Sarah melirik sekitar dan rupanya sudah sore saja padahal ia merasa baru tidur berapa menit lalu ia bangkit dan menuju dapur berencana untuk memanaskan makanan, dan sata di dapur ia terkrjut melihat pandu sedang memasak sambil bersih bersih dapur dan sarah langsung menghampirinya.
"Biar aku aja yang bersih bersih kamu masak aja."
"Aku saja lagian aku tau kamu pasti sangat lelah jadi istirahatlah."
"Aku sudah istirahat, jadi sekarang biarkan aku membersihkan."
Pandu tak mempedulikan sarah lalu segera menyelesaikan Bersih bersihnya lalu ia pun melihat makana yang ia masak tadi sedangkan sarah mengambil sapu berencana untuk menyapu di ruang tengah namun pandu menghentikannya.
"Aku sudah menyapau di dalam rumah jadi kamu mandi saja dulu."
Sarah yang mendengar hal itu hanya bisa menghela napasnya pelan lalu menaruh lagi sapu itu dan berjalan ke dalam untuk pergi mandi.
...×××××...
Singkat cerita saat Sarah tengah mandi rupanya joko baru pulang dan ia membawa keresek yang isinya buah rambutan dan buah durian.
"Sarah tebak, bapak bawa apa.."
Ia menuju dapur dan malah menemukan pandu yang baru selesai meyiapkan makanan "Loh pandu Sarah mana??"
"Dia sedang mandi pak."
Joko tersenyum lalu menaruh buah tadi di meja makan dan ia pun segera duduk di kursinya dan menatap menantunya itu.
"Oh, pasti bentar lagi dia bakal kemari kita tinggu dia sebentar."
pandu tersenyum dan menghampiri mertuanya dan duduk di salah satu bangku.
"Siapa yang memberikan bapak buah??"
"Itu tadi dari om Irwan mu."
"Ayo di coba dulu buahnya, ini buah rambutan om irwanmu itu manis manis jadai coba lah."
Pandu mengambil satu lalu mencobanya "hem manis, sepertinya bibitnya bagus kita tanam pak."
"Ya nanti kita ambil berberapa untuk di semai."
Tak lama sarah datang dan ia terlihat rapi dengan baju dasternya yang panjangnya semata kakinya.
"Eh bapak baru pulang.."
"Ya karna kerjanya baru selesai hari ini, ayo makan buah sini."
Sarah menghampiri ayahnya lalu duduk di salah satu kursi yang berada di sebah suaminya lalu ia mengambil satu buah rambutan dan mencicipinya.
"Hem manisnya buahnya, dari apak kades yah??"
"iya."
"Oh iya bapak ada rencana pergi sama om irwan ke kota untuk pergi mengambil bantuan untuk wara yang membutuhkan."
Sarah yang mendengar hal itu kaget "loh kok mendadak sekali, kalok bapak pergi terus sarah sama siapa dong di rumah??"
Joko tersenyum pada putrinya itu "Loh, anak bapak kan baru menikah,dan sekarang udah ada yang menemani jadi anak bapak tak perlu takut lagi"
"Bapak aku gak suka sama dia dia itu suka pegang pegang aku!."
Pandu yang mendengar hal itu lantas tersedak dan biji rambutan yang ia makan tersangkut dilehernya sontak sarah dan joko panik lalu joko memukul-mukul punggung Pandu berharap biji buah rambutan itu keluar dan untunya tak butuh waktu lama biji itu berhasil keluar lalu pandu segera mengambil air minum yang berada di atas meja
"Jangan bicara hal itu lagi, itu rahasia kalian berdua jangan di beritaukan pada orang lain seharusnya ksmu malu."
"Bapak kenapa membeli dia sih, apa bapak gak kasiha sama anak bapak ."
Joko makian di buat kesal karna anaknya itu masih saja terus membahas hal itu "Sarah sudah!!"
Sarah terdiam dan ia juga malah makin kesal pada ayahnya lalu ia bangkit dari diduknya "Udah ah capek ngomong sama bapak mulu sarah balik ke kamar aja."
Lalu sarah pergi ke dalam kamar sedangkan joko menghela naps pelan.
"Anak ini kapan dia akan dewasa jika sifatnya aja gak bisa berubah sama sekali."
"Pak biarkan saja dia.pelan pelan dia dia akan berubah kok pak, hanya saja masih butuh proses."
"Kamu benar."
Pandu mengambil satu buah rambutan itu lagi lalu memakanya sedangkan joko kembali duduk di tempat duduknya dan mereka pun melajutkan untuk menikmati buah tadi sambil berbicara hal lain dan tak terasa sudah jam 8.
"Pak udah jam 8, ayo kita makan dulu nanti kan bapak habis ini akan minum obat lagi "
Lalu pandu kengambilkan piring untuk mereka sedangkan joko kembali melirik ke arah dalam rumah.
"Anak itu belum keluar juga apa dia masih marah."
"Udah lah pak, nanti juga kalok dia lapar dia akan makan sediri jadi bapak tak pelu hawatir."
Joko mengangguk lalu ia mengambil piringnya.
...×××××...
Singkat cerita di jam 12 malam sarah tiba tiba merasa lapar lalu ia memutuskan untuk keluar dari kamar untuk pergi ke dapur dan mencari makan, Pada saat membuka pintu kamar ia berusaha memutar kunci kamar pelana gar tak membangunkan ayahnya dan saat pintu terbuka kamr ayahnya sudah tertutup dan pandu sedang tidur di ruang tengah .
Lalu sarah berjalan pelan-pelan menuju dapur, sesampai di dapur ia berjalan pelan untuk menuju rak piring dan ia mengambil satu piring secara perlahan namun tanpa ia sadari sejak ia membuka kunci kamar tadi pandu sebenarnya belum tidur dan saat ia ke dapur pandu juga diam-diam mengikutinya dari belakang.
Sarah menarik satu piring lalu ia membalikan badanya dan terkejut melihat pandu.
"Astaga sejaka kamu di belakang ku??"
"Apa kamu lapar??"
Sarah menatap sinis pandu "Kalok ya memang kenapa , udah deh mending kamu tidur aja aku mau makan, jangan ganggu aku."
Saat sarah akan melewati pandu tiba-tiba pandu menahan tanganya sontak langkah kaki sarah terhenti lalu ia menoleh ke belakang dan pandu juga menoleh padanya.
"Jangan marah mulu nanti cepat tua."
"Ih kamu apa aan sih."
"Bapak menghawatirkan mu, kamu kan tau sediri bapak itu punya peyakit jantung, jangan membuatnya tambah setres karna masalah kecil ini, dan aku harap besok pagi bersikaplah seperti biasa padanya seolah tak ada yang terjadi malam ini tadi."
Sarah yang sudah kesal kana di tahan pandu di tambah omong kosongnya lantas marah.
"Terserah kamu aja sekarang lepas tangan ku. Aku mau makan dulu."
Lalu pndu melepaskan tangan sarah dan serah segera pergi untuk mengambil makananya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments