“Chealse! Aaaaaaa”,”Kamu kuliah disini juga?” tanya Dara.

Chelsea menjawabnya dengan menganggukan kepala.

Melihat mereka berdua yang sangat heboh, Chevy berfikir pasti mereka berdua teman 1 SMA atau dari daerah yang sama.

“Siapa ini? Temanmu ya?” tanya Chealse kepada Dara sembari melihat ke arah Chevy.

“Halo! Aku Chevy Chase, panggil aku Chevy”

“Aku Chealse Olivia, panggil aku Chealse,”

“Dia juga baru datang malam ini, tak lama setelah itu kamu datang,” ucap Dara.

“Kalian 1 SMA ya?” tanya Chevy kepada Dara dan Chealse.

“Bukan, kami pernah bertemu disuatu acara lomba penyiar Radio, 1 minggu kami tinggal bersama di Arizona waktu itu lombanya memang di adakan dikota Arizona, saat itu kami kelas 3 SMA, setelah itu kita tetap berkomunikasi sampai sekarang” ucap Chealse.

“Ooo wow, kalian dapat juara berapa saat itu?” tanya Chevy lagi.

“Dara juara 1 dan aku juara 2 nya, tidak heran sih jika juara 1 dimenangkan oleh Dara, dia benar-benar hebat” puji Chealse.

“Kamu juga hebat” ucap Dara kepada Chealse.

   Chevy yang tidak mempunyai 1 pun teman dekat sedikti iri melihat kedekatan mereka, yang bisa dibilnag pertemanan mereka juga belum sangat lama, tapi mereka sudah sangat akrab bagaikan berteman dari kecil.

“Kamu, asalmu darimana?” tanya Chealse kepada Chevy.

“Aku dari sini juga tidak jauh,”

“Maksudmu Illinois?” tanya Dara.

“Iya, Illinois,”

“Wahhh, kalau aku jadi kamu lebih baik aku tinggal dirumah dari pada asrama, dirumah kita bisa bebas makan” ucap Chealse.

“Memangnya disini tidak bebas?” tanya Chevy.

Dara tertawa kecil, “Maksdunya kita tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk makan, jika dirumah kan kita makan masakan ibu kita, jadi lebih bebas”

“Jangan-jangan kamu berbeda dengan kami, kamu bukan anak beasiswa ya?” tanya Chealse.

“Bukan!”

“OOO, pantas saja, tapi kenapa kamu lebih memilih tinggal di asrama, kau tidak terlihat seperti orang tidak mampu?” tanya Chelsea, Dara pun mengutik Chealsea dengan tatapan matanya, mengisyaratkan pertanyaannya kurang nyaman.

   Chevy pun tidak mengatakan apapun, mungkin dia malu jika mengatakan bahwa dia membutuhkan teman, karena 1 pun tidak ada yang ingin berteman dengannya.

“Sudah lah, lebih baik kita istirahat saja, takut besok kesiangan” ucap Dara.

Mereka pun akhinya tidur diranjang masing-masing, 2 ranjang atas bawah digunakan oleh Dara bagian bawah dan Chealsea bagian atasnya. Sedangkan Chevy menggunakan ranjang satunya bagian bawah digunakan oleh Chevy sedangkan bagian atas masih kosong. 1 kamar dapat di isi 4 orang.

...***...

_Ridin University_

   Hari ke-2 mahasiswa baru masuk perkuliahan, hari ini belajar mengajar sudah aktif, para maba yang berada di asrama berkecimpung untuk bersiap-siap berangkat kuliah, ada yang masih mengantre kamar mandi, ada yang masih berdandan, masih tidur, ada juga yang sudah berangkat menuju kampus.

   Dikamar Dara, Chevy masih berdandan, Chealse yang masih mandi serta Dara yang telah siap berangkat, namun Dara tetap menunggu teman-temannya yang belum selesai.

“Hari ini matakuliahnya apa ya?” tanya Chelsea yang baru saja keluar dari kamar mandi,

“Statistika” jawab Dara, Dara dan Chealse mengambil jurusan yang sama, yaitu Teknik Informatika.

“Oh iya, Chevy kamu jurusan apa?”

“Aku jurusan manajemen, tapi hari ini kelas kita sama kok,”

“Kelas? Ruangan kalik, kan kita beda jurusannya, aku sama Dara 1 jurusan tapi beda kelas” ucap Chealse.

“Iya maksud aku ruangan, karna aku juga ada mata kuliah statistika hari ini,” jawab Chevy.

   Mereka semua pun selesai, dan segera berangkat menuju kampus. Hari ini ruangan 405 dilantai 4, mereka naik lift bersama. Ketika hendak masuk lift, mereka dicegat oleh Gabriella, Tarina dan Victoria 3 wanita itu ingin menggunakan lift tanpa Dara dan teman-temannya.

“Tunggu! Kami duluan yang akan menggunakan Lift,” ucap Victoria.

“Owww, lihat siapa ini, Chevy Chase dan wanita kemarin ya, yang kurang ajar itu, para sekumpulan rakyat jelata,” ucap Tarina.

Gabriella tersenyum sinis ke arah Dara dan lainnya, “Akhirnya kita bertemu lagi, kemarin aku tidak sempat memberi pelajaran kepadamu,” ucap Gabriella.

“Ada Chevy juga ternyata! kukira kau tidak akan kuliah disini, kau pasti tidak bisa jika tidak 1 sekolah denganku,” ucap Gabriella lagi.

“Siapa kalian? Kenapa bicaranya sangat tidak sopan!” tanya Chealse.

“Siapa lagi ini, kenapa bertambah lagi sampah kampus” ucap Gabriella.

“Kau jangan bicara kurang ajar ya! Kau pikir kami takut padamu” ucap Chealse, sembari mendorong tubuh Gabriella. Tarina dan Victoria berteriak “Gabriel” sembari menahan tubuh Gabriel agar tidak terjatuh.

Hal itu membuat seorang Gabriella marah, ia langsung menampar wajah Chealsea tanpa segan, sontak membuat Dara kaget. Segera Dara memegangi tubuh Chealse, “Apa apaan ini, Gabriel! Kamu sudah kelewatan batas” ucap Dara tak terima temannya ditampar.

“Siapa peduli? Dia yang meneyrangku lebih dulu, haruskah aku diam saja! Tentu saja aku harus membalasnya” ucap Gabriella.

“Ini hanya tamparan biasa, jika kalian kurang ajar lagi kepada Gabriel, kalian akan mendapatkan lebih dari ini” ancam Victoria.

“Ayo, kita pergi” ucap Tarina, lalu mereka pergi menaiki lift terlebih dahulu.

   Dara, Chealsea dan Chevy mereka duduk di koridor kampus, melihat keadaan pipi Chelase yang ditampar oleh Gabriella.

“Chel, are you okay?” tanya Dara.

“I’m okay, siapa wanita tadi itu, kenapa mereka bertiga sangat angkuh?” tanya Chealse.

“Aku juga tidak mengenal mereka, kemarin aku juga sempat bertengkar dengannya” ucap Dara.

“Bisa dibilang mereka itu penguasa disini, dari zaman SMA mereka memang suka membully seseorang yang mereka anggap lemah, dan juga mereka yang dari kalangan rendah. Gabriella putri orang terkaya nomor 3 di Illinois, Tarina putri dari pemilik salon kecantikan DaselaBeauty’s yang cabangnya ada dimana mana, sedangkan Victoria, ayahnya ketua jaksa dipengadilan negeri Illinois. Mereka semua anak dari orang-orang yang terkenal, makanya mereka semena-mena seperti itu” jelas Chevy.

“Tapi itu bukan alasan mereka berhak melakukan hal seperti itu!” ucap Chealse dengan kesal.

“Sudahlah, yang harus kita lakukan hanyalah, tidak mempedulikan mereka, kita disini tujuannya belajar, bukan bersaing, mencari musuh dan semacamnya,” ucap Dara.

“Tapi, kita juga harus tau diri, siapa kita? Kita tidak ada apa-apanya dibandingkan mereka, apalagi anak dari kalangan rendah” ucap Chevy, Chealse pun menatapnya dengan penuh tanda tanya.

“Emm, sorry! Maksudku, aku tidak menjelek-jelekkan kalian, Aaa aku..”

“Iya kami mengerti kok,” ucap Dara.

Chealse langsung pergi meninggalkan mereka berdua, “Chel, kamu mau kemana, sebentar lagi kelas dimulai” panggil Dara.

“Aku pasti salah bicara ya?” ucap Chevy.

“Gak kok, mungkin dia kesal dengan Gabriella bukan dengan ucapanmu” ucap Dara, “Kalau begitu kamu masuk ruangan duluan aja, aku mau samperin Chealse dulu”

Dara pun langsung pergi menghampiri Chealse, begitu juga Chevy langsung menuju ruangan 405.

   Chealse berdiri dipojok area lantai 4, dan melihat keluar gedung kampus yang serba kaca, Dara menemukannya lalu menghampiri Chealse.

“Chel, Kamu kenapa? Pergi begitu saja,” tanya Dara.

“Jelas-jelas dia sengaja mengatakannya, masih berpura-pura tidak bermaksud apapun!”

“Kamu jangan langsung menilai orang begitu saja, siapa tau dia memang benar-benar tidak bermaksud begitu”

“Terserah kamu Dar!” ucap Chealse dengan muka masam, Dara pun mengelus kedua pundak Chealse, seraya berkata, “ Ya udah, lebih baik kita masuk” ajak Dara.

   Mereka berdua pun memasuki ruangan, namun Chealse enggan untuk duduk bersama Chevy, dia masih kesal dengan ucapan Chevy tadi, bukannya tersinggung, tapi apakah sepantasnya dia berbicara seperti itu, jika memang menganggapnya teman, terlepas dia sengaja atau tidaknya.

   Chevy melihat mereka yang tak menghampirinya sedikit merasa kesal, “Jadi mereka tersinggung dengan ucapanku, bukannya itu memang fakta bahwa mereka memang miskin” gumam Chevy dalam batinnya.

 Ternyata Chevy tidak sepolos itu, diam diam dia juga memiliki sifat yang licik.

-Jam mata kuliah berakhir setelah 2 jam berlangsung-, selanjutnya mereka berpencar ruangan, karena untuk mata kuliah yang kedua tidak sama.

Chevy segera menghampiri Dara dan Chealse, “Hai guys, kok kita pisah duduknya, padahal aku udah sisain tempat buat kalian berdua” ujar Chevy.

Chealse tetap memasang wajah acuh tak acuh, “Emmm, kami berdua hanya ingin duduk dibelakang saja, bukan mengabaikanmu kok” ucap Dara.

“Chel, kamu masih marah ya sama aku, I’m soryy!” ucap Chevy sembari mengulurkan tangannya, tanda permintaan maaf.

Dara segera mengutik Chealse agar membalas uluran tangan Chevy, karean Dara yang meminta Chealse pun membalas uluran tangan Chevy, akhirnya Cheasea memaafkan Chevy.

Setelah itu, Chevy buru-buru mengelap tangannya, tanda ia merasa jijik bersentuhan dengan anak kalangan bawah, namun ia tak memperlihatkan kepada Dara dan Chealsea.

“Jika bukan karena aku membutuhkan kalian, aku tidak sudi berteman dengan kalian yang tidak selevel denganku” gumam Chevy dalam batinnya.

...****************...

Halo semuanya, jangan lupa like, komen dan subscribe ya..😊

Follow juga akun aku biar kalian gak ketinggalan Update bab baru ataupun Novel baru aku, plus juga tonton ya iklannya, gratis kok😊

Dukungan kalian sangat berarti buat aku, biar semakin semangat menulisnya🙏🏻

Terima kasih..🫶🫶🫶

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!